episode 11 : Membalas dendam

...episode 11...

...Membalas dendam...

...****************...

"Setidaknya aku sudah mengetahui siapa dibalik orang-orang itu."

"Mu Anlong...keluarga Anlong yang memiliki kekuasaan setidaknya bisa menguasai pasar? Hmmm... menarik."

"Kau mengajak diriku untuk bermain-main, maka aku akan bermain dengan mu. Kau terobsesi padaku, bukan? Maka biarkan aku memanfaatkan obsesi mu itu demi keuntunganku."

"Lihatlah boneka kecilmu ini, yang akan bermain-main denganmu."

"Tapi dia tidak bisa diremehkan. Dia itu gila! Dia yang telah membuat Su Luxie kehilangan kecantikannya. Rasa obsesi itu sebenarnya sangat berdampak buruk bagi kehidupanku."

"Jika saja dirinya bisa melakukan apapun untuk terus mengikatku, aku akan dalam bahaya. Jadi... apa yang harus aku lakukan agar aku bisa menghindari pria semacam ini?!"

Su Luxie berpikir dengan terus melamun, menatap pada jalan yang terus saja bergerak. Dengan goncangan dari kereta kuda, Su Luxie kembali tersadar dan kemudian mengalihkan pandangan menuju Su Tiao.

Su Tiao masih tidak sadarkan diri dan tertidur dipangkuannya Su Luxie. Su Luxie menatap cukup lama.

"Dimana aku bisa menemukan pasar untuk mencari pelayan?" Su Luxie bertanya pada kusir yang sedang mengendarai kereta kuda.

"Aku tahu tempat itu, apa perlu aku mengantar nona pergi kesana?" Jawab sang kusir menawarkan diri untuk mengantar.

"Baiklah, antar aku kesana."

Kereta kuda kembali melaju untuk pergi kesebuah pasar yang diketahui oleh sang kusir. Jalan yang cukup lebar mampu untuk membuat kereta kuda melaju dengan aman tanpa mengalami kecelakaan.

"Biarkan saja pria itu. Aku harus fokus pada tujuanku dulu, baru memikirkan cara untuk menyingkirkan pria semacam itu dariku." Benak Su Luxie memilih untuk melupakan tentang pria gila yang terobsesi kepada dirinya.

Tidak menunggu waktu lama. Kereta yang ditumpangi Su Luxie akhirnya berhenti disebuah pasar yang terlihat ramai dan juga berisik.

Terdengar suara anak-anak yang sedang bermain, para pedagang yang menawarkan dagangan mereka, para wanita yang bertengkar dan suara tangisan dari budak yang tidak mau dijual.

Su Luxie bisa mendengar dengan jelas Suara-suara tersebut.

Su Luxie melihat kepada Su Tiao yang masih tidak sadarkan diri. Su Luxie berpikir akan memberi sebuah bubuk untuk membuat Su Tiao sadar kembali.

"Bangunlah, kita harus pergi." Gumam Su Luxie sembari meletakan bubuk itu didekat lubang hidung Su Tiao.

Tidak lama kemudian Su Tiao membuka mata dengan perlahan lalu mulai memegangi kepalanya karena merasakan sakit yang menjalar disekujur kepalanya.

"Akh... kepalaku sungguh sakit." Gumamnya masih belum sadar sepenuhnya.

"Dimana ini?" Ujar Su Tiao mulai melihat keseliling.

"Kakak, sadarlah. Kita berada di pasar yang sering menjual budak, jadi kau tahu maksutku?" Jawab Su Luxie.

"Pasar budak? B-baiklah." Dengan mengumpulkan beberapa tenaga yang tersisa, Su Tiao keluar dari kereta begitu juga Su Luxie yang berada dibelakang Su Tiao untuk berjaga-jaga.

"Aku memang sedikit keterlaluan. Aku mencekkokinya dengan wine, sehingga membuatnya seperti ini." Su Luxie sedikit merasa bersalah karena telah membuat Su Tiao mabuk dan berakhir sakit kepala seperti sekarang.

"Apa kau baik-baik saja? Jika tidak mampu berjalan, bagaimana kita duduk saja di sebuah kedai?" Tawar Su Luxie pada Su Tiao.

"Tidak, adik. Kita harus cepat menyelesaikan rencanamu. Jangan hiraukan kakak, sebaiknya kau fokus saja." Jawab Su Tiao.

"Jika itu maumu, ya mari kita lihat-lihat dulu."

Su Luxie dan Su Tiao berjalan mengamati beberapa perkumpulan yang sedang diikat dengan sejajar. Mereka terlihat sangat menyedihkan dengan penampilan yang kumuh dan juga luka-luka.

"Beberapa dari mereka adalah seorang yang dijual oleh orang tua mereka, dan sebagian lagi adalah tawanan dari negara yang kalah dalam berperang."

"Sungguh kejam apabila dipikir-pikir. Manusia diperjual belikan dengan bebas tanpa ada sanksi yang tegas dari pihak kerajaan."

Benak Su Luxie, terus berjalan melihat-lihat pada sejajaran orang-orang yang sedang diikat.

"Mereka terlihat baik, namun tidak bisa dipercaya."

"!"

Su Luxie tak sengaja melihat pada seorang budak wanita pada saat dirinya sedang melihat pada budak pria yang ada disamping budak wanita tersebut.

Penampilan wanita itu cukup memprihatinkan. Dirinya memiliki tubuh yang kurus, rambut coklat yang sangat pendek, dan juga kulit yang coklat akibat terbakar cahaya matahari cukup lama.

Ekspresi wanita itu begitu datar dengan menatap berani pada orang-orang yang sedang menjual dirinya. Disaat para budak lainnya menunduk, dia justru mengangkat dagu dengan tegap dan memancarkan sebuah kewibawaan dari sorot matanya.

Su Luxie sangat tertarik melihat keberanian wanita itu.

"Sepertinya aku sudah menemukan siapa orangnya." Gumam Su Luxie sambil tersenyum memiring dan melangkahkan kaki menuju kearah wanita itu.

"Ah adik kau mau kemana?" Su Tiao menyusul langkah Su Luxie dan mengikuti Su Luxie untuk mendatangi wanita itu.

"Apakah kau pemilik dari mereka?" Tanya Su Luxie.

Terlihat seorang pria gempal dengan kepala yang botak, berhidung jambu dan tahi lalat yang besar yang terletak dihidungnya, sedang menatap Su Luxie dari bawah keatas.

"Ya." Jawabnya jutek lalu kembali berpaling seolah-olah menganggap angin lalu pertanyaan Su Luxie.

"Pria tua ini...

"Kakak." Su Luxie menghentikan Su Tiao yang hendak ingin maju untuk memberi pelajaran pada pria gempal tersebut.

"Memang kau pikir bagaiamana bisa pria ini mendapat banyak budak jika tidak ada para penjaga yang menjaganya?!" Benak Su Luxie melirik kearah sekelilingan dengan penjaga berbadan kekar sedang berjaga.

"Oh ayolah, bos. Aku kesini bukan hanya sekadar bertanya, percayalah. Aku kesini ingin berbisnis denganmu." Ujar Su Luxie membuka omongan dengan tersenyum ramah pada pria gempal itu.

Pria itu kembali melihat pada Su Luxie, masih dengan tatapan meremehkan dan merendahkan.

"Bisnis apa?" Tanyanya.

"Aku akan membeli beberapa dari budakmu, dan kau akan mendapatkan bayarannya." Jawab Su Luxie, mengangkat satu alis dan tersenyum.

"Bagaimana?" Lanjutnya.

Masih melihat tidak yakin, "Berapa kau bisa membayarku?" Tanya pria gempal itu.

"Hemmm... aku masih tidak tahu berapa harga dari satu budak mu. Tapi jika dipikir-pikir aku akan membeli 30 orang budak pilihan." Jawab Su Luxie, memegang dagu dengan tangan kanannya.

"30?! Bagaimana aku bisa percaya itu?" Tanya pria gempal mulai menanggapi.

SRENGG...

Su Luxie melempar sebuah kantungan merah yang berisikan banyak koin didalamnya.

"?"

"Ini adalah 5000 rulex, aku menginginkan wanita itu." Ujar Su Luxie menunjuk pada wanita yang membuat dirinya tertarik pada saat pertama kali melihat

"!"

"!"

"5000 rulex. Ah...baiklah."

"Hey kau... kemari dan putuskan ikatan wanita budak ini. Ada pelanggan kita yang kaya raya ingin membelinya." teriak pria gempal itu pada salah satu anak buahnya.

Anehnya pria itu berubah menjadi sangat ramah saat melihat 5000 rulex didepan matanya. Tentu saja! 5000 rulex bukanlah nominal yang sedikit!

"Begitu melihat uang, kau langsung patuh seperti anjing! Dasar anjing." Benak Su Luxie tertawa dalam hati, meremehkan pria yang bersikap sombong itu.

"Adik dengan gampang mengeluarkan 5000 rulex untuk membeli satu orang budak? Yah.. dia sudah sangat bekerja keras selama ini, dengan uang yang banyak sudah menjelaskan semua kerja kerasnya. Aku hanya perlu mendukung setiap langkah yang dia tempuh."

^^^To be continued_^^^

Terpopuler

Comments

apa si mc gk bisa beladiri?

2024-09-22

0

Intan Aprilia Rahmawati

Intan Aprilia Rahmawati

thor diproloq bukan tunangan memutuskan nya kok jadi obsesi sih binguung

2023-01-01

3

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

kan dy mau bikin Tameng kak jadi uang segitu tidak seberapa

2022-12-31

2

lihat semua
Episodes
1 episode 01 : Kematian Su Luxie, si dokter yang bodoh
2 episode 02 : Masuknya seorang dokter hantu ke dunia asing
3 episode 03 : Menjual harta peninggalan ayah
4 episode 04 : Menjual pil sulihan
5 episode 05 : menjadi kaya dalam satu hari?
6 episode 06 : Keributan
7 episode 07 : Rencana pembelian gedung
8 episode 08 : Meracik obat
9 episode 09 : Melanjutkan bisnis yang tertunda
10 episode 10 : Kemarahan Mu Anlong
11 episode 11 : Membalas dendam
12 episode 12 : Acara di keluarga utama Su
13 episode 13 : Keluarga tidak tahu diri
14 episode 14 : Kematian seseorang?
15 episode 15 : Seputar flashback kisah Mu Anlong
16 Episode 16 : Pergi ke istana
17 episode 17 : Rencana keberangkatan ke istana kekaisaran
18 episode 18 : pergi ke istana kekaisaran pt 3
19 episode 19 : Mendiaknosa
20 episode 20 : Mendiaknosa penyakit putra mahkota
21 episode 21 : Aura negatif yang dimiliki putra mahkota
22 episode 22 : Awal munculnya sebuah gift baru
23 episode 23 : Rapat dadakan yang diadakan oleh para menteri
24 episode 24 : Surat pribadi Su Luxie untuk kaisar
25 episode 25 : pemeriksaan kepala kepolisian yang tegas
26 episode 26 : Su Luxie menjadi seorang tersangka
27 episode 27 : Introgasi kasus kematian keluarga Ang
28 episode 28 : Awal tumbangnya kejayaan Su
29 episode 29 : Bukti penggelapan Su Taipong
30 episode 30 : menemani Su Taipong menuju akademik
31 episode 31 : Kondisi kesehatan Su Miaomiao yang semakin memburuk
32 episode 32 : Pengakuan Su Luxie kepada ibunya.
33 episode 33 : Pergi ke akademi angin
34 episode 34 : Terintimidasi
35 episode 35 : penipu yang menjual obat palsu
36 episode 36 : Pria yang membuat Su Luxie terhina
37 episode 37 : kondisi kritis
38 episode 38 : pelajaran hidup yang bisa diambil
39 episode 39 : Rencana putra mahkota yang membuat raja gusar
40 episode 40 : Awal kehancuran berbalut awan kegembiraan
41 episode 41 : Kepulangan Su Naling
42 episode 42 : Persiapan menuju kediaman Su
43 episode 43 : Kesedihan setelah kebahagian
44 episode 44 : Kekecewaan Wang Yan
45 episode 45 : Hancurnya sebuah keluarga yang harmonis
46 episode 46 : Momen bersama yang langka
47 episode 47 : para bangsawan penjilat
48 episode 48 : Keluar
49 episode 49 : Emosi Su Manman
50 episode 50 : Bayangan Su Luxie yang memalukan
51 episode 51 : Kegilaan Su Manman pada pagi hari
52 episode 52 : Ke istana
53 episode 53 : Ibu Mellen
54 episode 54 : Kenangan buruk yang harus dikubur
55 episode 55 : Berbincang bersama raja
56 episode 56 : Meminta bantuan
57 episode 57 : God bless you
58 episode 58 : Eksekusi
59 episode 59 : Wanita tua
60 episode 60 : Status black one
61 episode 61 : Hukuman Su Manman
62 episode 62 : Pengepungan
63 episode 63 : penculikan
64 episode 64 : Pengorbanan
65 episode 65 : terpanggilnya raja iblis
66 episode 66 : Lari dari kejaran iblis
67 episode 67 : Pahlawan?
68 episode 68 : kehadiran Ji Fu, duda keren
69 episode 69 : Batu sumber kehidupan para iblis
70 episode 70 : Utusan Dewi Rubynia
71 episode 71 : Mati satu tumbuh seribu
72 episode 72 : Bangkitnya gadis berambut emas
73 episode 73 : Rencana antara Wang Yan dan Ji Fu
74 episode 74 : Abu Dupa
75 episode 75 : Salah paham #1
76 episode 76 : Salah paham #2
77 episode 77 : Salah paham #3
78 episode 78 : Salah paham #4
79 episode 79 : Salah paham #5
80 episode 80 : Salah paham #6
81 episode 81 : Salah paham #7
82 episode 82 : Salah paham #8
83 episode 83 : Salah paham #9
84 episode 84 : SLP #10
85 episode 85 : SLP #11
86 episode 86 : SLP #12 TAMAT
87 Chapter spesial
88 Chapter spesial
Episodes

Updated 88 Episodes

1
episode 01 : Kematian Su Luxie, si dokter yang bodoh
2
episode 02 : Masuknya seorang dokter hantu ke dunia asing
3
episode 03 : Menjual harta peninggalan ayah
4
episode 04 : Menjual pil sulihan
5
episode 05 : menjadi kaya dalam satu hari?
6
episode 06 : Keributan
7
episode 07 : Rencana pembelian gedung
8
episode 08 : Meracik obat
9
episode 09 : Melanjutkan bisnis yang tertunda
10
episode 10 : Kemarahan Mu Anlong
11
episode 11 : Membalas dendam
12
episode 12 : Acara di keluarga utama Su
13
episode 13 : Keluarga tidak tahu diri
14
episode 14 : Kematian seseorang?
15
episode 15 : Seputar flashback kisah Mu Anlong
16
Episode 16 : Pergi ke istana
17
episode 17 : Rencana keberangkatan ke istana kekaisaran
18
episode 18 : pergi ke istana kekaisaran pt 3
19
episode 19 : Mendiaknosa
20
episode 20 : Mendiaknosa penyakit putra mahkota
21
episode 21 : Aura negatif yang dimiliki putra mahkota
22
episode 22 : Awal munculnya sebuah gift baru
23
episode 23 : Rapat dadakan yang diadakan oleh para menteri
24
episode 24 : Surat pribadi Su Luxie untuk kaisar
25
episode 25 : pemeriksaan kepala kepolisian yang tegas
26
episode 26 : Su Luxie menjadi seorang tersangka
27
episode 27 : Introgasi kasus kematian keluarga Ang
28
episode 28 : Awal tumbangnya kejayaan Su
29
episode 29 : Bukti penggelapan Su Taipong
30
episode 30 : menemani Su Taipong menuju akademik
31
episode 31 : Kondisi kesehatan Su Miaomiao yang semakin memburuk
32
episode 32 : Pengakuan Su Luxie kepada ibunya.
33
episode 33 : Pergi ke akademi angin
34
episode 34 : Terintimidasi
35
episode 35 : penipu yang menjual obat palsu
36
episode 36 : Pria yang membuat Su Luxie terhina
37
episode 37 : kondisi kritis
38
episode 38 : pelajaran hidup yang bisa diambil
39
episode 39 : Rencana putra mahkota yang membuat raja gusar
40
episode 40 : Awal kehancuran berbalut awan kegembiraan
41
episode 41 : Kepulangan Su Naling
42
episode 42 : Persiapan menuju kediaman Su
43
episode 43 : Kesedihan setelah kebahagian
44
episode 44 : Kekecewaan Wang Yan
45
episode 45 : Hancurnya sebuah keluarga yang harmonis
46
episode 46 : Momen bersama yang langka
47
episode 47 : para bangsawan penjilat
48
episode 48 : Keluar
49
episode 49 : Emosi Su Manman
50
episode 50 : Bayangan Su Luxie yang memalukan
51
episode 51 : Kegilaan Su Manman pada pagi hari
52
episode 52 : Ke istana
53
episode 53 : Ibu Mellen
54
episode 54 : Kenangan buruk yang harus dikubur
55
episode 55 : Berbincang bersama raja
56
episode 56 : Meminta bantuan
57
episode 57 : God bless you
58
episode 58 : Eksekusi
59
episode 59 : Wanita tua
60
episode 60 : Status black one
61
episode 61 : Hukuman Su Manman
62
episode 62 : Pengepungan
63
episode 63 : penculikan
64
episode 64 : Pengorbanan
65
episode 65 : terpanggilnya raja iblis
66
episode 66 : Lari dari kejaran iblis
67
episode 67 : Pahlawan?
68
episode 68 : kehadiran Ji Fu, duda keren
69
episode 69 : Batu sumber kehidupan para iblis
70
episode 70 : Utusan Dewi Rubynia
71
episode 71 : Mati satu tumbuh seribu
72
episode 72 : Bangkitnya gadis berambut emas
73
episode 73 : Rencana antara Wang Yan dan Ji Fu
74
episode 74 : Abu Dupa
75
episode 75 : Salah paham #1
76
episode 76 : Salah paham #2
77
episode 77 : Salah paham #3
78
episode 78 : Salah paham #4
79
episode 79 : Salah paham #5
80
episode 80 : Salah paham #6
81
episode 81 : Salah paham #7
82
episode 82 : Salah paham #8
83
episode 83 : Salah paham #9
84
episode 84 : SLP #10
85
episode 85 : SLP #11
86
episode 86 : SLP #12 TAMAT
87
Chapter spesial
88
Chapter spesial

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!