...episode 09...
...Melanjutkan bisnis yang tertunda...
...****************...
Seiring berjalannya waktu, kini sudah menunjukan hari ke-30 setelah disembuhkannya meridian Su Tiao yang rusak.
Banyak sekali hal yang telah dilakukan oleh Su Luxie. Dimulai dari menjual pil-pil ajaibnya, belajar meracik racun, menggunakan racun, dan bahkan menyerap mana diwaktu luang.
Su Luxie berkembang dengan bagus akhir-akhir ini. Dia menunjukan banyak peningkatan dari segi tubuh, wajah, kulit, dan energi.
Tubuhnya yang kurus berubah menjadi sedikit berisi, wajahnya yang biasa saja perlahan menunjukan kecantikkannya yang sudah lama hilang dan kulitnya yang kusam perlahan berubah menjadi lembut dan begitu putih alami.
Begitu juga Su Tiao. Dia menunjukan perubahan dari segi kekuatan fisik dan mental. Dia terus berlatih dibawah bimbingan buku petarung yang didapat Su Luxie dipasar gelap.
Mereka benar-benar tidak membuang sedikitpun waktu untuk sekedar bersantai. Mereka memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
Bahkan Su An'yang sekalipun. Dirinya tidak menunjukan perubahan apapun dalam segi fisik. Akan tetapi...dalam segi mental Su An'yang berubah menjadi lebih kuat dan berani.
Dia bahkan tidak gemetar pada saat Su Taipong datang padanya dan mengancamnya. Dia bahkan berdiri dengan tegap dan menanggapi dengan santai.
Dan pada pagi hari ini, Su Luxie dan Su Tiao bersiap untuk berangkat kesuatu tempat.
Mereka berencana melakukan survey lapangan untuk mencari kios-kios kosong disebuah pemungkiman yang ramai orang berlalu lalang.
"Jika bisa diadu, bahkan kekayaanku sudah lebih melampaui kekayaan keluarga Su. Namun ini masih terlalu awal bagiku."
"Aku merupakan seorang gadis berusia 16 tahun. Orang-orang sudah mengenal Su Tiao, si kultivator yang gagal. Kami dikenal sebagai keluarga lemah dan bodoh."
"Bagi orang awam akan berpikir, jika tidak mungkin sebuah keluarga kecil yang bodoh bisa menjadi kaya hanya dalam beberapa hari. Jika aku mengungkap hal itu sekarang, maka akan ada banyak peluang bagi keluarga utama menuduh kami sebagai pencuri."
"Apalagi hukum kekaisaran Xiao begitu ketat pada kasus pencurian harta."
"Aku membutuhkan dorongan supaya mereka bisa mengeluarkan kami dari keluarga Su atas kemauan mereka sendiri. Jika sampai saat itu terjadi, maka kami tidak akan dituduh sebagai pencuri karena terburu-buru untuk lepas dari keluarga ini."
"Enaknya... apa yang harus aku lakukan?"
"!"
"Kalian senangkan karena telah mendapatkan Mu Anlong sebagai calon menantu kalian?! Maka lihatlah diriku, untuk pertama kali masuk ketengah-tengah mereka dan merenggangkan ikatan yang begitu erat!"
"Setelah itu terjadi, kalian harus segera mengusir kami!" Benak Su Luxie.
"Adik. Kenapa kau diam saja?" Su Tiao melambaikan tangan kearah wajah Su Luxie.
"Ah, apa? Apa yang kakak katakan tadi?" Tanya Su Luxie.
"Huh kau terlalu banyak melamun. Kurang-kurangi melamunnya."
"Hahahaha, hanya memikirkan beberapa urusan. Tadi apa yang mau kakak katakan?" Tanya Su Luxie.
"Apa yang akan ingin kau lakukan setelah membeli kios nanti?" Jawab Su Tiao lalu menanyakan sesuatu pada Su Luxie.
"Aku ingin membuka restaurant, penginapan dengan restaurant didalamnya, toko roti, tempat hibura." Jawab Su Luxie menyebutkan macam ragam bisnis.
"Tunggu... tunggu... tunggu... jadi, jadi kau akan membeli banyak kios?!"
"Tentu saja! Bisnis tidak boleh dilakukan setengah-setengah." Jawab Su Luxie tersenyum lalu mengedipkan mata.
"Apa dia sudah gila?! Membuka terlalu banyak bisnis, siapa yang akan mengurusnya?"
"Siapa yang akan mengurusnya? Lagipula kau belum mencari para pekerja yang akan dipekerjakan di kios mu, bukan?" Tanya Su Tiao.
"Aku hanya akan membeli kios terlebih dahulu. Setelah itu aku akan mencari orang yang benar-benar dapat dipercaya untuk menjadi tangan kananku."
"Karena hal yang terpenting didalam bisnia itu adalah manusia. Percuma memiliki bisnis dengan rencana baik tapi ujung-ujungnya memiliki orang yang tidak baik. Sebuah bisnis berjalan dengan baik apabila seseorang memiliki rekan yang bisa dipercaya."
"Jadi kakak... mari temani aku untuk mencari orang-orang itu." Su Luxie_
"Pasti!"
Mereka berdua saling menatap dengan melontarkan senyuman. Su Luxie masih berdiam ditempatnya berdiri, sementara Su Tiao hendak melangkah kan kaki untuk segera beranjak.
"Kakak! Hentikan langkah mu dan diamlah disini." Ujar Su Luxie tiba-tiba berbisik sehingga membuat kaki Su Tiao tertahan ditempat.
"Maaf?" Su Tiao kebingungan dengan apa yang dilakukan oleh Su Luxie.
"Ada yang sedang mengikuti kita dari tadi. Aku yakin mereka dikirim untuk memata-matai kita." Ujar Su Luxie menjawab kebingungan Su Tiao.
Su Tiao hendak ingin menoleh, namun...
"Tidak! Jangan menoleh. Bersikaplah dengan santai dan mari kita ubah rencana kita."
"Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Su Tiao.
"Untuk menghindari kecurigaan mereka, mari kita berjalan-jalan sebentar, lalu pergi kesebuah restaurant." Jawab Su Luxie.
"Baiklah."
Mereka berjalan kembali dan bersikap seolah-olah tak terjadi apapun.
Disana menunjukkan pergerakan tiga orang pria dari arah yang berbeda-beda.
Ada yang mengikuti dari atas atap bangunan, menyamar dan membaur dengan masyarakat dan ada yang bersembunyi dibalik dinding bangunan.
Mereka terus mengikuti Su Luxie dan Su Tiao kemanapun mereka pergi
"Sebenarnya siapa yang telah mengirim mereka? Apakah itu memiliki hubungan dengan pengirim 4 orang pria pada 1 bulan yang lalu? Tapi apa niat orang itu, sebetulnya?!"
"Tidak tahu kenapa, hidupku selalu dimata-matai oleh orang! Ingin sekali diriku mengamuk ...namun tidak bisa!"
"Jadi bagaimana dengan kios-kios itu?" Tanya Su Tiao.
"Akan ku pikirkan nanti. Mari kita masuk ke restaurant ini terlebih dahulu, agar bisa mengecoh para penguntit itu." Jawab Su Luxie.
Mereka berdua dengan segera memasuki sebuah restaurant lantai 3 dan menghilang dibalik pintu restaurant itu.
Kini, ketiga penguntit itu sedang berada dimasing-masing tempat ternyaman bagi mereka untuk memata-matai Su Luxie dan Su Tiao.
Su Luxie melangkahkan kaki dengan perlahan. Dia berjalan menuju pada seorang pelayan pria dan mulai berkata.
"Apakah ada ruangan pribadi untuk kami?" Tanya Su Luxie kepada pria itu.
Pria itu berpikir sejenak, "Yah... aku rasa kami memilikinya. Silahkan ikuti aku." Jawab pelayan pria itu lalu mengajak Su Luxie dan Su Tiao untuk mengikutinya.
Su Luxie mengangguk pada Su Tiao, dan akhirnya mereka mengikuti langkah dari pelayan tersebut.
Kaki mereka menaiki anak tangga dengan perlahan-lahan, sembari melirik kekiri dan kekanan. Sebuah tempat yang ramai dan juga berisik, ini tentunya sangat disukai oleh Su Luxie.
Sebuah tempat keramaian, dengan suara berisik! Itu mengingatkannya pada suasana kota yang ada di abad 22.
"Boleh juga. Aku memiliki ide berbisnis baru setelah melihat tempat ini." Benak Su Luxie, mengulum senyum dan terus melangkah mengikuti langkah pelayan pria yang sedang memandunya.
^^^To be Continued_^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
iin marlina
mc ga punya ruang dimensi kah Thor
buat nyimpen hartanya
2024-11-30
0
Ekasari
mmg mc ny g bs beladiri kh kok main kabur sembunyi z g seru klu gtu..
2023-02-21
4
Women-Stars🍁 Al-Zha
lanjut up author
2023-01-17
2