episode 10 : Kemarahan Mu Anlong

...episode 10...

...Kemarahan Mu Anlong...

...****************...

Terlihat sebuah ruangan yang lumayan luas dengan sebuah meja bundar dan 4 kursi. Disisi samping memiliki ranjang tidur dengan kelambu tipis yang diikat menyamping dan disisi kanan memiliki altar untuk para penghibur duduk disana.

(penghibur yang dimaksudkan adalah seorang penari, puitis, musisi dan wanita PENGHIBUR)

Su Luxie dan Su Tiao memasuki ruangan lalu menutupnya dengan segera. Wajah Su Luxie terlihat kesal dan kemudian dirinya mulai menghampiri kursi untuk duduk disana.

"Bersabarlah dulu, adik." Ujar Su Tiao, ikut duduk disamping Su Luxie.

"Aku sudah bersabar, kakak. Tapi jika seperti ini terus maka kegiatan kita tidak akan berjalan mulus. Sebenarnya apa mau dari orang ini!" Su Luxie terlihat kesal.

"Apa kakak harus menghabisi ketiga penguntit itu?!Baiklah..." Ujar Su Tiao dengan raut kesalnya dia berdiri dan hendak ingin pergi, akan tetapi...

"Jangan dulu kakak."

"Kita tidak boleh gegabah. Jika kita ingin tahu maksut dari orang ini, maka kita harus memancingnya keluar." Ujar Su Luxie tersenyum tipis dan mulai merencanakan sesuatu didalam hatinya.

"Bagaimana caranya?" Tanya Su Tiao penasaran.

"Tunggu saja, nanti kau pasti akan tahu." Jawab Su Luxie tersenyum sinis sembari mengangkat satu alisnya.

Su Tiao kebingungan dengan rencana yang dimaksutkan oleh Su Luxie, dirinya hanya diam sambil menunggu disana.

"Apa ini ada hubungannya dengan Su Manman dan paman?! Tapi mengapa mereka melakukan itu. Padahal selama ini kami hidup dengan menggigit diam-diam keluarga itu. Kami menyanjungnya bagai bawahan yang setia dan tidak mampu untuk melawan." Benak Su Tiao merasakan kebingungan didalam hatinya. Dia tidak merasakan siapapun akan mengirim mata-mata kepada keluarga kecilnya..

Su Luxie menuangkan air anggur kedalam gelas kecil lalu memberikannya kepada Su Tiao, "Tenangkan dulu dirimu, kakak. Kini aku menyadari jika perjalanan kita masih panjang. Sebetulnya aku sudah memikirkan siapa yang mengirim orang-orang itu untuk memata-matai kita." Ujar Su Luxie dengan suara santai dan raut wajah penuh taktik. Dia memandang kearah Su Tiao yang sedang memegang gelas anggur yang baru saja dia berikan.

"Benarkah, siapa itu?" Tanya Su Tiao.

"Minum saja anggur mu, nanti kau juga menyadarinya." Suruh Su Luxie mendorong tangan Su Tiao agar segera meminum anggur itu.

Su Tiao meminum anggur itu atas desakan Su Luxie. Dia menghabiskannya hanya dalam satu tegukan.

"Wahh... rasa anggur ini sangat enak." Su Tiao sangat menikmati anggur itu.

"Minumlah lagi, ini masih banyak."

Su Luxie kembali menuangkan anggur itu kegelas Su Tiao, begitu juga Su Tiao yang selalu meneguk anggur itu tanpa sisa setiap kali Su Luxie menuangkan untuk dirinya.

Tidak tahu kenapa, Su Luxie terlihat sedang mencekoki Su Tiao dengan anggur walau secara tidak langsung.

Wajah Su Tiao memerah karena tidak mampu lagi untuk menerima rasa anggur yang begitu kuat. Dia kehilangan kesadarannya lalu mulai tertidur bersandarkan meja sebagai bantal tidurnya

"Maafkan aku, kakak. Aku tidak mau menyeretmu kedalam rencanaku." Gumam Su Luxie dengan ekspresi serius, menatap wajah Su Tiao yang sedang tertidur.

BRAKK... suara pintu terbuka dengan keras.

Disana memperlihatkan seorang pria yang begitu dikenal oleh mata Su Luxie. Pria itu adalah Mu Anlong, tunangan yang telah memutus hubungannya dengan Su Luxie.

"Sibajingan ini!" Su Luxie melihat Mu Anlong dengan datar. Dari balik Cadarnya dia tersenyun sinis.

Sementara Mu Anlong masih berdiri didepan Su Luxie. Perlahan-lahan Mu Anlong menutup pintu ruangan dan berjalan dengan cepat menuju Su Luxie.

SRETT... Tangan besarnya itu meraih cadar Su Luxie sehingga cadar Su Luxie terlempar dengan jauh.

Setelah melakukan hal itu, mata Su Tiao membesar dan berubah menjadi marah.

"Kenapa kau melakukan ini?!" Bentak Mu Anlong dengan ekspresi kesal.

"Maaf? Apakah aku bisa bertanya maksud kedatang tuan muda Anlong?" Tanya Su Luxie bertingkah polos.

Bukannya menjawab pertanyaan Su Luxie, Mu Anlong malah maju dan kemudian mencekram dagu Su Luxie dengan kuat.

"Akhh... tuan muda Anlong..apa yang kau lakukan!" Su Luxie terlihat kesakitan.

"Wajah bonekaku kembali menjadi cantik, bukankah ini akan disukai oleh banyak orang!" Mu Anlong bergumam sambil menatap sinis kearah wajah Su Luxie.

"!"

"Apa maksut si anjing ini?!" Batin Su Luxie.

"Pria mana lagi yang ingin kau goda, Su Luxie! Dibalik cadarmu kau tersenyum kepada pria lain dan dibalik cadarmu kau mengabaikan ku seolah kau tidak menginginkan diriku lagi!"

"Kau menjadi semakin tidak patuh!"

Mu anlong melepas tangan dari dagu Su Luxie sehingga kepala Su Luxie sedikit jatuh kesamping.

"A-apa maksut tuan muda Anlong? Hubungan kita sudah berakhir semenjak kau memutuskannya bukan?! Kau tidak berhak lagi untuk mengatur diriku untuk bisa bersama dengan pria lain." Jawab Su Luxie dengan nada rendah dan menunjukan kesedihan dimatanya.

"Heh! Jangan terlalu bermain muslihat padaku, Su Luxie! Jika sampai kau berhubungan dengan pria lain, maka aku akan menghancurkan kecantikanmu ini untuk kedua kalinya!" Ancam Mu Anlong mendekat kearah Su Luxie dan kemudian mengelus kulit wajah Su Luxie yang terasa sangat mulus.

Su Luxie bisa merasakan dengan sangat jelas, sentuhan Mu Anlong yang terasa dingin bersinggungan dengan kulit wajahnya yang tipis

"Pria ini sudah gila! Aku menemukan seorang psikopet yang telah terobsesi padaku!" Su Luxie terkejut mendengar pernyataan yang diberikan oleh Mu Anlong. Dirinya merasa sangat jijik dan bahkan ingin muntah jika harus berlama-lama bersama dengan Mu Anlong.

"Ja-jadi kau yang sudah...tapi mengapa kau melakukan ini padaku!" Su Luxie menepis tangan Mu Anlong dan mulai berteriak.

"Apa salah ku padamu! Kau berkata tidak menginginkan ku tapi sikapmu selalu mengikatku! Apa mau mu sebenarnya?! Jadi kau menginginkan ku atau tidak? Mengapa kau menjalin hubungan dengan Su Manman disaat kau masih menjerat ku seperti ini?! Apa yang kau inginkan..." Su Luxie berteriak lalu mulai menangis. Dia menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Suara tangisan Su Luxie terdengan lirih ditelinga Mu Anlong. Mu Anlong yang mendengar kekesalan Su Luxie hanya bisa mengepalkan tangannya sambil berdiri diam menatap kearah Su Luxie.

"Ayo bicaralah, Brengsek! Jangan membuang waktuku!" Batin Su Luxie dibalik kedua telapak tangannya.

"Jangan merengek seperti orang bodoh, Su Luxie. Ku peringatkan lagi pada mu untuk terakhir kalinya. Jika kau masih bertindak mengacuhkanku dan menjalin hubungan dengan pria lain, maka jangan salahkan aku untuk menghancurkan keluargamu!"

"Milikku tetap menjadi milikku. Jika sampai kau memutuskan tali ini, maka aku akan menghancurkanmu!" Ancam Mu Anlong benar-benar terdengar marah. Urat tangannya menjalar dijari-jari besarnya itu.

"Kau yang akan aku habisi, dasar bajingan gila! Psikopet sialan!" Maki Su Luxie didalam hati.

"A-aku tidak berani." Jawab Su Luxie pelan dengan suara sesegukan.

Mu Anlong tersenyum sinis mendengar jawaban yang diterima oleh Su Luxie. Dia mendekat kearah Su Luxie dan perlahan-lahan meletakan tangan besarnya ke rambut Su Luxie.

"Bonekaku harus selalu patuh padaku." Ucapnya melembut sembari mencium rambut Su Luxie dengan intens.

"Aku akan pergi. Ingat kata-kata ku ini! Atau tidak kau akan mendapat hukuman yang sangat berat." Ancam Mu Anlong tidak mau menerima bantahan!

Dia pergi dari sana, meninggalkan Su Luxie yang menatap dirinya dari balik punggungnya.

"Pria yang sangat berbahaya! Dia telah terobsesi pada Su Luxie sehingga rela melakukan apa saja. Bahkan merusak wajah Su Luxie sekali pun!"

^^^To be continued_^^^

Terpopuler

Comments

Linda Agustina Wardhana

Linda Agustina Wardhana

pindah zaman kuno malah tmbh lemah gk bisa apa2 nangis aja lah /Grin/

2025-01-08

0

gun ting tang

gun ting tang

ternyata anak seorang mafia tdk berfungsi di jaman kuno😂

2025-01-02

0

Murni Dewita

Murni Dewita

kasih racun aja dia luxie

2024-09-08

1

lihat semua
Episodes
1 episode 01 : Kematian Su Luxie, si dokter yang bodoh
2 episode 02 : Masuknya seorang dokter hantu ke dunia asing
3 episode 03 : Menjual harta peninggalan ayah
4 episode 04 : Menjual pil sulihan
5 episode 05 : menjadi kaya dalam satu hari?
6 episode 06 : Keributan
7 episode 07 : Rencana pembelian gedung
8 episode 08 : Meracik obat
9 episode 09 : Melanjutkan bisnis yang tertunda
10 episode 10 : Kemarahan Mu Anlong
11 episode 11 : Membalas dendam
12 episode 12 : Acara di keluarga utama Su
13 episode 13 : Keluarga tidak tahu diri
14 episode 14 : Kematian seseorang?
15 episode 15 : Seputar flashback kisah Mu Anlong
16 Episode 16 : Pergi ke istana
17 episode 17 : Rencana keberangkatan ke istana kekaisaran
18 episode 18 : pergi ke istana kekaisaran pt 3
19 episode 19 : Mendiaknosa
20 episode 20 : Mendiaknosa penyakit putra mahkota
21 episode 21 : Aura negatif yang dimiliki putra mahkota
22 episode 22 : Awal munculnya sebuah gift baru
23 episode 23 : Rapat dadakan yang diadakan oleh para menteri
24 episode 24 : Surat pribadi Su Luxie untuk kaisar
25 episode 25 : pemeriksaan kepala kepolisian yang tegas
26 episode 26 : Su Luxie menjadi seorang tersangka
27 episode 27 : Introgasi kasus kematian keluarga Ang
28 episode 28 : Awal tumbangnya kejayaan Su
29 episode 29 : Bukti penggelapan Su Taipong
30 episode 30 : menemani Su Taipong menuju akademik
31 episode 31 : Kondisi kesehatan Su Miaomiao yang semakin memburuk
32 episode 32 : Pengakuan Su Luxie kepada ibunya.
33 episode 33 : Pergi ke akademi angin
34 episode 34 : Terintimidasi
35 episode 35 : penipu yang menjual obat palsu
36 episode 36 : Pria yang membuat Su Luxie terhina
37 episode 37 : kondisi kritis
38 episode 38 : pelajaran hidup yang bisa diambil
39 episode 39 : Rencana putra mahkota yang membuat raja gusar
40 episode 40 : Awal kehancuran berbalut awan kegembiraan
41 episode 41 : Kepulangan Su Naling
42 episode 42 : Persiapan menuju kediaman Su
43 episode 43 : Kesedihan setelah kebahagian
44 episode 44 : Kekecewaan Wang Yan
45 episode 45 : Hancurnya sebuah keluarga yang harmonis
46 episode 46 : Momen bersama yang langka
47 episode 47 : para bangsawan penjilat
48 episode 48 : Keluar
49 episode 49 : Emosi Su Manman
50 episode 50 : Bayangan Su Luxie yang memalukan
51 episode 51 : Kegilaan Su Manman pada pagi hari
52 episode 52 : Ke istana
53 episode 53 : Ibu Mellen
54 episode 54 : Kenangan buruk yang harus dikubur
55 episode 55 : Berbincang bersama raja
56 episode 56 : Meminta bantuan
57 episode 57 : God bless you
58 episode 58 : Eksekusi
59 episode 59 : Wanita tua
60 episode 60 : Status black one
61 episode 61 : Hukuman Su Manman
62 episode 62 : Pengepungan
63 episode 63 : penculikan
64 episode 64 : Pengorbanan
65 episode 65 : terpanggilnya raja iblis
66 episode 66 : Lari dari kejaran iblis
67 episode 67 : Pahlawan?
68 episode 68 : kehadiran Ji Fu, duda keren
69 episode 69 : Batu sumber kehidupan para iblis
70 episode 70 : Utusan Dewi Rubynia
71 episode 71 : Mati satu tumbuh seribu
72 episode 72 : Bangkitnya gadis berambut emas
73 episode 73 : Rencana antara Wang Yan dan Ji Fu
74 episode 74 : Abu Dupa
75 episode 75 : Salah paham #1
76 episode 76 : Salah paham #2
77 episode 77 : Salah paham #3
78 episode 78 : Salah paham #4
79 episode 79 : Salah paham #5
80 episode 80 : Salah paham #6
81 episode 81 : Salah paham #7
82 episode 82 : Salah paham #8
83 episode 83 : Salah paham #9
84 episode 84 : SLP #10
85 episode 85 : SLP #11
86 episode 86 : SLP #12 TAMAT
87 Chapter spesial
88 Chapter spesial
Episodes

Updated 88 Episodes

1
episode 01 : Kematian Su Luxie, si dokter yang bodoh
2
episode 02 : Masuknya seorang dokter hantu ke dunia asing
3
episode 03 : Menjual harta peninggalan ayah
4
episode 04 : Menjual pil sulihan
5
episode 05 : menjadi kaya dalam satu hari?
6
episode 06 : Keributan
7
episode 07 : Rencana pembelian gedung
8
episode 08 : Meracik obat
9
episode 09 : Melanjutkan bisnis yang tertunda
10
episode 10 : Kemarahan Mu Anlong
11
episode 11 : Membalas dendam
12
episode 12 : Acara di keluarga utama Su
13
episode 13 : Keluarga tidak tahu diri
14
episode 14 : Kematian seseorang?
15
episode 15 : Seputar flashback kisah Mu Anlong
16
Episode 16 : Pergi ke istana
17
episode 17 : Rencana keberangkatan ke istana kekaisaran
18
episode 18 : pergi ke istana kekaisaran pt 3
19
episode 19 : Mendiaknosa
20
episode 20 : Mendiaknosa penyakit putra mahkota
21
episode 21 : Aura negatif yang dimiliki putra mahkota
22
episode 22 : Awal munculnya sebuah gift baru
23
episode 23 : Rapat dadakan yang diadakan oleh para menteri
24
episode 24 : Surat pribadi Su Luxie untuk kaisar
25
episode 25 : pemeriksaan kepala kepolisian yang tegas
26
episode 26 : Su Luxie menjadi seorang tersangka
27
episode 27 : Introgasi kasus kematian keluarga Ang
28
episode 28 : Awal tumbangnya kejayaan Su
29
episode 29 : Bukti penggelapan Su Taipong
30
episode 30 : menemani Su Taipong menuju akademik
31
episode 31 : Kondisi kesehatan Su Miaomiao yang semakin memburuk
32
episode 32 : Pengakuan Su Luxie kepada ibunya.
33
episode 33 : Pergi ke akademi angin
34
episode 34 : Terintimidasi
35
episode 35 : penipu yang menjual obat palsu
36
episode 36 : Pria yang membuat Su Luxie terhina
37
episode 37 : kondisi kritis
38
episode 38 : pelajaran hidup yang bisa diambil
39
episode 39 : Rencana putra mahkota yang membuat raja gusar
40
episode 40 : Awal kehancuran berbalut awan kegembiraan
41
episode 41 : Kepulangan Su Naling
42
episode 42 : Persiapan menuju kediaman Su
43
episode 43 : Kesedihan setelah kebahagian
44
episode 44 : Kekecewaan Wang Yan
45
episode 45 : Hancurnya sebuah keluarga yang harmonis
46
episode 46 : Momen bersama yang langka
47
episode 47 : para bangsawan penjilat
48
episode 48 : Keluar
49
episode 49 : Emosi Su Manman
50
episode 50 : Bayangan Su Luxie yang memalukan
51
episode 51 : Kegilaan Su Manman pada pagi hari
52
episode 52 : Ke istana
53
episode 53 : Ibu Mellen
54
episode 54 : Kenangan buruk yang harus dikubur
55
episode 55 : Berbincang bersama raja
56
episode 56 : Meminta bantuan
57
episode 57 : God bless you
58
episode 58 : Eksekusi
59
episode 59 : Wanita tua
60
episode 60 : Status black one
61
episode 61 : Hukuman Su Manman
62
episode 62 : Pengepungan
63
episode 63 : penculikan
64
episode 64 : Pengorbanan
65
episode 65 : terpanggilnya raja iblis
66
episode 66 : Lari dari kejaran iblis
67
episode 67 : Pahlawan?
68
episode 68 : kehadiran Ji Fu, duda keren
69
episode 69 : Batu sumber kehidupan para iblis
70
episode 70 : Utusan Dewi Rubynia
71
episode 71 : Mati satu tumbuh seribu
72
episode 72 : Bangkitnya gadis berambut emas
73
episode 73 : Rencana antara Wang Yan dan Ji Fu
74
episode 74 : Abu Dupa
75
episode 75 : Salah paham #1
76
episode 76 : Salah paham #2
77
episode 77 : Salah paham #3
78
episode 78 : Salah paham #4
79
episode 79 : Salah paham #5
80
episode 80 : Salah paham #6
81
episode 81 : Salah paham #7
82
episode 82 : Salah paham #8
83
episode 83 : Salah paham #9
84
episode 84 : SLP #10
85
episode 85 : SLP #11
86
episode 86 : SLP #12 TAMAT
87
Chapter spesial
88
Chapter spesial

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!