Dua hari lagi akan di adakan penilaian akhir semester atau mid semester. Aku belajar lebih giat agar mendapatkan nilai yang bagus.
Ini adalah Sabtu sore. Biasanya Aku akan berada di ruang santai bersama teman kos yang lain. Tapi hari ini sehabis mandi Aku langsung duduk di depan meja belajar ku. Membaca buku - buku pelajaran . Mencoba menyimpannya di otak.
Sedang tenggelam dalam konsentrasi tingkat tinggi tiba - tiba ponselku berdering. Ternyata dari Sari.
" Halo.. Ada apa Sar? " Kataku
" Kamu nggak jalan sama Piank? " tanya Sari.
" Nggak. Aku lagi belajar. Lagian dia juga nggak ngajak jalan malam ini " jawabku.
" Ya udah, kita jalan yuk! Sama Nova dan Tia " Ajak Sari.
" Memangnya kamu lagi dimana? " tanyaku heran.
" Di ruang santai " jawabnya terkekeh.
" Aku tunggu ya di sini " tambahnya.
" Oke. " Jawabku sambil menutup telpon.
Usai meletakkan telpon, Aku langsung mengganti pakaianku. Setelah itu Aku langsung ke ruang santai. Kulihat Sari, Nova, dan Tia langsung berdiri begitu melihatku. Kami pun segera berangkat.
" Memang kita kemana sih Sar? " tanyaku pada Sari.
" Gedung Kartini. Ada bazar musik. Aku rasa Piank juga tampil malam ini " Jawab Sari.
" Apa? Piank? Memangnya dia punya Band? " tanyaku tidak yakin.
" Ya. Jhon Aria juga. " jawab Sari lagi
" Mereka satu Band? " tanyaku lagi.
" Nggak. Satu Genk motor tapi beda Band musik. Kamu liat sendiri aja nanti " Kata Sari seraya berbelok ke Gedung Kartini yang sudah ramai. Sari dan Nova memarkir kendaraannya berdampingan. Setelah itu kami pun membeli tiket di depan pintu masuk.
"Yuk! " Kata Sari sambil menggandeng tanganku.
Di dalam ternyata sudah ramai. Kami pun ikut bergabung dengan mereka yang juga ingin menyaksikan anak Band sekolah idola mereka.
" Udah mulai" bisik Sari.
" Tema bazar musik kita malam ini adalah music for love " Kata MC - nya. Tiba - tiba ponsel Sari berdering.
" Jhon Aria " kata Sari padaku sambil menyentuh tombol jawab ponselnya. Saat itulah Aku melihat Piank sedang berjalan menggandeng tangan seorang gadis. Aku pernah melihatnya bersama Piank di Kantin waktu itu.
Perasaanku jadi tak karuan. Aku terbakar cemburu. Apalagi memang seharian ini Dia tidak menghubungiku sama sekali. Aku bahkan tidak melihatnya di kantin maupun di sekolah.
" Phia" bisik Sari.
" Ada apa? " Tanyaku
" Jhon Aria menanyakan kamu hadir apa nggak di bazar ini " jawab Sari.
" Memangnya kenapa? " tanyaku lagi
" Teman duetnya nggak bisa datang. Jhon minta tolong agar kamu menggantikannya " kata Sari.
" Kenapa Aku? " tanyaku
" Karna di antara kita berempat hanya suara kamu yang merdu " timpal Nova cekikikan. Di susul Tia dan Sari.
" Memangnya cuma kita berempat temannya Jhon Aria? " tanyaku lagi
" Udah. Jangan bertanya lagi. Kamu mau apa nggak nolongin dia? " Tanya Sari. Aku berpikir sejenak. Kemudian mengiyakan. Setidaknya Aku bisa mengurangi rasa galau dan cemburu ini. Sari dengan cepat mengirim pesan ke Jhon bahwa Aku mau. Tidak berapa lama kemudian dia muncul. Dan segera menarik ku ke belakang panggung tempat anak Band menunggu giliran untuk tampil. Disana Aku lihat Piank dan gadis itu duduk berdekatan. Piank menggenggam tangan gadis itu erat. Keduanya terlihat sangat mesra. Aku juga melihat Rio dan Riani bersama mereka. Bisa kulihat ekspresi kaget di wajah Riani, Piank, dan Rio saat melihatku datang bersama Jhon Aria. Namun dengan cepat Aku melempar senyum ke arah mereka. Seolah Aku tidak merasakan apapun. Riani dan Rio membalas senyumku dengan gugup. Sedang Piank hanya diam. Tangannya yang semula menggenggam erat tangan gadis itu di lepaskan nya. Kulihat gadis itu merasa tidak senang.
Lalu kemudian Aku mendengar MC - nya memanggil satu nama Band yang ternyata adalah Band Piank. Mereka pun naik keatas panggung. Dan kudengar mereka membawakan lagu Iwan Fals " Ijinkan aku menyayangimu ". Di bawakan dengan sangat romantis. Aku semakin terbakar cemburu. Namun Aku sudah terlatih menyembunyikan perasaanku pada orang lain. Kecuali Jhon Aria yang tanpa kusadari terus menatapku.
" Hei.. " bisik Jhon Aria. Aku melihat ke arahnya dan tersenyum tipis.
" Kamu nggak apa - apa kan? " tanya Jhon Aria lembut. Aku menggeleng.
" Rio dan Riani kemana? " tanyaku sambil mataku mencari dua sejoli itu. Jhon Aria menunjuk ke depan.
" Mereka nonton " jawab Jhon.
" Yuk. Kamu Siap? kini giliran kita. " Kata Jhon saat Band Piank sudah selesai dengan pertunjukannya.
Jhon Aria menggandeng ku ke panggung saat nama Band-nya di panggil. Sepintas kulihat Piank menatapku dengan ekspresi yang sulit ku jelaskan.
" .. ……………
lewat lagu ini Aku ungkapkan perasaanku...
………
karna hatiku yang mengatakan kamu yang paling mengerti aku
......
Entah mengapa Aku begitu menikmati menyanyikan lagu itu bersama Jhon Aria. Kulihat penonton bersorak ramai saat kami mengakhiri lagu itu.
Jhon Aria tersenyum kearahku. Dan kudengar para penonton meminta kami menyanyikan satu lagu cinta lagi. MC kemudian bertanya pada kami apa kami mau bernyanyi satu lagu cinta lagi untuk penonton. Jhon Aria mengiyakan. Namun kali ini versi akustik. Dia akan bermain gitar dan aku di mintanya untuk bernyanyi.
" Baiklah. Aku akan menyanyikan lagu dengan judul Sisa rasa dari Mahalini " penonton bertepuk tangan saat Jhon Aria mulai memetik gitarnya. Dan aku pun mulai bernyanyi. Penuh perasaan. Mungkin karna Aku sedang merasa patah hati.
Kembali penonton bersorak saat aku mengakhiri syair lagu itu.
Jhon segera menggandeng tanganku turun dari panggung. Kami kembali ke belakang panggung. Dan Aku masih melihat Piank dan kawan - kawan beserta gadis itu. Tapi Piank sama sekali tidak melihat ke arahku lagi.
" Mau pulang? " tanya Jhon Aria
" Iya " jawabku singkat.
Jhon Aria kemudian pamit ke teman - temannya dan berjalan ke luar. Aku mengikutinya dari belakang tanpa menoleh sedikit pun lagi pada Piank.
Di depan gedung Kartini, Sari, Nova, Tia, Rio, dan Riani sudah menunggu.
" Romantis banget kalian berdua. Penonton ada yang bertanya apa kalian memang sepasang kekasih atau hanya teman? " tutur Tia.
Jhon Aria hanya tersenyum
Kami masih asyik bercanda ketika kami melihat Piank dan gadis itu keluar dari gedung. Mereka pulang berboncengan motor. Sangat mesra. Piank tidak melihat kearahku sama sekali.
" Yuk, pulang" ajak Sari
Akhirnya Aku dan Sari pulang ke kos . Sedang Nova, Tia, Riani, Rio, dan Jhon Aria masih tinggal di halaman parkir Gedung Kartini. Setibanya di kos, Aku langsung masuk kamar. Begitu juga dengan Sari.
Aku langsung merebahkan tubuhku di kasur tanpa berganti baju. Dan tanpa kusadari air mataku mengalir dengan deras. Aku merasa sangat patah hati. Sekarang semua terasa hampa. Tapi Aku harus tegar. Setidaknya ini bukan akhir dunia.
Ping! Ada pesan teks yang masuk. Kulihat ternyata Piank mengirim pesan.
Apa maumu, Phi?
Kamu ingin putus?
Begitu isi pesannya
Terserah! Aku nggak peduli lagi
Kujawab pesan teks - nya dan kemudian tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments