Sepanjang perjalanan Ima hanya diam
Sampai di depan rumah Kang ojek memberi tahu kan bahwa mereka sudah sampai, kontan Ima terkejut.
" Oh maaf dah nyampe ya bang? " ia turun sambil tersenyum malu karena ketahuan melamun.
" Iya teh, teteh gak apa apa kan? "tanyanya kemudian, sambil menatap penumpangnya heran, karena sejak tadi di ajak ngobrol tak sepatah kata pun menjawab.
" gak papa bang, tolong ini di anterin sampek dalamnya ya bang, berat soalnya. " pintanya lagi.
Kang ojek hanya mengiyakannya sambil mengantarkan belanjaan Ima, " ini di taruh dimana teh? " tanyanya.
"Udah di situ aja bang, " jawabnya sambil menyodorkan uang " makasih bang ". ucapnya.
" Sama-sama teh, kalo begitu permisi, assalamu'alaikum " sambil mengangukan kepala nya tanda hormat, lalu keluar dan pergi.
" waalaikumsalam " Ima mendudukkan tubuh nya. teringat kejadian tadi ketika ia melihat suaminya dengan pacar selingkuhan nya. lalu Ima menarik napas dan menghembuskan nya seakan membuang beban berat dalam hidup nya.
" Huuhhh... aku harus kuat, gak boleh lemah, ya ngapain juga di pikirin, nambah penyakit aja, * ia mensugesti dirinya sambil menepuk nepuk dadanya.
Namun semua tak seperti yang dia mau, kepalanya terasa berdenyut, * ya Allah kuatkan tubuh dan hatiku * gumamnya sambil bangkit menuju kulkas untuk mengambil air minum dingin.
glek...
glek..
hampir setengah botol air di minumnya.
kemudian ia duduk di kursi makan, pikiran nya kacau hati dan tubuh yang tak sinkron, * aku tak boleh menangis, sayang banget membuang air mata hanya untuk menangisi suami tukang selingkuh * Ima terus bergumam, namun air mata tetap turun membasahi wajah cantiknya yang terlihat pucat, perlahan ia bangkit saat kepalanya kembali berdenyut semakin menjadi, ia menggeleng-gelengkan kepala nya sambil sedikit memijat keningnya lalu dengan terhuyung dia melangkah menuju kamar nya, dan..
bruk...
tubuh Ima ambruk dengan sebelah kaki masih menjuntai di atas lantai. perlahan matanya terpejam, seiring tubuh dan hati yang mulai rapuh, lelah yang mendera di tambah beban pikiran, membuat Ima hilang kesadaran, ya Ima pingsan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Sementara Agus yang masih asik ngobrol dengan Anita yang tidak sengaja tadi bertemu, mulai teringat istrinya....
" Astaghfirullah al adzim " ia mengusap wajah nya, "aku pergi dulu !" ucapnya, kemudian menghubungi ima untuk menanyakan apakah belanjanya sudah selesai atau belum, tapi telponnya tak ada jawaban dari Ima.
" kamu anterin aku ya gus! " pinta Anita
"maaf aku gak bisa, kamu naik ojek aja atau taksi, aku lagi nganter istriku " sahut agus kemudian pergi tapi Anita masih.
mengikutinya.
" Sebentar aja gus, sambil, nungguin istrimu belanja! kamu tega sama aku " keukeuh Anita.
" Maaf, nit, bahkan kita ngobrol sudah terlalu lama, hingga aku lupa tadi " Agus mencoba memberi pengertian pada Anita, yang akhirnya terpaksa pergi sambil menghentakkan kakinya kesal.
Agus mencari ima sampai ke kios yang tadi ima datangi, kemudian bertanya kepada penjual tersebut " bu.. eeuum.. maaf, Ima nya mana ya? "
" loh, dari tadi juga udah pergi, mas suaminya kan? Ima sudah keluar tadi " jawab teh ning keheranan.
"Oh, udah pergi.. ya udah makasih ya bu!, " kemudian pergi sambil menggaruk kepala yang tak gatal. sementara teh nining berdecak sambil geleng-geleng kepala.
Agus kembali menghubungi ima tapi tetap panggilannya gak di jawab. akhirnya ia menjalankan mobilnya arah pulang. * alamat perang ini, lagian kenapa gw sampai lupa ya kalo lagi nganter ima, hah gegara si Anita hidup gw jadi kacau ini * agus menggerutu sepanjang jalan.
Tak sampei 20 menit sampai di rumah.
" lah koq sepi, kemana ya atau belum pulang ya, " Agus bicara sendiri lalu membuka pintu yang kebetulan gak di kunci.
ceklek
" ma... Ima, kamu dimana? " Agus ke dapur tapi Ima gak ada lantas pergi ke kamar.
*yaelah malah tidur lagi, di cariin dari tadi *
gerutunya.
" ma, kamu dah pulang, sama siapa? " tanya nya sambil mengguncangkan tubuh Ima.
" haiis... kebo banget sih, ma... bangun!!! " Agus terus menggoyang goyangkan tubuh Ima... " nih orang tidur apa pingsan sih?... what??? " Agus kaget sendiri apalagi pas megang tangan Ima terasa dingin, " kamu beneran pingsan? " seru nya kemudian. lalu mengambil minyak kayu putih di atas meja rias, kemudian ia menggosokannya ke seluruh tubuh dan hidung Ima, tak lama kemudian...
Eeuugghh... Ima membuka matanya.
tapi kemudian membuat Agus terlonjak kaget, karena Ima bertubi-tubi memukuli tubuh agus dengan bantal sambil menangis
" Jahat kamu A, kamu jahat... pergi... pergi... !!! " usirnya.
" kak... kamu kenapa, kesurupan??? " agus menangkis serangan Ima.
___
___
ETDAH DASAR LAKI ONTOHOD 😠😠
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
like plus 🌹
2023-09-06
1
Nin Enin
sodih lah, sialan tu s agus
2023-02-23
1
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
sama kan ojek tadi 🤣🤣
2023-01-29
2