Bertemu Anita

Agus pulang sekitar pukul. 23.00

ia sengaja tidak pulang ke rumah istrinya karena takut mengganggu kalo untuk membangunkan Ima minta di bukain pintu sedang ia tak punya kunci serep, lain halnya kalo rumah nya sendiri.

Sudah dari sebelum subuh Ima dan ketiga temennya sudah sibuk di dapur menyelesaikan semua pesanan yang harus di antarkan sebelum jam 10.00.

mereka sholat subuh bergantian, karena gak mungkin bisa di tinggalin, takutnya ada yang gosong dan semacamnya.

"Ini harus di antar pake mobil teh, kalo pake motor pasti gak muat " ucap Inayah yang sudah mulai mengemas snack ke dalam box.

" Iya, tadinya mau pinjam mobil bapaknya anak-anak tapi malah gak pulang " keluh Ima.

" Kenapa gak coba di telpon aja minta di anterin mobilnya ke sini " sahut Linda.

" Oh iya, aku telpon dulu deh. " kemudian Ima beranjak untuk mengambil ponsel di kamar.

tapi sudah berkali-kali di hubungi gak di angkat, Ima mencoba menghubungi lintang, adiknya Agus.

panggilan Ima langsung di jawab lintang.

[ hallo.. iya teh, sebentar aku lihat ]

[ Iya lin kalo Aa nya ada tolong sampaikan ya ]

[ Iya teh, yuk ! assalamu'alaikum ]

[ waalaikumsalam ]

telpon di tutup.

tak lama kemudian HP Ima berdering

Agus memanggil.

[halo mah, emang jam berapa nganternya ]

[ jam 09,tapi kalo bisa anterinnya kesini sebelum jam segitu sambil aa berangkat kerja aja ]

[ gak papa biar sekalian aja aku anterin ]

[ emang gak kerja? ]

[ nggak semalam kan udah lembur jadi sekarang libur ini juga baru bangun makanya telponnya gak ke jawab ]

[ ya udah aku tutup dulu, tanggung lagi ngemas, assalamu'alaikum ]

[ waalaikumsalam ].

__

___

Jam 08 lebih Agus sudah sampai.

" Sudah siap semuanya? " tanya nya.

"Sedikit lagi, mau ngopi dulu? " Ima menjawab tak lupa nawarin kopi.

" boleh, tapi aku juga belum sarapan " Agus cengengesan.

" Ya sudah sarapan dulu atuh, tuh mungpung belum di beresin, " Ima nunjuk ke meja makan yang memang makanan masih terhidang disana, belum di beresin.

Agus makan dengan lahap sementara Ima nyeduh kopi.

Setelah di rasa semuanya siap Ima berangkat mengantarkan makanan bareng Agus sementara yang lainnya membereskan rumah dan segala ke kacauan nya di dapur bekas masak dan ngemas barang.

Di dalam mobil

" Eumm, yang kemarin jangan salah paham " Agus membuka percakapan nya, sambil melirik istrinya yang lagi membalas pesan.

" memang siapa yang nelpon? " tanya Ima sambil menatap Agus yang sedang menyetir.

percakapan terjeda karena sudah sampai. mereka menurunkan semua box makanan di bantu pegawai di sana, sementara Ima sedang menerima pembayaran dari bendahara acara.

setelah menyerah kan kwitansi pembayaran Ima pamit.

" makasih ya bu, semoga semuanya puas dan gak kapok untuk kembali memesan jika ada acara lagi, assalamu'alaikum " Ima menyalami semuanya sambil tersenyum ramah sama yang ada di ruangan kantor tersebut. kemudian keluar.

" Sudah? " tanya Agus sambil mematikan rokoknya kemudian membukakan pintu mobil untuk Iqlima.

" Alhamdulillah beres, " jawab Ima sambil masuk mobil di ikuti Agus yang kemudian duduk di balik kemudi.

" Sekalian mampir ke pasar ya, kebetulan ada yang mau ku beli, gak papa kan banyak bahan yang sudah habis, " ucap Ima.

" Oke, berangkaatt ... " ucap Agus sambil tergelak, sementara Ima hanya tersenyum.

" banyak pesanan ma, mang gak capek? " Agus bertanya ketika sudah memasuki parkiran pasar dan Ima siap turun.

" kalo di bilang capek itu pasti, tapi gimana lagi, kalah sama butuh, kalau gak begini, mau makan dari mana, tapi ya sudahlah.. " Ima mengibaskan tangannya kemudian turun.

sementara Agus hanya manggut-manggut.

kemudian berteriak karna Ima sudah agak jauh. " aku tunggu di sini ya!!! "

Di dalam pasar

" teh, beli terigunya 3 kg sama tepung... bla... bla... " Ima menyebutkan beberapa barang yang mau di beli.

" lagi banyak orderan ya, belanjaanya banyak terus? " kata teh nining, pedagang langganan Ima.

" Alhamdulillah, sedikit sedikit teh, " jawab Ima sambil tersenyum.

"sedikit juga, yang penting ngalir terus ya,dan berkah." seloroh teh Ning

" Amiin !" jawab Ima. " jadi berapa " tanya Ima.

teh nini g menyebutkan total belanjaan Ima setelah membayar Ima pergi, tapi ketika akan menghampiri suaminya, dilihatnya dia sedang mengobrol dengan seorang perempuan.

* Siapa ya * Ima memperjelas pandangannya.

*bukankah itu Anita, mau ngapain mereka, atau janjian ketemu di sini, heemm... pantas aku minta di anterin ke pasar, semangat sekali * gumam Ima, terlihat sendu.

" Teh mau pulang, ojek yuk! " seorang tukang ojek menghampiri Ima menawarkan jasa nya.

Ima tersentak tapi kemudian mengangguk.

"ini semu bisa muat gak bang? " tanya nya.

" gampang.. yuk! " kang ojek menata barang Ima di depan kemudian nyuruh Ima naik.

__

__

SOKORIIN DEH SI AGUS DI TINGGALIN

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

speechless aku

2023-09-06

1

Nin Enin

Nin Enin

bongbong si puass

2023-02-23

1

Nasira✰͜͡ᴠ᭄

Nasira✰͜͡ᴠ᭄

huwaa knpa nga dilabrak aj🤭

2023-01-27

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!