Ima duduk dekat jendela sambil termenung.
* siapa yang tadi menelpon mu, A. apa perempuan itu? aku kira kamu sudah berubah setelah perlakuan mu padaku beberapa hari ini, ternyata semuanya palsu belaka* gumamnya tak terasa air matanya membasahi pipinya.
semua panggilan dari Agus dia abaikan.
tok
tok
tok
" Teh... teh Ima..." Euis memanggilnya.
*Astaghfirullah....* Ima tersentak dari lamunannya bangkit sambil mengelap air mata yang masih menggenangi pipinya.
ceklek
pintu kamar di bukanya.
"Ada apa is,? " tanya nya.
" Teteh kenapa? dari tadi aku panggilin gak nyahut nyahut. " Euis menatap heran Ima.
" Eeumm ....ngga papa is, aku tadi ketiduran, " Ima menjawab agak gugup, Pura-pura menguap.
" Ooh pantesan,,,,, itu teh,semuanya udah siap, terus setelah ini, apa yang harus di kerjakan? ucapnya lantas pergi ke dapur di ikuti Ima.
Di dapur nampak Linda dan Inayah sedang meniriskan kentang dan Ayam.
sementara adonan beberapa kue sudah selesai siap untuk di masak.
" Kentang nya langsung di goreng ya! aku akan bikin bumbu nya sekalian untuk ayam, biar meresap." ucapku sambil mengarahkan mereka harus mengerjakan apa, mereka langsung paham.
" Tumben Agus di sini nya lama ?" Linda memecah keheningan.
Aku tak menjawab hanya tersenyum. kembali inget apa yang di katakan suamiku di telpon tadi, dan terkejut ketika tanganku di tepuk Linda. " apa? " tanyaku.
Linda tersenyum menggoda, "jangan di bayangin! " ucapnya sambil mengedipkan mata.
" Apa? bayangin apa? " aku melongo.
" Yaelah ngaku aja, dah lama pasti ya... " tertawa terbahak bahak, lalu "ukhuk....ukhuk...." terbatuk ketika aku masukin potongan kentang ke mulutnya, gantian aku mentertawakan.
"RASAIN..!!! " sambil menjulurkan lidah, kami tertawa bersama.
Dan begitu lah selalu bercanda sambil bekerja, hingga gak berasa waktu terus bergulir sore menjelang semua sudah beres, mereka pamit pulang dan esok pagi semua siap di masak dan di kemas.
Sementara Agus di kantor lagi uring uringan
setelah menerima telpon dari Ima.
*Is, kenapa gak lihat dulu siapa yang nelpon tadi, pasti salah paham * gumamnya sambil mengepalkan tangan.
Ia melanjutkan pekerjaannya berharap cepat selesai dan langsung pulang untuk menjelaskan semuanya pada istrinya.
Setelah semuanya beres, ia bersiap untuk pulang, tapi dia mendudukkan tubuhnya kembali dengan malas ketika atasannya memerintah dirinya untuk menemani rekannya mengambil barang di kota sebelah.
" Jangan khawatir uang lembur plus bonusnya nanti aku transfer !" kata pak Anwar sambil menepuk bahunya.
Agus hanya bisa menghembuskan nafas dari hidungnya, kemudian meraih HP nya bermaksud memberitahu Ima. namun berkali kali ia menghubungi tak juga di jawab Ima.
*Kamu pasti masih marah ma, tapi tunggu setelah aku kembali aku akan menjelaskan semuanya* gumamnya. lalu mengetik pesan memberitahu Ima bahwa ia akan keluar kota mengambil barang suruhan bos nya.
----
---
Ima yang baru selesai mandi langsung berganti pakaian dan keluar dari kamar tujuan nya untuk menyiapkan makan malam, diruang TV Reyna anteng menonton acara kesukaannya, sementara raka baru pulang latihan bola.
" Kalian mau di masakin apa? " tanya nya.
" Kalo bakar ayam cukup nggak ma? " kata Raka yang lagi ngambil minuman di kulkas, tadi dia melihat ayam yang sudah di bumbui untuk di bakar besok, Raka tahu bahwa itu ayam pesanan pelanggan mama nya.
" Jangan khawatir mama udah lebihin banyak koq buat kalian, jadi bakar ayam aja ya " ucapnya tersenyum.
" Asiikk... " Reyna berjingkrak senang, " aku yang bikin sambalnya. " katanya lagi.
" Ayok,! " ajakku sambil ke dapur di ikuti kedua anaknya.
Mereka pun akhirnya sibuk masak bersama sama.
Raka bertugas membakar ayam, Reyna bikin sambal sementara Ima menyiapkan nasi dan lalapannya.
Sehabis sholat maghrib makanan sudah siap, tinggal menunggu Agus ayahnya pulang, tapi sekian lama yang di tunggu gak muncul juga.
" Kalian makan aja, mungkin ayah gak balik ke sini! " akhirnya Ima nyuruh anaknya untuk makan, terlebih dahulu.
" Aku telpon ayah dulu, " Raka beranjak untuk mengambil HP nya di kamar. lalu nelpon ayahnya. tak lama ia keluar lagi menghampiri ibu dan adiknya.
" Ayah Lembur katanya, tadi nelpon ke HP mama, tp gak di jawab, udah kirim pesan juga." Raka memberi tahu mama nya seperti yang di ucapkan ayahnya di telpon tadi.
" Mama belum lihat hp, mungkin tadi pas kita di dapur jadi gak kedengeran.
Ya udah, kita makan ajah, kalo nunggu ayah kalian belum tentu pulang! " ajak Ima mereka pun makan dengan lahap. kecuali Ima, dia gak percaya suaminya lembur.
*paling juga nemuin perempuan itu * gumamnya. *
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
susah percaya lagi, kan
2023-09-06
1
Nin Enin
begitulah...
susah percaya lagi
2023-02-23
1
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
susah percaya lgi ya jika sering dibooingin🤣🤣
2023-01-27
2