pov Agus
Seminggu setelah kelulusan ku, aku bermain ke kampung halaman nenek. dan sorenya Juna, sepupuku ngajak maen ke tempat nongkrong nya.
" Eh kenalin nih sepupu gw ". Juna mengenalkan aku pada temen temennya.
Aku jabat tangan mereka dan menyebutkan nama masing masing. Diantara mereka ada gadis yang menarik perhatian ku, penampilan nya yg cuek dan terkesan tomboy dengan celana jeans nya yg sobek pagian paha dan lutut tapi terkesan manis apalagi pas tersenyum nampak lesung pipitnya.
Aku pun menyodorkan tangan sambil ku sebutkan nama.
" Lahirnya bulan pebruari ya ", katanya sambil cekikikan, aku melongo.
" koq pebruari sih " Aku menatapnya bengong.
Ia lantas tertawa, " canda ah. " lanjutnya.
Ya gadis itu bernama Iqlima, lengkapnya Iqlima khairunisa. gadis berlesung pipi dan yang selama ini terasa horor karena selalu menghantui hati dan pikiran ku. 😁😁
Sejak perkenalan dengan nya aku jadi sering maen ke sana dan mencoba mengenal nya lebih dekat, sayangnya dia punya empat pengawal yg selalu siaga di sebelah nya.
Tiga orang cowok yang suka memanggilnya dengan kata pacar, Adji, tapi gak jadian jadian, Rendy, Juna sepupuku yg mereka panggil juned alias junaedi dan seorang gadis yang bernama Linda.
sayang pertemananku tak berlanjut lama sebab aku harus bekerja ke luar kota, selama di perantauan wajahnya selalu terbayang saat dia tersenyum jahil dan semua tingkah lakunya membuatku semakin merindu.
aku selalu menanyakan kabarnya lewat juna. dan aku jadi tahu semua kegiatannya, walau sedikit memaksa juna dengan iming iming aku kirim buat nambahin uang saku.
Sampai waktu aku cuti, aku pulang dan nekad menemuinya bermaksud untuk menembaknya, sungguh aku gak sanggup lagi untuk memendam perasaan ku, ya perkara di Terima atau engga nya, gimana nanti aja.
Dan moment itu terjadi dia memberi aku tantangan dan dua bulan berikutnya aku menjawab ta ntangannya walau terkesan memaksa akhirnya aku berhasil menikahinya meski ada drama ngambek, kami menikah sebulan sebelum perpisahan sekolahnya.
Iqlima meskipun tomboy tapi dia sosok perempuan penurut, dia tidak pernah membantah perintah ku selagi menurut nya benar. penampilan nya perlahan di rubah, apalagi saat ada anak diantara kami, dia juga termasuk wanita yang mandiri, aku kasih nafkah berapapun dia tak pernah protes. kadang aku merasa dia tak membutuhkan aku sebab dia tak pernah minta pertolongan ku untuk pekerjaan yang sekiranya dia mampu melakukannya sendiri.
Sampai suatu hari dia terbaring sakit.
Aku tahu setiap malam dia jarang bisa tidur, dan siang selalu nampak kuat di hadapan anak anak, selera makannya pun berkurang. aku tau kesakitan nya, tapi entah kenapa aku selalu menutup mata dan telinga jika dia mengeluh, segitu jahatnya aku bahkan ketika bapak nya sakit sampai meninggal pun aku seakan tak pernah peduli.
Semua bermula ketika satu hari aku pergi mancing, dan waktu itu aku bertemu dengan Anita, ya dia mantan pacarku ketika SMK, namun cinta ku kandas karena ia menikah dengan pria lain dan kini ia telah berpisah.Anita sekarang telah menjanda.
Anita sekarang menjaga warung nya yang ada di sekitar pemancingan. karena seringnya bertemu maka rasa yang dulu, kembali tumbuh dalam hatiku. aku akui ini salah, tapi aku juga tak mampu untuk meredam semua rasa yang ada dalam hatiku. pesona Anita mampu membakar hati yang sepi.
Setiap akhir pekan aku selalu pergi mancing dan bertemu dengan Anita sehingga rasa ini semakin dalam, ketika istriku lama gak pulang di kampung nya, itu jadi kesempatan aku untuk lebih sering menjumpai Anita. aku abaikan telpon dari istriku apalagi ada niatan untuk menyusul nya, apa ini yang di sebut mabok janda saat puber kedua...???
Suatu hari aku berniat untuk menemui Iqlima, karena di satu sisi hatiku masih berpikir waras, walau bagaimana pun dia masih tetap istriku, aku bermaksud untuk mengajak nya pulang, karena kasian anak anak gak ada yang ngurusin dan bohong rasanya jika aku tak merindukan nya.
Iqlima, istri sholehah ku masih tetap bertahta di hatiku.
Rumah nampak sepi tapi pintu tidak terkunci, akhirnya aku masuk dan terdengar di halaman samping ada orang yang lagi berbincang, dan ternyata istriku dan dua orang temannya, aku diam mendengarkan semua perbincangannya.
Terkejut ketika mendengar tentang Juna. yang diam diam menyukai Iqlima, pantesan waktu itu ketika kami menikah dia tak datang dengan alasan dapat pekerjaan di pulau sebrang bahkan hingga saat ini.
Juna pulang ketika bibi (bunya Juna) meninggal dan ketika menikah kan Anna adiknya, karena dia yang jadi wali nikahnya menggantikan paman yang sudah meninggal.
Entah lah saat itu aku jadi emosi bahkan aku sempat membentak nya. hingga keesokan harinya Ima pulang aku masih mendiamkannya. aku sengaja tidak pulang dari tempat kerja ku, aku sengaja menghindari nya karena takut emosi yang akhirnya menyakiti hatinya.
Hingga hari ketiga aku baru pulang, dan Ima sudah pergi. bahkan semua pakaiannya pun tak bersisa.aku benar-benar menyesal.
--
--
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
keren 👍
2023-09-02
0
Nin Enin
haddeuuhhh.... pantesan
janda githu looooh
2023-02-22
1
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
hadee Gus ternyata Deket pancingan ada umpang yang seger ya 🤭🤣🏃 mangaat beb buat upnya😘😘
2023-01-08
2