kepergian bapak

" Agus mana im ? " hampir semua orang menanyakan keberadaan suami Ima.

" Mungkin nanti nyusul , " dan itu slalu yg jadi jawaban Ima, meski dirinya pun tak tahu pasti, apakah benar Agus akan menyusulnya atau nggak. tapi sampai larut malam gak ada tanda tanda bahwa Agus akan datang hingga pagi menjelang. bahkan sampai sore pun Agus tak menampakkan hidung.

" Tega kamu A," Ima meradang.

" Besok bertepatan dengan setahun ibu meninggal, jadi kamu jangan pulang dulu, sekalian aja besok kita akan mengadakan pengajian." teh Neni ngomong sambil tangannya sibuk mengiris sayur yg akan di masak.

" Iya teh, lagian aku gak tega meninggalkan bapak liat keadaan begitu. " jawab Ima.

Dan sesuai yang telah di rencana keesokan harinya semua anak menantu dan cucu bapak telah berkumpul, kecuali Agus, yang belum kelihatan.

Sore menjelang semua persiapan

untuk tahlilan sudah beres.

Ima menghubungi Agus untuk menanyakan apakah ia bisa datang atau nggak saat pengajian malam nanti, dan sekalian ngasih tahu bahwa bapak sakitnya tambah parah.

" Akan aku usahakan " hanya itu yg di ucapkan Agus.

Saat waktu hampir maghrib, Adel melihat keadaan bapak dan menanyakan apa bapak mau makan, tapi bapak ga ada respon sama sekali, bahkan matanya tertutup rapat, hingga ia memanggil yg lainnya.dan memberi tahu keadaan bapak.

Napasnya seperti yg sesak, kami semua mengelilingi bapak sambil terus berdo'a juga membacakan ayat suci Al-Quran.

Saat maghrib tiba kami bergantian melaksanakan sholat, gak tega buat ninggalin bapak, bahkan sampai orang yg mau mengaji datang bapak belum sadar hingga menjelang shalat isya, bapak menghembuskan napas terakhirnya.

innalillahi wainnailaihi roji'un

bapak pergi untuk selamanya bertepatan dengan setahunnya ibu meninggal, di tanggal dan bulan yg sama.

Kami anak anaknya melepas kepergian bapak dengan ikhlas dan henti henti untaian doa mengiringi kepergian nya. 😭😭😭

Agus datang ketika jenazah bapak sudah beres di mandikan, dan di situlah puncak kekecewaan ku pada suamiku.

Sampai bapak di kuburkan aku tak ada niat menegurnya, aku kecewa pada sikapnya, padahal ketika neneknya sakit sampai uwaknya juga aku yang kenyang mengurusnya.lalu apa balasannya.... 🥺🥺

Ketika keluarga ku sakit dia seakan tidak peduli.

" Mau pulang sekarang ? " Agus menghampiriku.

" Nggak!! jawabku singkat.

Sebel aja, seakan tiada bersalah, minta maaf kek,atau gimana gitu layaknya suami ke istri ini mah melenggang aja, dasar borokokok.

Sampai tujuh hari kepergian bapak, aku gak pulang, tiap hari aku bersihin rumah bapak yg sudah setahun gak ada yang menempati.

* Apa aku tinggal aja ya di sini, * suatu hari punya pikiran untuk menempati rumah bapak. karena selama aku tinggal di kampung ku, gak ada sedikit pun perhatian dari suamiku. dia datang ketika 3 hari dan ke tujuh hari nya bapak, bahkan untuk menemani menginap pun tak pernah terbersit di hatinya.

Tekadku makin kuat ketika Beni temen kerja A Agus bilang bahwa Agus tiap hari pulang ke rumah bahkan siangan, sedang waktu aku nelpon ibunya, ibu bilang gak ada di rumah, bahkan ibu mengira Agus nginap di sini, tentu saja aku heran dan wajar kalau ada rasa curiga.

...**************...

" Bro, gw balik heula nya (aku pulang dulu), "

Agus pamit pada temen kerjanya.

" Arek kamana rurusuhan teuing gus? ( mau ke mana buru buru amat gus), ini kan masih siang ", jawab temennya.

" Iya nih, pasti sia mah rek nguseup ", sambung temennya yang lain.

Agus hanya nyengir sambil nepuk bahu temennya. " yuk ah, " sambil keluar.

" Hati-hati hati bro, aya lauk di anting (kecantol ikan pake anting) ", teman temannya pada ketawa, Agus hanya ngangkat tangan sambil berlalu.

Sampai di rumah, setelah mandi Agus nyiapin alat pancingan, tak lama HP nya berdering.

kriiiingg...

" Hallo, ada apa? " Agus menjawab telpon, setelah nama Ima muncul di layar HP nya.

" Aa, jam berapa mau ke sini, jangan terlalu sore ya trus tolong bawain aku baju ganti, gamis sama daster ", terdengar suara Ima.

" Iya.... ". Jawab Agus

" Jangan terlalu sore, bantuin dulu beres beres ! " ucap Ima lagi.

" Iya... ", sambil melemparkan hp ke kursi. * bawel! * gerutunya.

Lalu ia meneruskan masangin kail pancing dan benang, saking asiknya ia sampai lupa sebentar lagi mau maghrib.

" Astaghfirullah !!" ucapnya sambil nepuk jidat.

Agus lupa bahwa ia akan pergi ke tempat mertuanya, bahkan beberapa panggilan dari istrinya terabaikan.

_

_

_

tetap dukung terus ya

biar tambah semangat 😘😘

jangan lupa like komen dan gift nya 😁😁

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

Gus, Gus, hmm

2023-09-02

0

Nin Enin

Nin Enin

gus gus....

2023-02-22

1

Enis Sudrajat

Enis Sudrajat

Ke Gus di sawer deui nya ek mulungan heula poin na 😂😂😂

2023-01-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!