Setelah kejadian kemarin yang membuat Agus marah, keesokan harinya Ima pulang kerumah dengan di antar keponakannya.
Rumah nampak sepi karna semua penghuni lagi pada pergi, Agus kerja dan anak anaknya pada sekolah.
lalu ia mengambil kunci yang di titipkan sama ibu mertua nya dan Ima akhirnya masuk.
* Ini rumah apa kandang ayam, berantakan banget * gumam Ima. lalu ia mulai membereskan semua isi rumah tak lupa mencuci pakaian yg ada di keranjang kotor.
" Aahh akhirnya beres juga " merenggangkan tangannya.
setelah masak ima membersihkan diri dan menghidupkan HP nya. dan membuka aplikasi yg memuat novel online kesukaannya. hingga gak kerasa ia ketiduran.
Selepas dzuhur kedua anaknya pulang.
" Asiik mama pulang... kangeen !!. Reina menghambur memeluk ima. ima tersenyum sambil membalas pelukan anak nya.
sementara Raka mencium punggung tangan mama nya.
" Kalian makan ya, tuh mama udah masak! "
" Iya ma " menjawab kompak.
Setelah makan mereka masuk kamar untuk beristirahat, sementara ima menunggu suaminya pulang kerja.
Waktu menunjukan pk. 17.lebih Agus datang.
" Ketemu juga jalan pulang." Sindirnya.
" koq ngomong nya gitu." Ima mendelik sebel.
" Gak suka ya aku pulang, oke... kalo gak inget anak anak males juga pulang, ngapain
gada yang peduli ini. " Ima beranjak pergi ke dalam kamar.
hingga malam mereka masih diem dieman.
*Nyesel aku pulang kalo kejadian nya bakal begini * gumam ima, perlahan tangannya menyusut mata yg gak kerasa merembes di pipinya.
Pagi harinya Agus masih mendiamkam Ima, bahkan sampai gak sempat sarapan dulu langsung pergi kerja.
*Kamu pikir aku akan ngomong duluan, oke sampai kapan aku jabanin, emang situ aja yg bisa marah, tiga hari kamu diemin aku jangan harap masih bisa menahanku lagi, A, kita lihat * gerutu ima sambil terus mainin HP nya.
Tadinya ima berpikir Agus bakal nanya, kenapa gak pulang sampai lama di sana, trus aku akan bilang bahwa aku tak suka sikapnya yg tak pernah peduli sama keluarga ku, dan minta maaf, tapi malah tetap merasa gak bersalah, bahkan gak ada empati sama sekali.
" dasar kanebo kering " umpatnya.
* Sudah tahu sikapnya selalu begitu, tetap aja sakit hati, sebenarnya dia tuh masih sayang gak sih sama aku * terus saja pikiran ima
terarah sama sikap suaminya.
" huh... ". menghembuskan napas seakan membuang beban berat nya.
Hari itu Agus gak pulang begitu juga esok nya. hingga malamnya Ima ngajak kedua anaknya berbicara.
" kaka, adek... mama mau pulang lagi ke kampung bapak, tapi gak tau kapan mama balik lagi ke sini, " ucapnya.
" Loh kenapa ma? " raka bertanya heran.
ima bingung harus menjawab apa.
Lalu ia mengatakan alasannya bahwa, rumah kakek itu udah bagian mama, dan sayang kalo gak di isi, takutnya rusak. tapi mama gak bisa ngajak kalian.
" Kenapa kita gak bisa ikut mah?" tanya si bungsu Reina.
Ima menjelaskan alasan kenapa ia tak bisa ngajak anak anaknya karena masih pada sekolah.
" Lagian kalo kalian ikut, mama gak bisa
ngasih uang jajan dan biaya lainnya, " lanjutnya lagi.
" Kalo mama gak ada di sini kalian yang akur ya, jangan pada nakal, kaka jagain adek ya! " Ima menangis sambil saling memeluk kedua anaknya.
" Ma, kalo libur adek boleh gak maen ke mama? " tanya Reina sambil mendongakkan wajahnya menatapku. aku mengangguk.
Di kamar
* A, mungkin ini yang terbaik untuk kita biar kita saling introspeksi diri. aku tuh butuh perhatian juga, bahkan saat aku sakit pun kamu seakan tak punya beban, jangankan punya inisiatif sendiri mengajak aku berobat bahkan saat aku minta di antar pun kamu masih tak punya waktu seakan tak pernah peduli, padahal kamu tauk sakitku. aku berusaha kuat demi anak anak * monolog ima.
Ya, selama ini sebenarnya ima sakit parah, tapi ima berusaha kuat agar anak anak nya tak tau tentang penyakitnya.
bahkan setiap 3 bulan ima harus tranfusi darah, ia pergi ke rumah sakit sendiri, bilangnya mau kontrol saja. sipatnya yang slalu ceria berhasil menutupi semua luka, setiap penyakitnya kambuh dia mengurung diri di kamar sampai tubuhnya berasa enak kembali, baru ia keluar, sungguh gak pernah ada yg tau,,,,.kecuali Agus suaminya.
hingga suatu hari karna tubuhnya semakin rapuh mengharuskannya beristirahat total.
semua pekerjaan rumah terbengkalai,
dan semua itu memicu pertengkaran ima dan Agus.
Sudah lama ima ingin pergi ke rumah orang tuanya, tapi ia gak mau menambahkan sakit bapak dan jadi pikiran saudara-saudara nya.
hingga ia terus bertahan.meskipun hatinya terluka, ya luka hatinya melebihi rasa sakit yang di deritanya.
Esok nya setelah Raka dan Reina pergi sekolah, Ima bersiap untuk pulang ke rumah peninggalan bapak, ia pamit sama ibu mertuanya sambil minta maaf dan menitipkan kedua anaknya.
" Memangnya mau lama, ya ? " kata ibu mertua.
" Sampai urusannya selesai bu, tolong sampai kan sama A Agus, aku tidak bisa menunggunya." kata ku sambil menyalami tangannya.
Dan... hari itu aku keluar rumah yg sudah 20 th aku tinggali, dan aku gak tahu pasti apakah aku akan kembali ke sini atau tidak.🤧🤧
ADA YANG MASIH SETIA GAK....???
LIKE KOMEN NYA JANGAN LUPA
BIAR NAMBAH SEMANGAT.
SAYANG KALIAN BANYAK BANYAK 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
iya sulit banget ini
2023-09-02
0
Nin Enin
uuhhhh
2023-02-22
1
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
uup nya beb
2023-01-08
2