Teman masa kecil

Selama 40 hari meninggalnya pak Munzi, Ima baru 2 kali pulang ke rumah, itu pun tidak sampai menginap bahkan ia datang ketika agus bekerja dan pergi lagi sebelum suaminya itu pulang. dia hanya pulang untuk mengambil baju dengan jumlah banyak, alasan yg dia berikan kalo mertuanya bertanya, urusannya belum beres.

padahal sebenarnya ima tuh lagi benci sama sikap Agus, karna selama ini Agus gk pernah sekalipun menemani nya menginap padahal kakak dan keluarga nya semuanya menginap.

bahkan, kakaknya pernah bahkan sering menanyakan keberadaan Agus, sampai Ima harus berbohong dengan mengatakan bahwa suaminya sedang sibuk. padahal entahlah ima sendiri gak tahu apa yang sedang di kerjakan suaminya itu.

,,,,,,,,,,,,,,,,

Pagi hari ketika ima lagi jemur pakaian ada yang memanggilnya.

" Mpot... kamu di sini ", Linda menegur ima sambil nyenderin tubuhnya,tersenyum senang.

Ima menghampiri Linda.

" Iya lin, udah hampir sebulan nginep di sini. "

" Wah kebetulan, aku minta bantuan, bisa kan? " Linda bertanya dengan wajah semringah.

" Bantuan apa dulu, kalo bisa pasti lah ku bantu, " ima menjawab tak kalah senangnya.

Lalu Linda menceritakan niatnya untuk menikahkan anak sulung nya dari suami pertama nya, ia minta di bikinin aneka macam kue, tentu saja Ima dengan senang hati menyanggupinya.

* mungkin ini bisa di jadikan alasan biar aku lama lama di kampung halaman ku * gumam ima sambil senyum senyum sendiri.

" Makasih sebelum nya ya, kamu memang sahabat terbaik. " puji Linda sambil ngedipin matanya.

" Biasa aja kali ah, kayak dengan siapa aja " Ima membalas sambil tertawa.

Ketika lagi asik ngobrol, Tiba-tiba ada yang datang.

" Wah ada mantan pacar! pantesan mataku berkedut terus." seru seseorang sambil mendekati mereka dengan wajah semringah.

Linda tertawa, " kondisikan tuh mulut, ntar laler masuk! "

Sedangkan Ima masang muka jutek.

" Mantan pacar gundulmu... , di denger istrimu gak bakal di kasih jatah lo, mau? " Ima mencebikan bibir.

Adji hanya menggaruk Kepala nya yang tak gatal atau emang bener banyak ketombe nya hehehe...

Adji, ya yang datang adalah Adji temen kecil Ima dan Linda.

Sebenarnya mereka berteman itu ber lima, Ima, Linda, Adji, Rendy dan si Junaedi.

Adji adalah orang terkonyol diantara Rendy dan jun, bahkan sejak dulu dia slalu memanggil Ima dengan panggilan pacar.

Lalu mereka terus ngobrol tentang keseruan masa kecil pertemanan mereka, dari mulai hal konyol yg bikin mereka tertawa juga tentang kabar teman lainnya.

" Eh btw gimana kabar nya, si jun ya, sekarang? " tiba tiba Adji membahas si jun.

" Oh iya, ya aku juga gak tahu, bahkan waktu terakhir bertemu tuh pas nikahan si Gilang, ya. " kata Ima.

" Waktu kamu nikah juga gak datang ya? " ucap Linda.

" Si Jun tuh beneran kecewa sama kamu, Ima " Adji kembali berkata.

" Lah, koq bisa gitu, emang kenapa ..? " tanya Ima heran.

Akhirnya Adji menceritakan semua yang tak pernah ku pikirkan. bahwa mereka bertiga sama sama naksir Ima, tapi karena Ima lebih dekat sama Rendy mereka mundur, dan jun sempet mau mendekati lagi ketika Rendy memilih pergi dan menikah dengan gadis dari kota lain, tapi ia kecewa waktu kamu akhirnya menikah dengan si Agus. akhirnya dia pergi merantau ke luar pulau bahkan sampai sekarang menetap di sana.

Saking asiknya ngorol mereka gak sadar ada sepasang telinga yang lagi mendengarkan omongan mereka.

raut mukanya merah seakan menahan amarah tangannya terkepal. perlahan mundur dan meninggalkan rumah.

,,,,,,,,,

" Ma, apa kamu betah banget di sini, sampai lupa pulang...?? " suatu sore Agus datang ke rumah Ima, tepatnya rumah bapaknya Ima.

" atau saking asiknya lagi bernostalgia. " Agus tersenyum sinis.

" Apaan gak jelas banget...eum bukan gitu, itu aku mau bantu bantu si Linda. " jawab Ima beralasan.

kemudian dia mengatakan bahwa Linda minta bantuannya dan menceritakan semuanya.tentang pernikahan anaknya Linda.

Tak lupa Ima bertanya mengapa selama ini Agus tak pernah menemuinya apalagi niat buat nemenin dia yg selama ini tinggal di rumah peninggalan orangtuanya.

Agus kemudian beranjak dari kursi sambil berkata " Aku lagi sibuk, kalo mau pulang sekarang hayuk, gak juga gak papa terserah lah.. " kesel.

" Eh.. bukan begitu, kan aku bilang... ". Ima megang tangan Agus.

" Terserah lah ... suka suka kamu aja ", Agus bangkit melepaskan tangan Ima lalu pergi.

Ima melongo... * harusnya kan aku yang marah ya *, gumamnya.

" Au ah pusing... ". pergi ke dapur dan

glek..

glek

minum

Alhamdulillah seger, lalu kembali masuk kamar untuk merehatkan tubuhnya sejenak.

.....

TETAP DUKUNG KARYA RECEH INI

LIKE KOMENNYA JANGAN LUPA

KOPI SAMA BUNGA NYA JUGA GAK NOLAK😁😁

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

semangat dan sukses selalu 😍

2023-09-02

0

Nasira✰͜͡ᴠ᭄

Nasira✰͜͡ᴠ᭄

harusnya aku yang marah upnya lama🤣🏃🏃

2023-01-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!