Pola hidup sehat itu penting. Dari zaman ke zaman, permasalahan kesehatan selalu menjadi topik yang dibicarakan berulang kali di dalam setiap konferensi dunia. Kebanyakan kematian juga disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat hingga penyakit mudah menyambangi tubuh.
Halaman barat tempat kediaman Putri Permaisuri Chang Le disesaki pelayan yang berbaris rapi. Qingyi memanggil pelayan yang bekerja di kediamannya kemari pukul enam pagi, menyuruh mereka menunda pekerjaan sebentar. Ia menyuruh mereka melakukan senam pagi sebagai langkah mengawali pola hidup sehat yang hendak diterapkan olehnya di tempat ini.
Mula-mula, ia mengajarkan mereka gerakan pemanasan selama beberapa menit. Kemudian, dia mencontohkan beberapa gerakan inti, dilanjut dengan gerakan pendinginan agar suhu tubuh menurun setelah senam berakhir. Ia mengajarkan gerakan sederhana, karena jika diajarkan gerakan yang rumit mereka akan kesulitan menghafal dan menirukannya.
Qingyi menggunakan pengeras suara berupa speaker yang ia ambil dari ruang dimensi. Benda yang dirasa aneh oleh para pelayannya merupakan hadiah karena ia telah menyelesaikan permasalahan Luo Mingyue yang ingin menikahi Liu Qingti. Speaker tersebut juga dilengkapi dengan sebuah flashdisk berisi kumpulan lagu yang biasa digunakan sebagai musik pengiring senam irama.
Sistem seperti mengerti arah tujuannya. Di halaman itu, Qingyi mengawasi kegiatan senam pagi para pelayannya dari teras kediamannya. Sesekali ia berbicara, membetulkan posisi dan gerakan yang keliru.
Meski baru pertama kali diajari, kemampuan para pelayan ini lumayan juga. Mereka bisa menghafal hampir semua gerakan dalam waktu yang singkat.
“Tuan, kau berbakat menjadi instruktur senam irama,” ucap Yinghao yang duduk di bahu Qingyi. Panda kecil itu turut menyaksikan acara senam pagi sejak awal hingga saat ini.
“Aku rasa kau juga perlu ikut, Yinghao,” ujar Qingyi sembari menyeringai. Yinghao menatap tuannya dengan curiga, ia tidak yakin akan ada hal baik setelah ini.
“Kau terlalu banyak makan sampai jadi gendut. Yinghao, kau harus berolahraga!”
“Tuan, aku tidak perlu olah raga. Tubuhku punya sistem yang bagus untuk mencerna, tidak akan menjadi gendut!”
“Oh ya? Kalau begitu, kau semakin harus ikut!”
Setelah itu, Qingyi melemparkan Yinghao ke halaman, menyuruhnya bergabung bersama para pelayan.
Mode samarannya nonaktif, hingga wujud pandanya bisa dilihat orang lain. Untung saja para pelayan tidak menyadari ada makhluk aneh di antara mereka karena mereka terlalu fokus melakukan gerakan.
Yinghao melompat-lompat mengikuti irama musik. Padahal dia seekor panda buatan, mana mungkin bisa langsing seperti panda asli pada umumnya. Tuannya ini hanya mengada-ada, hanya ingin mengerjainya di waktu senggang. Padahal, seharusnya tuannya ini mulai kembali bertindak untuk menyelesaikan misi agar cerita ini cepat selesai.
Baili Qingchen keluar dari halaman utara tanpa ekspresi. Beberapa saat yang lalu, pelayan mengatakan kondisi Xiao Junjie mulai membaik usai diobati. Herbal yang diberikan Qingyi ternyata merupakan tanaman obat herbal berkualitas tinggi, yang harganya lebih mahal daripada gaji satu tahun seorang prajurit kekaisaran.
“Dari mana dia mendapatkan semua herbal itu?” gumamnya.
Tanpa sadar ia melangkah ke halaman barat. Di pintu gerbang, Baili Qingchen menghentikan langkahnya. Ia melihat kumpulan pelayan sedang melakukan gerakan aneh diiringi musik yang terdengar asing namun terasa sangat berirama. Baili Qingchen ragu, ia hendak berbalik untuk pergi.
Baili Qingchen penasaran. Ia berjalan memasuki halaman barat tanpa suara, tanpa melihat tulisan yang mengatakan bahwa Raja Changle dan Pangeran Permaisuri dilarang masuk ke kediaman Putri Permaisuri Chang Le. Kehadirannya tidak disadari Qingyi karena gadis itu sibuk merebahkan dirinya di kursi malas, menikmati semilir angin dan mentari pagi yang hangat.
“Apa yang kau lakukan pada pelayan-pelayan ini?” tanya Baili Qingchen mengejutkan Qingyi. Gadis itu seketika bangkit, hampir saja ia tersandung ujung bajunya sendiri.
“Astaga! Kenapa kau kemari?” tanya Qingyi.
“Apa aku tidak boleh mendatangi mansionku sendiri?”
Qingyi melirik papan tulisan yang dipasang di dekat pintu gerbang. Jelas-jelas tulisannya begitu besar dan mudah terbaca. Tulisan sebesar itu tidak mungkin tidak terlihat, bukan? Tapi ia mungkin keliru karena Baili Qingchen ini pria kaku yang tidak banyak menoleh saat berjalan. Bisa jadi tulisan itu dilewatkan begitu saja.
“Kulihat akhir-akhir ini mereka lambat dan jadi gendut. Mereka harus berolahraga,” ucap Qingyi sekadarnya.
Baili Qingchen mendekati pengeras suara, memperhatikan benda hitam tersebut. Ia bertanya-tanya mengapa benda ini bisa mengeluarkan berbagai macam suara dan musik sementara ia tidak melihat adanya pemain musik atau penyanyi di sini.
Apa mereka ada di dalam benda ini? Mungkinkah mereka adalah manusia kerdil yang bisa masuk ke benda sekecil ini?
Qingyi langsung menghalangi Baili Qingchen ketika pria itu hendak menyentuh speaker. Qingyi ingat kejadian terakhir kali yang membuat kamarnya hancur gara-gara Baili Qingchen menyentuh tongkat baseball miliknya hingga meledak. Kalau speaker ini disentuh olehnya, speaker ini juga bisa meledak dan bisa saja melukai banyak orang.
“Jangan menyentuhnya!” larang Qingyi. Baili Qingchen mengurungkan niatnya, ia menarik kembali tangannya.
“Herbal yang kau berikan untuk A-Jie adalah herbal kualitas terbaik. Dari mana kau mendapatkannya?” tanya Baili Qingchen.
“Aku menanamnya sendiri.”
“Di mana kau menanamnya?”
Qingyi mengernyitkan dahi. Seharusnya Baili Qingchen berterima kasih padanya karena sudah menyelamatkan hidup Xiao Junjie. Alih-alih ucapan terima kasih, pria itu malah bertanya dengan penuh curiga kepadanya.
Qingyi merasa menyesal telah memberikan herbal itu kepada Xiao Junjie. Tahu begini lebih baik ia menjualnya di pasar.
“Kenapa? Apa kau juga ingin merampok kebunku?”
Baili Qingchen tidak menduga ia akan mendapatkan jawaban seperti itu. Setiap perkataan yang keluar dari mulut Liu Qingyi selalu bernada ketus. Terkandung sinisme juga. Hampir di setiap percakapan, gadis itu seolah-olah ingin segera mengakhiri pembicaraannya. Tersirat rasa tidak suka dalam nada bicara gadis itu.
“Aku hanya bertanya,” ucap Baili Qingchen.
“Sampai kapanpun kau tidak akan pernah menemukannya. Bahkan jika kau mengerahkan semua bawahanmu, kau juga tidak akan pernah berhasil,” seloroh Qingyi.
Tentu saja pria itu tidak akan pernah menemukannya. Tanaman herbal kualitas tinggi itu ditanam di kebun ruang dimensi, tumbuh di atas tanah dengan pH kesuburan yang tinggi. Juga disiram dengan air dari kolam yang airnya berasal dari mata air kehidupan, hidup di lingkungan yang sangat subur dengan kualitas udara terbaik. Maka tidak heran jika kualitasnya merupakan kualitas terbaik.
Pada saat itu, Yinghao menarik ujung rok Qingyi. Ada misi baru yang harus diselesaikan Qingyi. Melihat binatang aneh menarik rok permaisurinya, Baili Qingchen tidak bisa tidak tertarik. Binatang itu punya mata lingkaran mata hitam sementara bulunya memiliki dua warna.
Beruang? Tidak, beruang tidak akan sekecil ini. Berang-berang? Tidak juga, berang-berang suka hidup di dalam air. Lalu binatang apa itu?
“Apa binatang ini juga peliharaanmu?” tanya Baili Qingchen.
“Aku harus pergi. Tolong urus semua pelayan ini,” ucap Qingyi.
“Binatang apa ini? Berang-berang? Beruang?”
Karena Qingyi terburu-buru harus menyelesaikan misi, ia mengangguk. Qingyi menyerahkan para pelayan yang sedang melakukan senam kepada Baili Qingchen sementara dirinya berlari keluar dari kediaman. Para pelayan yang mulai kelelahan kemudian bertanya kepada Baili Qingchen apakah mereka sudah boleh berhenti atau tidak.
Baili Qingchen lalu menyuruh mereka kembali ke pekerjaannya masing-masing. Setelah semua pelayan pergi, Baili Qingchen mendudukkan dirinya di kursi malas. Di sana, ia kembali berpikir hal yang sudah lama sekali bersemayam di dalam otaknya. Selama beberapa hari ini, dia terus dibuat bingung.
Ia akui, ia memang tidak menyukai kediaman perdana menteri dan orang-orang di dalamnya. Alasan mengapa adik keduanya menginginkan ia menyerahkan pasukan sebagai syarat agar bisa membiarkan Xiao Junjie masuk ke mansion juga atas pengaruh dari perdana menteri. Gerak-gerik Baili Qingchen sebagai seorang pangeran yang sudah memiliki gelar selalu diawasi ribuan pasang mata.
Apalagi, keponakannya itu begitu waspada terhadapnya. Kaisar Baili melihat para saudaranya seperti singa yang menatap takhtanya dengan lapar. Ketakutan akan penggulingan takhta membuatnya tidak mempercayai para pangeran, tidak terkecuali saudaranya sendiri.
Sebagai pangeran yang pernah hidup di istana kekaisaran, Baili Qingchen tidak mungkin menampik kenyataan jika penyebab kematian beberapa pangeran merupakan ulah keponakannya sendiri.
Baili Qingchen baru bisa hidup damai setelah menikahi Xiao Junjie dan melepas pasukannya. Tidak banyak tekanan yang ia dapatkan di pengadilan kekaisaran. Namun, situasinya menjadi berbeda ketika dekret pernikahan kedua datang padanya.
Meskipun alasan pernikahannya terasa konyol, Baili Qingchen tidak bisa menolak. Ia juga tidak menyangka kalau perdana menteri akan mengumpankan putrinya sendiri.
Ia berencana tidak akan bertindak apa-apa. Baili Qingchen setuju untuk menikah, tetapi bukan berarti ia mau hidup bersamanya. Menikah dan masuk ke mansion saja sudah cukup, ia berpikir Qingyi tidak boleh mengharapkan apapun lagi. Baili Qingchen juga waspada dan mengira gadis itu adalah boneka yang sengaja dikirim oleh perdana menteri dan adiknya untuk mengawasinya.
Tetapi, stigmanya langsung patah begitu ia bertemu pertama kali dengannya. Di hari pernikahan itu, Qingyi yang bersikap sembrono membuat Baili Qingchen meragukan keyakinannya. Kebanyakan boneka mata-mata biasanya bersikap penurut dan menaati aturan, begitu menjaga sikap dan ucapan. Tetapi gadis itu tampaknya tidak peduli sama sekali.
Baili Qingchen tidak bisa memahami jalan pikiran Qingyi. Sudah berminggu-minggu berlalu, tetapi ia masih tidak tahu sosok seperti apa sebenarnya gadis itu. Tingkah lakunya, perbuatannya, ucapannya, agak tidak masuk di akal Baili Qingchen. Seolah-olah, gadis itu tidak berpijak pada siapapun dan bertindak sendirian.
Haruskah ia mengujinya?
Namun, Baili Qingchen harus berpikir dua kali. Jika memang Qingyi adalah musuhnya, gadis seharusnya membunuhnya hari itu. Ketika penyakitnya kambuh, Qingyi bisa saja langsung menghabisinya alih-alih menyelamatkannya. Kalau ia mati pun, Qingyi bisa beralasan kalau ia mati karena penyakitnya sendiri.
Alasan gadis itu menyerahkan petunjuk pelaku yang mencelakai Xiao Junjie pun belum ia ketahui. Baili Qingchen perlu mengawasinya dengan baik, dan ia harus berjaga-jaga setiap saat.
Di tanah kekaisaran ini, jika bukan keluarga sendiri, masih ada orang lain yang siap mencelakainya. Sekarang ia harus memastikan kalau gadis itu benar-benar tidak berbahaya untuknya.
Baili Qingchen beranjak dari halaman barat tiga puluh menit kemudian. Saat ia melewati pintu gerbangnya, ia baru menyadari ada tulisan besar yang berisi keterangan bahwa ia dan Xiao Junjie dilarang masuk ke kediaman barat. Karena tiba-tiba kesal, Baili Qingchen menghancurkan papan tulisan itu.
"Gadis menyebalkan!" rutuknya sembari pergi setelah menghancurkan papan tulisan tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trysehat
2024-01-27
0
🌲🌲🌲 🍎🍎🍎 🌲🌲🌲
aku ngantuk.pgn tidur....tp kok eman2 mau ninggal nich crt....
2023-09-23
0
Surya Mulya
jhahaaaaaa.....apakatanya...mnyebalkan...baru ngeuhh ia...jhahahaaaaaa...
2023-05-02
1