“Tuan, kalau kau tidak mau tidur, ya sudah. Tapi, bisakah kau membiarkanku beristirahat?”
Yinghao merajuk sambil memeluk leher Qingyi. Hari sudah sangat malam, seharusnya dia sudah bersenang-senang di alam mimpinya. Namun, tuannya justru tidak mengizinkannya memejamkan mata.
Seusai mengantar Nyonya Zhao pergi, Qingyi masuk ke ruang dimensi untuk menganalisis sesuatu. Gadis itu mengeluarkan kotak obat, mengambil sebotol obat yang berfungsi menghilangkan kantuk. Dia juga menyeduh segelas kopi yang haru,.
Di meja belajar, dia mencoret-coret beberapa kertas berisi sketsa karakter beserta nama-namanya.
“Kau ini hanya sekumpulan kabel data. Procesormu tidak akan rusak hanya karena kau tidak tidur seperti makhluk biotik,” ucap Qingyi tanpa mengalihkan perhatiannya. Gadis itu sibuk memikirkan sesuatu.
“Tuan yang kejam!”
Yinghao melompat ke atas meja. Panda kecil itu merinding melihat tulisan tuannya yang begitu jelek. Gambarnya juga sangat buruk. Awalnya dia mengira kalau sketsa itu adalah sebuah badut atau orang-orangan sawah karena bentuknya sama sekali bukan seperti manusia. Padahal dia seorang penulis, namun tulisan dan gambarnya justru lebih parah dari tulisan dan gambar anak sekolah dasar.
“Sebenarnya apa yang mau kau analisis?” tanya Yinghao.
“CV karakter. Aku pernah melihat temanku menuliskan CV karakter yang dia mainkan untuk mendalami perannya,” jawabnya.
“Untuk menyelesaikan misi, aku harus melihat kembali draft naskahnya. Tapi, karena itu tertinggal di dunia nyata, aku harus menuliskannya lagi,” sambung Qingyi. Yinghao duduk memperhatikan. Kaki kecilnya berselonjor.
“Baili Qingchen adalah putra pertama Kaisar Baili terdahulu. Ibunya Janda Selir Sun. Lahir pada tahun terakhir pemerintahan ayahnya. Dia punya sepupu bernama Luo Niang dan adik bernama Baili Qingyan. Sudah pandai sejak kecil. Bakatnya dalam ilmu pedang dan memanah adalah yang terunggul, dia pernah jadi juara termuda dalam kompetisi panahan anak-anak bangsawan saat umurnya delapan tahun. Menjadi kepala pasukan militer di usia enam belas tahun, pernah berperang sampai usia dua puluh tahun. Dua tahun setelahnya, dia bergabung ke pemerintahan. Satu tahun kemudian bertemu Xiao Junjie. Pada usia dua puluh empat tahun itu, dia menyerahkan kuasa militer dan pamornya di pengadilan menurun. Sekarang, usianya sudah 27 tahun,” Qingyi membacakan latar belakang Baili Qingchen.
Qingyi kemudian menuliskan sesuatu lagi di kertas yang lain. Kali ini, dia menuliskan perihal latar belajang Xiao Junjie, lalu membacakannya kembali dengan suara lantang. Untunglah dia berada di ruang dimensi.
Jika tidak, dia bisa dianggap gila karena bicara keras-keras di tengah malam begini. Ya, setidaknya Qingyi bebas berteriak sesuka hatinya di sini, di ruang yang hanya bisa dimasuki dirinya dan pengurus rumah kecilnya.
“Xiao Junjie ini padahal putra bangsawan, sayang hidupnya berakhir seperti itu. Keluarga Xiao memang tidak cukup besar, namun tetap berpengaruh terhadap kestabilan kekaisaran. Masuknya Xiao Junjie ke mansion Raja Changle dan pemberian gelar Pangeran Kecil secara tidak langsung telah membuat keluarga kekaisaran menguat posisinya, namun Baili Qingchen sendiri justru malah melemah. Kalau dia tahu dia hanya sebuah bidak, dia pasti sangat marah,” Qingyi menyambung penjelasannya.
“Tuan, kenapa kau membenci Xiao Junjie?”
“Aku tidak membencinya. Hei, panda kecil, kau harus tahu. Penulis bekerja sangat keras untuk sebuah karyanya, setiap detail termasuk karakternya dipikirkan dengan jelas. Kalau aku membencinya, dari awal aku sudah menyuruh penulis asli untuk menghapusnya.”
Aneh, pikir Yinghao. Padahal jelas-jelas sikap tuannya ini begitu membenci karakter Xiao Junjie.
“Aku hanya tidak suka dia menggangguku. Cara dia berinteraksi denganku, juga cara dia menyapaku dengan keributan di hari pernikahan pertama kali, itu semua tidak kusukai.”
“Lalu apa kau berencana untuk menyingkirkannya?” tanya panda kecil.
“Lihat suasana hati. Kalau dia membuatku marah lagi, aku mungkin bisa menyingkirkannya,” jawab Qingyi.
“Apa semudah itu? Sekarang mereka menjalankan perannya sendiri-sendiri. Mungkin kau akan kesulitan jika ingin menyingkirkannya.”
Qingyi juga berpikir begitu. Jalan cerita ini sudah tidak bisa mengikuti alur awal. Terjadi banyak perubahan karena kehadiran dirinya. Semua orang di dalam dunia ini hanya bisa Qingyi ketahui sifat dan latar belakangnya saja.
Terkait kehidupan sehari-harinya, Qingyi khawatir sudah tidak punya pengetahuan lagi. Dunia yang dia masuki dipenuhi dengan variabel-variabel misterius.
Awalnya dia tidak ingin menyingkirkan siapapun, termasuk Xiao Junjie. Namun, setelah mendapatkan misi dan melihat situasi, Qingyi mulai mempertimbangkannya kembali.
Xiao Junjie adalah penghalang terbesar dalam misinya. Dia seperti bom waktu yang siap meledak kapan saja. Selama Xiao Junjie ada di samping Baili Qingchen, selama itulah Qingyi akan direpotkan. Misinya tidak akan selesai dalam waktu cepat. Namun, itu juga bisa dia manfaatkan.
Qingyi berencana membuat Xiao Junjie pergi dengan sendirinya. Biarkan pria itu meninggalkan mansion Raja Changle dengan sukarela. Karena itulah Qingyi terus membiarkan Xiao Junjie dan Baili Qingchen bersama, sementara dia sendiri sedang menyusun rencana.
Pada saatnya nanti, dia yakin kalau Xiao Junjie akan meninggalkan Baili Qingchen tanpa kembali lagi. Itulah semacam peralihan yang sengaja dia buat.
“Lalu bagaimana dengan yang lainnya?” Kali ini Yinghao ingin tahu apa yang akan dilakukan oleh tuannya terhadap karakter yang lain.
“Aku bisa mengendalikan mereka.”
Qingyi menuliskan daftar nama lain seperti keluarga perdana menteri, ibunya, kaisar, para putri, juga beberapa nama lain yang erat kaitannya dengan cerita inti dan misi utamanya. Gadis itu membuatnya seperti sebuah daftar yang panjang. Pada bagian perdana menteri dan Kaisar Baili, Qingyi mencoretnya dengan spidol merah. Itu tandanya dia sudah menyelesaikan urusannya dengan dua orang tersebut.
“Kau yakin Kaisar Baili tidak akan memperhitungkanmu?” tanya Yinghao tidak yakin.
Berdasarkan gambaran cerita itu, Kaisar Baili tidak mungkin melepaskan Qingyi dengan mudah setelah gadis itu menjatuhkan harga dirinya sebagai seorang kaisar.
Pada saat ini, Qingyi tidak punya jawaban yang pasti. Dia juga tidak yakin kalau kaisar akan melepasnya. Kaisar Baili adalah orang penuh perhitungan. Harga dirinya dijatuhkan hingga harus mengalah pada seorang anak selir seperti Qingyi tidak bisa dibayar dengan harga yang murah.
Kaisar Baili bisa jadi bersekutu dengan perdana menteri untuk membalasnya. Qingyi dianggap sebagai putri yang tidak berbakti karena dengan terang-terangan melawan ayah kandungnya dan istri sah perdana menteri sampai memaksa mereka menyerahkan mahar dan membuat surat cerai.
Jika hal ini diketahui kaisar dan seluruh masyarakat, citra kediaman perdana menteri akan tercoreng dan nama baik kaisar juga sedikit ternoda. Bagaimana mungkin kaisar punya seorang bibi yang begitu tidak tahu diri?
“Sebenarnya kartu as apa yang kau punya, Tuan?” Sekali lagi Yinghao bertanya.
“Tidak akan kuberitahu,” ucap gadis itu. Qingyi menyeringai. Lalu, gadis itu menatap lurus ke depan sana, ke padang rumput luas yang hitam karena cahaya yang padam. Yinghao merengut. Tuan yang dia layani selain sembrono juga sangat pelit.
Qingyi meregangkan otot tubuhnya yang terasa kaku. Malam begitu damai dan dipenuhi bintang. Seandainya dunia nyata sedamai ruang dimensi, dia bisa betah berlama-lama tinggal dan tidak perlu susah mencari ketenangan untuk menulis. Besok adalah hari keempatnya di dunia ini. Masih ada pekerjaan yang harus dia selesaikan jika ingin keluar dari dunia novel ini.
Di ranjang besar super empuk, Qingyi terlelap. Dia tidak memikirkan bagaimana reaksi Baili Qingchen ketika tahu kalau dia tidak berada di dalam kamarnya dan sengaja mempermainkannya. Yang jelas, hari ini Qingyi terlalu lelah setelah memerankan drama keluarga perdana menteri dan menyelesaikan misi, lalu lelah karena marah dan menyusun riwayat hidup manusia-manusia di dunia ini.
...***...
Baili Qingchen bangun di pagi buta. Setelah membersihkan diri dan merapikan pakaian, pria itu keluar dari kediaman Xiao Junjie. Langkahnya yang gagah begitu memesona. Sayangnya, di pagi buta itu, hanya para pelayan dan pegawai mansion yang melihat betapa menariknya Raja Changle ini.
“Tidak dikunci?” tanya Baili Qingchen entah pada siapa.
Dia berdiri di depan pintu kediamannya sendiri. Aneh, pikirnya. Semalam kamar ini ditempati oleh Qingyi. Gadis itu seharusnya mengunci pintunya dari dalam. Adat seperti ini lazim dilakukan oleh para wanita untuk mencegah perbuatan jahat yang beraksi di malam hari.
Untuk ukuran seorang putri permaisuri, bukankah Qingyi terlalu sembrono dengan tidak menguncinya?
Baili Qingchen membuka pintu dan mendapati kamar utamanya kosong. Dia hanya melihat bekas jejak kaki samar-samar seorang wanita yang hampir tidak terlihat. Tidak ada tanda-tanda kamar ini ditempati seseorang semalam karena semuanya begitu rapi. Pelayan tidak mungkin masuk ke sini sebelum jam kerja. Lebih tidak mungkin jika Qingyi yang membereskannya jika dia benar-benar tinggal di sini semalaman.
“Dia menghilang lagi?”
Baili Qingchen benar-benar penasaran mengapa Qingyi begitu misterius. Pada malam pernikahan, dia juga menghilang. Kemarin saat Baili Qingchen mengunjungi kamarnya, gadis itu juga tidak ada.
Sekarang, setelah semalam merebut kamar utama, gadis itu juga menghilang tanpa jejak. Jika di kediaman ini benar-benar ada tempat yang tersembunyi hingga dia bisa menghilang seperti itu, maka Baili Qingchen adalah tuan bodoh yang tidak mengetahui apapun.
“Aneh. Apa dia sembunyi lagi?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
2024-01-27
0
Nini Antéh
Iya, Qingyi sembunyi dari kenyataan
2022-12-30
4