Bagian 14: Menyusun CV

“Tuan, kalau kau tidak mau tidur, ya sudah. Tapi, bisakah kau membiarkanku beristirahat?”

Yinghao merajuk sambil memeluk leher Qingyi. Hari sudah sangat malam, seharusnya dia sudah bersenang-senang di alam mimpinya. Namun, tuannya justru tidak mengizinkannya memejamkan mata.

Seusai mengantar Nyonya Zhao pergi, Qingyi masuk ke ruang dimensi untuk menganalisis sesuatu. Gadis itu mengeluarkan kotak obat, mengambil sebotol obat yang berfungsi menghilangkan kantuk. Dia juga menyeduh segelas kopi yang haru,.

Di meja belajar, dia mencoret-coret beberapa kertas berisi sketsa karakter beserta nama-namanya.

“Kau ini hanya sekumpulan kabel data. Procesormu tidak akan rusak hanya karena kau tidak tidur seperti makhluk biotik,” ucap Qingyi tanpa mengalihkan perhatiannya. Gadis itu sibuk memikirkan sesuatu.

“Tuan yang kejam!”

Yinghao melompat ke atas meja. Panda kecil itu merinding melihat tulisan tuannya yang begitu jelek. Gambarnya juga sangat buruk. Awalnya dia mengira kalau sketsa itu adalah sebuah badut atau orang-orangan sawah karena bentuknya sama sekali bukan seperti manusia. Padahal dia seorang penulis, namun tulisan dan gambarnya justru lebih parah dari tulisan dan gambar anak sekolah dasar.

“Sebenarnya apa yang mau kau analisis?” tanya Yinghao.

“CV karakter. Aku pernah melihat temanku menuliskan CV karakter yang dia mainkan untuk mendalami perannya,” jawabnya.

“Untuk menyelesaikan misi, aku harus melihat kembali draft naskahnya. Tapi, karena itu tertinggal di dunia nyata, aku harus menuliskannya lagi,” sambung Qingyi. Yinghao duduk memperhatikan. Kaki kecilnya berselonjor.

“Baili Qingchen adalah putra pertama Kaisar Baili terdahulu. Ibunya Janda Selir Sun. Lahir pada tahun terakhir pemerintahan ayahnya. Dia punya sepupu bernama Luo Niang dan adik bernama Baili Qingyan. Sudah pandai sejak kecil. Bakatnya dalam ilmu pedang dan memanah adalah yang terunggul, dia pernah jadi juara termuda dalam kompetisi panahan anak-anak bangsawan saat umurnya delapan tahun. Menjadi kepala pasukan militer di usia enam belas tahun, pernah berperang sampai usia dua puluh tahun. Dua tahun setelahnya, dia bergabung ke pemerintahan. Satu tahun kemudian bertemu Xiao Junjie. Pada usia dua puluh empat tahun itu, dia menyerahkan kuasa militer dan pamornya di pengadilan menurun. Sekarang, usianya sudah 27 tahun,” Qingyi membacakan latar belakang Baili Qingchen.

Qingyi kemudian menuliskan sesuatu lagi di kertas yang lain. Kali ini, dia menuliskan perihal latar belajang Xiao Junjie, lalu membacakannya kembali dengan suara lantang. Untunglah dia berada di ruang dimensi.

Jika tidak, dia bisa dianggap gila karena bicara keras-keras di tengah malam begini. Ya, setidaknya Qingyi bebas berteriak sesuka hatinya di sini, di ruang yang hanya bisa dimasuki dirinya dan pengurus rumah kecilnya.

“Xiao Junjie ini padahal putra bangsawan, sayang hidupnya berakhir seperti itu. Keluarga Xiao memang tidak cukup besar, namun tetap berpengaruh terhadap kestabilan kekaisaran. Masuknya Xiao Junjie ke mansion Raja Changle dan pemberian gelar Pangeran Kecil secara tidak langsung telah membuat keluarga kekaisaran menguat posisinya, namun Baili Qingchen sendiri justru malah melemah. Kalau dia tahu dia hanya sebuah bidak, dia pasti sangat marah,” Qingyi menyambung penjelasannya.

“Tuan, kenapa kau membenci Xiao Junjie?”

“Aku tidak membencinya. Hei, panda kecil, kau harus tahu. Penulis bekerja sangat keras untuk sebuah karyanya, setiap detail termasuk karakternya dipikirkan dengan jelas. Kalau aku membencinya, dari awal aku sudah menyuruh penulis asli untuk menghapusnya.”

Aneh, pikir Yinghao. Padahal jelas-jelas sikap tuannya ini begitu membenci karakter Xiao Junjie.

“Aku hanya tidak suka dia menggangguku. Cara dia berinteraksi denganku, juga cara dia menyapaku dengan keributan di hari pernikahan pertama kali, itu semua tidak kusukai.”

“Lalu apa kau berencana untuk menyingkirkannya?” tanya panda kecil.

“Lihat suasana hati. Kalau dia membuatku marah lagi, aku mungkin bisa menyingkirkannya,” jawab Qingyi.

“Apa semudah itu? Sekarang mereka menjalankan perannya sendiri-sendiri. Mungkin kau akan kesulitan jika ingin menyingkirkannya.”

Qingyi juga berpikir begitu. Jalan cerita ini sudah tidak bisa mengikuti alur awal. Terjadi banyak perubahan karena kehadiran dirinya. Semua orang di dalam dunia ini hanya bisa Qingyi ketahui sifat dan latar belakangnya saja.

Terkait kehidupan sehari-harinya, Qingyi khawatir sudah tidak punya pengetahuan lagi. Dunia yang dia masuki dipenuhi dengan variabel-variabel misterius.

Awalnya dia tidak ingin menyingkirkan siapapun, termasuk Xiao Junjie. Namun, setelah mendapatkan misi dan melihat situasi, Qingyi mulai mempertimbangkannya kembali.

Xiao Junjie adalah penghalang terbesar dalam misinya. Dia seperti bom waktu yang siap meledak kapan saja. Selama Xiao Junjie ada di samping Baili Qingchen, selama itulah Qingyi akan direpotkan. Misinya tidak akan selesai dalam waktu cepat. Namun, itu juga bisa dia manfaatkan.

Qingyi berencana membuat Xiao Junjie pergi dengan sendirinya. Biarkan pria itu meninggalkan mansion Raja Changle dengan sukarela. Karena itulah Qingyi terus membiarkan Xiao Junjie dan Baili Qingchen bersama, sementara dia sendiri sedang menyusun rencana.

Pada saatnya nanti, dia yakin kalau Xiao Junjie akan meninggalkan Baili Qingchen tanpa kembali lagi. Itulah semacam peralihan yang sengaja dia buat.

“Lalu bagaimana dengan yang lainnya?” Kali ini Yinghao ingin tahu apa yang akan dilakukan oleh tuannya terhadap karakter yang lain.

“Aku bisa mengendalikan mereka.”

Qingyi menuliskan daftar nama lain seperti keluarga perdana menteri, ibunya, kaisar, para putri, juga beberapa nama lain yang erat kaitannya dengan cerita inti dan misi utamanya. Gadis itu membuatnya seperti sebuah daftar yang panjang. Pada bagian perdana menteri dan Kaisar Baili, Qingyi mencoretnya dengan spidol merah. Itu tandanya dia sudah menyelesaikan urusannya dengan dua orang tersebut.

“Kau yakin Kaisar Baili tidak akan memperhitungkanmu?” tanya Yinghao tidak yakin.

Berdasarkan gambaran cerita itu, Kaisar Baili tidak mungkin melepaskan Qingyi dengan mudah setelah gadis itu menjatuhkan harga dirinya sebagai seorang kaisar.

Pada saat ini, Qingyi tidak punya jawaban yang pasti. Dia juga tidak yakin kalau kaisar akan melepasnya. Kaisar Baili adalah orang penuh perhitungan. Harga dirinya dijatuhkan hingga harus mengalah pada seorang anak selir seperti Qingyi tidak bisa dibayar dengan harga yang murah.

Kaisar Baili bisa jadi bersekutu dengan perdana menteri untuk membalasnya. Qingyi dianggap sebagai putri yang tidak berbakti karena dengan terang-terangan melawan ayah kandungnya dan istri sah perdana menteri sampai memaksa mereka menyerahkan mahar dan membuat surat cerai.

Jika hal ini diketahui kaisar dan seluruh masyarakat, citra kediaman perdana menteri akan tercoreng dan nama baik kaisar juga sedikit ternoda. Bagaimana mungkin kaisar punya seorang bibi yang begitu tidak tahu diri?

“Sebenarnya kartu as apa yang kau punya, Tuan?” Sekali lagi Yinghao bertanya.

“Tidak akan kuberitahu,” ucap gadis itu. Qingyi menyeringai. Lalu, gadis itu menatap lurus ke depan sana, ke padang rumput luas yang hitam karena cahaya yang padam. Yinghao merengut. Tuan yang dia layani selain sembrono juga sangat pelit.

Qingyi meregangkan otot tubuhnya yang terasa kaku. Malam begitu damai dan dipenuhi bintang. Seandainya dunia nyata sedamai ruang dimensi, dia bisa betah berlama-lama tinggal dan tidak perlu susah mencari ketenangan untuk menulis. Besok adalah hari keempatnya di dunia ini. Masih ada pekerjaan yang harus dia selesaikan jika ingin keluar dari dunia novel ini.

Di ranjang besar super empuk, Qingyi terlelap. Dia tidak memikirkan bagaimana reaksi Baili Qingchen ketika tahu kalau dia tidak berada di dalam kamarnya dan sengaja mempermainkannya. Yang jelas, hari ini Qingyi terlalu lelah setelah memerankan drama keluarga perdana menteri dan menyelesaikan misi, lalu lelah karena marah dan menyusun riwayat hidup manusia-manusia di dunia ini.

...***...

Baili Qingchen bangun di pagi buta. Setelah membersihkan diri dan merapikan pakaian, pria itu keluar dari kediaman Xiao Junjie. Langkahnya yang gagah begitu memesona. Sayangnya, di pagi buta itu, hanya para pelayan dan pegawai mansion yang melihat betapa menariknya Raja Changle ini.

“Tidak dikunci?” tanya Baili Qingchen entah pada siapa.

Dia berdiri di depan pintu kediamannya sendiri. Aneh, pikirnya. Semalam kamar ini ditempati oleh Qingyi. Gadis itu seharusnya mengunci pintunya dari dalam. Adat seperti ini lazim dilakukan oleh para wanita untuk mencegah perbuatan jahat yang beraksi di malam hari.

Untuk ukuran seorang putri permaisuri, bukankah Qingyi terlalu sembrono dengan tidak menguncinya?

Baili Qingchen membuka pintu dan mendapati kamar utamanya kosong. Dia hanya melihat bekas jejak kaki samar-samar seorang wanita yang hampir tidak terlihat. Tidak ada tanda-tanda kamar ini ditempati seseorang semalam karena semuanya begitu rapi. Pelayan tidak mungkin masuk ke sini sebelum jam kerja. Lebih tidak mungkin jika Qingyi yang membereskannya jika dia benar-benar tinggal di sini semalaman.

“Dia menghilang lagi?”

Baili Qingchen benar-benar penasaran mengapa Qingyi begitu misterius. Pada malam pernikahan, dia juga menghilang. Kemarin saat Baili Qingchen mengunjungi kamarnya, gadis itu juga tidak ada.

Sekarang, setelah semalam merebut kamar utama, gadis itu juga menghilang tanpa jejak. Jika di kediaman ini benar-benar ada tempat yang tersembunyi hingga dia bisa menghilang seperti itu, maka Baili Qingchen adalah tuan bodoh yang tidak mengetahui apapun.

“Aneh. Apa dia sembunyi lagi?”

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussabar

2024-01-27

0

Nini Antéh

Nini Antéh

Iya, Qingyi sembunyi dari kenyataan

2022-12-30

4

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1: Masuk Portal
2 Bagian 2: Pengurus Rumah Kecil
3 Bagian 3: Sedan Merah Pengantin
4 Bagian 4: Upacara
5 Bagian 5: Kunjungan Istri Pertama
6 Bagian 6: Dua Permaisuri
7 Bagian 7: Sosok Kaisar Baili
8 Bagian 8: Menekan Sebelum Ditekan
9 Bagian 9: Jalan Ibukota
10 Bagian 10: Taruhan
11 Bagian 11: Keluarga Sampah
12 Bagian 12: Ledakan Misterius
13 Bagian 13: Menagih Utang
14 Bagian 14: Menyusun CV
15 Bagian 15: Mengambil Langkah
16 Bagian 16: Misi Pengganti
17 Bagian 17: Keterlibatan Orang Lain
18 Bagian 18: Penyakit Aneh Raja Changle
19 Bagian 19: Tuduhan Bersih
20 Bagian 20: Senam Pagi
21 Bagian 21: Mengajari Adik Ipar
22 Bagian 22: Empat Sehat Lima Sempurna
23 Bagian 23: Misi Khusus Xizhou
24 Bagian 24: Sebuah Serangan
25 Bagian 25: Mengunjungi Yang Mulia
26 Bagian 26: Bertemu Ibu
27 Bagian 27: Satu Kamar Lagi
28 Bagian 28: Petunjuk Misi
29 Bagian 29: Identitas Asli Nyonya Zhao
30 Bagian 30: Ikut Campur
31 Bagian 31: Bingung
32 Bagian 32: Firasat Buruk
33 Bagian 33: Melarikan Diri
34 Bagian 34: Pelajaran untuk Adik Tersayang
35 Bagian 35: Menyerahlah!
36 Bagian 36: Meminjam Tangan
37 Bagian 37: Sebuah Pembalasan
38 Bagian 38: Rahasia dan Rahasia
39 Bagian 39: Perihal Istri Pertama
40 Bagian 40: Opera Tujuh Rupa
41 Bagian 41: Tidak Ada Gunanya
42 Bagian 42: Kepercayaan yang Horor
43 Bagian 43: Berpikir Tentang Tarian Pedang
44 Bagian 44: Mengamankan Orang
45 Bagian 45: Penahanan
46 Bagian 46: Solusi untuk Pangeran Ketiga
47 Bagian 47: Pembatalan
48 Bagian 48: Kotak Makan
49 Bagian 49. Perkelahian Tengah Kota
50 Bagian 50: Hukuman Mandiri
51 Bagian 51: Dialog
52 Bagian 52: Interogasi
53 Bagian 53: Sebuah Kecurigaan
54 Bagian 54: Ingin Menghindar
55 Bagian 55: Sedikit Penasaran
56 Bagian 56: Bujuk Rayu
57 Bagian 57: Menginginkan Kesepakatan
58 Bagian 58: Dua Ikan dalam Satu Kail
59 Bagian 59: Permintaan Kaisar Baili
60 Bagian 60: Pemakzulan
61 Bagian 61: Marah
62 Bagian 62: Rahasia Hubungan
63 Bagian 63: Menuntaskan Dendam Lama
64 Bagian 64: Mahakarya Putri Permaisuri
65 Bagian 65: Hadiah Permintaan Maaf
66 Bagian 66: Bola Nasi Kecil
67 Bagian 67: Kunjungan Kakak
68 Bagian 68: Jamuan Istana
69 Bagian 69: Hadiah Pernikahan
70 Bagian 70: Mengacaukan Malam Pertama
71 Bagian 71: Jatuh Bersama
72 Bagian 72: Lelucon Istana Bingyue
73 Bagian 73: Ucapan Selamat Tinggal
74 Bagian 74: Mencium Bau Konspirasi
75 Bagian 75: Terlalu Penasaran
76 Bagian 76: Hari Festival
77 Bagian 77: Hanya Seorang Selir!
78 Bagian 78: Catatan Obat
79 Bagian 79: Pengejaran
80 Bagian 80: Sama-Sama Terluka
81 Bagian 81: Obrolan Malam yang Panjang
82 Bagian 82: Jebakan Putri Permaisuri
83 Bagian 83: Jangan Terluka Untukku
84 Bagian 84: Pemeriksaan
85 Bagian 85: Bukan Dokter Kandungan
86 Bagian 86: Sepasang Angsa Putih
87 Bagian 87: Sepasang Mata Sejuta Rahasia
88 Bagian 88: Manis Seperti Gula
89 Bagian 89: Bara Api Istana Harem
90 Bagian 90: Meminta Bantuan
91 Bagian 91: Reservasi Kematian
92 Bagian 92: Jangan Memaksaku!
93 Bagian 93: Kecurigaan Satu Nama
94 Bagian 94: Memutuskan Tangan Kanan
95 Bagian 95: Jatuh Sakit
96 Bagian 96: Satu Tebasan Pedang
97 Bagian 97: Merawat Istri
98 Bagian 98: Pengikut Baru
99 Bagian 99: Dilema Sang Raja
100 Bagian 100: Manis dan Menyedihkan di Waktu Bersamaan
101 Bagian 101: Keputusan Sulit
102 Bagian 102: Gigitan Serangga
103 Bagian 103: Orang yang Tidak Lagi Sama
104 Bagian 104: Ayo Bertarung Denganku!
105 Bagian 105: Iblis Kecil Tidak Bisa Diganggu!
106 Bagian 106: Paman, Kau Juga Digigit Serangga?
107 Bagian 107: Masih Ada Tempat
108 Bagian 108: Bertemu Kembali
109 Bagian 109: Sebuah Peringatan Dini
110 Bagian 110: Mengunjungi Ibu Mertua
111 Bagian 111: Seperti Pakaian Dinas
112 Bagian 112: Pindah Kereta
113 Bagian 113: Tragedi Malam Musim Semi
114 Bagian 114: Penculikan
115 Bagian 115: Kemarahan Raja yang Mengerikan
116 Bagian 116: Pencarian
117 Bagian 117: Hancurkan Saja!
118 Bagian 118: Biarkan Dia yang Memutuskan Sendiri!
119 Bagian 119: Saling Merawat
120 Bagian 120: Permintaan Maaf Kaisar
121 Bagian 121: Gajah di Balik Batu
122 Bagian 122: Teman Masa Kecil
123 Bagian 123: Dianggap Selir
124 Bagian 124: Ayo Bercerai!
125 Bagian 125: Rumah Bordil
126 Bagian 126: Biarkan Aku Bersikap Egois
127 Bagian 127: Purnama yang Terbelah
128 Bagian 128: Cara Meminta Maaf yang Benar
129 Bagian 129: Bekerja Sama dengan Kaisar
130 Bagian 130: Memulai Pertunjukkan
131 Bagian 131: Mengobati dengan Tubuh?
132 Bagian 132: Otak Perencana
133 Bagian 133: Bermimpi Lagi
134 Bagian 134: Pemenang Taruhan
135 Bagian 135: Lakukan Apapun yang Kau Inginkan!
136 Bagian 136: Skenario Lain
137 Bagian 137: Berani Bermain Trik
138 Bagian 138: Pengkhianat Pengadilan
139 Bagian 139: Tidak Boleh Menyembunyikan Apapun
140 Bagian 140: Sketsa
141 Bagian 141: Kehamilan Selir Xian
142 Bagian 142: Membujuk Kaisar
143 Bagian 143: Ucapan Selamat Ulang Tahun
144 Bagian 144: Orang yang Tidak Sabar
145 Bagian 145: Laporan Rahasia
146 Bagian 146: Ucapan Perpisahan
147 Bagian 147: Menjebak Kaisar
148 Bagian 148: Bersabarlah, Adik!
149 Bagian 149: Menyadari Jebakan
150 Bagian 150: Penjemputan
151 Bagian 151: Aksi Pengamanan
152 Bagian 152: Dekret Rahasia
153 Bagian 153: Pertarungan Akhir
154 Bagian 154: Penukaran Hidup dan Mati
155 Bagian 155: Kembali?
156 Bagian 156: Pertemuan Kembali
157 Bagian 157: Kisah yang Sebenarnya
158 SIDE STORY 1: SETELAH DIA PERGI
159 SIDE STORY 2: TARUHAN LIU QINGTI DAN BAILI QINGYAN
160 SIDE STORY 3: PERTOBATAN KAISAR BAILI
161 Pengumuman
162 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Bagian 1: Masuk Portal
2
Bagian 2: Pengurus Rumah Kecil
3
Bagian 3: Sedan Merah Pengantin
4
Bagian 4: Upacara
5
Bagian 5: Kunjungan Istri Pertama
6
Bagian 6: Dua Permaisuri
7
Bagian 7: Sosok Kaisar Baili
8
Bagian 8: Menekan Sebelum Ditekan
9
Bagian 9: Jalan Ibukota
10
Bagian 10: Taruhan
11
Bagian 11: Keluarga Sampah
12
Bagian 12: Ledakan Misterius
13
Bagian 13: Menagih Utang
14
Bagian 14: Menyusun CV
15
Bagian 15: Mengambil Langkah
16
Bagian 16: Misi Pengganti
17
Bagian 17: Keterlibatan Orang Lain
18
Bagian 18: Penyakit Aneh Raja Changle
19
Bagian 19: Tuduhan Bersih
20
Bagian 20: Senam Pagi
21
Bagian 21: Mengajari Adik Ipar
22
Bagian 22: Empat Sehat Lima Sempurna
23
Bagian 23: Misi Khusus Xizhou
24
Bagian 24: Sebuah Serangan
25
Bagian 25: Mengunjungi Yang Mulia
26
Bagian 26: Bertemu Ibu
27
Bagian 27: Satu Kamar Lagi
28
Bagian 28: Petunjuk Misi
29
Bagian 29: Identitas Asli Nyonya Zhao
30
Bagian 30: Ikut Campur
31
Bagian 31: Bingung
32
Bagian 32: Firasat Buruk
33
Bagian 33: Melarikan Diri
34
Bagian 34: Pelajaran untuk Adik Tersayang
35
Bagian 35: Menyerahlah!
36
Bagian 36: Meminjam Tangan
37
Bagian 37: Sebuah Pembalasan
38
Bagian 38: Rahasia dan Rahasia
39
Bagian 39: Perihal Istri Pertama
40
Bagian 40: Opera Tujuh Rupa
41
Bagian 41: Tidak Ada Gunanya
42
Bagian 42: Kepercayaan yang Horor
43
Bagian 43: Berpikir Tentang Tarian Pedang
44
Bagian 44: Mengamankan Orang
45
Bagian 45: Penahanan
46
Bagian 46: Solusi untuk Pangeran Ketiga
47
Bagian 47: Pembatalan
48
Bagian 48: Kotak Makan
49
Bagian 49. Perkelahian Tengah Kota
50
Bagian 50: Hukuman Mandiri
51
Bagian 51: Dialog
52
Bagian 52: Interogasi
53
Bagian 53: Sebuah Kecurigaan
54
Bagian 54: Ingin Menghindar
55
Bagian 55: Sedikit Penasaran
56
Bagian 56: Bujuk Rayu
57
Bagian 57: Menginginkan Kesepakatan
58
Bagian 58: Dua Ikan dalam Satu Kail
59
Bagian 59: Permintaan Kaisar Baili
60
Bagian 60: Pemakzulan
61
Bagian 61: Marah
62
Bagian 62: Rahasia Hubungan
63
Bagian 63: Menuntaskan Dendam Lama
64
Bagian 64: Mahakarya Putri Permaisuri
65
Bagian 65: Hadiah Permintaan Maaf
66
Bagian 66: Bola Nasi Kecil
67
Bagian 67: Kunjungan Kakak
68
Bagian 68: Jamuan Istana
69
Bagian 69: Hadiah Pernikahan
70
Bagian 70: Mengacaukan Malam Pertama
71
Bagian 71: Jatuh Bersama
72
Bagian 72: Lelucon Istana Bingyue
73
Bagian 73: Ucapan Selamat Tinggal
74
Bagian 74: Mencium Bau Konspirasi
75
Bagian 75: Terlalu Penasaran
76
Bagian 76: Hari Festival
77
Bagian 77: Hanya Seorang Selir!
78
Bagian 78: Catatan Obat
79
Bagian 79: Pengejaran
80
Bagian 80: Sama-Sama Terluka
81
Bagian 81: Obrolan Malam yang Panjang
82
Bagian 82: Jebakan Putri Permaisuri
83
Bagian 83: Jangan Terluka Untukku
84
Bagian 84: Pemeriksaan
85
Bagian 85: Bukan Dokter Kandungan
86
Bagian 86: Sepasang Angsa Putih
87
Bagian 87: Sepasang Mata Sejuta Rahasia
88
Bagian 88: Manis Seperti Gula
89
Bagian 89: Bara Api Istana Harem
90
Bagian 90: Meminta Bantuan
91
Bagian 91: Reservasi Kematian
92
Bagian 92: Jangan Memaksaku!
93
Bagian 93: Kecurigaan Satu Nama
94
Bagian 94: Memutuskan Tangan Kanan
95
Bagian 95: Jatuh Sakit
96
Bagian 96: Satu Tebasan Pedang
97
Bagian 97: Merawat Istri
98
Bagian 98: Pengikut Baru
99
Bagian 99: Dilema Sang Raja
100
Bagian 100: Manis dan Menyedihkan di Waktu Bersamaan
101
Bagian 101: Keputusan Sulit
102
Bagian 102: Gigitan Serangga
103
Bagian 103: Orang yang Tidak Lagi Sama
104
Bagian 104: Ayo Bertarung Denganku!
105
Bagian 105: Iblis Kecil Tidak Bisa Diganggu!
106
Bagian 106: Paman, Kau Juga Digigit Serangga?
107
Bagian 107: Masih Ada Tempat
108
Bagian 108: Bertemu Kembali
109
Bagian 109: Sebuah Peringatan Dini
110
Bagian 110: Mengunjungi Ibu Mertua
111
Bagian 111: Seperti Pakaian Dinas
112
Bagian 112: Pindah Kereta
113
Bagian 113: Tragedi Malam Musim Semi
114
Bagian 114: Penculikan
115
Bagian 115: Kemarahan Raja yang Mengerikan
116
Bagian 116: Pencarian
117
Bagian 117: Hancurkan Saja!
118
Bagian 118: Biarkan Dia yang Memutuskan Sendiri!
119
Bagian 119: Saling Merawat
120
Bagian 120: Permintaan Maaf Kaisar
121
Bagian 121: Gajah di Balik Batu
122
Bagian 122: Teman Masa Kecil
123
Bagian 123: Dianggap Selir
124
Bagian 124: Ayo Bercerai!
125
Bagian 125: Rumah Bordil
126
Bagian 126: Biarkan Aku Bersikap Egois
127
Bagian 127: Purnama yang Terbelah
128
Bagian 128: Cara Meminta Maaf yang Benar
129
Bagian 129: Bekerja Sama dengan Kaisar
130
Bagian 130: Memulai Pertunjukkan
131
Bagian 131: Mengobati dengan Tubuh?
132
Bagian 132: Otak Perencana
133
Bagian 133: Bermimpi Lagi
134
Bagian 134: Pemenang Taruhan
135
Bagian 135: Lakukan Apapun yang Kau Inginkan!
136
Bagian 136: Skenario Lain
137
Bagian 137: Berani Bermain Trik
138
Bagian 138: Pengkhianat Pengadilan
139
Bagian 139: Tidak Boleh Menyembunyikan Apapun
140
Bagian 140: Sketsa
141
Bagian 141: Kehamilan Selir Xian
142
Bagian 142: Membujuk Kaisar
143
Bagian 143: Ucapan Selamat Ulang Tahun
144
Bagian 144: Orang yang Tidak Sabar
145
Bagian 145: Laporan Rahasia
146
Bagian 146: Ucapan Perpisahan
147
Bagian 147: Menjebak Kaisar
148
Bagian 148: Bersabarlah, Adik!
149
Bagian 149: Menyadari Jebakan
150
Bagian 150: Penjemputan
151
Bagian 151: Aksi Pengamanan
152
Bagian 152: Dekret Rahasia
153
Bagian 153: Pertarungan Akhir
154
Bagian 154: Penukaran Hidup dan Mati
155
Bagian 155: Kembali?
156
Bagian 156: Pertemuan Kembali
157
Bagian 157: Kisah yang Sebenarnya
158
SIDE STORY 1: SETELAH DIA PERGI
159
SIDE STORY 2: TARUHAN LIU QINGTI DAN BAILI QINGYAN
160
SIDE STORY 3: PERTOBATAN KAISAR BAILI
161
Pengumuman
162
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!