Bagian 4: Upacara

Raja Changle – Baili Qingchen, adalah seorang pemuda tampan dan gagah yang terkenal dingin. Pemuda itu memiliki tubuh tinggi yang kekar, berotot, namun porsinya begitu pas. Kulitnya seputih susu, wajahnya seanggun bulan purnama.

Dia adalah manekin hidup yang diciptakan dari imajinasi liar penulis asli, yang kini berwujud manusia. Tidak ada yang bisa menyaingi kecantikan dan ketampanan sempurna seperti itu di dunia ini.

Di dalam aula ini, aura dingin Baili Qingchen menguar lewat tatapan matanya. Sebagai pria, dia merasa wibawanya kalah dengan seorang gadis berpakaian pengantin yang berdiri di sampingnya tanpa penutup kepala. Baili Qingchen belum pernah merasa dirinya dipermalukan seperti ini. Bisa-bisanya ada wanita yang begitu berani kepadanya.

Liu Qingyi, yang akan menjadi istri keduanya itu telah mendahuluinya. Baili Qingchen hendak menyambut gadis itu dengan baik, namun malah dipermainkan di hadapan banyak orang. Lebih parahnya lagi, gadis itu bersikap angkuh, berjalan meninggalkannya di pintu gerbang mansion.

“Nona, kau harus memakai tutup kepalamu lagi! Upacaranya belum dimulai, ini tidak sesuai dengan adat,” ucap seorang pria tua, sesepuh yang sering mengurusi pernikahan.

“Kalau kau tidak memulainya, upacara ini tidak akan selesai,” ujar Qingyi dengan tenang.

“Tapi-”

“Pak Tua, apa kau ingin menunda pernikahan dari Kaisar?” Kali ini, Qingyi berbicara dengan tegas.

Petugas pernikahan langsung memulai upacara pernikahan walaupun pengantin wanita tidak memakai penutup kepala. Menyembah langit, menyembah orang tua (dalam hal ini, Liu Qingyi menduga kalau perempuan yang duduk di kursi sesepuh adalah ibu dari Baili Qingchen – Janda Selir Sun), dan memberi hormat pada sesama pasangan.

Semua orang yang hadir di dalam aula pernikahan mulai bertanya-tanya. Kabar mengatakan bahwa Liu Qingyi ini hanyalah seorang gadis lemah yang lahir dari seorang selir rendahan, tidak disayangi dan diperlakukan secara tidak adil. Di zaman feodal ini, hal tersebut memang sebuah kelumrahan. Dengan latar belakangnya, kemungkinan gadis itu akan bersikap hati-hati pada orang-orang.

Tetapi apa yang mereka saksikan hari ini cukup mematahkan anggapan mereka. Liu Qingyi yang mereka lihat seperti gadis bangsawan yang dibesarkan penuh perhatian. Keangkuhan yang tampak seperti keanggunan begitu kentara, hingga Raja Changle sendiri terkesima dan sedikit tercengang. Tidak ada raut wajah ketakutan di wajah cantik itu.

Tiba-tiba, seorang gadis berpakaian putih berambut indah berlari ke dalam aula dan membuat sedikit kekacauan. Gadis itu menarik paksa bunga kain pengantin dan melemparkannya ke lantai. Raut wajahnya tidak begitu bersahabat.

“Hentikan! Pernikahan ini tidak boleh terjadi!”

Qingyi memperhatikan gadis itu dari ujung kepala hingga ujung kaki. Posturnya kecil namun keberaniannya begitu besar sampai merusak upacara pernikahan seorang pangeran. Gadis itu memakai pakaian putih dari sutera dengan sulaman benang emas di sekitarnya. Wajahnya cantik, kulitnya sehalus sutera tanpa pori-pori terlihat.

“Putri Yilan?” Qingyi mencoba menebak.

“Liu Qingyi, kau tidak boleh menikah dengan paman! Dia pernah menikahi seorang istri pria, kau tidak bisa menjadi istri wanitanya! Hidupmu akan hancur!”

Putri Yilan memegang erat tangan Qingyi. Aneh. Dalam ceritanya, karakter Putri Yilan begitu lembut, anggun, lalu tidak suka mencampuri urusan orang lain. Karakter ini sering muncul pada bagian cerita di dalam istana.

Seingatnya, Liu Qingyi dan Putri Yilan tidak saling mengenal, dan pertemuan mereka hanya terjadi ketika hari kematian Liu Qingyi. Namun, mengapa dia bisa muncul di sini?

“Tuan Puteri, tolong jangan mengacau. Ini adalah pernikahan yang diberikan oleh Kaisar, apa Tuan Puteri ingin melawannya?” tanya petugas pernikahan yang tua itu.

“Aku akan melakukan apa yang aku bisa untuk mengubah pikiran Kakak Kaisar. Bagaimanapun, pernikahan ini tidak boleh dilanjutkan!”

Putri Yilan bersikeras menghentikan pernikahan. Baili Qingchen mengangkat tangannya, mengisyaratkan kalau keponakannya harus dibawa pergi sekarang juga.

Beberapa pelayan pria hendak membawanya keluar, namun kalah cepat karena Putri Yilan mengeluarkan sebuah belati dari balik bajunya.

Dia mengarahkan belati itu ke lehernya sendiri.

“Jika kalian mendekat satu langkah lagi, aku akan membawa kalian mati bersamaku! Kita lihat pilihan apa yang akan diambil Kakak Kaisar, nyawa adiknya atau pernikahan tidak masuk akal ini!”

Semua orang tampak kebingungan. Situasi menegangkan tersebut justru membuat Qingyi tertawa dalam hati. Tidak disangka karakter Putri Yilan yang semula anggun nan berwibawa ternyata bisa berubah menjadi setegas ini.

Hatinya senang karena di sini, masih ada orang yang mempedulikannya, bahkan sampai mengancam orang lain dengan nyawanya sendiri.

Putri Yilan adalah satu-satunya putri kaisar sebelumnya yang masih hidup. Jika sampai terjadi sesuatu padanya, semua orang yang ada di sini tidak akan bisa membayangkan konsekuensinya.

Bagaimanapun, Qingyi juga tidak bisa membiarkan gadis itu mencelakai dirinya sendiri. Qingyi lebih tidak bisa membiarkan pernikahan ini batal karena berkaitan langsung dengan misi utamanya.

Jadi, dia memegang tangan gadis itu, lalu mencoba menenangkannya.

“Tuan Puteri, jangan lakukan hal bodoh,” ucap Qingyi lembut.

“Tidak, Qingyi! Bagaimanapun aku tidak bisa membiarkan wanita lain dijadikan alasan untuk menyembuhkan pamanku. Ini terlalu konyol! Pernikahan ini terlalu konyol!”

“Tuan Puteri, cobalah untuk mengerti. Kaisar sudah memutuskan untuk menikahkanku dengan Raja Changle. Itu artinya, aku adalah istri sahnya. Hidupku tidak akan terlalu buruk walaupun aku adalah istri kedua,” tambah Qingyi.

Putri Yilan terdiam.

“Kalaupun aku mati di hari pernikahan, maka orang yang akan menanggung semuanya adalah pamanmu. Apa kau pernah berpikir kalau dia akan membahayakan nyawanya juga karena mengurusiku?”

Tampaknya, Putri Yilan sudah mengerti situasi. Gadis itu menurunkan belatinya. Gadis pemberani itu tidak lagi mengacau karena semua perkataan Qingyi masuk akal. Dia tidak boleh berpikiran sempit lagi.

Walaupun pamannya tidak normal seperti pria pada umumnya, tetapi dia tahu kalau pamannya tidak akan melakukan hal bodoh seperti membunuh pengantin keduanya di hari pernikahan.

Setelah situasi terkendali, upacara pernikahan dilanjutkan hingga selesai. Semua orang di mansion Raja Changle bertepuk tangan meriah. Mereka berharap setelah putri perdana menteri ini masuk ke kediaman, penyakit aneh Raja Changle mereka bisa sembuh. Untuk merayakan pernikahan tersebut, mereka menikmati jamuan yang sangat mewah.

Qingyi dibawa ke dalam kamar pengantin di halaman barat. Di sana, beberapa pelayan mansion Raja Changle sedang menjaga dari luar pintu. Sang pengantin wanita dibiarkan duduk di pinggir ranjang tanpa tahu kapan pengantin pria akan datang ke sana. Suara tabuhan musik dari dalam aula terdengar samar-samar. Orang-orang itu masih sibuk berpesta.

Qingyi mendengus.

“Merepotkan sekali!”

Yinghao yang sedari tadi berada di atas kepalanya lalu menampakkan diri. Panda kecil itu berdiri di meja, memandangi Qingyi yang kesal setengah mati. Dia menduga kalau gadis ini kelelahan setelah upacara panjang yang merepotkan itu. Terbukti, Yinghao melihat Qingyi mengumpat kecil dan melepaskan aksesoris di kepalanya dengan kasar.

“Berapa lama waktu yang kamu berikan untuk menyelesaikan cerita ini?” tanya Qingyi setelah semua aksesoris di kepalanya terlepas.

“Sembilan puluh hari. Selain misi utama, akan ada misi sampingan lain yang muncul sesuai dengan situasi,” jawab Yinghao serius.

“Sembilan puluh hari? Apa sistem sudah gila?”

“Kau harus siap dengan segala perubahan yang terjadi di dalam cerita ini. Lagipula, jalan ceritanya sejak awal sudah berubah. Kau hanya tinggal melanjutkannya saja,” ucap Yinghao.

Ya, jalan ceritanya memang sudah berubah sejak awal. Itu dimulai ketika Qingyi pertama kali datang, lalu membuat sedikit kekacauan di pernikahan. Itu pula yang menyebabkan karakter Putri Yilan berubah dan datang lebih cepat dari apa yang telah ditulis sebelumnya.

Di awal pernikahan, seharusnya Qingyi menyelesaikan upacara pernikahan sampai selesai dan menunggu Baili Qingchen dengan tenang di kamar pengantin. Wanita itu seharusnya duduk di ranjang dengan kerudung merah, menunggu dan terus menunggu walaupun tahu kalau Raja Changle tidak akan pernah datang.

Dia seharusnya tetap berada di dalam sana sebagai seorang istri penangkal penyakit yang tidak dianggap hingga mati mengenaskan karena putus asa. Itulah alur yang diciptakan oleh penulis dalam ceritanya.

“Apa yang terjadi jika aku tidak bisa menyelesaikan misi?”

“Kau akan terkurung di sini selamanya. Kau akan hilang dari ingatan manusia di tempat asalmu. Jika kau bisa menyelesaikan misi sampingan di situasi tertentu, akan ada hadiah dari sistem.”

Konsekuensinya ternyata tidak main-main. Qingyi lalu merasa kalau kegilaan imajinasi sang penulis novel telah menjerumuskannya ke dalam lubang tanpa ujung. Dia memegang liontin kuno di lehernya, lalu menghela napas panjang. Jika saja dia tidak terobsesi pada cerita ini, nasibnya mungkin akan berbeda.

“Baiklah. Aku masih punya waktu 89 hari. Bawakan aku makanan lezat dari ruang dimensi. Aku sangat lapar,” kata Qingyi. Gadis itu menyandarkan kepalanya di atas meja.

Yinghao menghilang sebentar, lalu muncul kembali. Di meja itu, Qingyi bisa mendapatkan makanan lezat dari era masa depan. Yinghao mengambilnya dari ruang dimensi karena dia tidak mau Qingyi bersembunyi di sana lalu mengacaukan pernikahan lagi.

Qingyi melahap semua makanannya sampai habis. Perutnya sudah sangat kenyang. Ah, tiba-tiba dia mengantuk. Gadis itu menguap beberapa kali. Ketika kepalanya hampir bersandar di meja, sebuah suara yang asing terdengar dari luar kamar.

“Minggir! Aku mau menemui istri kedua Raja Changle!”

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

truscetia

2024-01-27

0

Dosman

Dosman

banyak bekas jerawat nya dong nih laki. mukanya kan bagaikan bulan purnama hihihihi

2023-04-26

2

Hasan

Hasan

🤣🤣🤣dapat imbangnya kan pangeran bengkok

2023-03-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1: Masuk Portal
2 Bagian 2: Pengurus Rumah Kecil
3 Bagian 3: Sedan Merah Pengantin
4 Bagian 4: Upacara
5 Bagian 5: Kunjungan Istri Pertama
6 Bagian 6: Dua Permaisuri
7 Bagian 7: Sosok Kaisar Baili
8 Bagian 8: Menekan Sebelum Ditekan
9 Bagian 9: Jalan Ibukota
10 Bagian 10: Taruhan
11 Bagian 11: Keluarga Sampah
12 Bagian 12: Ledakan Misterius
13 Bagian 13: Menagih Utang
14 Bagian 14: Menyusun CV
15 Bagian 15: Mengambil Langkah
16 Bagian 16: Misi Pengganti
17 Bagian 17: Keterlibatan Orang Lain
18 Bagian 18: Penyakit Aneh Raja Changle
19 Bagian 19: Tuduhan Bersih
20 Bagian 20: Senam Pagi
21 Bagian 21: Mengajari Adik Ipar
22 Bagian 22: Empat Sehat Lima Sempurna
23 Bagian 23: Misi Khusus Xizhou
24 Bagian 24: Sebuah Serangan
25 Bagian 25: Mengunjungi Yang Mulia
26 Bagian 26: Bertemu Ibu
27 Bagian 27: Satu Kamar Lagi
28 Bagian 28: Petunjuk Misi
29 Bagian 29: Identitas Asli Nyonya Zhao
30 Bagian 30: Ikut Campur
31 Bagian 31: Bingung
32 Bagian 32: Firasat Buruk
33 Bagian 33: Melarikan Diri
34 Bagian 34: Pelajaran untuk Adik Tersayang
35 Bagian 35: Menyerahlah!
36 Bagian 36: Meminjam Tangan
37 Bagian 37: Sebuah Pembalasan
38 Bagian 38: Rahasia dan Rahasia
39 Bagian 39: Perihal Istri Pertama
40 Bagian 40: Opera Tujuh Rupa
41 Bagian 41: Tidak Ada Gunanya
42 Bagian 42: Kepercayaan yang Horor
43 Bagian 43: Berpikir Tentang Tarian Pedang
44 Bagian 44: Mengamankan Orang
45 Bagian 45: Penahanan
46 Bagian 46: Solusi untuk Pangeran Ketiga
47 Bagian 47: Pembatalan
48 Bagian 48: Kotak Makan
49 Bagian 49. Perkelahian Tengah Kota
50 Bagian 50: Hukuman Mandiri
51 Bagian 51: Dialog
52 Bagian 52: Interogasi
53 Bagian 53: Sebuah Kecurigaan
54 Bagian 54: Ingin Menghindar
55 Bagian 55: Sedikit Penasaran
56 Bagian 56: Bujuk Rayu
57 Bagian 57: Menginginkan Kesepakatan
58 Bagian 58: Dua Ikan dalam Satu Kail
59 Bagian 59: Permintaan Kaisar Baili
60 Bagian 60: Pemakzulan
61 Bagian 61: Marah
62 Bagian 62: Rahasia Hubungan
63 Bagian 63: Menuntaskan Dendam Lama
64 Bagian 64: Mahakarya Putri Permaisuri
65 Bagian 65: Hadiah Permintaan Maaf
66 Bagian 66: Bola Nasi Kecil
67 Bagian 67: Kunjungan Kakak
68 Bagian 68: Jamuan Istana
69 Bagian 69: Hadiah Pernikahan
70 Bagian 70: Mengacaukan Malam Pertama
71 Bagian 71: Jatuh Bersama
72 Bagian 72: Lelucon Istana Bingyue
73 Bagian 73: Ucapan Selamat Tinggal
74 Bagian 74: Mencium Bau Konspirasi
75 Bagian 75: Terlalu Penasaran
76 Bagian 76: Hari Festival
77 Bagian 77: Hanya Seorang Selir!
78 Bagian 78: Catatan Obat
79 Bagian 79: Pengejaran
80 Bagian 80: Sama-Sama Terluka
81 Bagian 81: Obrolan Malam yang Panjang
82 Bagian 82: Jebakan Putri Permaisuri
83 Bagian 83: Jangan Terluka Untukku
84 Bagian 84: Pemeriksaan
85 Bagian 85: Bukan Dokter Kandungan
86 Bagian 86: Sepasang Angsa Putih
87 Bagian 87: Sepasang Mata Sejuta Rahasia
88 Bagian 88: Manis Seperti Gula
89 Bagian 89: Bara Api Istana Harem
90 Bagian 90: Meminta Bantuan
91 Bagian 91: Reservasi Kematian
92 Bagian 92: Jangan Memaksaku!
93 Bagian 93: Kecurigaan Satu Nama
94 Bagian 94: Memutuskan Tangan Kanan
95 Bagian 95: Jatuh Sakit
96 Bagian 96: Satu Tebasan Pedang
97 Bagian 97: Merawat Istri
98 Bagian 98: Pengikut Baru
99 Bagian 99: Dilema Sang Raja
100 Bagian 100: Manis dan Menyedihkan di Waktu Bersamaan
101 Bagian 101: Keputusan Sulit
102 Bagian 102: Gigitan Serangga
103 Bagian 103: Orang yang Tidak Lagi Sama
104 Bagian 104: Ayo Bertarung Denganku!
105 Bagian 105: Iblis Kecil Tidak Bisa Diganggu!
106 Bagian 106: Paman, Kau Juga Digigit Serangga?
107 Bagian 107: Masih Ada Tempat
108 Bagian 108: Bertemu Kembali
109 Bagian 109: Sebuah Peringatan Dini
110 Bagian 110: Mengunjungi Ibu Mertua
111 Bagian 111: Seperti Pakaian Dinas
112 Bagian 112: Pindah Kereta
113 Bagian 113: Tragedi Malam Musim Semi
114 Bagian 114: Penculikan
115 Bagian 115: Kemarahan Raja yang Mengerikan
116 Bagian 116: Pencarian
117 Bagian 117: Hancurkan Saja!
118 Bagian 118: Biarkan Dia yang Memutuskan Sendiri!
119 Bagian 119: Saling Merawat
120 Bagian 120: Permintaan Maaf Kaisar
121 Bagian 121: Gajah di Balik Batu
122 Bagian 122: Teman Masa Kecil
123 Bagian 123: Dianggap Selir
124 Bagian 124: Ayo Bercerai!
125 Bagian 125: Rumah Bordil
126 Bagian 126: Biarkan Aku Bersikap Egois
127 Bagian 127: Purnama yang Terbelah
128 Bagian 128: Cara Meminta Maaf yang Benar
129 Bagian 129: Bekerja Sama dengan Kaisar
130 Bagian 130: Memulai Pertunjukkan
131 Bagian 131: Mengobati dengan Tubuh?
132 Bagian 132: Otak Perencana
133 Bagian 133: Bermimpi Lagi
134 Bagian 134: Pemenang Taruhan
135 Bagian 135: Lakukan Apapun yang Kau Inginkan!
136 Bagian 136: Skenario Lain
137 Bagian 137: Berani Bermain Trik
138 Bagian 138: Pengkhianat Pengadilan
139 Bagian 139: Tidak Boleh Menyembunyikan Apapun
140 Bagian 140: Sketsa
141 Bagian 141: Kehamilan Selir Xian
142 Bagian 142: Membujuk Kaisar
143 Bagian 143: Ucapan Selamat Ulang Tahun
144 Bagian 144: Orang yang Tidak Sabar
145 Bagian 145: Laporan Rahasia
146 Bagian 146: Ucapan Perpisahan
147 Bagian 147: Menjebak Kaisar
148 Bagian 148: Bersabarlah, Adik!
149 Bagian 149: Menyadari Jebakan
150 Bagian 150: Penjemputan
151 Bagian 151: Aksi Pengamanan
152 Bagian 152: Dekret Rahasia
153 Bagian 153: Pertarungan Akhir
154 Bagian 154: Penukaran Hidup dan Mati
155 Bagian 155: Kembali?
156 Bagian 156: Pertemuan Kembali
157 Bagian 157: Kisah yang Sebenarnya
158 SIDE STORY 1: SETELAH DIA PERGI
159 SIDE STORY 2: TARUHAN LIU QINGTI DAN BAILI QINGYAN
160 SIDE STORY 3: PERTOBATAN KAISAR BAILI
161 Pengumuman
162 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Bagian 1: Masuk Portal
2
Bagian 2: Pengurus Rumah Kecil
3
Bagian 3: Sedan Merah Pengantin
4
Bagian 4: Upacara
5
Bagian 5: Kunjungan Istri Pertama
6
Bagian 6: Dua Permaisuri
7
Bagian 7: Sosok Kaisar Baili
8
Bagian 8: Menekan Sebelum Ditekan
9
Bagian 9: Jalan Ibukota
10
Bagian 10: Taruhan
11
Bagian 11: Keluarga Sampah
12
Bagian 12: Ledakan Misterius
13
Bagian 13: Menagih Utang
14
Bagian 14: Menyusun CV
15
Bagian 15: Mengambil Langkah
16
Bagian 16: Misi Pengganti
17
Bagian 17: Keterlibatan Orang Lain
18
Bagian 18: Penyakit Aneh Raja Changle
19
Bagian 19: Tuduhan Bersih
20
Bagian 20: Senam Pagi
21
Bagian 21: Mengajari Adik Ipar
22
Bagian 22: Empat Sehat Lima Sempurna
23
Bagian 23: Misi Khusus Xizhou
24
Bagian 24: Sebuah Serangan
25
Bagian 25: Mengunjungi Yang Mulia
26
Bagian 26: Bertemu Ibu
27
Bagian 27: Satu Kamar Lagi
28
Bagian 28: Petunjuk Misi
29
Bagian 29: Identitas Asli Nyonya Zhao
30
Bagian 30: Ikut Campur
31
Bagian 31: Bingung
32
Bagian 32: Firasat Buruk
33
Bagian 33: Melarikan Diri
34
Bagian 34: Pelajaran untuk Adik Tersayang
35
Bagian 35: Menyerahlah!
36
Bagian 36: Meminjam Tangan
37
Bagian 37: Sebuah Pembalasan
38
Bagian 38: Rahasia dan Rahasia
39
Bagian 39: Perihal Istri Pertama
40
Bagian 40: Opera Tujuh Rupa
41
Bagian 41: Tidak Ada Gunanya
42
Bagian 42: Kepercayaan yang Horor
43
Bagian 43: Berpikir Tentang Tarian Pedang
44
Bagian 44: Mengamankan Orang
45
Bagian 45: Penahanan
46
Bagian 46: Solusi untuk Pangeran Ketiga
47
Bagian 47: Pembatalan
48
Bagian 48: Kotak Makan
49
Bagian 49. Perkelahian Tengah Kota
50
Bagian 50: Hukuman Mandiri
51
Bagian 51: Dialog
52
Bagian 52: Interogasi
53
Bagian 53: Sebuah Kecurigaan
54
Bagian 54: Ingin Menghindar
55
Bagian 55: Sedikit Penasaran
56
Bagian 56: Bujuk Rayu
57
Bagian 57: Menginginkan Kesepakatan
58
Bagian 58: Dua Ikan dalam Satu Kail
59
Bagian 59: Permintaan Kaisar Baili
60
Bagian 60: Pemakzulan
61
Bagian 61: Marah
62
Bagian 62: Rahasia Hubungan
63
Bagian 63: Menuntaskan Dendam Lama
64
Bagian 64: Mahakarya Putri Permaisuri
65
Bagian 65: Hadiah Permintaan Maaf
66
Bagian 66: Bola Nasi Kecil
67
Bagian 67: Kunjungan Kakak
68
Bagian 68: Jamuan Istana
69
Bagian 69: Hadiah Pernikahan
70
Bagian 70: Mengacaukan Malam Pertama
71
Bagian 71: Jatuh Bersama
72
Bagian 72: Lelucon Istana Bingyue
73
Bagian 73: Ucapan Selamat Tinggal
74
Bagian 74: Mencium Bau Konspirasi
75
Bagian 75: Terlalu Penasaran
76
Bagian 76: Hari Festival
77
Bagian 77: Hanya Seorang Selir!
78
Bagian 78: Catatan Obat
79
Bagian 79: Pengejaran
80
Bagian 80: Sama-Sama Terluka
81
Bagian 81: Obrolan Malam yang Panjang
82
Bagian 82: Jebakan Putri Permaisuri
83
Bagian 83: Jangan Terluka Untukku
84
Bagian 84: Pemeriksaan
85
Bagian 85: Bukan Dokter Kandungan
86
Bagian 86: Sepasang Angsa Putih
87
Bagian 87: Sepasang Mata Sejuta Rahasia
88
Bagian 88: Manis Seperti Gula
89
Bagian 89: Bara Api Istana Harem
90
Bagian 90: Meminta Bantuan
91
Bagian 91: Reservasi Kematian
92
Bagian 92: Jangan Memaksaku!
93
Bagian 93: Kecurigaan Satu Nama
94
Bagian 94: Memutuskan Tangan Kanan
95
Bagian 95: Jatuh Sakit
96
Bagian 96: Satu Tebasan Pedang
97
Bagian 97: Merawat Istri
98
Bagian 98: Pengikut Baru
99
Bagian 99: Dilema Sang Raja
100
Bagian 100: Manis dan Menyedihkan di Waktu Bersamaan
101
Bagian 101: Keputusan Sulit
102
Bagian 102: Gigitan Serangga
103
Bagian 103: Orang yang Tidak Lagi Sama
104
Bagian 104: Ayo Bertarung Denganku!
105
Bagian 105: Iblis Kecil Tidak Bisa Diganggu!
106
Bagian 106: Paman, Kau Juga Digigit Serangga?
107
Bagian 107: Masih Ada Tempat
108
Bagian 108: Bertemu Kembali
109
Bagian 109: Sebuah Peringatan Dini
110
Bagian 110: Mengunjungi Ibu Mertua
111
Bagian 111: Seperti Pakaian Dinas
112
Bagian 112: Pindah Kereta
113
Bagian 113: Tragedi Malam Musim Semi
114
Bagian 114: Penculikan
115
Bagian 115: Kemarahan Raja yang Mengerikan
116
Bagian 116: Pencarian
117
Bagian 117: Hancurkan Saja!
118
Bagian 118: Biarkan Dia yang Memutuskan Sendiri!
119
Bagian 119: Saling Merawat
120
Bagian 120: Permintaan Maaf Kaisar
121
Bagian 121: Gajah di Balik Batu
122
Bagian 122: Teman Masa Kecil
123
Bagian 123: Dianggap Selir
124
Bagian 124: Ayo Bercerai!
125
Bagian 125: Rumah Bordil
126
Bagian 126: Biarkan Aku Bersikap Egois
127
Bagian 127: Purnama yang Terbelah
128
Bagian 128: Cara Meminta Maaf yang Benar
129
Bagian 129: Bekerja Sama dengan Kaisar
130
Bagian 130: Memulai Pertunjukkan
131
Bagian 131: Mengobati dengan Tubuh?
132
Bagian 132: Otak Perencana
133
Bagian 133: Bermimpi Lagi
134
Bagian 134: Pemenang Taruhan
135
Bagian 135: Lakukan Apapun yang Kau Inginkan!
136
Bagian 136: Skenario Lain
137
Bagian 137: Berani Bermain Trik
138
Bagian 138: Pengkhianat Pengadilan
139
Bagian 139: Tidak Boleh Menyembunyikan Apapun
140
Bagian 140: Sketsa
141
Bagian 141: Kehamilan Selir Xian
142
Bagian 142: Membujuk Kaisar
143
Bagian 143: Ucapan Selamat Ulang Tahun
144
Bagian 144: Orang yang Tidak Sabar
145
Bagian 145: Laporan Rahasia
146
Bagian 146: Ucapan Perpisahan
147
Bagian 147: Menjebak Kaisar
148
Bagian 148: Bersabarlah, Adik!
149
Bagian 149: Menyadari Jebakan
150
Bagian 150: Penjemputan
151
Bagian 151: Aksi Pengamanan
152
Bagian 152: Dekret Rahasia
153
Bagian 153: Pertarungan Akhir
154
Bagian 154: Penukaran Hidup dan Mati
155
Bagian 155: Kembali?
156
Bagian 156: Pertemuan Kembali
157
Bagian 157: Kisah yang Sebenarnya
158
SIDE STORY 1: SETELAH DIA PERGI
159
SIDE STORY 2: TARUHAN LIU QINGTI DAN BAILI QINGYAN
160
SIDE STORY 3: PERTOBATAN KAISAR BAILI
161
Pengumuman
162
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!