Bagian 9: Jalan Ibukota

Setelah meninggalkan istana, Qingyi tidak langsung kembali ke mansion Raja Changle. Baginya, berada lama-lama di dalam bangunan seperti kandang emas tersebut benar-benar memuakkan.

Saat ini, Xiao Junjie dan Baili Qingchen pasti sedang menikmati makan siangnya berdua, memadu kasih seperti sepasang kekasih yang dilanda kasmaran.

Setengah kilometer dari gerbang istana, Qingyi turun dari keretanya. Kusir pengantarnya disuruh pulang lebih dulu. Si kusir ragu, seorang wanita yang baru satu hari menikah tidak boleh keluar sembarangan.

Apalagi, status wanita yang melekat pada Qingyi adalah Permaisuri Raja Changle, yang semua orang di ibukota ini sudah mengetahuinya. Ini akan menimbulkan masalah untuknya.

Si kusir tidak ingin pergi bahkan setelah Qingyi mengusirnya. Itu benar-benar menyebalkan. Qingyi bukan ingin kabur, dia hanya ingin berjalan-jalan. Dia ingin mengetahui seberapa indah dunia yang dia tinggali saat ini, seberapa luas cakrawala yang mampu memanjakan matanya, juga seperti apa potret kehidupan nyata yang berasal dari alam imajinasi ceritanya.

“Aku tidak akan membuat masalah. Jadi, pergilah!”

Sekali lagi dia menyuruh kusir pergi. Pada akhirnya, kusir itu mengalah. Kereta kudanya melaju meninggalkan sosok Qingyi di pinggir jalan.

Qingyi tidak pernah peduli pada reputasi selama hidupnya.

Selama dia senang, dia bisa mengabaikannya. Tetapi, di dunia yang berbeda ini, reputasi adalah hal penting bagi seorang wanita dan keluarganya. Karena dia telah menikah dengan Raja Changle, maka setiap langkah yang dia ambil adalah cermin dari mansion Raja Changle. Memang berat, namun itulah yang ditanggung setiap wanita di dunia ini.

Tidak ingin memikirkan beban itu, dia merubah penampilannya menjadi seorang pria. Qingyi juga mengganti dandanannya dengan riasan yang berkelas hingga wajahnya begitu tampan.

Sosoknya berubah dari seorang permaisuri pangeran menjadi sosok seorang tuan muda yang tidak dikenal, yang setiap langkah kakinya menarik perhatian banyak orang.

Dengan bantuan Yinghao, dia sedikit memanipulasi ingatan para penduduk kota sehingga tidak bisa mengenalinya untuk sementara.

Melihat seorang pemuda menawan berjalan sendirian di tengah kota, para gadis yang sedang berbelanja seketika lupa diri. Insting wanita mereka berfungsi. Dengan tatapan memuja, para gadis itu memperhatikan setiap langkah Qingyi dengan saksama. Bahkan tidak ada satu langkah pun yang mereka lewatkan.

“Siapa dewa tampan ini?” tanya seorang gadis, sepertinya dari keluarga bangsawan jika melihat penampilannya yang anggun.

Qingyi berhenti sejenak. Gadis yang tadi menanyainya cantik, namun sayang penglihatannya tidak begitu baik. Sang gadis tersipu ketika Qingyi menghampirinya, kemudian harus kecewa karena orang itu tidak menjawabnya. Qingyi tidak berniat meladeni, jadi dia mengabaikannya.

Segerombolan pemuda kemudian datang sambil menunggang kuda. Mereka yang tadinya berhenti untuk memandangi Qingyi segera menyingkir. Rombongan itu datang dari arah istana menuju arah gerbang kota.

Karena datangnya dari belakang Qingyi, dia sedikit terkejut dan segera menyingkir. Qingyi bisa melihat wajah para penunggang kuda sebelum mereka melewatinya.

Namun, gadis yang tadi menanyainya tidak sempat menghindar. Melihat hal itu, Qingyi terkejut. Dengan gerakannya yang gesit, dia menangkap pinggang gadis itu dengan tangannya, membawanya ke dalam gerakan berputar untuk menghindari terjangan rombongan berkuda.

“Hati-hati, Nona,” ucap Liu Qingyi setelah dia berhasil menyelamatkan gadis itu.

Tak ayal, kejadian itu membuat semua orang terpukau. Di siang bolong seperti ini, mereka melihat pertunjukan romantis yang tidak disengaja, yang sensasinya tentu saja lebih luar biasa daripada pertunjukan opera yang dibuat-buat. Tuan muda menawan itu sungguh hebat. Tidak hanya tampan, tapi juga tangkas dan lembut hatinya.

Gadis itu tidak berkedip. Kagum, tanpa sadar dia telah jatuh cinta padanya.

Qingyi segera meninggalkan gadis itu. Namun, baru saja dia melangkah beberapa meter, gadis tadi berteriak,

“Dewa, siapa namamu?”

Qingyi tersenyum kecil. Gadis itu benar-benar lucu.

“Liu Qingti.” Liu Qingyi menjawabnya singkat, lalu benar-benar pergi.

Si gadis yang tidak diketahui namanya bergumam penuh kagum. Bukan hanya nyawanya yang diselamatkan, dewa tampan itu juga memberitahukan namanya. Berkah dari langit datang kepadanya!

“Liu Qingti. Jadi, dia Tuan Muda Liu, tuan muda kedua dari kediaman perdana menteri? Baihe, ayo masuk istana sekarang! Aku akan memohon pada bibi dan kakak untuk menikah ke kediaman Perdana Menteri!” seru gadis itu pada pelayannya.

Usai meninggalkan gadis yang terlonjak di belakangnya, Qingyi berbelok ke sebuah restoran yang cukup ramai. Perutnya tiba-tiba keroncongan. Makanan di istana memang enak, tapi dia tidak bisa makan banyak karena selalu diperhatikan oleh keponakan iparnya.

Qingyi yang menyedihkan harus menjaga etiket ketika di hadapan Selir Sun dan Kaisar Baili semata-mata karena situasinya tidak tepat, juga karena ada Xiao Junjie dan Baili Qingchen yang siap membunuhnya kapan saja.

“Tuan, kau benar-benar pembuat masalah!” seru Yinghao yang tiba-tiba duduk di pundaknya.

“Aku hanya menolongnya. Apa kau tahu siapa pemimpin orang berkuda tadi? Tampaknya identitasnya tidak sederhana.”

“Baili Qingyan,” ucap Yinghao.

Qingyi ber-oh ria. Baili Qingyan adalah adik dari Baili Qingchen, putra ketiga kaisar terdahulu. Ibunya adalah Janda Selir Shu dari Kekaisaran Chen, merupakan putri perdamaian.

Baili Qingyan ini sejak kecil tinggal di Kekaisaran Chen bersama kakeknya, dan baru kembali ke Kekaisaran Bingyue setelah berusia lima belas tahun. Penulis tidak banyak menceritakan tokoh ini karena perannya tidak cukup penting.

“Kau tidak ingin tahu siapa gadis yang kau tolong tadi?” tanya Yinghao.

Qingyi menggelengkan kepala.

“Hanya orang yang kebetulan lewat, untuk apa dipikirkan.”

Gadis itu memesan beberapa makanan untuk mengisi perutnya. Pelayan restoran mengantarkan sejumlah piring yang masih mengepulkan asap. Qingyi memesan ruang pribadi agar lebih leluasa. Sambil menikmati makanannya, dia berpikir bagaimana caranya agar misi utamanya bisa selesai sebelum enam puluh hari.

Bahkan jika dia seorang psikiater atau dokter sekalipun, mengubah orientasi seseorang sangat sulit. Dia bukannya tidak berpikiran terbuka, hanya saja menikahi seorang pria yang telah memiliki istri pria sangatlah konyol baginya.

Itu adalah sebuah bentuk penghinaan yang nyata bagi wanita, terlepas apapun tujuan dari pernikahan itu.

Ceritanya seperti romansa boyslove yang marak diperbincangkan di jagat maya. Sungguh, Qingyi belum pernah menjumpai cerita seperti ini. Sama sekali tak terbersit dalam pikirannya ingin mengubah romansanya ke arah sana. Sekarang ketika dia menjalani peran pembantu yang malang, dia justru merasa kalau perkataan Yinghao ada benarnya

“Beri aku satu!” Panda kecil itu meloncat-loncat meminta makanan.

“Tidak! Panda hanya makan bambu!” Qingyi menolaknya. Namun, Yinghao tetap meloncat-loncat minta makan.

“Aku ini sistem hebat! Bukan sembarang panda! Ayo, beri aku satu!”

“Sistem juga hanya sekumpulan kabel. Untuk apa makan?”

Yinghao bersikeras menginginkan semangkuk bubur merah manis tanpa tahu kalau tuannya sedang berpikir keras. Lagipula, dia ada di sisinya. Selama Qingyi bisa menyelesaikan misi-misinya, kekuatan Yinghao juga akan meningkat hingga suatu saat wujudnya bisa berubah sesuai dengan keinginan majikan. Itu juga akan sangat membantu banyak hal.

“Diam atau aku akan mengurungmu di ruang dimensi?” ancam Qingyi.

“Dasar pelit!”

Qingyi menjewer telinga panda itu karena gemas. Untung saja dia ada di ruangan pribadi, jika tidak maka para pengunjung restoran pasti sudah lari terbirit-birit melihat panda yang bisa berbicara bahasa manusia. Liu Qingyi bisa diarak ke alun-alun kota dan diteriaki sebagai penyihir dan pembawa sial.

“Manipulasi ingatan tidak bisa bertahan lama. Tuan, kamu harus segera pulang atau orang-orang akan mengenalimu,” peringat Yinghao saat dia mengingat kalau teknik manipulasi ingatan tidak bisa bertahan lebih dari tiga jam.

“Kau bilang kamu adalah sistem hebat, tapi memanipulasi ingatan karakter saja tidak bisa bertahan lama. Payah!” Qingyi mengejek kemampuan Yinghao.

“Itu karena kau baru menyelesaikan satu misi!”

“Maksudmu, kalau aku sudah menyelesaikan banyak misi, maka kemampuanmu juga meningkat?” tanya Qingyi penasaran. Panda kecil tersebut mengangguk.

“Apa itu semacam peningkatan level dalam games?” tanyanya lagi.

“Ya.”

Qingyi bertepuk tangan. Ternyata, bukan hanya hadiah yang bisa didapatkan setelah menyelesaikan misi sampingan, tapi juga peningkatan kemampuan sistem. Kalau dia berhasil menyelesaikan misi, hadiah yang dia terima akan semakin banyak dan kemampuan Yinghao akan semakin baik.

Itu artinya, kelak dia bisa meminta Yinghao melakukan apapun karena makhluk itu dibekali kemampuan yang bagus seperti mesin penerima perintah. Tidak, lebih seperti robot hidup yang unik.

“Kalau begitu tunggu apa lagi? Ayo, selesaikan lebih banyak misi!”

Yinghao melompat ke atas pundak Qingyi. Dia yang tiba-tiba bersemangat membuat panda kecil itu menaruh curiga. Tidak ada hal baik yang melekat pada tuannya ini sejak pertama kali datang. Meskipun perangai Qingyi keras kepala dan tidak sabaran, tapi ini memang sedikit menguntungkan.

“Berikan tagihannya ke kediaman Perdana Menteri. Bilang bahwa Liu Qingti yang menyuruhmu,” ucap gadis itu kepada kasir restoran. Dia kembali menggunakan nama kakaknya untuk menipu orang.

Si kasir toko mengangguk karena dia tahu di ibukota ini, selain keluarga kerajaan dan keluarga bangsawan, yang bisa melakukan itu hanyalah kediaman perdana menteri dan beberapa pejabat besar lain.

“Bagaimana jika karakter Liu Qingti mendapat masalah karena ulahmu?” tanya Yinghao.

“Maka biarkan saja. Biarkan pria tukang foya-foya itu merasakan akibat dari keburukan reputasinya,” jawab Qingyi.

Di dalam novelnya, kakaknya yang bernama Qingti ini pemboros, namun selalu membela Qingyi setiap kali nyonya besar perdana menteri menyiksanya.

Qingyi bersenandung ria tanpa peduli tatapan kagum atas keluarnya seorang pemuda menawan yang memikat hati banyak orang. Namun, ketika Qingyi melangkah keluar dari restoran, wajah gadis itu tiba-tiba berubah masam dan gelap.

“Apa yang mau kalian lakukan?”

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusceria

2024-01-27

0

Hasan

Hasan

🤣🤣🤣qingye bikin masalah saja

2023-03-09

0

Azilah Asyifa⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

Azilah Asyifa⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

kira² apa yang akan terjadi ya

2023-02-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1: Masuk Portal
2 Bagian 2: Pengurus Rumah Kecil
3 Bagian 3: Sedan Merah Pengantin
4 Bagian 4: Upacara
5 Bagian 5: Kunjungan Istri Pertama
6 Bagian 6: Dua Permaisuri
7 Bagian 7: Sosok Kaisar Baili
8 Bagian 8: Menekan Sebelum Ditekan
9 Bagian 9: Jalan Ibukota
10 Bagian 10: Taruhan
11 Bagian 11: Keluarga Sampah
12 Bagian 12: Ledakan Misterius
13 Bagian 13: Menagih Utang
14 Bagian 14: Menyusun CV
15 Bagian 15: Mengambil Langkah
16 Bagian 16: Misi Pengganti
17 Bagian 17: Keterlibatan Orang Lain
18 Bagian 18: Penyakit Aneh Raja Changle
19 Bagian 19: Tuduhan Bersih
20 Bagian 20: Senam Pagi
21 Bagian 21: Mengajari Adik Ipar
22 Bagian 22: Empat Sehat Lima Sempurna
23 Bagian 23: Misi Khusus Xizhou
24 Bagian 24: Sebuah Serangan
25 Bagian 25: Mengunjungi Yang Mulia
26 Bagian 26: Bertemu Ibu
27 Bagian 27: Satu Kamar Lagi
28 Bagian 28: Petunjuk Misi
29 Bagian 29: Identitas Asli Nyonya Zhao
30 Bagian 30: Ikut Campur
31 Bagian 31: Bingung
32 Bagian 32: Firasat Buruk
33 Bagian 33: Melarikan Diri
34 Bagian 34: Pelajaran untuk Adik Tersayang
35 Bagian 35: Menyerahlah!
36 Bagian 36: Meminjam Tangan
37 Bagian 37: Sebuah Pembalasan
38 Bagian 38: Rahasia dan Rahasia
39 Bagian 39: Perihal Istri Pertama
40 Bagian 40: Opera Tujuh Rupa
41 Bagian 41: Tidak Ada Gunanya
42 Bagian 42: Kepercayaan yang Horor
43 Bagian 43: Berpikir Tentang Tarian Pedang
44 Bagian 44: Mengamankan Orang
45 Bagian 45: Penahanan
46 Bagian 46: Solusi untuk Pangeran Ketiga
47 Bagian 47: Pembatalan
48 Bagian 48: Kotak Makan
49 Bagian 49. Perkelahian Tengah Kota
50 Bagian 50: Hukuman Mandiri
51 Bagian 51: Dialog
52 Bagian 52: Interogasi
53 Bagian 53: Sebuah Kecurigaan
54 Bagian 54: Ingin Menghindar
55 Bagian 55: Sedikit Penasaran
56 Bagian 56: Bujuk Rayu
57 Bagian 57: Menginginkan Kesepakatan
58 Bagian 58: Dua Ikan dalam Satu Kail
59 Bagian 59: Permintaan Kaisar Baili
60 Bagian 60: Pemakzulan
61 Bagian 61: Marah
62 Bagian 62: Rahasia Hubungan
63 Bagian 63: Menuntaskan Dendam Lama
64 Bagian 64: Mahakarya Putri Permaisuri
65 Bagian 65: Hadiah Permintaan Maaf
66 Bagian 66: Bola Nasi Kecil
67 Bagian 67: Kunjungan Kakak
68 Bagian 68: Jamuan Istana
69 Bagian 69: Hadiah Pernikahan
70 Bagian 70: Mengacaukan Malam Pertama
71 Bagian 71: Jatuh Bersama
72 Bagian 72: Lelucon Istana Bingyue
73 Bagian 73: Ucapan Selamat Tinggal
74 Bagian 74: Mencium Bau Konspirasi
75 Bagian 75: Terlalu Penasaran
76 Bagian 76: Hari Festival
77 Bagian 77: Hanya Seorang Selir!
78 Bagian 78: Catatan Obat
79 Bagian 79: Pengejaran
80 Bagian 80: Sama-Sama Terluka
81 Bagian 81: Obrolan Malam yang Panjang
82 Bagian 82: Jebakan Putri Permaisuri
83 Bagian 83: Jangan Terluka Untukku
84 Bagian 84: Pemeriksaan
85 Bagian 85: Bukan Dokter Kandungan
86 Bagian 86: Sepasang Angsa Putih
87 Bagian 87: Sepasang Mata Sejuta Rahasia
88 Bagian 88: Manis Seperti Gula
89 Bagian 89: Bara Api Istana Harem
90 Bagian 90: Meminta Bantuan
91 Bagian 91: Reservasi Kematian
92 Bagian 92: Jangan Memaksaku!
93 Bagian 93: Kecurigaan Satu Nama
94 Bagian 94: Memutuskan Tangan Kanan
95 Bagian 95: Jatuh Sakit
96 Bagian 96: Satu Tebasan Pedang
97 Bagian 97: Merawat Istri
98 Bagian 98: Pengikut Baru
99 Bagian 99: Dilema Sang Raja
100 Bagian 100: Manis dan Menyedihkan di Waktu Bersamaan
101 Bagian 101: Keputusan Sulit
102 Bagian 102: Gigitan Serangga
103 Bagian 103: Orang yang Tidak Lagi Sama
104 Bagian 104: Ayo Bertarung Denganku!
105 Bagian 105: Iblis Kecil Tidak Bisa Diganggu!
106 Bagian 106: Paman, Kau Juga Digigit Serangga?
107 Bagian 107: Masih Ada Tempat
108 Bagian 108: Bertemu Kembali
109 Bagian 109: Sebuah Peringatan Dini
110 Bagian 110: Mengunjungi Ibu Mertua
111 Bagian 111: Seperti Pakaian Dinas
112 Bagian 112: Pindah Kereta
113 Bagian 113: Tragedi Malam Musim Semi
114 Bagian 114: Penculikan
115 Bagian 115: Kemarahan Raja yang Mengerikan
116 Bagian 116: Pencarian
117 Bagian 117: Hancurkan Saja!
118 Bagian 118: Biarkan Dia yang Memutuskan Sendiri!
119 Bagian 119: Saling Merawat
120 Bagian 120: Permintaan Maaf Kaisar
121 Bagian 121: Gajah di Balik Batu
122 Bagian 122: Teman Masa Kecil
123 Bagian 123: Dianggap Selir
124 Bagian 124: Ayo Bercerai!
125 Bagian 125: Rumah Bordil
126 Bagian 126: Biarkan Aku Bersikap Egois
127 Bagian 127: Purnama yang Terbelah
128 Bagian 128: Cara Meminta Maaf yang Benar
129 Bagian 129: Bekerja Sama dengan Kaisar
130 Bagian 130: Memulai Pertunjukkan
131 Bagian 131: Mengobati dengan Tubuh?
132 Bagian 132: Otak Perencana
133 Bagian 133: Bermimpi Lagi
134 Bagian 134: Pemenang Taruhan
135 Bagian 135: Lakukan Apapun yang Kau Inginkan!
136 Bagian 136: Skenario Lain
137 Bagian 137: Berani Bermain Trik
138 Bagian 138: Pengkhianat Pengadilan
139 Bagian 139: Tidak Boleh Menyembunyikan Apapun
140 Bagian 140: Sketsa
141 Bagian 141: Kehamilan Selir Xian
142 Bagian 142: Membujuk Kaisar
143 Bagian 143: Ucapan Selamat Ulang Tahun
144 Bagian 144: Orang yang Tidak Sabar
145 Bagian 145: Laporan Rahasia
146 Bagian 146: Ucapan Perpisahan
147 Bagian 147: Menjebak Kaisar
148 Bagian 148: Bersabarlah, Adik!
149 Bagian 149: Menyadari Jebakan
150 Bagian 150: Penjemputan
151 Bagian 151: Aksi Pengamanan
152 Bagian 152: Dekret Rahasia
153 Bagian 153: Pertarungan Akhir
154 Bagian 154: Penukaran Hidup dan Mati
155 Bagian 155: Kembali?
156 Bagian 156: Pertemuan Kembali
157 Bagian 157: Kisah yang Sebenarnya
158 SIDE STORY 1: SETELAH DIA PERGI
159 SIDE STORY 2: TARUHAN LIU QINGTI DAN BAILI QINGYAN
160 SIDE STORY 3: PERTOBATAN KAISAR BAILI
161 Pengumuman
162 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Bagian 1: Masuk Portal
2
Bagian 2: Pengurus Rumah Kecil
3
Bagian 3: Sedan Merah Pengantin
4
Bagian 4: Upacara
5
Bagian 5: Kunjungan Istri Pertama
6
Bagian 6: Dua Permaisuri
7
Bagian 7: Sosok Kaisar Baili
8
Bagian 8: Menekan Sebelum Ditekan
9
Bagian 9: Jalan Ibukota
10
Bagian 10: Taruhan
11
Bagian 11: Keluarga Sampah
12
Bagian 12: Ledakan Misterius
13
Bagian 13: Menagih Utang
14
Bagian 14: Menyusun CV
15
Bagian 15: Mengambil Langkah
16
Bagian 16: Misi Pengganti
17
Bagian 17: Keterlibatan Orang Lain
18
Bagian 18: Penyakit Aneh Raja Changle
19
Bagian 19: Tuduhan Bersih
20
Bagian 20: Senam Pagi
21
Bagian 21: Mengajari Adik Ipar
22
Bagian 22: Empat Sehat Lima Sempurna
23
Bagian 23: Misi Khusus Xizhou
24
Bagian 24: Sebuah Serangan
25
Bagian 25: Mengunjungi Yang Mulia
26
Bagian 26: Bertemu Ibu
27
Bagian 27: Satu Kamar Lagi
28
Bagian 28: Petunjuk Misi
29
Bagian 29: Identitas Asli Nyonya Zhao
30
Bagian 30: Ikut Campur
31
Bagian 31: Bingung
32
Bagian 32: Firasat Buruk
33
Bagian 33: Melarikan Diri
34
Bagian 34: Pelajaran untuk Adik Tersayang
35
Bagian 35: Menyerahlah!
36
Bagian 36: Meminjam Tangan
37
Bagian 37: Sebuah Pembalasan
38
Bagian 38: Rahasia dan Rahasia
39
Bagian 39: Perihal Istri Pertama
40
Bagian 40: Opera Tujuh Rupa
41
Bagian 41: Tidak Ada Gunanya
42
Bagian 42: Kepercayaan yang Horor
43
Bagian 43: Berpikir Tentang Tarian Pedang
44
Bagian 44: Mengamankan Orang
45
Bagian 45: Penahanan
46
Bagian 46: Solusi untuk Pangeran Ketiga
47
Bagian 47: Pembatalan
48
Bagian 48: Kotak Makan
49
Bagian 49. Perkelahian Tengah Kota
50
Bagian 50: Hukuman Mandiri
51
Bagian 51: Dialog
52
Bagian 52: Interogasi
53
Bagian 53: Sebuah Kecurigaan
54
Bagian 54: Ingin Menghindar
55
Bagian 55: Sedikit Penasaran
56
Bagian 56: Bujuk Rayu
57
Bagian 57: Menginginkan Kesepakatan
58
Bagian 58: Dua Ikan dalam Satu Kail
59
Bagian 59: Permintaan Kaisar Baili
60
Bagian 60: Pemakzulan
61
Bagian 61: Marah
62
Bagian 62: Rahasia Hubungan
63
Bagian 63: Menuntaskan Dendam Lama
64
Bagian 64: Mahakarya Putri Permaisuri
65
Bagian 65: Hadiah Permintaan Maaf
66
Bagian 66: Bola Nasi Kecil
67
Bagian 67: Kunjungan Kakak
68
Bagian 68: Jamuan Istana
69
Bagian 69: Hadiah Pernikahan
70
Bagian 70: Mengacaukan Malam Pertama
71
Bagian 71: Jatuh Bersama
72
Bagian 72: Lelucon Istana Bingyue
73
Bagian 73: Ucapan Selamat Tinggal
74
Bagian 74: Mencium Bau Konspirasi
75
Bagian 75: Terlalu Penasaran
76
Bagian 76: Hari Festival
77
Bagian 77: Hanya Seorang Selir!
78
Bagian 78: Catatan Obat
79
Bagian 79: Pengejaran
80
Bagian 80: Sama-Sama Terluka
81
Bagian 81: Obrolan Malam yang Panjang
82
Bagian 82: Jebakan Putri Permaisuri
83
Bagian 83: Jangan Terluka Untukku
84
Bagian 84: Pemeriksaan
85
Bagian 85: Bukan Dokter Kandungan
86
Bagian 86: Sepasang Angsa Putih
87
Bagian 87: Sepasang Mata Sejuta Rahasia
88
Bagian 88: Manis Seperti Gula
89
Bagian 89: Bara Api Istana Harem
90
Bagian 90: Meminta Bantuan
91
Bagian 91: Reservasi Kematian
92
Bagian 92: Jangan Memaksaku!
93
Bagian 93: Kecurigaan Satu Nama
94
Bagian 94: Memutuskan Tangan Kanan
95
Bagian 95: Jatuh Sakit
96
Bagian 96: Satu Tebasan Pedang
97
Bagian 97: Merawat Istri
98
Bagian 98: Pengikut Baru
99
Bagian 99: Dilema Sang Raja
100
Bagian 100: Manis dan Menyedihkan di Waktu Bersamaan
101
Bagian 101: Keputusan Sulit
102
Bagian 102: Gigitan Serangga
103
Bagian 103: Orang yang Tidak Lagi Sama
104
Bagian 104: Ayo Bertarung Denganku!
105
Bagian 105: Iblis Kecil Tidak Bisa Diganggu!
106
Bagian 106: Paman, Kau Juga Digigit Serangga?
107
Bagian 107: Masih Ada Tempat
108
Bagian 108: Bertemu Kembali
109
Bagian 109: Sebuah Peringatan Dini
110
Bagian 110: Mengunjungi Ibu Mertua
111
Bagian 111: Seperti Pakaian Dinas
112
Bagian 112: Pindah Kereta
113
Bagian 113: Tragedi Malam Musim Semi
114
Bagian 114: Penculikan
115
Bagian 115: Kemarahan Raja yang Mengerikan
116
Bagian 116: Pencarian
117
Bagian 117: Hancurkan Saja!
118
Bagian 118: Biarkan Dia yang Memutuskan Sendiri!
119
Bagian 119: Saling Merawat
120
Bagian 120: Permintaan Maaf Kaisar
121
Bagian 121: Gajah di Balik Batu
122
Bagian 122: Teman Masa Kecil
123
Bagian 123: Dianggap Selir
124
Bagian 124: Ayo Bercerai!
125
Bagian 125: Rumah Bordil
126
Bagian 126: Biarkan Aku Bersikap Egois
127
Bagian 127: Purnama yang Terbelah
128
Bagian 128: Cara Meminta Maaf yang Benar
129
Bagian 129: Bekerja Sama dengan Kaisar
130
Bagian 130: Memulai Pertunjukkan
131
Bagian 131: Mengobati dengan Tubuh?
132
Bagian 132: Otak Perencana
133
Bagian 133: Bermimpi Lagi
134
Bagian 134: Pemenang Taruhan
135
Bagian 135: Lakukan Apapun yang Kau Inginkan!
136
Bagian 136: Skenario Lain
137
Bagian 137: Berani Bermain Trik
138
Bagian 138: Pengkhianat Pengadilan
139
Bagian 139: Tidak Boleh Menyembunyikan Apapun
140
Bagian 140: Sketsa
141
Bagian 141: Kehamilan Selir Xian
142
Bagian 142: Membujuk Kaisar
143
Bagian 143: Ucapan Selamat Ulang Tahun
144
Bagian 144: Orang yang Tidak Sabar
145
Bagian 145: Laporan Rahasia
146
Bagian 146: Ucapan Perpisahan
147
Bagian 147: Menjebak Kaisar
148
Bagian 148: Bersabarlah, Adik!
149
Bagian 149: Menyadari Jebakan
150
Bagian 150: Penjemputan
151
Bagian 151: Aksi Pengamanan
152
Bagian 152: Dekret Rahasia
153
Bagian 153: Pertarungan Akhir
154
Bagian 154: Penukaran Hidup dan Mati
155
Bagian 155: Kembali?
156
Bagian 156: Pertemuan Kembali
157
Bagian 157: Kisah yang Sebenarnya
158
SIDE STORY 1: SETELAH DIA PERGI
159
SIDE STORY 2: TARUHAN LIU QINGTI DAN BAILI QINGYAN
160
SIDE STORY 3: PERTOBATAN KAISAR BAILI
161
Pengumuman
162
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!