Luo Niang mengeluh di hadapan Qingyi.
Qingyi tertawa kecil. Sebenarnya hatinya juga merasa bersalah karena sudah menimbulkan kekacauan sebesar ini. Sungguh, dia tidak pernah mengira kalau gadis di pinggir jalan yang memujanya itu adalah Luo Mingyue. Salahnya sendiri karena menggunakan nama kakaknya untuk menipu gadis itu hanya karena dia tidak ingin diikuti dalam perjalanannya.
“Apa kau sudah menemukan solusi untuk permasalahan adikmu?” tanya Qingyi.
Luo Niang menggelengkan kepala.
“Menurutmu, mengapa Mingyue dan kakakmu bisa bertemu? Apa mereka sudah saling mengenal sebelumnya?”
Qingyi hampir tersedak oleh perkataan Luo Niang. Dia mengusap bibirnya yang basah oleh teh, lalu mencoba tenang. Saling mengenal apanya? Mereka bahkan tidak pernah bertemu satu sama lain! Jika bukan karena Qingyi yang membuat masalah, bagaimana mungkin Luo Mingyue mau menikah dengan Liu Qingti!
“Mungkin adikmu salah mengenali orang,” jawab Qingyi. Dia sendiri ragu apakah perkataannya terlihat tulus atau tidak.
“Apa yang harus aku lakukan sekarang?” keluh Luo Niang.
Qingyi mendesah pelan. Otaknya berputar memikirkan cara menyelesaikan permasalahan ini. Kalau sampai Luo Mingyue dan Liu Qingti menikah, urusannya bisa gawat.
Kaisar Baili pasti akan menggunakan hubungan itu untuk memperkuat kedudukannya dan menekan kembali mansion Raja Changle, perdana menteri juga punya alasan untuk menyombongkan dirinya setelah dipermalukan Qingyi.
Ia tidak bisa membiarkan itu terjadi. Keluarga perdana menteri tidak boleh memiliki ikatan pernikahan dengan keluarga kekaisaran lagi. Seluruh negeri akan menjadikannya sebagai lelucon, bahwa di negara ini ada dualisme kekuasaan yang begitu besar. Dia bisa kesulitan menyelesaikan misinya.
“Putri Luo, apa kauu percaya padaku?” tanyanya.
“Kau punya solusi?”
Qingyi mengangguk.
Ia berhasil mendapat kepercayaan Luo Niang. Dengan begitu, Qingyi bisa mengganti misi. Yinghao memberitahunya kalau misi yang dapat ia tukarkan adalah dengan menyelesaikan permasalahan akibat ulahnya itu dengan sembunyi-sembunyi.
Untuk itulah, Qingyi menulis sebuah surat untuk Luo Mingyue yang berisi keterangan bahwa saat itu bukan Liu Qingti yang menolongnya, melainkan seorang Qingyi yang sedang menyamar karena takut ketahuan.
Surat itu ia berikan kepada Luo Niang dan dia melarangnya membuka surat itu sebelum sampai ke tangan Luo Mingyue. Selain surat pernyataan, Qingyi juga menyertakan sebuah foto yang ia ambil di ruang dimensi untuk memverifikasi kebenaran identitasnya. Qingyi juga menjelaskan ini hanyalah kesalahpahaman dan jika Luo Mingyue tidak terima, dia bisa datang ke mansion Raja Changle sendiri.
Betapa gembiranya Luo Niang ketika ia mendapat jalan keluar untuk permasalahan adiknya. Selamanya ia tak setuju kalau Luo Mingyue menikah ke kediaman perdana menteri.
Di mata Luo Niang, kediaman perdana menteri adalah sarang rubah licik. Reputasi keluarga perdana menteri di ibu kota kekaisaran sudah sangat terkenal. Tetapi, Luo Niang mengecualikan Qingyi karena dia menganggap gadis itu berbeda.
Sebelum Qingyi menikah ke mansion Raja Changle, Baili Qingchen meminta Luo Niang untuk menyelidikinya terlebih dahulu. Ia mengerahkan beberapa orang kepercayaannya untuk mencari informasi perihal Qingyi dan mendapat kabar kalau gadis itu hanyalah putri selir yang tidak disayang, yang sepanjang hidupnya dihabiskan untuk melawan penindasan terhadap dirinya dan ibunya.
Berdasarkan keterangan itu, Luo Niang berpikir gadis itu tidak berbahaya. Dia bukan tipe orang bermuka dua seperti adiknya, Liu Erniang yang kerap mencari perhatian di setiap acara perjamuan istana.
Perdana menteri selalu membawa putri bungsunya dengan alasan jalan-jalan, padahal Luo Niang jelas tahu kalau perdana menteri sedang berusaha mengikat tali pernikahan dengan keluarga kerajaan.
Dapat dibayangkan betapa kecewanya mereka ketika kaisar menurunkan dekret dan memberikan pernikahan untuk Liu Qingyi, putri yang selama ini diasingkan dan disiksa perdana menteri.
Meskipun hanya pernikahan untuk menangkal penyakit, tetapi itu cukup untuk menurunkan derajat putri perdana menteri yang lain. Tentu saja, karena putri seorang selir justru berhasil menikah dengan pangeran kekaisaran.
Luo Niang semakin yakin gadis itu berbeda saat sepupunya mengatakan laporannya tidak akurat. Kemarin ia tak sempat memperhatikan Qingyi karena terlalu kalut dengan permasalahan yang ditimbulkan adiknya.
Hari ini, Luo Niang melihat langsung bagaimana gadis itu bersikap, menyambutnya, berbicara padanya dan memberikan solusi untuknya.
Perlahan, Luo Niang mulai menyukai sifat Qingyi.
Setelah berpamitan, Luo Niang langsung kembali ke istana. Ia menyerahkan surat pemberian Qingyi kepada adiknya yang murung sejak kemarin.
Setelah menerimanya, Luo Mingyue bergegas membacanya, kemudian sesekali keningnya mengernyit memaknai arti setiap kata yang tertulis di sana. Ketika selesai, Luo Mingyue menangis dan memeluk kakaknya tiba-tiba. Luo Niang kebingungan.
“Kenapa?” tanya Luo Niang.
“Kakak, aku tidak akan memohon pernikahan lagi,” jawab Luo Mingyue.
Luo Niang justru gembira. Hanya dengan sepucuk surat, Qingyi sudah bisa membuat adiknya menyerah. Luo Niang penasaran dengan isi surat itu, namun adiknya tak membiarkannya membacanya. Katanya, ini terlalu memalukan. Luo Mingyue kemudian bergegas meninggalkan istana, kembali ke kediamannya.
Sementara itu, di mansion Raja Changle, Qingyi mengumpulkan beberapa pelayan kediaman halaman barat di tengah. Para pelayan itu dibariskan dengan rapi persis seperti pasukan prajurit upacara bendera. Di tengah matahari yang terik, Qingyi menyuruh mereka mendengarkan perintahnya.
Qingyi menyuruh semua pelayannya untuk patuh dan bersumpah setia padanya. Langkah ini ia ambil sebagai salah satu pencegahan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Di dalam ceritanya, ia menuliskan ada banyak pelayan yang menjadi mata-mata dari Xiao Junjie, Baili Qingchen dan juga perdana menteri. Itu membuat hidup Liu Qingyi semakin tertekan dan sengsara. Sekarang, ia tak akan membiarkan itu terjadi.
Qingyi juga memerintahkan pelayan agar tak membiarkan Xiao Junjie dan Baili Qingchen memasuki pekarangan kediaman barat. Para pelayan tercengang dengan perintah itu, karena mereka kebingungan apakah mereka harus menurutinya atau tidak. Baili Qingchen adalah majikan mereka, mana mungkin mereka berani melarangnya memasuki kediaman di mansion ini.
“Aku tidak peduli, kalian harus mendengarkanku!” tegas Qingyi.
Para pelayan hanya mengangguk pasrah. Menurutnya, putri permaisuri ini benar-benar agak keterlaluan juga.
Seorang pelayan kemudian berlari tergopoh-gopoh menuju tempat Qingyi berdiri. Dari raut wajahnya, Qingyi menebak pelayan itu sudah berlari dari jarak yang cukup jauh. Poin pentingnya bukan itu. Pelayan itu memiliki sesuatu untuk disampaikan kepadanya.
“Ada apa?” tanya Qingyi.
“Yang Mulia, Pangeran Permaisuri mengirim beberapa bunga berduri ke kediaman kita dan mengatakan itu sebagai hadiah untuk pernikahan Yang Mulia dengan Yang Mulia Changle,” jawab si pelayan gugup.
Qingyi berkacak pinggang. Tidak bisakah ia hidup damai sehari saja? Padahal hari ini dia tidak berulah, namun Xiao Junjie justru malah cari gara-gara dengannya.
Pria menyebalkan yang usil seperti itu tampaknya belum kapok dengan tendangan dan pukulan Qingyi tempo hari. Ia berdecak, heran dengan perilaku Xiao Junjie yang melebihi perilaku seorang wanita.
“Kirimkan kembali ke kediamannya! Bilang padanya taman bungaku terlalu indah untuk menerima bunga dari Pangeran Permaisuri Changle!”
Usai memerintah pelayan, Qingyi masuk ke kamarnya yang sudah selesai direnovasi. Sekarang kamar itu sudah berubah menjadi lebih indah dari sebelumnya.
Meski ranjangnya tidak seempuk ranjang di ruang dimensi, Qingyi tidak bisa menyalahkan. Jika ia terus terusan menghilang di malam hari, Baili Qingchen pasti akan mencurigainya dan menghambat misinya.
Ia berbaring di ranjang itu, menatap langit-langit yang dihiasi kain berwarna-warni.
Yinghao asyik meloncat-loncat di sampingnya, mengacak-acak kain seprai yang semula rapi. Qingyi sedang memutar otaknya, mencari cara untuk membalas Xiao Junjie yang super menyebalkan.
“Yinghao, ayo kita beraksi!”
...****************...
...Kalau yang ini, katanya mau jadi Luo Niang, hihihi...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trusberksrya
2024-01-27
0
Kartika Lina
visual xiao xiao nya belum thor
2024-01-10
0
🌲🌲🌲 🍎🍎🍎 🌲🌲🌲
Yelu
2023-09-23
0