Bagian 16: Misi Pengganti

Luo Niang mengeluh di hadapan Qingyi.

Qingyi tertawa kecil. Sebenarnya hatinya juga merasa bersalah karena sudah menimbulkan kekacauan sebesar ini. Sungguh, dia tidak pernah mengira kalau gadis di pinggir jalan yang memujanya itu adalah Luo Mingyue. Salahnya sendiri karena menggunakan nama kakaknya untuk menipu gadis itu hanya karena dia tidak ingin diikuti dalam perjalanannya.

“Apa kau sudah menemukan solusi untuk permasalahan adikmu?” tanya Qingyi.

Luo Niang menggelengkan kepala.

“Menurutmu, mengapa Mingyue dan kakakmu bisa bertemu? Apa mereka sudah saling mengenal sebelumnya?”

Qingyi hampir tersedak oleh perkataan Luo Niang. Dia mengusap bibirnya yang basah oleh teh, lalu mencoba tenang. Saling mengenal apanya? Mereka bahkan tidak pernah bertemu satu sama lain! Jika bukan karena Qingyi yang membuat masalah, bagaimana mungkin Luo Mingyue mau menikah dengan Liu Qingti!

“Mungkin adikmu salah mengenali orang,” jawab Qingyi. Dia sendiri ragu apakah perkataannya terlihat tulus atau tidak.

“Apa yang harus aku lakukan sekarang?” keluh Luo Niang.

Qingyi mendesah pelan. Otaknya berputar memikirkan cara menyelesaikan permasalahan ini. Kalau sampai Luo Mingyue dan Liu Qingti menikah, urusannya bisa gawat.

Kaisar Baili pasti akan menggunakan hubungan itu untuk memperkuat kedudukannya dan menekan kembali mansion Raja Changle, perdana menteri juga punya alasan untuk menyombongkan dirinya setelah dipermalukan Qingyi.

Ia tidak bisa membiarkan itu terjadi. Keluarga perdana menteri tidak boleh memiliki ikatan pernikahan dengan keluarga kekaisaran lagi. Seluruh negeri akan menjadikannya sebagai lelucon, bahwa di negara ini ada dualisme kekuasaan yang begitu besar. Dia bisa kesulitan menyelesaikan misinya.

“Putri Luo, apa kauu percaya padaku?” tanyanya.

“Kau punya solusi?”

Qingyi mengangguk.

Ia berhasil mendapat kepercayaan Luo Niang. Dengan begitu, Qingyi bisa mengganti misi. Yinghao memberitahunya kalau misi yang dapat ia tukarkan adalah dengan menyelesaikan permasalahan akibat ulahnya itu dengan sembunyi-sembunyi.

Untuk itulah, Qingyi menulis sebuah surat untuk Luo Mingyue yang berisi keterangan bahwa saat itu bukan Liu Qingti yang menolongnya, melainkan seorang Qingyi yang sedang menyamar karena takut ketahuan.

Surat itu ia berikan kepada Luo Niang dan dia melarangnya membuka surat itu sebelum sampai ke tangan Luo Mingyue. Selain surat pernyataan, Qingyi juga menyertakan sebuah foto yang ia ambil di ruang dimensi untuk memverifikasi kebenaran identitasnya. Qingyi juga menjelaskan ini hanyalah kesalahpahaman dan jika Luo Mingyue tidak terima, dia bisa datang ke mansion Raja Changle sendiri.

Betapa gembiranya Luo Niang ketika ia mendapat jalan keluar untuk permasalahan adiknya. Selamanya ia tak setuju kalau Luo Mingyue menikah ke kediaman perdana menteri.

Di mata Luo Niang, kediaman perdana menteri adalah sarang rubah licik. Reputasi keluarga perdana menteri di ibu kota kekaisaran sudah sangat terkenal. Tetapi, Luo Niang mengecualikan Qingyi karena dia menganggap gadis itu berbeda.

Sebelum Qingyi menikah ke mansion Raja Changle, Baili Qingchen meminta Luo Niang untuk menyelidikinya terlebih dahulu. Ia mengerahkan beberapa orang kepercayaannya untuk mencari informasi perihal Qingyi dan mendapat kabar kalau gadis itu hanyalah putri selir yang tidak disayang, yang sepanjang hidupnya dihabiskan untuk melawan penindasan terhadap dirinya dan ibunya.

Berdasarkan keterangan itu, Luo Niang berpikir gadis itu tidak berbahaya. Dia bukan tipe orang bermuka dua seperti adiknya, Liu Erniang yang kerap mencari perhatian di setiap acara perjamuan istana.

Perdana menteri selalu membawa putri bungsunya dengan alasan jalan-jalan, padahal Luo Niang jelas tahu kalau perdana menteri sedang berusaha mengikat tali pernikahan dengan keluarga kerajaan.

Dapat dibayangkan betapa kecewanya mereka ketika kaisar menurunkan dekret dan memberikan pernikahan untuk Liu Qingyi, putri yang selama ini diasingkan dan disiksa perdana menteri.

Meskipun hanya pernikahan untuk menangkal penyakit, tetapi itu cukup untuk menurunkan derajat putri perdana menteri yang lain. Tentu saja, karena putri seorang selir justru berhasil menikah dengan pangeran kekaisaran.

Luo Niang semakin yakin gadis itu berbeda saat sepupunya mengatakan laporannya tidak akurat. Kemarin ia tak sempat memperhatikan Qingyi karena terlalu kalut dengan permasalahan yang ditimbulkan adiknya.

Hari ini, Luo Niang melihat langsung bagaimana gadis itu bersikap, menyambutnya, berbicara padanya dan memberikan solusi untuknya.

Perlahan, Luo Niang mulai menyukai sifat Qingyi.

Setelah berpamitan, Luo Niang langsung kembali ke istana. Ia menyerahkan surat pemberian Qingyi kepada adiknya yang murung sejak kemarin.

Setelah menerimanya, Luo Mingyue bergegas membacanya, kemudian sesekali keningnya mengernyit memaknai arti setiap kata yang tertulis di sana. Ketika selesai, Luo Mingyue menangis dan memeluk kakaknya tiba-tiba. Luo Niang kebingungan.

“Kenapa?” tanya Luo Niang.

“Kakak, aku tidak akan memohon pernikahan lagi,” jawab Luo Mingyue.

Luo Niang justru gembira. Hanya dengan sepucuk surat, Qingyi sudah bisa membuat adiknya menyerah. Luo Niang penasaran dengan isi surat itu, namun adiknya tak membiarkannya membacanya. Katanya, ini terlalu memalukan. Luo Mingyue kemudian bergegas meninggalkan istana, kembali ke kediamannya.

Sementara itu, di mansion Raja Changle, Qingyi mengumpulkan beberapa pelayan kediaman halaman barat di tengah. Para pelayan itu dibariskan dengan rapi persis seperti pasukan prajurit upacara bendera. Di tengah matahari yang terik, Qingyi menyuruh mereka mendengarkan perintahnya.

Qingyi menyuruh semua pelayannya untuk patuh dan bersumpah setia padanya. Langkah ini ia ambil sebagai salah satu pencegahan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Di dalam ceritanya, ia menuliskan ada banyak pelayan yang menjadi mata-mata dari Xiao Junjie, Baili Qingchen dan juga perdana menteri. Itu membuat hidup Liu Qingyi semakin tertekan dan sengsara. Sekarang, ia tak akan membiarkan itu terjadi.

Qingyi juga memerintahkan pelayan agar tak membiarkan Xiao Junjie dan Baili Qingchen memasuki pekarangan kediaman barat. Para pelayan tercengang dengan perintah itu, karena mereka kebingungan apakah mereka harus menurutinya atau tidak. Baili Qingchen adalah majikan mereka, mana mungkin mereka berani melarangnya memasuki kediaman di mansion ini.

“Aku tidak peduli, kalian harus mendengarkanku!” tegas Qingyi.

Para pelayan hanya mengangguk pasrah. Menurutnya, putri permaisuri ini benar-benar agak keterlaluan juga.

Seorang pelayan kemudian berlari tergopoh-gopoh menuju tempat Qingyi berdiri. Dari raut wajahnya, Qingyi menebak pelayan itu sudah berlari dari jarak yang cukup jauh. Poin pentingnya bukan itu. Pelayan itu memiliki sesuatu untuk disampaikan kepadanya.

“Ada apa?” tanya Qingyi.

“Yang Mulia, Pangeran Permaisuri mengirim beberapa bunga berduri ke kediaman kita dan mengatakan itu sebagai hadiah untuk pernikahan Yang Mulia dengan Yang Mulia Changle,” jawab si pelayan gugup.

Qingyi berkacak pinggang. Tidak bisakah ia hidup damai sehari saja? Padahal hari ini dia tidak berulah, namun Xiao Junjie justru malah cari gara-gara dengannya.

Pria menyebalkan yang usil seperti itu tampaknya belum kapok dengan tendangan dan pukulan Qingyi tempo hari. Ia berdecak, heran dengan perilaku Xiao Junjie yang melebihi perilaku seorang wanita.

“Kirimkan kembali ke kediamannya! Bilang padanya taman bungaku terlalu indah untuk menerima bunga dari Pangeran Permaisuri Changle!”

Usai memerintah pelayan, Qingyi masuk ke kamarnya yang sudah selesai direnovasi. Sekarang kamar itu sudah berubah menjadi lebih indah dari sebelumnya.

Meski ranjangnya tidak seempuk ranjang di ruang dimensi, Qingyi tidak bisa menyalahkan. Jika ia terus terusan menghilang di malam hari, Baili Qingchen pasti akan mencurigainya dan menghambat misinya.

Ia berbaring di ranjang itu, menatap langit-langit yang dihiasi kain berwarna-warni.

Yinghao asyik meloncat-loncat di sampingnya, mengacak-acak kain seprai yang semula rapi. Qingyi sedang memutar otaknya, mencari cara untuk membalas Xiao Junjie yang super menyebalkan.

“Yinghao, ayo kita beraksi!”

...****************...

...Kalau yang ini, katanya mau jadi Luo Niang, hihihi...

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusberksrya

2024-01-27

0

Kartika Lina

Kartika Lina

visual xiao xiao nya belum thor

2024-01-10

0

🌲🌲🌲 🍎🍎🍎 🌲🌲🌲

🌲🌲🌲 🍎🍎🍎 🌲🌲🌲

Yelu

2023-09-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1: Masuk Portal
2 Bagian 2: Pengurus Rumah Kecil
3 Bagian 3: Sedan Merah Pengantin
4 Bagian 4: Upacara
5 Bagian 5: Kunjungan Istri Pertama
6 Bagian 6: Dua Permaisuri
7 Bagian 7: Sosok Kaisar Baili
8 Bagian 8: Menekan Sebelum Ditekan
9 Bagian 9: Jalan Ibukota
10 Bagian 10: Taruhan
11 Bagian 11: Keluarga Sampah
12 Bagian 12: Ledakan Misterius
13 Bagian 13: Menagih Utang
14 Bagian 14: Menyusun CV
15 Bagian 15: Mengambil Langkah
16 Bagian 16: Misi Pengganti
17 Bagian 17: Keterlibatan Orang Lain
18 Bagian 18: Penyakit Aneh Raja Changle
19 Bagian 19: Tuduhan Bersih
20 Bagian 20: Senam Pagi
21 Bagian 21: Mengajari Adik Ipar
22 Bagian 22: Empat Sehat Lima Sempurna
23 Bagian 23: Misi Khusus Xizhou
24 Bagian 24: Sebuah Serangan
25 Bagian 25: Mengunjungi Yang Mulia
26 Bagian 26: Bertemu Ibu
27 Bagian 27: Satu Kamar Lagi
28 Bagian 28: Petunjuk Misi
29 Bagian 29: Identitas Asli Nyonya Zhao
30 Bagian 30: Ikut Campur
31 Bagian 31: Bingung
32 Bagian 32: Firasat Buruk
33 Bagian 33: Melarikan Diri
34 Bagian 34: Pelajaran untuk Adik Tersayang
35 Bagian 35: Menyerahlah!
36 Bagian 36: Meminjam Tangan
37 Bagian 37: Sebuah Pembalasan
38 Bagian 38: Rahasia dan Rahasia
39 Bagian 39: Perihal Istri Pertama
40 Bagian 40: Opera Tujuh Rupa
41 Bagian 41: Tidak Ada Gunanya
42 Bagian 42: Kepercayaan yang Horor
43 Bagian 43: Berpikir Tentang Tarian Pedang
44 Bagian 44: Mengamankan Orang
45 Bagian 45: Penahanan
46 Bagian 46: Solusi untuk Pangeran Ketiga
47 Bagian 47: Pembatalan
48 Bagian 48: Kotak Makan
49 Bagian 49. Perkelahian Tengah Kota
50 Bagian 50: Hukuman Mandiri
51 Bagian 51: Dialog
52 Bagian 52: Interogasi
53 Bagian 53: Sebuah Kecurigaan
54 Bagian 54: Ingin Menghindar
55 Bagian 55: Sedikit Penasaran
56 Bagian 56: Bujuk Rayu
57 Bagian 57: Menginginkan Kesepakatan
58 Bagian 58: Dua Ikan dalam Satu Kail
59 Bagian 59: Permintaan Kaisar Baili
60 Bagian 60: Pemakzulan
61 Bagian 61: Marah
62 Bagian 62: Rahasia Hubungan
63 Bagian 63: Menuntaskan Dendam Lama
64 Bagian 64: Mahakarya Putri Permaisuri
65 Bagian 65: Hadiah Permintaan Maaf
66 Bagian 66: Bola Nasi Kecil
67 Bagian 67: Kunjungan Kakak
68 Bagian 68: Jamuan Istana
69 Bagian 69: Hadiah Pernikahan
70 Bagian 70: Mengacaukan Malam Pertama
71 Bagian 71: Jatuh Bersama
72 Bagian 72: Lelucon Istana Bingyue
73 Bagian 73: Ucapan Selamat Tinggal
74 Bagian 74: Mencium Bau Konspirasi
75 Bagian 75: Terlalu Penasaran
76 Bagian 76: Hari Festival
77 Bagian 77: Hanya Seorang Selir!
78 Bagian 78: Catatan Obat
79 Bagian 79: Pengejaran
80 Bagian 80: Sama-Sama Terluka
81 Bagian 81: Obrolan Malam yang Panjang
82 Bagian 82: Jebakan Putri Permaisuri
83 Bagian 83: Jangan Terluka Untukku
84 Bagian 84: Pemeriksaan
85 Bagian 85: Bukan Dokter Kandungan
86 Bagian 86: Sepasang Angsa Putih
87 Bagian 87: Sepasang Mata Sejuta Rahasia
88 Bagian 88: Manis Seperti Gula
89 Bagian 89: Bara Api Istana Harem
90 Bagian 90: Meminta Bantuan
91 Bagian 91: Reservasi Kematian
92 Bagian 92: Jangan Memaksaku!
93 Bagian 93: Kecurigaan Satu Nama
94 Bagian 94: Memutuskan Tangan Kanan
95 Bagian 95: Jatuh Sakit
96 Bagian 96: Satu Tebasan Pedang
97 Bagian 97: Merawat Istri
98 Bagian 98: Pengikut Baru
99 Bagian 99: Dilema Sang Raja
100 Bagian 100: Manis dan Menyedihkan di Waktu Bersamaan
101 Bagian 101: Keputusan Sulit
102 Bagian 102: Gigitan Serangga
103 Bagian 103: Orang yang Tidak Lagi Sama
104 Bagian 104: Ayo Bertarung Denganku!
105 Bagian 105: Iblis Kecil Tidak Bisa Diganggu!
106 Bagian 106: Paman, Kau Juga Digigit Serangga?
107 Bagian 107: Masih Ada Tempat
108 Bagian 108: Bertemu Kembali
109 Bagian 109: Sebuah Peringatan Dini
110 Bagian 110: Mengunjungi Ibu Mertua
111 Bagian 111: Seperti Pakaian Dinas
112 Bagian 112: Pindah Kereta
113 Bagian 113: Tragedi Malam Musim Semi
114 Bagian 114: Penculikan
115 Bagian 115: Kemarahan Raja yang Mengerikan
116 Bagian 116: Pencarian
117 Bagian 117: Hancurkan Saja!
118 Bagian 118: Biarkan Dia yang Memutuskan Sendiri!
119 Bagian 119: Saling Merawat
120 Bagian 120: Permintaan Maaf Kaisar
121 Bagian 121: Gajah di Balik Batu
122 Bagian 122: Teman Masa Kecil
123 Bagian 123: Dianggap Selir
124 Bagian 124: Ayo Bercerai!
125 Bagian 125: Rumah Bordil
126 Bagian 126: Biarkan Aku Bersikap Egois
127 Bagian 127: Purnama yang Terbelah
128 Bagian 128: Cara Meminta Maaf yang Benar
129 Bagian 129: Bekerja Sama dengan Kaisar
130 Bagian 130: Memulai Pertunjukkan
131 Bagian 131: Mengobati dengan Tubuh?
132 Bagian 132: Otak Perencana
133 Bagian 133: Bermimpi Lagi
134 Bagian 134: Pemenang Taruhan
135 Bagian 135: Lakukan Apapun yang Kau Inginkan!
136 Bagian 136: Skenario Lain
137 Bagian 137: Berani Bermain Trik
138 Bagian 138: Pengkhianat Pengadilan
139 Bagian 139: Tidak Boleh Menyembunyikan Apapun
140 Bagian 140: Sketsa
141 Bagian 141: Kehamilan Selir Xian
142 Bagian 142: Membujuk Kaisar
143 Bagian 143: Ucapan Selamat Ulang Tahun
144 Bagian 144: Orang yang Tidak Sabar
145 Bagian 145: Laporan Rahasia
146 Bagian 146: Ucapan Perpisahan
147 Bagian 147: Menjebak Kaisar
148 Bagian 148: Bersabarlah, Adik!
149 Bagian 149: Menyadari Jebakan
150 Bagian 150: Penjemputan
151 Bagian 151: Aksi Pengamanan
152 Bagian 152: Dekret Rahasia
153 Bagian 153: Pertarungan Akhir
154 Bagian 154: Penukaran Hidup dan Mati
155 Bagian 155: Kembali?
156 Bagian 156: Pertemuan Kembali
157 Bagian 157: Kisah yang Sebenarnya
158 SIDE STORY 1: SETELAH DIA PERGI
159 SIDE STORY 2: TARUHAN LIU QINGTI DAN BAILI QINGYAN
160 SIDE STORY 3: PERTOBATAN KAISAR BAILI
161 Pengumuman
162 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Bagian 1: Masuk Portal
2
Bagian 2: Pengurus Rumah Kecil
3
Bagian 3: Sedan Merah Pengantin
4
Bagian 4: Upacara
5
Bagian 5: Kunjungan Istri Pertama
6
Bagian 6: Dua Permaisuri
7
Bagian 7: Sosok Kaisar Baili
8
Bagian 8: Menekan Sebelum Ditekan
9
Bagian 9: Jalan Ibukota
10
Bagian 10: Taruhan
11
Bagian 11: Keluarga Sampah
12
Bagian 12: Ledakan Misterius
13
Bagian 13: Menagih Utang
14
Bagian 14: Menyusun CV
15
Bagian 15: Mengambil Langkah
16
Bagian 16: Misi Pengganti
17
Bagian 17: Keterlibatan Orang Lain
18
Bagian 18: Penyakit Aneh Raja Changle
19
Bagian 19: Tuduhan Bersih
20
Bagian 20: Senam Pagi
21
Bagian 21: Mengajari Adik Ipar
22
Bagian 22: Empat Sehat Lima Sempurna
23
Bagian 23: Misi Khusus Xizhou
24
Bagian 24: Sebuah Serangan
25
Bagian 25: Mengunjungi Yang Mulia
26
Bagian 26: Bertemu Ibu
27
Bagian 27: Satu Kamar Lagi
28
Bagian 28: Petunjuk Misi
29
Bagian 29: Identitas Asli Nyonya Zhao
30
Bagian 30: Ikut Campur
31
Bagian 31: Bingung
32
Bagian 32: Firasat Buruk
33
Bagian 33: Melarikan Diri
34
Bagian 34: Pelajaran untuk Adik Tersayang
35
Bagian 35: Menyerahlah!
36
Bagian 36: Meminjam Tangan
37
Bagian 37: Sebuah Pembalasan
38
Bagian 38: Rahasia dan Rahasia
39
Bagian 39: Perihal Istri Pertama
40
Bagian 40: Opera Tujuh Rupa
41
Bagian 41: Tidak Ada Gunanya
42
Bagian 42: Kepercayaan yang Horor
43
Bagian 43: Berpikir Tentang Tarian Pedang
44
Bagian 44: Mengamankan Orang
45
Bagian 45: Penahanan
46
Bagian 46: Solusi untuk Pangeran Ketiga
47
Bagian 47: Pembatalan
48
Bagian 48: Kotak Makan
49
Bagian 49. Perkelahian Tengah Kota
50
Bagian 50: Hukuman Mandiri
51
Bagian 51: Dialog
52
Bagian 52: Interogasi
53
Bagian 53: Sebuah Kecurigaan
54
Bagian 54: Ingin Menghindar
55
Bagian 55: Sedikit Penasaran
56
Bagian 56: Bujuk Rayu
57
Bagian 57: Menginginkan Kesepakatan
58
Bagian 58: Dua Ikan dalam Satu Kail
59
Bagian 59: Permintaan Kaisar Baili
60
Bagian 60: Pemakzulan
61
Bagian 61: Marah
62
Bagian 62: Rahasia Hubungan
63
Bagian 63: Menuntaskan Dendam Lama
64
Bagian 64: Mahakarya Putri Permaisuri
65
Bagian 65: Hadiah Permintaan Maaf
66
Bagian 66: Bola Nasi Kecil
67
Bagian 67: Kunjungan Kakak
68
Bagian 68: Jamuan Istana
69
Bagian 69: Hadiah Pernikahan
70
Bagian 70: Mengacaukan Malam Pertama
71
Bagian 71: Jatuh Bersama
72
Bagian 72: Lelucon Istana Bingyue
73
Bagian 73: Ucapan Selamat Tinggal
74
Bagian 74: Mencium Bau Konspirasi
75
Bagian 75: Terlalu Penasaran
76
Bagian 76: Hari Festival
77
Bagian 77: Hanya Seorang Selir!
78
Bagian 78: Catatan Obat
79
Bagian 79: Pengejaran
80
Bagian 80: Sama-Sama Terluka
81
Bagian 81: Obrolan Malam yang Panjang
82
Bagian 82: Jebakan Putri Permaisuri
83
Bagian 83: Jangan Terluka Untukku
84
Bagian 84: Pemeriksaan
85
Bagian 85: Bukan Dokter Kandungan
86
Bagian 86: Sepasang Angsa Putih
87
Bagian 87: Sepasang Mata Sejuta Rahasia
88
Bagian 88: Manis Seperti Gula
89
Bagian 89: Bara Api Istana Harem
90
Bagian 90: Meminta Bantuan
91
Bagian 91: Reservasi Kematian
92
Bagian 92: Jangan Memaksaku!
93
Bagian 93: Kecurigaan Satu Nama
94
Bagian 94: Memutuskan Tangan Kanan
95
Bagian 95: Jatuh Sakit
96
Bagian 96: Satu Tebasan Pedang
97
Bagian 97: Merawat Istri
98
Bagian 98: Pengikut Baru
99
Bagian 99: Dilema Sang Raja
100
Bagian 100: Manis dan Menyedihkan di Waktu Bersamaan
101
Bagian 101: Keputusan Sulit
102
Bagian 102: Gigitan Serangga
103
Bagian 103: Orang yang Tidak Lagi Sama
104
Bagian 104: Ayo Bertarung Denganku!
105
Bagian 105: Iblis Kecil Tidak Bisa Diganggu!
106
Bagian 106: Paman, Kau Juga Digigit Serangga?
107
Bagian 107: Masih Ada Tempat
108
Bagian 108: Bertemu Kembali
109
Bagian 109: Sebuah Peringatan Dini
110
Bagian 110: Mengunjungi Ibu Mertua
111
Bagian 111: Seperti Pakaian Dinas
112
Bagian 112: Pindah Kereta
113
Bagian 113: Tragedi Malam Musim Semi
114
Bagian 114: Penculikan
115
Bagian 115: Kemarahan Raja yang Mengerikan
116
Bagian 116: Pencarian
117
Bagian 117: Hancurkan Saja!
118
Bagian 118: Biarkan Dia yang Memutuskan Sendiri!
119
Bagian 119: Saling Merawat
120
Bagian 120: Permintaan Maaf Kaisar
121
Bagian 121: Gajah di Balik Batu
122
Bagian 122: Teman Masa Kecil
123
Bagian 123: Dianggap Selir
124
Bagian 124: Ayo Bercerai!
125
Bagian 125: Rumah Bordil
126
Bagian 126: Biarkan Aku Bersikap Egois
127
Bagian 127: Purnama yang Terbelah
128
Bagian 128: Cara Meminta Maaf yang Benar
129
Bagian 129: Bekerja Sama dengan Kaisar
130
Bagian 130: Memulai Pertunjukkan
131
Bagian 131: Mengobati dengan Tubuh?
132
Bagian 132: Otak Perencana
133
Bagian 133: Bermimpi Lagi
134
Bagian 134: Pemenang Taruhan
135
Bagian 135: Lakukan Apapun yang Kau Inginkan!
136
Bagian 136: Skenario Lain
137
Bagian 137: Berani Bermain Trik
138
Bagian 138: Pengkhianat Pengadilan
139
Bagian 139: Tidak Boleh Menyembunyikan Apapun
140
Bagian 140: Sketsa
141
Bagian 141: Kehamilan Selir Xian
142
Bagian 142: Membujuk Kaisar
143
Bagian 143: Ucapan Selamat Ulang Tahun
144
Bagian 144: Orang yang Tidak Sabar
145
Bagian 145: Laporan Rahasia
146
Bagian 146: Ucapan Perpisahan
147
Bagian 147: Menjebak Kaisar
148
Bagian 148: Bersabarlah, Adik!
149
Bagian 149: Menyadari Jebakan
150
Bagian 150: Penjemputan
151
Bagian 151: Aksi Pengamanan
152
Bagian 152: Dekret Rahasia
153
Bagian 153: Pertarungan Akhir
154
Bagian 154: Penukaran Hidup dan Mati
155
Bagian 155: Kembali?
156
Bagian 156: Pertemuan Kembali
157
Bagian 157: Kisah yang Sebenarnya
158
SIDE STORY 1: SETELAH DIA PERGI
159
SIDE STORY 2: TARUHAN LIU QINGTI DAN BAILI QINGYAN
160
SIDE STORY 3: PERTOBATAN KAISAR BAILI
161
Pengumuman
162
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!