Bagian 17: Keterlibatan Orang Lain

Tengah malam, sesosok bayangan hitam berkelebat di pekarangan kediaman utara mansion Raja Changle. Sosok itu berlari sangat cepat, lincah seperti kijang di tengah hutan. Saat itu, semua pelayan sudah terlelap dan kediaman sepi. Hanya ada suara jangkrik dan binatang malam yang terdengar bernyanyi di tengah kesunyian.

Sosok itu berhenti di depan kamar Pangeran Permaisuri, kamar Xiao Junjie. Gerak-geriknya mencurigakan. Dari dalam pakaian hitamnya, sosok itu mengeluarkan sepotong bambu yang dimodifikasi menjadi sedotan.

Sosok berbaju hitam itu kemudian membolongi jendela kertas, meniupkan sejenis zat beracun yang cukup berbahaya jika terhirup. Asap putih perlahan memenuhi ruangan dalam kamar Xiao Junjie, membuat sang pemiliknya terbatuk lalu memejamkan mata.

Sosok tersebut hendak berbalik, namun ia begitu terkejut ketika sesosok berbaju hitam yang lain berdiri di belakangnya. Sosok yang baru datang – Qingyi, sama terkejutnya.

Ia datang untuk membalas dendam pada Xiao Junjie dengan mengirimkan setumpuk pakaian bau di pintu masuk, tetapi tidak menyangka akan bertemu sosok lain yang sama-sama tengah memasuki kediaman utara.

Qingyi menatap sosok itu dengan alis berkerut. Karena wajah keduanya sama-sama tertutup kain, mereka tidak bisa melihat ekspresi masing-masing. Qingyi merasa orang ini datang tanpa niat baik. Kalau datang bertamu, mana mungkin malam-malam dengan pakaian yang serba hitam. Mirip dengan pembunuh di drama televisi.

Sosok berbaju hitam itu menaburkan serbuk tepung di wajah Qingyi, lalu meloncat ke atap dan berlari menjauh. Qingyi terbatuk sesaat. Setelah efek dari tepung itu hilang, Qingyi ikut melompat ke atap, mengejar sosok tadi. Dia tidak terima seseorang menyerangnya dengan mengelabui. Qingyi ingin mengejar sosok tadi.

Di dunia ini, kemampuan kungfunya meningkat karena ia sering berlatih di ruang dimensi. Tubuhnya juga diasupi nutrisi yang sangat baik, diberi suplemen dari tanaman obat yang ditanam di ruang dimensi. Qingyi bisa menguasai ilmu meringankan tubuh dengan cepat tanpa diketahui orang lain, hingga ia bisa meloncat ke atas atap.

Ia melihat sosok itu berlari dan meloncat dari atap satu ke atap yang lain. Dengan kecepatan penuh, ia mengejar sosok itu. Merasa ada yang membuntuti, sosok berbaju hitam semakin mempercepat pergerakannya.

Semakin cepat ia berlari, semakin cepat pula Qingyi mengejar. Gadis itu juga tidak mau kalah. Puluhan atap rumah penduduk dijejaki, beberapa ruas jalan dilompati. Aksi kejar-kejaran itu mirip aksi dalam drama kolosal.

Tanpa sadar, sosok itu telah membawa Qingyi ke tengah hutan yang gelap. Cahaya bulan samar-samar menyusup lewat celah dedaunan, cukup untuk menerangi jalan agar tidak salah menginjak sesuatu. Qingyi berhenti saat sosok berbaju hitam itu berhenti. Napasnya sedikit tersengal karena ia tak pernah berlari sejauh itu, apalagi di malam hari.

“Tuan, tempat ini berbahaya!” seru Yinghao yang tiba-tiba muncul di pundaknya.

“Apa tidak terlambat mengatakannya sekarang?”

Qingyi menyesali keputusannya yang telah mengikuti sosok berbaju hitam itu. Ia baru sadar kalau ia mungkin telah masuk ke dalam jebakan. Sosok berbaju hitam tersebut sengaja memancingnya kemari, lalu dengan mudah menghabisinya. Atau, ia akan memanggil beberapa temannya yang bersembunyi di dalam kegelapan.

“Siapa kau?” tanya Qingyi memberanikan diri. Meski takut, ia masih penasaran.

“Orang yang akan segera mati tidak perlu banyak berbicara!” sosok berbaju hitam itu mengeluarkan pedang yang tersembunyi di pinggangnya. Ia meloncat hendak menusuk dada Qingyi, namun kalah cepat karena Qingyi menghindar.

"Tidak kena, tidak kena!"

Sosok berbaju hitam itu kembali menerjang.

Qingyi tahu hidupnya dalam bahaya. Sembari mencoba menyingkirkan ketakutannya, ia berbicara pada Yinghao, menyuruhnya mengeluarkan sesuatu yang bisa menahan serangan dari sosok berbaju hitam itu. Yinghao langsung terpikirkan satu benda, kemudian mengeluarkannya dari ruang dimensi.

Qingyi tak habis pikir. Tapi, ia tidak punya waktu untuk mengomeli Yinghao. Diambilnya benda itu, lalu digunakan untuk menangkis serangan pedang sosok berbaju hitam.

Lewat matanya, sosok berbaju hitam itu begitu terkejut karena orang ini ternyata bisa bela diri juga. Untuk menghindari bencana, ia semakin melancarkan serangannya.

“Hah! Stik golf ini ternyata ada gunanya juga!” seru Qingyi sambil menangkis serangan pedang.

Terjadi duel antara dua orang berbaju hitam, antara pedang melawan stik golf. Berdasarkan pergerakannya, Qingyi menebak kalau sosok berbaju hitam itu adalah seorang laki-laki.

Saat lengah, Qingyi mengayunkan stik golfnya ke bagian bawah tubuh si penjahat, tepat ke tempat yang terletak di antara dua kakinya. Ia mengayunkannya dengan keras, lalu si penjahat itu berteriak kesakitan sambil memegangi ‘burungnya’. Qingyi bersorak, rupanya orang itu benar-benar laki-laki.

Tidak menyia-nyiakan kesempatan, ia memukuli pinggang dan kaki si penjahat dengan stik golfnya berkali-kali. Si penjahat kembali mengeluarkan serbuk tepung dan langsung kabur. Tapi, sebuah benda kemudian terjatuh dari tubuhnya. Qingyi memungutnya, memperhatikannya dengan jelas.

Bentuknya persegi panjang dan di tengahnya terdapat huruf yang entah artinya apa. Untuk berjaga-jaga, ia memasukkan benda itu ke dalam bajunya dan bergegas kembali sebelum orang-orang di mansion Raja Changle menyadari kalau ia tidak ada di kediaman.

Pagi harinya, mansion Raja Changle dibuat heboh dengan keributan yang terjadi di halaman utara. Para pelayan di sana berlari ke sana kemari, memanggil pelayan lain dan meminta Baili Qingchen datang. Katanya, Pangeran Permaisuri muntah darah dan tidak sadarkan diri. Pelayan-pelayan itu berteriak kalau ada seseorang yang telah mencelakai Pangeran Permaisuri Chang Le.

Pelayan kediaman utara menduga orang yang telah mencelakai Xiao Junjie adalah Putri Permaisuri, Liu Qingyi. Kemarin, Xiao Junjie mengirimkan puluhan pot bunga berduri ke halaman barat. Mereka menuduh Qingyi membalas dendam, mencelakai Xiao Junjie dengan meracuninya.

Qingyi yang masih lelah kini dibangunkan paksa oleh Baili Qingchen. Pria itu langsung memarahinya habis-habisan, mengeluarkan kata-kata tidak enak yang memekakkan telinga. Qingyi mengusap wajahnya dengan kasar dan balik membentak Baili Qingchen, menurutnya pria itu terlalu berisik.

“Cepat berikan penawarnya! Aku bisa membiarkanmu hidup!” seru Baili Qingchen.

Qingyi menguap. Drama apa lagi ini? Di pagi buta seperti ini, Baili Qingchen sudah cari masalah dengannya. Qingyi sudah tahu ia akan menjadi kambing hitam. Di kediaman ini, hanya dia yang bermusuhan dengan Xiao Junjie dan dialah satu-satunya kandidat terduga pelaku yang mencelakai pria itu.

“Apa kau punya bukti kalau aku yang mencelakai Xiao Junjie?” tanya Qingyi dengan malas.

“Siapa lagi yang berani selain dirimu? Liu Qingyi, cepat serahkan penawarnya padaku!”

Pelayan kediaman barat membela Qingyi. Mereka mengatakan kalau semalam majikan mereka tetap berada di kediaman. Tidak mungkin Putri Permaisuri yang melakukannya. Para pelayan terus membela, bahkan berlutut. Tetapi, Baili Qingchen bersikeras menuduh Qingyi sebagai pelakunya dan meminta obat untuk Xiao Junjie.

“Alih-alih menuduhku tanpa bukti, kenapa kau tidak mencari pelaku yang sebenarnya? Kau tidak akan mendapatkan apapun meski kau terus mendesakku,” seloroh Qingyi. Meski dituduh, ia tetap bersikap tenang.

Baili Qingchen kemudian menyuruh pelayan menggeledah seluruh kediaman barat. Namun, setelah digeledah, tidak ada satu barang pun yang merujuk pada pelaku kejahatan. Itu membuktikan Qingyi tidak bersalah. Baili Qingchen masih tidak percaya, tetapi melihat sikap gadis itu, ia jadi ragu. Hatinya bertanya apakah mungkin ia sudah salah menuduh orang?

“Yang Mulia, ada mayat tidak dikenal ditemukan di pinggiran sungai pagi ini,” Cui Kong tiba-tiba masuk dan melapor.

“Aku menemukan jejak asap beracun yang sama persis dengan Pangeran Permaisuri. Apa Yang Mulia ingin melihatnya?” ucap Cui Kong.

Baili Qingchen langsung bergegas.

“Kongkong, tunggu!” seru Qingyi. Cui Kong berhenti.

“Selidiki benda ini! Aku menemukannya tanpa sengaja,” ucap Qingyi sambil melemparkan benda persegi yang ia dapat dari tubuh si penjahat tadi malam. Cui Kong membelalakkan mata, menatap tak percaya pada Qingyi.

“Yang Mulia, kau?”

Qingyi tahu pengawal itu ingin mengonfirmasi, namun ia menyuruhnya untuk tetap diam. Biarkan Baili Qingchen si menyebalkan itu menemukan sendiri kebenarannya. Qingyi tidak mau ikut campur tangan lebih jauh, ia masih ingin tidur nyeyak. Cui Kong mengangguk mengerti, kemudian menyusul Baili Qingchen.

Pengawal itu belum percaya pada apa yang baru saja terjadi. Benda yang dilemparkan Qingyi adalah sebuah pelat perintah yang dibuat sebuah keluarga.

Insting Cui Kong langsung mengatakan kalau Qingyi-lah yang telah mengatasi pelaku yang meracuni Xiao Junjie, namun gadis itu memilih tetap diam dan membiarkan semuanya terjadi secara alami. Cui Kong tidak menyangka Putri Permaisuri Chang Le yang baru ini memiliki kemampuan yang cukup hebat dan begitu rendah hati.

Sepeninggal Cui Kong, Qingyi merebahkan tubuhnya kembali di ranjang dan mengusir para pelayannya. Yinghao muncul di sampingnya. Panda kecil itu melompat-lompat di atas ranjang sambil berkata,

“Tuan, kau menyelesaikan misi tersembunyi. Satu kotak senjata mutakhir telah ditambahkan ke ruang dimensi!”

“Menurutmu, siapa yang memerintahkan pembunuh itu? Aku lihat dia sepertinya sengaja ingin membuatku menjadi kambing hitam. Selain Xiao Junjie, siapa lagi musuhku?” Yinghao menggelengkan kepalanya. Tuannya bisa juga bodoh di saat seperti ini.

“Mungkin orang yang iri atau dendam padamu.”

“Iri dan dendam? Satu-satunya manusia yang membenciku selain Xiao Junjie hanyalah…. Apa mungkin itu dari kediaman Perdana Menteri?”

“Kita akan tahu jawabannya sesaat lagi!”

Yinghao kembali meloncat-lompat gembira. Aneh, padahal dia seekor panda tetapi tubuhnya bisa begitu fleksibel dan ringan. Qingyi masih asyik menerawang, memikirkan alasan mengapa kediaman perdana menteri begitu ingin menyingkirkannya. Pusing dengan pemikiran itu, ia mengubahnya menjadi sebuah topik pembicaraan yang lain.

“Yinghao, apa aku harus menyelamatkan Xiao Junjie?”

“Terserah Tuan. Yang jelas, selama dia tidak mempengaruhi jalan cerita, kau bisa memilih menyingkirkannya atau mempertahankannya.”

Xiao Junjie belum saatnya mati. Qingyi masih belum menyelesaikan misi utamanya. Kalau Xiao Junjie mati, jalan ceritanya akan semakin runyam dan sulit. Lagipula, di dalam ceritanya, Xiao Junjie baru mati ketika Kaisar Baili menjatuhkan hukuman kepada semua orang di mansion Raja Changle, beberapa tahun setelah Liu Qingyi yang asli meninggal.

“Dia belum saatnya mati. Kalau dia mati, Baili Qingchen akan membunuhku dan cerita bisa berakhir tanpa penyelesaian. Ambillah beberapa tanaman herbal, aku ingin menjenguk istri pertama suamiku.”

Yinghao menurut, ia pergi ke ruang dimensi dan mencabut beberapa tanaman herbal. Sementara itu, Qingyi bersiap pergi ke kediaman utara untuk melihat kondisi istri pertama suaminya.

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussemangst

2024-01-27

0

Erly Hafidz

Erly Hafidz

hahajajaj pasutri geje

2023-10-15

0

Sulati Cus

Sulati Cus

madu dan racun bersatu😂

2023-01-02

2

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1: Masuk Portal
2 Bagian 2: Pengurus Rumah Kecil
3 Bagian 3: Sedan Merah Pengantin
4 Bagian 4: Upacara
5 Bagian 5: Kunjungan Istri Pertama
6 Bagian 6: Dua Permaisuri
7 Bagian 7: Sosok Kaisar Baili
8 Bagian 8: Menekan Sebelum Ditekan
9 Bagian 9: Jalan Ibukota
10 Bagian 10: Taruhan
11 Bagian 11: Keluarga Sampah
12 Bagian 12: Ledakan Misterius
13 Bagian 13: Menagih Utang
14 Bagian 14: Menyusun CV
15 Bagian 15: Mengambil Langkah
16 Bagian 16: Misi Pengganti
17 Bagian 17: Keterlibatan Orang Lain
18 Bagian 18: Penyakit Aneh Raja Changle
19 Bagian 19: Tuduhan Bersih
20 Bagian 20: Senam Pagi
21 Bagian 21: Mengajari Adik Ipar
22 Bagian 22: Empat Sehat Lima Sempurna
23 Bagian 23: Misi Khusus Xizhou
24 Bagian 24: Sebuah Serangan
25 Bagian 25: Mengunjungi Yang Mulia
26 Bagian 26: Bertemu Ibu
27 Bagian 27: Satu Kamar Lagi
28 Bagian 28: Petunjuk Misi
29 Bagian 29: Identitas Asli Nyonya Zhao
30 Bagian 30: Ikut Campur
31 Bagian 31: Bingung
32 Bagian 32: Firasat Buruk
33 Bagian 33: Melarikan Diri
34 Bagian 34: Pelajaran untuk Adik Tersayang
35 Bagian 35: Menyerahlah!
36 Bagian 36: Meminjam Tangan
37 Bagian 37: Sebuah Pembalasan
38 Bagian 38: Rahasia dan Rahasia
39 Bagian 39: Perihal Istri Pertama
40 Bagian 40: Opera Tujuh Rupa
41 Bagian 41: Tidak Ada Gunanya
42 Bagian 42: Kepercayaan yang Horor
43 Bagian 43: Berpikir Tentang Tarian Pedang
44 Bagian 44: Mengamankan Orang
45 Bagian 45: Penahanan
46 Bagian 46: Solusi untuk Pangeran Ketiga
47 Bagian 47: Pembatalan
48 Bagian 48: Kotak Makan
49 Bagian 49. Perkelahian Tengah Kota
50 Bagian 50: Hukuman Mandiri
51 Bagian 51: Dialog
52 Bagian 52: Interogasi
53 Bagian 53: Sebuah Kecurigaan
54 Bagian 54: Ingin Menghindar
55 Bagian 55: Sedikit Penasaran
56 Bagian 56: Bujuk Rayu
57 Bagian 57: Menginginkan Kesepakatan
58 Bagian 58: Dua Ikan dalam Satu Kail
59 Bagian 59: Permintaan Kaisar Baili
60 Bagian 60: Pemakzulan
61 Bagian 61: Marah
62 Bagian 62: Rahasia Hubungan
63 Bagian 63: Menuntaskan Dendam Lama
64 Bagian 64: Mahakarya Putri Permaisuri
65 Bagian 65: Hadiah Permintaan Maaf
66 Bagian 66: Bola Nasi Kecil
67 Bagian 67: Kunjungan Kakak
68 Bagian 68: Jamuan Istana
69 Bagian 69: Hadiah Pernikahan
70 Bagian 70: Mengacaukan Malam Pertama
71 Bagian 71: Jatuh Bersama
72 Bagian 72: Lelucon Istana Bingyue
73 Bagian 73: Ucapan Selamat Tinggal
74 Bagian 74: Mencium Bau Konspirasi
75 Bagian 75: Terlalu Penasaran
76 Bagian 76: Hari Festival
77 Bagian 77: Hanya Seorang Selir!
78 Bagian 78: Catatan Obat
79 Bagian 79: Pengejaran
80 Bagian 80: Sama-Sama Terluka
81 Bagian 81: Obrolan Malam yang Panjang
82 Bagian 82: Jebakan Putri Permaisuri
83 Bagian 83: Jangan Terluka Untukku
84 Bagian 84: Pemeriksaan
85 Bagian 85: Bukan Dokter Kandungan
86 Bagian 86: Sepasang Angsa Putih
87 Bagian 87: Sepasang Mata Sejuta Rahasia
88 Bagian 88: Manis Seperti Gula
89 Bagian 89: Bara Api Istana Harem
90 Bagian 90: Meminta Bantuan
91 Bagian 91: Reservasi Kematian
92 Bagian 92: Jangan Memaksaku!
93 Bagian 93: Kecurigaan Satu Nama
94 Bagian 94: Memutuskan Tangan Kanan
95 Bagian 95: Jatuh Sakit
96 Bagian 96: Satu Tebasan Pedang
97 Bagian 97: Merawat Istri
98 Bagian 98: Pengikut Baru
99 Bagian 99: Dilema Sang Raja
100 Bagian 100: Manis dan Menyedihkan di Waktu Bersamaan
101 Bagian 101: Keputusan Sulit
102 Bagian 102: Gigitan Serangga
103 Bagian 103: Orang yang Tidak Lagi Sama
104 Bagian 104: Ayo Bertarung Denganku!
105 Bagian 105: Iblis Kecil Tidak Bisa Diganggu!
106 Bagian 106: Paman, Kau Juga Digigit Serangga?
107 Bagian 107: Masih Ada Tempat
108 Bagian 108: Bertemu Kembali
109 Bagian 109: Sebuah Peringatan Dini
110 Bagian 110: Mengunjungi Ibu Mertua
111 Bagian 111: Seperti Pakaian Dinas
112 Bagian 112: Pindah Kereta
113 Bagian 113: Tragedi Malam Musim Semi
114 Bagian 114: Penculikan
115 Bagian 115: Kemarahan Raja yang Mengerikan
116 Bagian 116: Pencarian
117 Bagian 117: Hancurkan Saja!
118 Bagian 118: Biarkan Dia yang Memutuskan Sendiri!
119 Bagian 119: Saling Merawat
120 Bagian 120: Permintaan Maaf Kaisar
121 Bagian 121: Gajah di Balik Batu
122 Bagian 122: Teman Masa Kecil
123 Bagian 123: Dianggap Selir
124 Bagian 124: Ayo Bercerai!
125 Bagian 125: Rumah Bordil
126 Bagian 126: Biarkan Aku Bersikap Egois
127 Bagian 127: Purnama yang Terbelah
128 Bagian 128: Cara Meminta Maaf yang Benar
129 Bagian 129: Bekerja Sama dengan Kaisar
130 Bagian 130: Memulai Pertunjukkan
131 Bagian 131: Mengobati dengan Tubuh?
132 Bagian 132: Otak Perencana
133 Bagian 133: Bermimpi Lagi
134 Bagian 134: Pemenang Taruhan
135 Bagian 135: Lakukan Apapun yang Kau Inginkan!
136 Bagian 136: Skenario Lain
137 Bagian 137: Berani Bermain Trik
138 Bagian 138: Pengkhianat Pengadilan
139 Bagian 139: Tidak Boleh Menyembunyikan Apapun
140 Bagian 140: Sketsa
141 Bagian 141: Kehamilan Selir Xian
142 Bagian 142: Membujuk Kaisar
143 Bagian 143: Ucapan Selamat Ulang Tahun
144 Bagian 144: Orang yang Tidak Sabar
145 Bagian 145: Laporan Rahasia
146 Bagian 146: Ucapan Perpisahan
147 Bagian 147: Menjebak Kaisar
148 Bagian 148: Bersabarlah, Adik!
149 Bagian 149: Menyadari Jebakan
150 Bagian 150: Penjemputan
151 Bagian 151: Aksi Pengamanan
152 Bagian 152: Dekret Rahasia
153 Bagian 153: Pertarungan Akhir
154 Bagian 154: Penukaran Hidup dan Mati
155 Bagian 155: Kembali?
156 Bagian 156: Pertemuan Kembali
157 Bagian 157: Kisah yang Sebenarnya
158 SIDE STORY 1: SETELAH DIA PERGI
159 SIDE STORY 2: TARUHAN LIU QINGTI DAN BAILI QINGYAN
160 SIDE STORY 3: PERTOBATAN KAISAR BAILI
161 Pengumuman
162 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Bagian 1: Masuk Portal
2
Bagian 2: Pengurus Rumah Kecil
3
Bagian 3: Sedan Merah Pengantin
4
Bagian 4: Upacara
5
Bagian 5: Kunjungan Istri Pertama
6
Bagian 6: Dua Permaisuri
7
Bagian 7: Sosok Kaisar Baili
8
Bagian 8: Menekan Sebelum Ditekan
9
Bagian 9: Jalan Ibukota
10
Bagian 10: Taruhan
11
Bagian 11: Keluarga Sampah
12
Bagian 12: Ledakan Misterius
13
Bagian 13: Menagih Utang
14
Bagian 14: Menyusun CV
15
Bagian 15: Mengambil Langkah
16
Bagian 16: Misi Pengganti
17
Bagian 17: Keterlibatan Orang Lain
18
Bagian 18: Penyakit Aneh Raja Changle
19
Bagian 19: Tuduhan Bersih
20
Bagian 20: Senam Pagi
21
Bagian 21: Mengajari Adik Ipar
22
Bagian 22: Empat Sehat Lima Sempurna
23
Bagian 23: Misi Khusus Xizhou
24
Bagian 24: Sebuah Serangan
25
Bagian 25: Mengunjungi Yang Mulia
26
Bagian 26: Bertemu Ibu
27
Bagian 27: Satu Kamar Lagi
28
Bagian 28: Petunjuk Misi
29
Bagian 29: Identitas Asli Nyonya Zhao
30
Bagian 30: Ikut Campur
31
Bagian 31: Bingung
32
Bagian 32: Firasat Buruk
33
Bagian 33: Melarikan Diri
34
Bagian 34: Pelajaran untuk Adik Tersayang
35
Bagian 35: Menyerahlah!
36
Bagian 36: Meminjam Tangan
37
Bagian 37: Sebuah Pembalasan
38
Bagian 38: Rahasia dan Rahasia
39
Bagian 39: Perihal Istri Pertama
40
Bagian 40: Opera Tujuh Rupa
41
Bagian 41: Tidak Ada Gunanya
42
Bagian 42: Kepercayaan yang Horor
43
Bagian 43: Berpikir Tentang Tarian Pedang
44
Bagian 44: Mengamankan Orang
45
Bagian 45: Penahanan
46
Bagian 46: Solusi untuk Pangeran Ketiga
47
Bagian 47: Pembatalan
48
Bagian 48: Kotak Makan
49
Bagian 49. Perkelahian Tengah Kota
50
Bagian 50: Hukuman Mandiri
51
Bagian 51: Dialog
52
Bagian 52: Interogasi
53
Bagian 53: Sebuah Kecurigaan
54
Bagian 54: Ingin Menghindar
55
Bagian 55: Sedikit Penasaran
56
Bagian 56: Bujuk Rayu
57
Bagian 57: Menginginkan Kesepakatan
58
Bagian 58: Dua Ikan dalam Satu Kail
59
Bagian 59: Permintaan Kaisar Baili
60
Bagian 60: Pemakzulan
61
Bagian 61: Marah
62
Bagian 62: Rahasia Hubungan
63
Bagian 63: Menuntaskan Dendam Lama
64
Bagian 64: Mahakarya Putri Permaisuri
65
Bagian 65: Hadiah Permintaan Maaf
66
Bagian 66: Bola Nasi Kecil
67
Bagian 67: Kunjungan Kakak
68
Bagian 68: Jamuan Istana
69
Bagian 69: Hadiah Pernikahan
70
Bagian 70: Mengacaukan Malam Pertama
71
Bagian 71: Jatuh Bersama
72
Bagian 72: Lelucon Istana Bingyue
73
Bagian 73: Ucapan Selamat Tinggal
74
Bagian 74: Mencium Bau Konspirasi
75
Bagian 75: Terlalu Penasaran
76
Bagian 76: Hari Festival
77
Bagian 77: Hanya Seorang Selir!
78
Bagian 78: Catatan Obat
79
Bagian 79: Pengejaran
80
Bagian 80: Sama-Sama Terluka
81
Bagian 81: Obrolan Malam yang Panjang
82
Bagian 82: Jebakan Putri Permaisuri
83
Bagian 83: Jangan Terluka Untukku
84
Bagian 84: Pemeriksaan
85
Bagian 85: Bukan Dokter Kandungan
86
Bagian 86: Sepasang Angsa Putih
87
Bagian 87: Sepasang Mata Sejuta Rahasia
88
Bagian 88: Manis Seperti Gula
89
Bagian 89: Bara Api Istana Harem
90
Bagian 90: Meminta Bantuan
91
Bagian 91: Reservasi Kematian
92
Bagian 92: Jangan Memaksaku!
93
Bagian 93: Kecurigaan Satu Nama
94
Bagian 94: Memutuskan Tangan Kanan
95
Bagian 95: Jatuh Sakit
96
Bagian 96: Satu Tebasan Pedang
97
Bagian 97: Merawat Istri
98
Bagian 98: Pengikut Baru
99
Bagian 99: Dilema Sang Raja
100
Bagian 100: Manis dan Menyedihkan di Waktu Bersamaan
101
Bagian 101: Keputusan Sulit
102
Bagian 102: Gigitan Serangga
103
Bagian 103: Orang yang Tidak Lagi Sama
104
Bagian 104: Ayo Bertarung Denganku!
105
Bagian 105: Iblis Kecil Tidak Bisa Diganggu!
106
Bagian 106: Paman, Kau Juga Digigit Serangga?
107
Bagian 107: Masih Ada Tempat
108
Bagian 108: Bertemu Kembali
109
Bagian 109: Sebuah Peringatan Dini
110
Bagian 110: Mengunjungi Ibu Mertua
111
Bagian 111: Seperti Pakaian Dinas
112
Bagian 112: Pindah Kereta
113
Bagian 113: Tragedi Malam Musim Semi
114
Bagian 114: Penculikan
115
Bagian 115: Kemarahan Raja yang Mengerikan
116
Bagian 116: Pencarian
117
Bagian 117: Hancurkan Saja!
118
Bagian 118: Biarkan Dia yang Memutuskan Sendiri!
119
Bagian 119: Saling Merawat
120
Bagian 120: Permintaan Maaf Kaisar
121
Bagian 121: Gajah di Balik Batu
122
Bagian 122: Teman Masa Kecil
123
Bagian 123: Dianggap Selir
124
Bagian 124: Ayo Bercerai!
125
Bagian 125: Rumah Bordil
126
Bagian 126: Biarkan Aku Bersikap Egois
127
Bagian 127: Purnama yang Terbelah
128
Bagian 128: Cara Meminta Maaf yang Benar
129
Bagian 129: Bekerja Sama dengan Kaisar
130
Bagian 130: Memulai Pertunjukkan
131
Bagian 131: Mengobati dengan Tubuh?
132
Bagian 132: Otak Perencana
133
Bagian 133: Bermimpi Lagi
134
Bagian 134: Pemenang Taruhan
135
Bagian 135: Lakukan Apapun yang Kau Inginkan!
136
Bagian 136: Skenario Lain
137
Bagian 137: Berani Bermain Trik
138
Bagian 138: Pengkhianat Pengadilan
139
Bagian 139: Tidak Boleh Menyembunyikan Apapun
140
Bagian 140: Sketsa
141
Bagian 141: Kehamilan Selir Xian
142
Bagian 142: Membujuk Kaisar
143
Bagian 143: Ucapan Selamat Ulang Tahun
144
Bagian 144: Orang yang Tidak Sabar
145
Bagian 145: Laporan Rahasia
146
Bagian 146: Ucapan Perpisahan
147
Bagian 147: Menjebak Kaisar
148
Bagian 148: Bersabarlah, Adik!
149
Bagian 149: Menyadari Jebakan
150
Bagian 150: Penjemputan
151
Bagian 151: Aksi Pengamanan
152
Bagian 152: Dekret Rahasia
153
Bagian 153: Pertarungan Akhir
154
Bagian 154: Penukaran Hidup dan Mati
155
Bagian 155: Kembali?
156
Bagian 156: Pertemuan Kembali
157
Bagian 157: Kisah yang Sebenarnya
158
SIDE STORY 1: SETELAH DIA PERGI
159
SIDE STORY 2: TARUHAN LIU QINGTI DAN BAILI QINGYAN
160
SIDE STORY 3: PERTOBATAN KAISAR BAILI
161
Pengumuman
162
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!