Bagian 12: Ledakan Misterius

“Tuan, kau berhasil menyelesaikan misi merebut kembali mahar pengantin wanita. Satu set alat kedokteran lengkap dengan bukunya sudah disimpan di ruang dimensi.”

Qingyi melompat kegirangan. Hadiah untuk misi sampingan ini ternyata satu set alat kedokteran, yang lebih baik daripada sebuah stik golf. Setidaknya, untuk saat ini dia memiliki alat untuk belajar terkait cita-citanya yang tidak kesampaian itu.

Dulu dia ingin menjadi dokter, tapi otaknya tidak berbakat di bidang eksakta. Jadi, orang tuanya memasukkan dia ke jurusan yang berkaitan dengan sosial dan humaniora, lalu terdampar sebagai seorang editor buku. Tidak jadi dokter.

“Apa kemampuanmu juga bertambah?” tanya gadis itu.

“Ya. Sekarang aku bisa menampakkan diri di hadapan orang lain,” jawab Yinghao.

Itu artinya, Yinghao bisa terlihat oleh Baili Qingchen dan Xiao Junjie. Mengingat ini, dia jadi khawatir kalau kedua pria itu akan memanggang Yinghao dan melahapnya sebagai makan malam.

Kedua pria itu tidak bisa ditebak, terutama Baili Qingchen. Sekejap dia bersikap dingin dan acuh tak acuh, tapi sekejap kemudian bersikap baik dan malah membantunya. Seperti kejadian tadi.

Kalau bukan karena Baili Qingchen ikut menekan perdana menteri, Qingyi tidak akan bisa membawa ibunya dari kediaman mengerikan itu. Perdana menteri juga tidak akan menceraikan ibunya dan mengikatnya selamanya. Namun, itu justru membuat Yinghao penasaran.

“Kenapa kau membuat ibumu bercerai dengan Perdana Menteri?” tanyanya.

“Karena aku ingin memutuskan hubungan. Sekarang aku sudah menikah dengan Baili Qingchen, kau tahu bahwa wanita yang sudah menikah tidak berhak ikut campur dalam urusan keluarganya. Perdana Menteri ingin membuangku dan memanfaatkan Kaisar, jadi aku hanya memutus rantainya,” jawab Liu Qingyi.

Yinghao melompat-lompat. Tuannya ternyata sangat pintar. Tidak hanya membawa ibu dan mahar, dia telah memutuskan hubungan dengan keluarga sampah itu. Kelak, jika sesuatu yang buruk terjadi padanya, keluarga perdana menteri tidak akan terlibat.

Begitu pula sebaliknya, Qingyi tidak akan ikut campur karena ibunya sudah bukan lagi selir perdana menteri dan dirinya sudah menikah dengan Baili Qingchen. Singkatnya, biarkan keluarga siluman itu menanggung semua musibahnya sendiri.

“Bertengkar dengan orang di kediaman Perdana Menteri membuatku lelah. Yinghao, ayo pergi ke ruang dimensi!” ajaknya pada Yinghao.

“Tuan, kau punya 87 hari 11 jam 45 menit 29 detik lagi untuk menyelesaikan misi utama. Bagaimana bisa kau sesantai ini?” protes Yinghao.

Qingyi tidak menghiraukannya. Dia masuk lebih dulu ke ruang dimensi. Harum aroma bunga dan sejuknya udara membuat seluruh tubuhnya seperti di surga. Ruang dimensi adalah tempat ternyaman untuk beristirahat.

Qingyi mengganti pakaiannya, lalu menceburkan diri ke kolam kecil yang airnya bersumber dari air terjun ajaib. Perlahan tapi pasti, gadis itu memejamkan matanya.

Tepat ketika Yinghao menyusulnya ke ruang dimensi, Baili Qingchen datang ke halaman barat. Pria itu hendak menanyakan bagaimana harus menangani ibu mertuanya – Nyonya Zhao Yinniang yang masih tidak sadarkan diri. Baili Qingchen malah mendapati udara kosong. Gadis itu tidak ada di sana atau di tempat manapun di kediaman ini.

“Dia menghilang lagi. Misterius sekali,” gumamnya.

Baili Qingchen duduk sebentar di tepian ranjang. Kemarin, dia sudah meminta para pelayan memperbaiki kamar ini dan menata ulang semuanya. Memang rapi, tampak tidak tersentuh sama sekali.

Apakah gadis itu tidak tidur di sini? Lalu di mana dia berada? Mengapa Baili Qingchen tidak bisa menemukannya?

“Dia bahkan memarahi dan memaki keluarga Perdana Menteri. Benar-benar gadis yang berani.”

Baili Qingchen mengitari kamar Qingyi seperti orang yang tidak ada kerjaan. Padahal jelas-jelas di ruang belajarnya ada beberapa hal penting yang harus diurus. Entahlah, Baili Qingchen hanya penasaran dengan gadis ini. Setiap sudut kamarnya tidak berubah. Barangnya juga tidak ada yang pecah.

Ketika sampai di dekat lemari perabotan, Baili Qingchen tanpa sengaja menyenggol sebuah guci keramik hingga terjatuh. Saat membungkuk untuk mengambil serpihan, matanya menangkap tongkat kayu besar yang tiga hari lalu digunakan untuk memukul Xiao Junjie.

Dia menyentuhnya, lalu membawanya. Tongkat kayu besar ini bentuknya aneh. Ujungnya membulat dan ujung lainnya begitu kecil. Selain itu, teksturnya juga sangat halus. Tidak seperti kayu-kayu pada umumnya. Sebelumnya dia sudah memeriksa kamar ini sehari sebelum pernikahan, memastikan tidak ada benda-benda aneh.

Dari mana permaisuri keduanya mendapatkan tongkat kayu ini?

Pada waktu yang sama di ruang dimensi, Yinghao berteriak memanggil Qingyi. Rambut gadis itu ditarik karena Qingyi tidak mau bangun. Berhasil, tarikan itu membuat tuannya membuka mata!

“Tuan, celaka! Ada yang menyentuh tongkat baseball milikmu!” kata panda itu.

“Memangnya kenapa?” ucap Qingyi sembari mengucek kedua matanya.

“Jika barang keluaran sistem disentuh orang tanpa izin, benda itu akan meledak!”

“Oh tidak! Kamarku tidak boleh hancur lagi!”

Gadis itu segera memakai pakaiannya dengan asal lalu keluar dari ruang dimensi. Dia muncul dari balik lemari. Saat itu, Baili Qingchen tengah memainkan tongkat baseball-nya di tengah ruangan, mengayun-ayunkannya seperti sedang mengayunkan pedang. Seketika Qingyi berteriak,

“Letakkan benda itu!”

Baili Qingchen langsung menoleh padanya. Aneh, kenapa gadis itu muncul di balik lemari? Tadi dia sudah memeriksa tidak ada seorang pun di kamar ini. Baili Qingchen menatapnya intens, bertanya-tanya kenapa gadis itu tiba-tiba muncul di sana dan kenapa dia melarangnya menyentuh tongkat kayu besar ini.

Di pundak Qingyi, Yinghao dengan ragu berkata,

“Tongkat baseball akan meledak dalam hitungan satu, dua, tiga!”

Dan ledakan super besar pun terjadi. Suara ledakan itu sangat keras hingga kedua pelayan yang berjaga di luar kamar langsung tuli dan terpental keluar. Kamar Qingyi kembali hancur. Asap tebal mengepul dari pintu dan jendela yang terpaksa terbuka.

Seisi kediaman langsung ricuh. Pelayan-pelayan membawa air karena mengira telah terjadi kebakaran besar. Anehnya, dua orang di dalam justru baik-baik saja.

“Baili Qingchen! Kenapa kau tidak mendengarkanku?” seru Qingyi marah.

Wajahnya dan wajah Baili Qingchen menghitam terkena debu ledakan. Rambut mereka juga kusut. Bau terbakar menguar dari pakaian yang sudah agak compang-camping yang masih menempel di badan mereka.

Cui Kong menerobos masuk. Sesaat sang pengawal tertegun melihat penampilan Qingyi dan Baili Qingchen yang seperti gelandangan. Namun, dia segera tersadar. Lantas, Cui Kong menghampiri Baili Qingchen untuk bertanya ledakan apa barusan dan kenapa ruangan ini bisa hancur.

“Siapa yang memasukkan mesiu di dalam tongkatnya? Kenapa bisa meledak?” Baili Qingchen justru malah bertanya entah kepada siapa.

“Cui Kong, cepat selidiki! Ada orang yang ingin mencelakai Putri Permaisuri Changle!” seru Baili Qingchen. Cui Kong langsung sigap, namun ketika hendak keluar dia berhenti karena teriakan Qingyi.

“Cui Kong alias Kongkong! Cepat bawa majikanmu yang bodoh ini keluar dari sini! Aku tidak ingin melihatnya!”

Cui Kong seperti orang bodoh, tidak tahu perintah siapa yang harus dia turuti terlebih dahulu. Pangeran dan putri permaisurinya, dua-duanya sama-sama majikan yang harus dilayani. Tetapi, mengingat kesetiaan, Cui Kong memilih menuruti perintah Baili Qingchen terlebih dahulu.

“Kongkong! Kau kalah taruhan! Sekarang kau adalah pelayanku! Apa pelayan akan melanggar perintah majikan?” seru Qingyi saat Cui Kong hendak pergi tanpa membawa Baili Qingchen.

Cui Kong terpaksa membawa Baili Qingchen keluar lebih dulu karena ingat taruhannya kemarin. Para pelayan yang tadi berkumpul bubar membawa ember berisi air yang masih utuh.

Baili Qingchen berontak, masih tidak menyadari situasi. Berkali-kali dia mencoba masuk kembali ke kamar Liu Qingyi untuk memastikan tidak ada ledakan lain, berkali-kali pula Cui Kong menahannya.

“Perintah siapa yang kau turuti? Seseorang berusaha mencelakai Putri Permaisuri! Cepat selidiki!”

“Yang Mulia, Putri Permaisuri baik-baik saja. Justru kau yang akan mencelakainya jika tetap seperti ini,” ujar sang pengawal.

Baili Qingchen dibawa kembali ke halaman timur, ke sebuah bangunan yang menjadi kamar utamanya. Lalu, Cui Kong meminta beberapa pelayan agar menyiapkan air mandi untuk pangeran mereka.

Di dalam kamar yang hancur, Qingyi masih bergeming. Kamarnya hancur dua kali dalam tiga hari, dan semua itu ulah dari sepasang suami istri menyebalkan yang ada di mansion ini.

Kekonyolan ini membuatnya frustasi. Kamarnya baru saja diperbaiki, dia juga baru selesai mandi. Hanya karena pria itu tidak mendengarkannya, semuanya menjadi seperti ini.

Yinghao yang semua bulunya juga menjadi hitam hanya bisa berujar, “Sepertinya kita harus kembali ke ruang dimensi.”

...****************...

...Ini Qingyi, si cantik barbar nan imut😍...

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusemangat

2024-01-27

1

🌲🌲🌲 🍎🍎🍎 🌲🌲🌲

🌲🌲🌲 🍎🍎🍎 🌲🌲🌲

Yang Zi....emang sich sll main ma Cheng Yi

2023-09-23

1

Dewi

Dewi

novel terkocak yg pernah ku baca kak autor semangat ya up nya, cerita yg sngt keren👏👏👍🤣😂💪😎

2023-06-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1: Masuk Portal
2 Bagian 2: Pengurus Rumah Kecil
3 Bagian 3: Sedan Merah Pengantin
4 Bagian 4: Upacara
5 Bagian 5: Kunjungan Istri Pertama
6 Bagian 6: Dua Permaisuri
7 Bagian 7: Sosok Kaisar Baili
8 Bagian 8: Menekan Sebelum Ditekan
9 Bagian 9: Jalan Ibukota
10 Bagian 10: Taruhan
11 Bagian 11: Keluarga Sampah
12 Bagian 12: Ledakan Misterius
13 Bagian 13: Menagih Utang
14 Bagian 14: Menyusun CV
15 Bagian 15: Mengambil Langkah
16 Bagian 16: Misi Pengganti
17 Bagian 17: Keterlibatan Orang Lain
18 Bagian 18: Penyakit Aneh Raja Changle
19 Bagian 19: Tuduhan Bersih
20 Bagian 20: Senam Pagi
21 Bagian 21: Mengajari Adik Ipar
22 Bagian 22: Empat Sehat Lima Sempurna
23 Bagian 23: Misi Khusus Xizhou
24 Bagian 24: Sebuah Serangan
25 Bagian 25: Mengunjungi Yang Mulia
26 Bagian 26: Bertemu Ibu
27 Bagian 27: Satu Kamar Lagi
28 Bagian 28: Petunjuk Misi
29 Bagian 29: Identitas Asli Nyonya Zhao
30 Bagian 30: Ikut Campur
31 Bagian 31: Bingung
32 Bagian 32: Firasat Buruk
33 Bagian 33: Melarikan Diri
34 Bagian 34: Pelajaran untuk Adik Tersayang
35 Bagian 35: Menyerahlah!
36 Bagian 36: Meminjam Tangan
37 Bagian 37: Sebuah Pembalasan
38 Bagian 38: Rahasia dan Rahasia
39 Bagian 39: Perihal Istri Pertama
40 Bagian 40: Opera Tujuh Rupa
41 Bagian 41: Tidak Ada Gunanya
42 Bagian 42: Kepercayaan yang Horor
43 Bagian 43: Berpikir Tentang Tarian Pedang
44 Bagian 44: Mengamankan Orang
45 Bagian 45: Penahanan
46 Bagian 46: Solusi untuk Pangeran Ketiga
47 Bagian 47: Pembatalan
48 Bagian 48: Kotak Makan
49 Bagian 49. Perkelahian Tengah Kota
50 Bagian 50: Hukuman Mandiri
51 Bagian 51: Dialog
52 Bagian 52: Interogasi
53 Bagian 53: Sebuah Kecurigaan
54 Bagian 54: Ingin Menghindar
55 Bagian 55: Sedikit Penasaran
56 Bagian 56: Bujuk Rayu
57 Bagian 57: Menginginkan Kesepakatan
58 Bagian 58: Dua Ikan dalam Satu Kail
59 Bagian 59: Permintaan Kaisar Baili
60 Bagian 60: Pemakzulan
61 Bagian 61: Marah
62 Bagian 62: Rahasia Hubungan
63 Bagian 63: Menuntaskan Dendam Lama
64 Bagian 64: Mahakarya Putri Permaisuri
65 Bagian 65: Hadiah Permintaan Maaf
66 Bagian 66: Bola Nasi Kecil
67 Bagian 67: Kunjungan Kakak
68 Bagian 68: Jamuan Istana
69 Bagian 69: Hadiah Pernikahan
70 Bagian 70: Mengacaukan Malam Pertama
71 Bagian 71: Jatuh Bersama
72 Bagian 72: Lelucon Istana Bingyue
73 Bagian 73: Ucapan Selamat Tinggal
74 Bagian 74: Mencium Bau Konspirasi
75 Bagian 75: Terlalu Penasaran
76 Bagian 76: Hari Festival
77 Bagian 77: Hanya Seorang Selir!
78 Bagian 78: Catatan Obat
79 Bagian 79: Pengejaran
80 Bagian 80: Sama-Sama Terluka
81 Bagian 81: Obrolan Malam yang Panjang
82 Bagian 82: Jebakan Putri Permaisuri
83 Bagian 83: Jangan Terluka Untukku
84 Bagian 84: Pemeriksaan
85 Bagian 85: Bukan Dokter Kandungan
86 Bagian 86: Sepasang Angsa Putih
87 Bagian 87: Sepasang Mata Sejuta Rahasia
88 Bagian 88: Manis Seperti Gula
89 Bagian 89: Bara Api Istana Harem
90 Bagian 90: Meminta Bantuan
91 Bagian 91: Reservasi Kematian
92 Bagian 92: Jangan Memaksaku!
93 Bagian 93: Kecurigaan Satu Nama
94 Bagian 94: Memutuskan Tangan Kanan
95 Bagian 95: Jatuh Sakit
96 Bagian 96: Satu Tebasan Pedang
97 Bagian 97: Merawat Istri
98 Bagian 98: Pengikut Baru
99 Bagian 99: Dilema Sang Raja
100 Bagian 100: Manis dan Menyedihkan di Waktu Bersamaan
101 Bagian 101: Keputusan Sulit
102 Bagian 102: Gigitan Serangga
103 Bagian 103: Orang yang Tidak Lagi Sama
104 Bagian 104: Ayo Bertarung Denganku!
105 Bagian 105: Iblis Kecil Tidak Bisa Diganggu!
106 Bagian 106: Paman, Kau Juga Digigit Serangga?
107 Bagian 107: Masih Ada Tempat
108 Bagian 108: Bertemu Kembali
109 Bagian 109: Sebuah Peringatan Dini
110 Bagian 110: Mengunjungi Ibu Mertua
111 Bagian 111: Seperti Pakaian Dinas
112 Bagian 112: Pindah Kereta
113 Bagian 113: Tragedi Malam Musim Semi
114 Bagian 114: Penculikan
115 Bagian 115: Kemarahan Raja yang Mengerikan
116 Bagian 116: Pencarian
117 Bagian 117: Hancurkan Saja!
118 Bagian 118: Biarkan Dia yang Memutuskan Sendiri!
119 Bagian 119: Saling Merawat
120 Bagian 120: Permintaan Maaf Kaisar
121 Bagian 121: Gajah di Balik Batu
122 Bagian 122: Teman Masa Kecil
123 Bagian 123: Dianggap Selir
124 Bagian 124: Ayo Bercerai!
125 Bagian 125: Rumah Bordil
126 Bagian 126: Biarkan Aku Bersikap Egois
127 Bagian 127: Purnama yang Terbelah
128 Bagian 128: Cara Meminta Maaf yang Benar
129 Bagian 129: Bekerja Sama dengan Kaisar
130 Bagian 130: Memulai Pertunjukkan
131 Bagian 131: Mengobati dengan Tubuh?
132 Bagian 132: Otak Perencana
133 Bagian 133: Bermimpi Lagi
134 Bagian 134: Pemenang Taruhan
135 Bagian 135: Lakukan Apapun yang Kau Inginkan!
136 Bagian 136: Skenario Lain
137 Bagian 137: Berani Bermain Trik
138 Bagian 138: Pengkhianat Pengadilan
139 Bagian 139: Tidak Boleh Menyembunyikan Apapun
140 Bagian 140: Sketsa
141 Bagian 141: Kehamilan Selir Xian
142 Bagian 142: Membujuk Kaisar
143 Bagian 143: Ucapan Selamat Ulang Tahun
144 Bagian 144: Orang yang Tidak Sabar
145 Bagian 145: Laporan Rahasia
146 Bagian 146: Ucapan Perpisahan
147 Bagian 147: Menjebak Kaisar
148 Bagian 148: Bersabarlah, Adik!
149 Bagian 149: Menyadari Jebakan
150 Bagian 150: Penjemputan
151 Bagian 151: Aksi Pengamanan
152 Bagian 152: Dekret Rahasia
153 Bagian 153: Pertarungan Akhir
154 Bagian 154: Penukaran Hidup dan Mati
155 Bagian 155: Kembali?
156 Bagian 156: Pertemuan Kembali
157 Bagian 157: Kisah yang Sebenarnya
158 SIDE STORY 1: SETELAH DIA PERGI
159 SIDE STORY 2: TARUHAN LIU QINGTI DAN BAILI QINGYAN
160 SIDE STORY 3: PERTOBATAN KAISAR BAILI
161 Pengumuman
162 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Bagian 1: Masuk Portal
2
Bagian 2: Pengurus Rumah Kecil
3
Bagian 3: Sedan Merah Pengantin
4
Bagian 4: Upacara
5
Bagian 5: Kunjungan Istri Pertama
6
Bagian 6: Dua Permaisuri
7
Bagian 7: Sosok Kaisar Baili
8
Bagian 8: Menekan Sebelum Ditekan
9
Bagian 9: Jalan Ibukota
10
Bagian 10: Taruhan
11
Bagian 11: Keluarga Sampah
12
Bagian 12: Ledakan Misterius
13
Bagian 13: Menagih Utang
14
Bagian 14: Menyusun CV
15
Bagian 15: Mengambil Langkah
16
Bagian 16: Misi Pengganti
17
Bagian 17: Keterlibatan Orang Lain
18
Bagian 18: Penyakit Aneh Raja Changle
19
Bagian 19: Tuduhan Bersih
20
Bagian 20: Senam Pagi
21
Bagian 21: Mengajari Adik Ipar
22
Bagian 22: Empat Sehat Lima Sempurna
23
Bagian 23: Misi Khusus Xizhou
24
Bagian 24: Sebuah Serangan
25
Bagian 25: Mengunjungi Yang Mulia
26
Bagian 26: Bertemu Ibu
27
Bagian 27: Satu Kamar Lagi
28
Bagian 28: Petunjuk Misi
29
Bagian 29: Identitas Asli Nyonya Zhao
30
Bagian 30: Ikut Campur
31
Bagian 31: Bingung
32
Bagian 32: Firasat Buruk
33
Bagian 33: Melarikan Diri
34
Bagian 34: Pelajaran untuk Adik Tersayang
35
Bagian 35: Menyerahlah!
36
Bagian 36: Meminjam Tangan
37
Bagian 37: Sebuah Pembalasan
38
Bagian 38: Rahasia dan Rahasia
39
Bagian 39: Perihal Istri Pertama
40
Bagian 40: Opera Tujuh Rupa
41
Bagian 41: Tidak Ada Gunanya
42
Bagian 42: Kepercayaan yang Horor
43
Bagian 43: Berpikir Tentang Tarian Pedang
44
Bagian 44: Mengamankan Orang
45
Bagian 45: Penahanan
46
Bagian 46: Solusi untuk Pangeran Ketiga
47
Bagian 47: Pembatalan
48
Bagian 48: Kotak Makan
49
Bagian 49. Perkelahian Tengah Kota
50
Bagian 50: Hukuman Mandiri
51
Bagian 51: Dialog
52
Bagian 52: Interogasi
53
Bagian 53: Sebuah Kecurigaan
54
Bagian 54: Ingin Menghindar
55
Bagian 55: Sedikit Penasaran
56
Bagian 56: Bujuk Rayu
57
Bagian 57: Menginginkan Kesepakatan
58
Bagian 58: Dua Ikan dalam Satu Kail
59
Bagian 59: Permintaan Kaisar Baili
60
Bagian 60: Pemakzulan
61
Bagian 61: Marah
62
Bagian 62: Rahasia Hubungan
63
Bagian 63: Menuntaskan Dendam Lama
64
Bagian 64: Mahakarya Putri Permaisuri
65
Bagian 65: Hadiah Permintaan Maaf
66
Bagian 66: Bola Nasi Kecil
67
Bagian 67: Kunjungan Kakak
68
Bagian 68: Jamuan Istana
69
Bagian 69: Hadiah Pernikahan
70
Bagian 70: Mengacaukan Malam Pertama
71
Bagian 71: Jatuh Bersama
72
Bagian 72: Lelucon Istana Bingyue
73
Bagian 73: Ucapan Selamat Tinggal
74
Bagian 74: Mencium Bau Konspirasi
75
Bagian 75: Terlalu Penasaran
76
Bagian 76: Hari Festival
77
Bagian 77: Hanya Seorang Selir!
78
Bagian 78: Catatan Obat
79
Bagian 79: Pengejaran
80
Bagian 80: Sama-Sama Terluka
81
Bagian 81: Obrolan Malam yang Panjang
82
Bagian 82: Jebakan Putri Permaisuri
83
Bagian 83: Jangan Terluka Untukku
84
Bagian 84: Pemeriksaan
85
Bagian 85: Bukan Dokter Kandungan
86
Bagian 86: Sepasang Angsa Putih
87
Bagian 87: Sepasang Mata Sejuta Rahasia
88
Bagian 88: Manis Seperti Gula
89
Bagian 89: Bara Api Istana Harem
90
Bagian 90: Meminta Bantuan
91
Bagian 91: Reservasi Kematian
92
Bagian 92: Jangan Memaksaku!
93
Bagian 93: Kecurigaan Satu Nama
94
Bagian 94: Memutuskan Tangan Kanan
95
Bagian 95: Jatuh Sakit
96
Bagian 96: Satu Tebasan Pedang
97
Bagian 97: Merawat Istri
98
Bagian 98: Pengikut Baru
99
Bagian 99: Dilema Sang Raja
100
Bagian 100: Manis dan Menyedihkan di Waktu Bersamaan
101
Bagian 101: Keputusan Sulit
102
Bagian 102: Gigitan Serangga
103
Bagian 103: Orang yang Tidak Lagi Sama
104
Bagian 104: Ayo Bertarung Denganku!
105
Bagian 105: Iblis Kecil Tidak Bisa Diganggu!
106
Bagian 106: Paman, Kau Juga Digigit Serangga?
107
Bagian 107: Masih Ada Tempat
108
Bagian 108: Bertemu Kembali
109
Bagian 109: Sebuah Peringatan Dini
110
Bagian 110: Mengunjungi Ibu Mertua
111
Bagian 111: Seperti Pakaian Dinas
112
Bagian 112: Pindah Kereta
113
Bagian 113: Tragedi Malam Musim Semi
114
Bagian 114: Penculikan
115
Bagian 115: Kemarahan Raja yang Mengerikan
116
Bagian 116: Pencarian
117
Bagian 117: Hancurkan Saja!
118
Bagian 118: Biarkan Dia yang Memutuskan Sendiri!
119
Bagian 119: Saling Merawat
120
Bagian 120: Permintaan Maaf Kaisar
121
Bagian 121: Gajah di Balik Batu
122
Bagian 122: Teman Masa Kecil
123
Bagian 123: Dianggap Selir
124
Bagian 124: Ayo Bercerai!
125
Bagian 125: Rumah Bordil
126
Bagian 126: Biarkan Aku Bersikap Egois
127
Bagian 127: Purnama yang Terbelah
128
Bagian 128: Cara Meminta Maaf yang Benar
129
Bagian 129: Bekerja Sama dengan Kaisar
130
Bagian 130: Memulai Pertunjukkan
131
Bagian 131: Mengobati dengan Tubuh?
132
Bagian 132: Otak Perencana
133
Bagian 133: Bermimpi Lagi
134
Bagian 134: Pemenang Taruhan
135
Bagian 135: Lakukan Apapun yang Kau Inginkan!
136
Bagian 136: Skenario Lain
137
Bagian 137: Berani Bermain Trik
138
Bagian 138: Pengkhianat Pengadilan
139
Bagian 139: Tidak Boleh Menyembunyikan Apapun
140
Bagian 140: Sketsa
141
Bagian 141: Kehamilan Selir Xian
142
Bagian 142: Membujuk Kaisar
143
Bagian 143: Ucapan Selamat Ulang Tahun
144
Bagian 144: Orang yang Tidak Sabar
145
Bagian 145: Laporan Rahasia
146
Bagian 146: Ucapan Perpisahan
147
Bagian 147: Menjebak Kaisar
148
Bagian 148: Bersabarlah, Adik!
149
Bagian 149: Menyadari Jebakan
150
Bagian 150: Penjemputan
151
Bagian 151: Aksi Pengamanan
152
Bagian 152: Dekret Rahasia
153
Bagian 153: Pertarungan Akhir
154
Bagian 154: Penukaran Hidup dan Mati
155
Bagian 155: Kembali?
156
Bagian 156: Pertemuan Kembali
157
Bagian 157: Kisah yang Sebenarnya
158
SIDE STORY 1: SETELAH DIA PERGI
159
SIDE STORY 2: TARUHAN LIU QINGTI DAN BAILI QINGYAN
160
SIDE STORY 3: PERTOBATAN KAISAR BAILI
161
Pengumuman
162
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!