Usai perjamuan kecil berakhir, Baili Qingchen membawa Qingyi dan Xiao Junjie keluar dari istana. Hari sudah sangat siang pada saat itu. Ketika ketiganya baru menginjakkan kaki di luar pintu, Qingyi berhenti melangkah. Itu membuat Baili Qingchen dan Xiao Junjie ikut berhenti, lalu menatapnya dengan heran.
“Aku tidak akan ikut bersama kalian. Pergilah,” ucap gadis itu.
Baili Qingchen mengerutkan kening. Di istana yang sangat besar ini, ke mana gadis itu hendak pergi? Baili Qingchen hendak mencegah, namun tangannya dicekal oleh Xiao Junjie.
“A-Chen, biarkan dia pergi,” ucap pria itu.
Kereta telah menunggu di luar istana, dan Baili Qingchen hanya bisa melepas Qingyi dengan terpaksa. Kereta kuda itu berderit, lalu bergerak perlahan meninggalkan kemegahan istana yang selalu tampak menawan dari kejauhan.
“Mengapa mereka berdua tidak menikah saja?” dengus Qingyi.
Di dalam istana, Qingyi pergi menemui Kaisar Baili. Dia menyelinap masuk ke dalam ruang baca kaisar tanpa ketahuan. Jika itu adalah orang biasa, dia mungkin sudah dihukum mati karena masuk ke ruang pribadi kaisar tanpa izin. Bahkan seorang pangeran saja harus memberitahu dan meminta izin terlebih dahulu ketika ingin masuk ke dalam ruang baca.
Tetapi siapa Qingyi? Dia adalah putri perdana menteri yang lahir dengan jiwa seorang dari masa depan yang gila! Apa yang tidak bisa dilakukan orang lain, dia bisa melakukannya, termasuk menaklukan ruang baca seorang kaisar!
Desain interiror di dalam ruang baca membuat gadis itu terpana. Detailnya begitu mengagumkan. Ya, dia tahu ruang baca seorang kaisar tidak mungkin seperti gudang atau kandang babi.
Tidak bisa, tidak bisa begitu sembarangan dibangun dan didekorasi. Konon, ruang baca kaisar adalah rumah kedua bagi seorang kaisar, karena di sanalah sang kaisar menghabiskan waktu berjam-jam menekuni pekerjaannya.
Pintu ruang baca terbuka ketika Qingyi asyik memandangi lukisan pemandangan yang ada di meja sang kaisar. Di belakangnya, Kaisar Baili menampakkan wajah yang sangat terkejut ketika melihat seorang gadis bertubuh kecil namun indah tengah berdiri membelakanginya. Ketika Qingyi berbalik, ekspresi sang kaisar semakin menarik untuk dilihat.
“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya sang kaisar. Wajah itu berubah garang.
Benar dugaan Qingyi. Kaisar ini hanya tampak ramah di luar, namun siapa yang menyangka kalau dia adalah seorang pria penuh ambisi yang sangat licik dan jahat. Semua orang telah tertipu oleh keramahan dan kebijaksanaan semu yang ditampilkan pria muda ini di depan publik.
“Aku tersesat,” jawab Qingyi. Siapapun bisa tahu kalau itu hanyalah jawaban penuh kebohongan.
Kaisar Baili tidak percaya. Dia memandang gadis itu, menelusuri matanya yang sama sekali tidak menampakkan ketakutan atau perasaan bersalah.
Keangkuhan gadis di hadapannya membuat langkahnya berhenti dua meter di depan meja, dia melihat sebuah liontin merah mengalung di leher gadis itu. Keangkuhan itu, tidak pernah dijumpai pada gadis manapun di dinasti ini.
Melihat gadis itu bisa masuk ke dalam ruang bacanya saja sudah membuat kaisar yakin kalau apa yang selama ini dia dengar adalah kebohongan. Tidak, Qingyi putri perdana menterinya tidak seperti yang orang bicarakan. Gadis itu seperti seorang dewi yang pandai menyembunyikan kekuatannya. Apapun yang ada di dalam dirinya, jelas itu bukan sebuah hal yang baik untuknya.
“Apa ayahmu yang menyuruhmu?” tanya sang kaisar. Qingyi menggelengkan kepala.
“Dia tidak punya keberanian itu, Yang Mulia.”
Kaisar Baili tidak percaya. Meskipun perdana menteri adalah orangnya, tapi orang tua busuk itu selalu menjilat di hadapannya untuk mendapatkan kekayaan dan kepercayaannya. Bahkan agar posisinya tetap aman, perdana menteri menyodorkan putrinya sendiri untuk dinikahkan ke mansion Raja Changle, padahal itu jelas-jelas sebuah penghinaan untuk keluarganya.
“Apa Raja Changle yang memintamu?” tanyanya lagi. Qingyi kembali menggeleng.
“Aku yakin Yang Mulia tahu kalau dia tidak akan menggunakan kemampuan seperti itu.”
Bukan perdana menteri, bukan pula pamannya, lalu siapa yang telah mengendalikan gadis ini? Kaisar Baili tidak percaya, tapi jawaban dari Qingyi masuk akal. Kedua orang itu tidak akan mau untuk berbuat seperti ini. Tampaknya, Qingyi bertindak sendiri.
“Apa yang kau inginkan?” tanya sang kaisar saat dia mendapatkan kesadarannya kembali.
Qingyi bertepuk tangan dalam hatinya. Bagus, sekarang kaisar ada dalam kendalinya. Kaisar Baili begitu ragu ketika melangkah menghampirinya, itu menunjukkan bahwa Qingyi cukup berhasil dalam menciptakan aura seorang gadis yang tidak bisa dilawan oleh siapapun.
“Sederhana saja, Yang Mulia. Aku hanya berharap kau tidak menggunakanku dan Xiao Junjie sebagai alat untuk menekan Raja Changle.”
Kaisar Baili kian terkejut kala ia mengetahui kalau gadis ini menyadari niatnya. Bagaimana mungkin itu disadari semudah ini?
Bahkan jika Raja Changle, pamannya itu, memiliki kecerdasan tinggi, dia mungkin hanya menyadari bahwa keponakan kaisarnya ini hanya menggunakan Qingyi untuk menekannya, sebagai tanda bahwa pamannya itu tidak bisa berbuat apapun, termasuk melawannya karena di kediamannya ada seorang putri dari perdana menteri.
Semua orang tahu kalau perdana menteri adalah orangnya Kaisar Baili, yang dengan kesetiaan selama beberapa generasi selalu mengabdi kepada kaisar.
Kalau Raja Changle berniat memberontak suatu saat, maka dia akan dikatakan tidak tahu malu karena telah menciptakan jurang antara seorang anak dengan ayahnya.
Tidak hanya dari keluarga kerajaan, maka dari kediaman perdana menteri pun tak akan luput dari penghinaan itu. Itu membuat Baili Qingchen semakin melemah kekuasaannya ketika pria itu bahkan tidak mengenali penyakitnya sendiri.
“Kau menyadarinya ternyata,” ucap sang kaisar.
“Jika Yang Mulia menggunakan trik kotor itu, aku tidak menjamin kalau rahasia besar Yang Mulia akan tetap terpendam atau tidak,” ujar Liu Qingyi seringan kapas.
“Kau, apa yang kau tahu?”
Wajah kaisar tiba-tiba memerah. Benarkah gadis ini mengetahui rahasia besarnya?
Qingyi tiba-tiba mendekat, lalu setengah berbisik,
“Bukankah saat Raja Changle berusia tujuh tahun, kau sempat ingin membunuhnya? Aku ingat pelayan yang sempat menyaksikan kejadian itu masih hidup hingga kini. Hm, bagaimana bisa seorang putra mahkota yang masih kecil sudah memiliki niat membunuh kerabatnya sendiri? Oh, Yang Mulia juga sempat membahayakan kerajaan ini ketika berusia delapan tahun karena hampir membunuh pangeran utusan dari negara lain, bukan begitu?”
Bagaimana mungkin, bagaimana mungkin gadis ini mengetahui keburukannya di masa lalu? Bagaimana mungkin Qingyi yang sehari-hari hanya menjadi babu di kediaman perdana menteri mengetahui rahasia besar keluarga kekaisaran dari masa lampau?
Bahkan, hanya kaisar sendiri yang mengetahui itu! Para saksi di masa lalu sudah hilang dan bungkam, bagaimana mungkin gadis ini tahu dengan jelas?
Melihat ekspresi ketakutan di wajah Kaisar Baili, Qingyi sedikit merasa bersalah. Apakah ia terlalu kejam dan mengatakannya terlalu jelas? Sungguh, dia tidak berniat membuat kaisar takut. Qingyi hanya mencoba segala cara yang dia bisa agar kaisar ini tidak menggunakan dia maupun Xiao Junjie untuk menekan Baili Qingchen seumur hidupnya.
Bagaimanapun, dia masih memiliki misi penting yang harus diselesaikan untuk Baili Qingchen. Qingyi tidak bisa membiarkan seseorang menghalangi dan mempengaruhi misinya itu.
“Baiklah. Selama kau tidak macam-macam, aku tidak akan perhitungan dengan Raja Changle.”
Qingyi tersenyum puas. Ketika Kaisar Baili ketakutan seperti itu, Qingyi merasa perannya telah tertukar. Seharusnya dia yang jadi antagonis di sini. Namun, ketegasan itu perlu untuk menyelamatkan hidupnya di masa depan. Kalau mau membuat kaisar muda ini diam, maka dia harus sedikit menggertaknya.
Sang kaisar tidak pernah menyangka akan terpojok. Selama ini, dialah orang yang mengendalikan dunia, membuat semua orang bertekuk lutut padanya dan memujanya seperti dewa.
Dialah yang sering memojokkan orang dan mendorongnya ke pintu neraka. Namun saat ini, dia justru merasa ketakutan digertak oleh seorang gadis rendahan yang bahkan namanya baru ditulis dalam silsilah keluarga asalnya.
“Yang Mulia begitu bijaksana. Kalau begitu, bibimu ini pamit dulu,” ucap Qingyi.
Ketika gadis itu berbalik, Kaisar Baili bernapas lega. Namun, napasnya kembali tercekat kala gadis itu menghentikan langkah, berputar dan menatapnya dengan senyuman aneh di wajah. Ini bukan hal baik.
Apa lagi yang diinginkan gadis itu?
“Oh, Yang Mulia juga harus mengembalikan semua uang milik Raja Changle. Kalau Yang Mulia memotongnya lagi, aku tidak menjamin rahasia Yang Mulia akan tetap aman.”
Sekali lagi kaisar dibuat terkejut. Gadis ini ternyata juga mengetahui perihal jatah bulanan mansion Raja Changle yang dia potong di istana. Siapa yang telah memberitahunya? Apakah seseorang telah mengkhianatinya?
Pertanyaannya tidak akan pernah terjawab bahkan sampai dia mati sekalipun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trussemangst
2024-01-27
0
Azilah Asyifa⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌
Bagus Qianyu.......
Akhirnya kamu tahu cara mengatasinya..,
selamat 👏👏👏
2023-02-16
1
Sulati Cus
ini baru bener wanita modern 😂
2022-12-27
4