Bagian 7: Sosok Kaisar Baili

Kaisar Baili, keponakan Baili Qingchen bernama Baili Jingyan. Dia adalah seorang kaisar multitalenta yang hebat. Sang kaisar duduk di atas takhta kurang dari sepuluh tahun. Dalam ingatannya, karakter dari kaisar satu ini, berhati keras, kejam, tidak toleran, penuh perhitungan dan juga sangat licik.

Kaisar Baili adalah antagonis kedua dalam cerita setelah Xiao Junjie.

Usianya hanya terpaut tiga tahun lebih muda dari Baili Qingchen. Saat Kaisar Baili lahir, Baili Qingchen sudah berumur tiga tahun. Sang kaisar kemudian naik takhta menggantikan ayahnya. Dulu hubungannya dengan Baili Qingchen begitu baik.

Namun, setelah berpisah karena pamannya itu ditugaskan ke perbatasan oleh ayahnya, hubungan mereka perlahan memudar akibat kekuasaan yang dominan.

Kaisar Baili menggunakan Xiao Junjie untuk menekan pamannya sendiri, Baili Qingchen karena takut kekuasaannya goyah. Baili Qingchen memiliki kemampuan yang luar biasa sehingga muncul rumor bahwa kelak dia akan menggantikan Baili Jingyan dan merebut takhta.

Ketika Kaisar Baili menemui jalan buntu karena tidak menemukan cara menekan kekuatan Raja Changle, Xiao Junjie hadir secara tiba-tiba di dalam hidup Baili Qingchen.

Mendengar kisah itu, Kaisar Baili menemukan gagasan bahwa pamannya akan datang untuk meminta izin. Kaisar Baili sudah tahu kakaknya tidak akan memilih pasangan yang sudah dia atur untuknya, dan lebih memilih menduda sepanjang hidup setelah kematian istri pria yang pertama. Kehadiran Xiao Junjie mungkin saja menjadi jalan terang bagi Kaisar Baili.

Itu menjadi kenyataan ketika lima tahun lalu Baili Qingchen masuk ke istana bersama Xiao Junjie dan meminta padanya untuk membiarkan Xiao Junjie masuk secara resmi ke mansion Raja Changle.

Sang Kaisar menyetujuinya dengan syarat bahwa Baili Qingchen atau Raja Changle harus menyerahkan pasukan. Tidak disangka, pamannya itu menyetujuinya. Perlahan, kekuatan Baili Qingchen pun memudar hingga Kaisar Baili tidak lagi terancam.

Di balik itu semua, Kaisar Baili menyimpan sebuah rahasia besar yang bisa menghancurkan istana kekaisaran jika tersebar keluar. Selama bertahun-tahun, sang kaisar selalu waspada terhadap semua orang.

Ketika muncul penyakit aneh pada Baili Qingchen dan rumor menyebar di kalangan rakyat, sang kaisar menggunakan kesempatan ini untuk menyembunyikan rahasia besarnya lebih dalam. Untuk itulah dia menuruti keinginan para menteri untuk menikahkan seorang wanita ke mansion Raja Changle sebagai bentuk penangkal penyakit.

Dalam naskah dikatakan kalau di akhir cerita, Kaisar Baili akan membunuh semua orang di mansion Raja Changle, termasuk Xiao Junjie dan Baili Qingchen karena dia mendengar kalau pamannya diam-diam mengumpulkan pasukan untuk memberontak dan merebut takhta.

Sang kaisar juga menyingkirkan perdana menterinya dan seluruh keluarganya karena dianggap telah menipu kaisar akibat tidak berhasil menyembuhkan Raja Changle setelah pernikahan dan berhasil mengamankan posisinya sebagai kaisar Bingyue.

“Tuan, cerita ini benar-benar gila!” ucap Yinghao ketika gadis itu menceritakan secara lebih detail tentang karakter Kaisar Baili yang kini menjadi keponakan iparnya.

“Setelah kau mengatakan itu, aku juga berpikir kalau aku sudah benar-benar gila karena menyetujui misi yang kamu berikan,” tukas Qingyi.

“Bukankah itu artinya keluargamu juga akan terbunuh suatu saat?” tanya Yinghao.

“Untuk apa aku mempedulikan keluarga sampah seperti itu? Aku hanya harus menyelesaikan misi dan kembali ke duniaku.”

Pada saat ini, mereka sedang berada di aula istana kekaisaran. Qingyi sampai lebih awal daripada Baili Qingchen dan Xiao Junjie. Sambil menunggu kedua pria dan Kaisar Baili masuk, Qingyi menceritakan gambaran besarnya kepada Yinghao. Meskipun cerita itu belum selesai, gambaran besarnya sudah selesai dibuat hingga Qingyi bisa dengan mudah menerangkannya.

“Yang jelas, aku harus mengindari nasib tragis karakterku dan bertahan hidup. Kaisar psikopat ini adalah orang yang sulit dihadapi,” tambah Qingyi.

“Itu berarti, kamu membuat akhir cerita menjadi sad ending. Tokoh utama mati dan antagonis menguasai akhir cerita,” ucap Yinghao.

“Endingnya belum tentu sama. Mungkin akan sedikit berubah setelah aku keluar dari sini.”

Ketika keduanya sedang asyik berbicara, pelayan dalam istana itu berkata bahwa Kaisar Baili sudah tiba. Dari arah samping, Liu Qingyi melihat seorang pria berumur dua puluh tahunan masuk mengenakan jubah berwarna emas. Visualnya terlalu bagus untuk ukuran seorang kaisar muda.

Tidak lama kemudian, pintu di belakang Qingyi terbuka. Baili Qingchen dan Xiao Junjie berjalan masuk bersama Janda Selir Sun. Ketiga orang itu menghampirinya, lalu memintanya memberi hormat kepada kaisar secara bersama-sama. Tidak ada keraguan atau rasa canggung dalam interaksi singkat itu.

“Duduklah. Apakah Permaisuri Changle merasa nyaman?” tanya sang kaisar.

Qingyi dan Xiao Junjie sama-sama terdiam. Permaisuri yang mana? Bukankah kaisar sudah tahu dengan jelas kalau saat ini di dalam kediaman Raja Changle terdapat dua orang yang tampak seperti istri Raja Changle? Apakah Kaisar Baili mencoba memprovokasi kediaman Raja Changle?

“Oh, maksudku, Putri Permaisuri,” ralat sang kaisar.

Qingyi kemudian mengangguk setelah tahu orang yang dimaksud oleh kaisar adalah dirinya. Dia duduk kembali di tempatnya sambil meminum teh yang disajikan oleh pelayan istana untuknya.

Aromanya wangi, seperti aroma jasmine yang bercampur dengan aroma susu yang hangat, menyentuh hidung dan memanjakan syaraf otak. Pelayanan yang lumayan, katanya dalam hati.

“Aku harap mansion Raja Changle akan semakin ramai. Paman, jangan sampai kau mengecewakanku,” ucap sang kaisar.

“Liu Qingyi, kau juga harus menjalankan tugasmu dengan baik. Jangan sampai mengacaukan segalanya,” tambah sang kaisar.

Qingyi hanya mengangguk. Maksud kaisar muda ini, dia sudah tahu. Kaisar Baili secara tidak langsung mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menyembuhkan Baili Qingchen, maka dia akan dihukum berat dan seluruh keluarganya akan dibunuh. Secara tidak langsung Kaisar Baili juga menekan kediaman Raja Changle agar tidak berbuat macam-macam.

Membunuh dua burung dengan satu batu, memang kaisar ciptaan yang luar biasa!

“Xiao Junjie juga harus toleran pada Liu Qingyi. Kalian sama-sama pendamping Raja Changle, jangan sampai bertengkar,” ucap sang kaisar.

Kemarin aku bahkan sudah memukulnya dengan tongkat baseball dan menendangnya, ucap Qingyi dalam hati.

“Kemarin Bangsawan Xiao memohon agar aku memberi izin untuk mengundangmu ke istana. Aku juga ingin bertemu dengan pendamping Raja Changle lamaku.”

Qingyi mendecih. Kaisar muda ini ternyata juga menggunakan Xiao Junjie untuk menekan Baili Qingchen. Licik, penuh pertimbangan, penuh siasat, suka menghitung untung dan rugi, itu adalah deskripsi yang tepat untuk sang kaisar. Baili Qingchen tampak baik-baik saja, namun tidak ada yang tahu kalau pria itu sedang menahan amarah.

“Protagonis pria sepertinya marah,” ucap Yinghao.

“Istrinya dipanggil ke istana untuk menekannya, tentu saja dia marah,” bisik Qingyi.

“Lalu apa pilihanmu selanjutnya?”

“Tentu saja menyelamatkan diri sendiri.”

Di depan Kaisar Baili, Xiao Junjie bersikap tenang. Cara dia bersikap begitu anggun seperti pemuda bangsawan pada umumnya. Inilah sisi menariknya, yang membuat Baili Qingchen begitu menyayanginya. Xiao Junjie mudah beradaptasi pada suasana dan tahu harus bersikap seperti apa. Pria itu tampak tidak terganggu atas ucapan Kaisar Baili beberapa saat yang lalu.

Baili Qingchen memandang Qingyi dengan heran. Ketenangan gadis itu membuatnya bertanya-tanya apakah semua yang dibicarakan orang adalah benar atau tidak. Semua orang di kekaisaran ini tahu kalau Qingyi hanyalah putri perdana menteri yang terbuang dan tidak dipandang.

Dia tidak pernah mendapatkan ajaran kebajikan dari pengajar atau membaca buku etika kesopanan wanita, sehari-hari hanya mengerjakan pekerjaan rumah seperti pelayan dan mengalami penindasan.

Tapi, hari ini gadis itu tampak sangat anggun dan tenang. Berdasarkan situasinya, gadis itu seharusnya menunduk dan memohon agar ayahnya membiarkan dia pergi dari mansion Raja Changle dan membatalkan dekret. Namun, temperamennya yang seperti itu membuat Baili Qingchen menunda harapan bahwa istri keduanya akan segera pergi.

Baili Qingchen kemudian memohon untuk keluar sebentar tanpa diikuti Xiao Junjie dan Qingyi. Pria itu pergi ke aula samping istana, menemui seseorang. Di dalam sana, seorang wanita yang umurnya dua tahun lebih tua dari Baili Qingchen sudah menunggu sambil berdiri membelakangi pintu.

“A-Luo,” panggil Baili Qingchen.

Wanita yang dipanggil A-Luo olehnya kemudian berbalik, lalu berjalan menyambut Baili Qingchen.

A-Luo atau Luo Niang adalah sepupu Baili Qingchen dari keluarga ibu dan tinggal di istana untuk menemani ibunya, Janda Selir Sun.

Kaisar Baili juga mengangkatnya menjadi seorang putri kerajaan, namun posisinya tidak lebih tinggi dari Putri Yilan. Dia di sini untuk menemui sepupunya, sekaligus menanyakan bagaimana perkembangan informasi yang dia sampaikan sebelum pernikahan kemarin.

“Bagaimana?” tanya Luo Niang.

“Informasimu tidak akurat!”

“Tampaknya, perkataan orang-orang hari itu benar. Apa dia menyakitimu?”

Baili Qingchen menggelengkan kepala.

“Kemarin dia berkelahi dengan A-Jie dan memukulnya dengan tongkat kayu yang besar.”

Luo Niang hampir tidak bisa menahan tawanya. Tidak hanya rumor yang tidak akurat, kejadian langka seperti itu ternyata juga ada.

“Istri kedua berkelahi dengan orang lama di hari pernikahan, itu sangat menarik!”

“Apa kau mengejekku?”

Luo Niang menepuk pundak sepupunya dengan pelan. Ini adalah ujian dari Langit. Luo Niang bisa membantu Baili Qingchen untuk mendapatkan informasi mengenai kehidupan gadis itu, namun dia tidak bisa mencampuri urusan rumah tangga saudaranya. Kehidupan Baili Qingchen tampaknya akan dipenuhi warna-warna yang beragam ke depannya.

“A-Chen, cobalah untuk bersikap biasa. Perlakukan Liu Qingyi layaknya seorang wanita. Kau jangan menindasnya, kau juga harus bisa mengatur tingkah laku Xiao Junjie,” saran Luo Niang.

Baili Qingchen menekuk wajahnya. Sepupunya ini berpihak pada siapa?

“Apa rencanamu selanjutnya?” tanya Luo Niang kemudian.

“Aku akan menunggu. Jika penyakitku tidak sembuh, kita lihat apakah Liu Qingyi masih bisa hidup dengan keangkuhannya atau tidak,” jawab Baili Qingchen.

Sementara itu, di dalam aula tempat pertemuan, Qingyi hampir mati kebosanan. Kunjungannya ke dalam istana untuk menemui mertuanya berakhir dengan persembahan tari-tarian klasik dari para penari istana diiringi tabuhan musik khas opera Tiongkok tradisional.

Qingyi berpikir mengapa kaisar begitu rela menghabiskan banyak uang hanya untuk menyambut kedatangannya ke dalam silsilah keluarga kerajaan sementara sang kaisar tahu sendiri kalau Qingyi sangat lemah posisinya di dalam keluarga perdana menteri.

Sesekali dia melirik Xiao Junjie yang duduk dengan tenang di seberangnya. Kemarin, pria itu begitu dipenuhi emosi saat datang mengajak berkelahi, bahkan hampir membunuhnya, namun kini justru begitu tenang bak seorang pemuda sopan yang beretika.

Apa Xiao Junjie memang seperti ini ketika berada di dalam istana kekaisaran?

“Kau jangan melihat lagi. Apa kau tidak sadar kalau Kaisar Baili sejak tadi selalu melirikmu?” tanya Yinghao.

“Aku hanya tidak suka bersaing dengan seorang pria. Kau lihat, Xiao Junjie itu bermuka dua. Di depanku arogan dan emosian, di depan kaisar begitu anggun dan tenang,” jawab Qingyi pelan.

Xiao Junjie sempat meliriknya sekilas. Lirikan itu membuat Qingyi kesal, karena dia tahu kalau Xiao Junjie sedang menunjukkan bahwa statusnya lebih tinggi di sini dibandingkan dengannya. Tidak peduli seberapa sulit menjalankan misi itu, Qingyi bersumpah akan membuat Baili Qingchen meninggalkan Xiao Junjie dengan sukarela dan menghancurkannya berkeping-keping.

Perjamuan kecil itu sudah hampir selesai. Baili Qingchen baru kembali dari luar, namun ayahandanya sudah tidak ada di dalam aula. Yang tersisa hanyalah Janda Selir Sun dan kedua istri serta pendampingnya. Baili Qingchen menghela napas.

Apakah dia pergi terlalu lama hingga melewatkan momen perjamuan penyambutan keluarga baru kekaisaran?

Terpopuler

Comments

_cloetffny

_cloetffny

halahhhh, tar ditinggalin nangess

2024-05-23

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussehat

2024-01-27

0

Aze_reen"

Aze_reen"

lanjut kk..

2022-12-26

3

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1: Masuk Portal
2 Bagian 2: Pengurus Rumah Kecil
3 Bagian 3: Sedan Merah Pengantin
4 Bagian 4: Upacara
5 Bagian 5: Kunjungan Istri Pertama
6 Bagian 6: Dua Permaisuri
7 Bagian 7: Sosok Kaisar Baili
8 Bagian 8: Menekan Sebelum Ditekan
9 Bagian 9: Jalan Ibukota
10 Bagian 10: Taruhan
11 Bagian 11: Keluarga Sampah
12 Bagian 12: Ledakan Misterius
13 Bagian 13: Menagih Utang
14 Bagian 14: Menyusun CV
15 Bagian 15: Mengambil Langkah
16 Bagian 16: Misi Pengganti
17 Bagian 17: Keterlibatan Orang Lain
18 Bagian 18: Penyakit Aneh Raja Changle
19 Bagian 19: Tuduhan Bersih
20 Bagian 20: Senam Pagi
21 Bagian 21: Mengajari Adik Ipar
22 Bagian 22: Empat Sehat Lima Sempurna
23 Bagian 23: Misi Khusus Xizhou
24 Bagian 24: Sebuah Serangan
25 Bagian 25: Mengunjungi Yang Mulia
26 Bagian 26: Bertemu Ibu
27 Bagian 27: Satu Kamar Lagi
28 Bagian 28: Petunjuk Misi
29 Bagian 29: Identitas Asli Nyonya Zhao
30 Bagian 30: Ikut Campur
31 Bagian 31: Bingung
32 Bagian 32: Firasat Buruk
33 Bagian 33: Melarikan Diri
34 Bagian 34: Pelajaran untuk Adik Tersayang
35 Bagian 35: Menyerahlah!
36 Bagian 36: Meminjam Tangan
37 Bagian 37: Sebuah Pembalasan
38 Bagian 38: Rahasia dan Rahasia
39 Bagian 39: Perihal Istri Pertama
40 Bagian 40: Opera Tujuh Rupa
41 Bagian 41: Tidak Ada Gunanya
42 Bagian 42: Kepercayaan yang Horor
43 Bagian 43: Berpikir Tentang Tarian Pedang
44 Bagian 44: Mengamankan Orang
45 Bagian 45: Penahanan
46 Bagian 46: Solusi untuk Pangeran Ketiga
47 Bagian 47: Pembatalan
48 Bagian 48: Kotak Makan
49 Bagian 49. Perkelahian Tengah Kota
50 Bagian 50: Hukuman Mandiri
51 Bagian 51: Dialog
52 Bagian 52: Interogasi
53 Bagian 53: Sebuah Kecurigaan
54 Bagian 54: Ingin Menghindar
55 Bagian 55: Sedikit Penasaran
56 Bagian 56: Bujuk Rayu
57 Bagian 57: Menginginkan Kesepakatan
58 Bagian 58: Dua Ikan dalam Satu Kail
59 Bagian 59: Permintaan Kaisar Baili
60 Bagian 60: Pemakzulan
61 Bagian 61: Marah
62 Bagian 62: Rahasia Hubungan
63 Bagian 63: Menuntaskan Dendam Lama
64 Bagian 64: Mahakarya Putri Permaisuri
65 Bagian 65: Hadiah Permintaan Maaf
66 Bagian 66: Bola Nasi Kecil
67 Bagian 67: Kunjungan Kakak
68 Bagian 68: Jamuan Istana
69 Bagian 69: Hadiah Pernikahan
70 Bagian 70: Mengacaukan Malam Pertama
71 Bagian 71: Jatuh Bersama
72 Bagian 72: Lelucon Istana Bingyue
73 Bagian 73: Ucapan Selamat Tinggal
74 Bagian 74: Mencium Bau Konspirasi
75 Bagian 75: Terlalu Penasaran
76 Bagian 76: Hari Festival
77 Bagian 77: Hanya Seorang Selir!
78 Bagian 78: Catatan Obat
79 Bagian 79: Pengejaran
80 Bagian 80: Sama-Sama Terluka
81 Bagian 81: Obrolan Malam yang Panjang
82 Bagian 82: Jebakan Putri Permaisuri
83 Bagian 83: Jangan Terluka Untukku
84 Bagian 84: Pemeriksaan
85 Bagian 85: Bukan Dokter Kandungan
86 Bagian 86: Sepasang Angsa Putih
87 Bagian 87: Sepasang Mata Sejuta Rahasia
88 Bagian 88: Manis Seperti Gula
89 Bagian 89: Bara Api Istana Harem
90 Bagian 90: Meminta Bantuan
91 Bagian 91: Reservasi Kematian
92 Bagian 92: Jangan Memaksaku!
93 Bagian 93: Kecurigaan Satu Nama
94 Bagian 94: Memutuskan Tangan Kanan
95 Bagian 95: Jatuh Sakit
96 Bagian 96: Satu Tebasan Pedang
97 Bagian 97: Merawat Istri
98 Bagian 98: Pengikut Baru
99 Bagian 99: Dilema Sang Raja
100 Bagian 100: Manis dan Menyedihkan di Waktu Bersamaan
101 Bagian 101: Keputusan Sulit
102 Bagian 102: Gigitan Serangga
103 Bagian 103: Orang yang Tidak Lagi Sama
104 Bagian 104: Ayo Bertarung Denganku!
105 Bagian 105: Iblis Kecil Tidak Bisa Diganggu!
106 Bagian 106: Paman, Kau Juga Digigit Serangga?
107 Bagian 107: Masih Ada Tempat
108 Bagian 108: Bertemu Kembali
109 Bagian 109: Sebuah Peringatan Dini
110 Bagian 110: Mengunjungi Ibu Mertua
111 Bagian 111: Seperti Pakaian Dinas
112 Bagian 112: Pindah Kereta
113 Bagian 113: Tragedi Malam Musim Semi
114 Bagian 114: Penculikan
115 Bagian 115: Kemarahan Raja yang Mengerikan
116 Bagian 116: Pencarian
117 Bagian 117: Hancurkan Saja!
118 Bagian 118: Biarkan Dia yang Memutuskan Sendiri!
119 Bagian 119: Saling Merawat
120 Bagian 120: Permintaan Maaf Kaisar
121 Bagian 121: Gajah di Balik Batu
122 Bagian 122: Teman Masa Kecil
123 Bagian 123: Dianggap Selir
124 Bagian 124: Ayo Bercerai!
125 Bagian 125: Rumah Bordil
126 Bagian 126: Biarkan Aku Bersikap Egois
127 Bagian 127: Purnama yang Terbelah
128 Bagian 128: Cara Meminta Maaf yang Benar
129 Bagian 129: Bekerja Sama dengan Kaisar
130 Bagian 130: Memulai Pertunjukkan
131 Bagian 131: Mengobati dengan Tubuh?
132 Bagian 132: Otak Perencana
133 Bagian 133: Bermimpi Lagi
134 Bagian 134: Pemenang Taruhan
135 Bagian 135: Lakukan Apapun yang Kau Inginkan!
136 Bagian 136: Skenario Lain
137 Bagian 137: Berani Bermain Trik
138 Bagian 138: Pengkhianat Pengadilan
139 Bagian 139: Tidak Boleh Menyembunyikan Apapun
140 Bagian 140: Sketsa
141 Bagian 141: Kehamilan Selir Xian
142 Bagian 142: Membujuk Kaisar
143 Bagian 143: Ucapan Selamat Ulang Tahun
144 Bagian 144: Orang yang Tidak Sabar
145 Bagian 145: Laporan Rahasia
146 Bagian 146: Ucapan Perpisahan
147 Bagian 147: Menjebak Kaisar
148 Bagian 148: Bersabarlah, Adik!
149 Bagian 149: Menyadari Jebakan
150 Bagian 150: Penjemputan
151 Bagian 151: Aksi Pengamanan
152 Bagian 152: Dekret Rahasia
153 Bagian 153: Pertarungan Akhir
154 Bagian 154: Penukaran Hidup dan Mati
155 Bagian 155: Kembali?
156 Bagian 156: Pertemuan Kembali
157 Bagian 157: Kisah yang Sebenarnya
158 SIDE STORY 1: SETELAH DIA PERGI
159 SIDE STORY 2: TARUHAN LIU QINGTI DAN BAILI QINGYAN
160 SIDE STORY 3: PERTOBATAN KAISAR BAILI
161 Pengumuman
162 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Bagian 1: Masuk Portal
2
Bagian 2: Pengurus Rumah Kecil
3
Bagian 3: Sedan Merah Pengantin
4
Bagian 4: Upacara
5
Bagian 5: Kunjungan Istri Pertama
6
Bagian 6: Dua Permaisuri
7
Bagian 7: Sosok Kaisar Baili
8
Bagian 8: Menekan Sebelum Ditekan
9
Bagian 9: Jalan Ibukota
10
Bagian 10: Taruhan
11
Bagian 11: Keluarga Sampah
12
Bagian 12: Ledakan Misterius
13
Bagian 13: Menagih Utang
14
Bagian 14: Menyusun CV
15
Bagian 15: Mengambil Langkah
16
Bagian 16: Misi Pengganti
17
Bagian 17: Keterlibatan Orang Lain
18
Bagian 18: Penyakit Aneh Raja Changle
19
Bagian 19: Tuduhan Bersih
20
Bagian 20: Senam Pagi
21
Bagian 21: Mengajari Adik Ipar
22
Bagian 22: Empat Sehat Lima Sempurna
23
Bagian 23: Misi Khusus Xizhou
24
Bagian 24: Sebuah Serangan
25
Bagian 25: Mengunjungi Yang Mulia
26
Bagian 26: Bertemu Ibu
27
Bagian 27: Satu Kamar Lagi
28
Bagian 28: Petunjuk Misi
29
Bagian 29: Identitas Asli Nyonya Zhao
30
Bagian 30: Ikut Campur
31
Bagian 31: Bingung
32
Bagian 32: Firasat Buruk
33
Bagian 33: Melarikan Diri
34
Bagian 34: Pelajaran untuk Adik Tersayang
35
Bagian 35: Menyerahlah!
36
Bagian 36: Meminjam Tangan
37
Bagian 37: Sebuah Pembalasan
38
Bagian 38: Rahasia dan Rahasia
39
Bagian 39: Perihal Istri Pertama
40
Bagian 40: Opera Tujuh Rupa
41
Bagian 41: Tidak Ada Gunanya
42
Bagian 42: Kepercayaan yang Horor
43
Bagian 43: Berpikir Tentang Tarian Pedang
44
Bagian 44: Mengamankan Orang
45
Bagian 45: Penahanan
46
Bagian 46: Solusi untuk Pangeran Ketiga
47
Bagian 47: Pembatalan
48
Bagian 48: Kotak Makan
49
Bagian 49. Perkelahian Tengah Kota
50
Bagian 50: Hukuman Mandiri
51
Bagian 51: Dialog
52
Bagian 52: Interogasi
53
Bagian 53: Sebuah Kecurigaan
54
Bagian 54: Ingin Menghindar
55
Bagian 55: Sedikit Penasaran
56
Bagian 56: Bujuk Rayu
57
Bagian 57: Menginginkan Kesepakatan
58
Bagian 58: Dua Ikan dalam Satu Kail
59
Bagian 59: Permintaan Kaisar Baili
60
Bagian 60: Pemakzulan
61
Bagian 61: Marah
62
Bagian 62: Rahasia Hubungan
63
Bagian 63: Menuntaskan Dendam Lama
64
Bagian 64: Mahakarya Putri Permaisuri
65
Bagian 65: Hadiah Permintaan Maaf
66
Bagian 66: Bola Nasi Kecil
67
Bagian 67: Kunjungan Kakak
68
Bagian 68: Jamuan Istana
69
Bagian 69: Hadiah Pernikahan
70
Bagian 70: Mengacaukan Malam Pertama
71
Bagian 71: Jatuh Bersama
72
Bagian 72: Lelucon Istana Bingyue
73
Bagian 73: Ucapan Selamat Tinggal
74
Bagian 74: Mencium Bau Konspirasi
75
Bagian 75: Terlalu Penasaran
76
Bagian 76: Hari Festival
77
Bagian 77: Hanya Seorang Selir!
78
Bagian 78: Catatan Obat
79
Bagian 79: Pengejaran
80
Bagian 80: Sama-Sama Terluka
81
Bagian 81: Obrolan Malam yang Panjang
82
Bagian 82: Jebakan Putri Permaisuri
83
Bagian 83: Jangan Terluka Untukku
84
Bagian 84: Pemeriksaan
85
Bagian 85: Bukan Dokter Kandungan
86
Bagian 86: Sepasang Angsa Putih
87
Bagian 87: Sepasang Mata Sejuta Rahasia
88
Bagian 88: Manis Seperti Gula
89
Bagian 89: Bara Api Istana Harem
90
Bagian 90: Meminta Bantuan
91
Bagian 91: Reservasi Kematian
92
Bagian 92: Jangan Memaksaku!
93
Bagian 93: Kecurigaan Satu Nama
94
Bagian 94: Memutuskan Tangan Kanan
95
Bagian 95: Jatuh Sakit
96
Bagian 96: Satu Tebasan Pedang
97
Bagian 97: Merawat Istri
98
Bagian 98: Pengikut Baru
99
Bagian 99: Dilema Sang Raja
100
Bagian 100: Manis dan Menyedihkan di Waktu Bersamaan
101
Bagian 101: Keputusan Sulit
102
Bagian 102: Gigitan Serangga
103
Bagian 103: Orang yang Tidak Lagi Sama
104
Bagian 104: Ayo Bertarung Denganku!
105
Bagian 105: Iblis Kecil Tidak Bisa Diganggu!
106
Bagian 106: Paman, Kau Juga Digigit Serangga?
107
Bagian 107: Masih Ada Tempat
108
Bagian 108: Bertemu Kembali
109
Bagian 109: Sebuah Peringatan Dini
110
Bagian 110: Mengunjungi Ibu Mertua
111
Bagian 111: Seperti Pakaian Dinas
112
Bagian 112: Pindah Kereta
113
Bagian 113: Tragedi Malam Musim Semi
114
Bagian 114: Penculikan
115
Bagian 115: Kemarahan Raja yang Mengerikan
116
Bagian 116: Pencarian
117
Bagian 117: Hancurkan Saja!
118
Bagian 118: Biarkan Dia yang Memutuskan Sendiri!
119
Bagian 119: Saling Merawat
120
Bagian 120: Permintaan Maaf Kaisar
121
Bagian 121: Gajah di Balik Batu
122
Bagian 122: Teman Masa Kecil
123
Bagian 123: Dianggap Selir
124
Bagian 124: Ayo Bercerai!
125
Bagian 125: Rumah Bordil
126
Bagian 126: Biarkan Aku Bersikap Egois
127
Bagian 127: Purnama yang Terbelah
128
Bagian 128: Cara Meminta Maaf yang Benar
129
Bagian 129: Bekerja Sama dengan Kaisar
130
Bagian 130: Memulai Pertunjukkan
131
Bagian 131: Mengobati dengan Tubuh?
132
Bagian 132: Otak Perencana
133
Bagian 133: Bermimpi Lagi
134
Bagian 134: Pemenang Taruhan
135
Bagian 135: Lakukan Apapun yang Kau Inginkan!
136
Bagian 136: Skenario Lain
137
Bagian 137: Berani Bermain Trik
138
Bagian 138: Pengkhianat Pengadilan
139
Bagian 139: Tidak Boleh Menyembunyikan Apapun
140
Bagian 140: Sketsa
141
Bagian 141: Kehamilan Selir Xian
142
Bagian 142: Membujuk Kaisar
143
Bagian 143: Ucapan Selamat Ulang Tahun
144
Bagian 144: Orang yang Tidak Sabar
145
Bagian 145: Laporan Rahasia
146
Bagian 146: Ucapan Perpisahan
147
Bagian 147: Menjebak Kaisar
148
Bagian 148: Bersabarlah, Adik!
149
Bagian 149: Menyadari Jebakan
150
Bagian 150: Penjemputan
151
Bagian 151: Aksi Pengamanan
152
Bagian 152: Dekret Rahasia
153
Bagian 153: Pertarungan Akhir
154
Bagian 154: Penukaran Hidup dan Mati
155
Bagian 155: Kembali?
156
Bagian 156: Pertemuan Kembali
157
Bagian 157: Kisah yang Sebenarnya
158
SIDE STORY 1: SETELAH DIA PERGI
159
SIDE STORY 2: TARUHAN LIU QINGTI DAN BAILI QINGYAN
160
SIDE STORY 3: PERTOBATAN KAISAR BAILI
161
Pengumuman
162
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!