“Cepat keluarkan perempuan sialan itu! Aku akan mengajarinya dengan baik!”
Suara menggelegar itu memecah konsentrasi Qingyi.
“Nyonya, aku mohon jangan menyiksa putriku lagi! Kau tidak boleh menikahkan dia dengan Raja Changle, hidupnya akan benar-benar hancur!” mohon seorang wanita lain sambil menahan kaki perempuan itu. Dari nadanya, dia sepertinya berbicara sambil menangis.
“Minggir! Hanya seorang selir tetapi berani tidak mematuhiku? Pelayan! Cepat seret wanita rendahan ini!”
“Nyonya Besar, kumohon! Jangan menikahkan Qingyi pada Raja Changle. Dia gadis baik-baik, bagaimana bisa menikah dengan seorang pria yang tidak normal? Hidupnya benar-benar akan hancur!” mohon suara wanita yang lainnya.
“Bagus! Kaisar berbaik hati menikahkan putrimu dengan seorang pangeran, kau masih menghinanya? Apa kau pikir kediaman Perdana Menteri mampu menampung dosa keserakahan kalian?”
Qingyi mencoba mencerna apa yang sedang terjadi. Yinghao berkata kalau dia akan tahu peran apa yang dia mainkan begitu keluar dari ruangan dimensi, tetapi Qingyi sungguh tidak mengira akan disuguhi kejadian seperti ini ketika baru membuka mata.
“Kalian sekumpulan orang rendahan, ingin membantah dekrit Kaisar? Apa kalian ingin menarik kediaman perdana menteri ke kuburan bersama kalian?” perempuan setengah tua itu kembali berteriak.
“Kau, gadis sialan! Mengapa masih bersembunyi? Liu Qingyi, apa kau pikir statusmu begitu mulia di sini?”
Teriakan perempuan setengah tua itu membuat kepala Qingyi serasa meledak dalam seketika, dan di waktu yang bersamaan, dia langsung mengingat jalan cerita yang dia buat dalam novelnya itu. Terlepas dari ketidakpercayaannya, Qingyi memiliki sesuatu yang penting yang harus dia lakukan sekarang.
Qingyi benar-benar mendapat musibah besar.
Dia memikirkannya beberapa detik sebelum sosok-sosok manusia di depannya bergerak maju. Qingyi meminta Yinghao untuk menghentikan waktu beberapa saat agar dia bisa mencernanya dengan baik.
Perdana menteri? Liu Qingyi? Itu adalah nama tokoh figuran yang terdapat di dalam cerita itu!
Qingyi langsung lemas. Dia mengira dia akan memerankan sosok Putri Yilan – seorang putri kekaisaran yang anggun dan cantik, atau menjadi Luo Niang – sepupu dari Raja Changle yang menjadi tokoh utama dalam cerita ini.
Tidak disangka, Qingyi malah memerankan sosok wanita figuran – Liu Qingyi, seorang putri perdana menteri yang tidak banyak diceritakan dalam novel dan memiliki akhir kehidupan yang tragis.
Karakter Liu Qingyi adalah lemah. Dalam novelnya, Qingyi menuliskan bahwa tokoh ini merupakan putri perdana menteri yang lahir dari selir dan tidak disayangi di keluarga. Liu Qingyi ini diperlakukan tidak adil dan selalu ditindas, tetapi di setiap penindasan itu, dia selalu berusaha melawan.
Tidak banyak bagian yang dia tuliskan untuk karakter ini. Qingyi hanya ingat tokoh ini muncul di awal cerita, ketika hendak menikah dan saat kematiannya yang begitu tragis.
Qingyi masuk ke dalam alur ketika karakter Liu Qingyi disiksa karena menolak pernikahan hingga dikurung di dalam gudang. Kalau tidak salah, itu adalah momen beberapa jam sebelum Liu Qingyi menikah ke mansion Raja Changle untuk menjadi istri penangkal penyakit, sebuah pernikahan yang menghancurkan hidup Liu Qingyi.
Yinghao mengakhiri fase pending waktu yang tidak lama. Tetapi, itu cukup menguntungkan bagi Qingyi karena dia sudah bisa memahami realitanya di dunia ini. Sosok perempuan setengah tua itu ternyata adalah istri perdana menteri, nyonya besar kediaman yang memegang semua kendali keluarga.
Pantas saja dia begitu galak dan kata-katanya sangat kejam!
Istri perdana menteri semakin mendekat. Ketika dia sampai di depan Qingyi, tangannya meraih dagu gadis itu dan menekannya hingga rahang Qingyi – atau yang saat ini sudah menjadi Liu Qingyi meringis kesakitan. Istri perdana menteri juga mengangkat wajahnya, lalu tertawa sumbang.
“Kau hanya punya wajah yang lebih baik dari putriku! Memangnya kenapa jika kau yang terpilih?”
Qingyi ingin melepaskan diri, namun begitu dia bergerak, seluruh tubuhnya langsung terasa sakit. Karakter ini pernah disiksa sebelum pernikahan. Tampaknya, itu sudah terjadi. Penyiksaan yang dia alami benar-benar tidak kecil. Dia hampir menjadi gelandangan yang ditindas gelandangan lain.
“Heh, tatapanmu itu sungguh menyebalkan. Kita lihat apakah kau masih bisa menatapku dengan mata seperti itu atau tidak!”
Istri perdana menteri menampar wajah Qingyi dengan keras. Rasa perih itu kembali menjalar. Sialan, mengapa rasa sakitnya begitu nyata. Qingyi tidak terima dirinya diperlakukan seperti binatang.
Bahkan seburuk apapun seorang manusia, menyiksanya seperti ini sama saja dengan membunuhnya. Ia kemudian berdiri dan berbalik menampar wajah istri perdana menteri. Kedua bola mata istri perdana menteri membulat seperti hendak meloncat keluar dari tempatnya
“Kau berani!”
Qingyi menatap dingin istri perdana menteri. Jadi, seperti ini rupanya wujud asli dari karakter fiksinya. Dia tidak salah mengingatnya, istri perdana menteri memang kejam dan tidak berperasaan.
Siapapun yang menghalanginya bisa dia singkirkan. Jika tidak, mana mungkin dia bertahan di kursi nyonya besar perdana menteri hingga sekarang kalau kemampuannya tidak sehebat itu.
“Aku akan menikah.”
Istri perdana menteri tertawa sumbang.
“Kenapa? Bukankah kemarin kau mati-matian menolak dan mau bunuh diri? Apa sekarang kau berubah pikiran?” tanya istri perdana menteri sambil terus menekan rahang Qingyi.
“Aku akan menikah!” Qingyi mengulang perkataannya. Demi misi dan tidak ingin mendapat siksaan lebih lanjut, dia memilih berjalan sesuai alur.
Qingyi tahu bahwa penyiksaan yang dia alami merupakan sebuah bentuk penindasan karena dia menolak dekret pernikahan yang diberikan oleh Kaisar Baili. Qingyi sebagai seorang wanita muda, tentu tidak akan membiarkan dirinya menikah dengan Raja Changle, paman Kaisar Baili yang penyakitan.
Dalam arti khusus, Raja Changle itu telah memiliki seorang istri, tetapi bukan seorang wanita, melainkan seorang pria. Kemudian, pangeran itu tiba-tiba memiliki penyakit aneh yang tidak bisa disembuhkan, yang membuat hidupnya tidak lebih dari seorang biksu, hanya bisa memakan makanan tawar tanpa rasa.
Istri pertama sang pangeran kemudian meninggal, dan pangeran tersebut menjadi duda selama bertahun-tahun. Ia hanya ditemani sahabatnya yang katanya sehidup semati.
Penulis menempatkan penyakit itu sebagai kutukan langit karena Raja Changle menikahi seorang pria, lalu membuat karakter Liu Qingyi menikah dengan dekret ke mansion Raja Changle sebagai pernikahan untuk menangkal penyakit.
Liu Qingyi yang asli pada akhirnya menyetujui pernikahan tersebut dengan syarat. Setelah dia menikah ke mansion Raja Changle, semua orang di kediaman perdana menteri tidak boleh menyiksa ibunya lagi.
Liu Qingyi asli juga menambahkan satu syarat bahwa ibunya harus pindah ke kediaman lain dan tidak boleh ada yang mengganggunya. Istri perdana menteri yang kejam menyetujui syarat itu.
“Cepat bawa perempuan sialan ini! Dandani dia dan antarkan ke mansion Raja Changle!” Istri perdana menteri kembali berteriak.
Qingyi diseret keluar dari ruangan pengap itu dalam kondisi yang masih mengkhawatirkan. Dia dibawa ke sebuah ruangan, lalu diceburkan ke dalam bak berisi air dingin tanpa perasaan.
Qingyi membenci penindasan ini, tetapi ini bukan saatnya untuk membalas mereka. Luka-luka di tubuhnya langsung berdenyut. Qingyi kembali meringis.
“Yinghao, apa kau bisa merubah air ini menjadi air hangat?” tanya Qingyi.
Yinghao yang tadi bersembunyi sekarang muncul kembali. Panda kecil itu bersyukur karena tuannya ini bersikap pintar dan bertindak sesuai situasi.
“Bisa,” jawabnya.
Yinghao kemudian mengeluarkan sebuah benda bulat berkaca, lalu memasukannya ke dalam air. Seketika, air itu menjadi hangat dan harum. Seluruh luka di tubuh Qingyi langsung menghilang tanpa bekas. Tubuhnya sekarang terasa sangat bugar dan sehat serta bertenaga.
“Ini adalah ekstraksi dari air terjun di ruang dimensi. Kau bisa menggunakannya untuk menyembuhkan luka dan memulihkan tenaga,” terang Yinghao setelah beberapa saat.
Qingyi berdecak kagum. Tidak disangka kalau air terjun di ruang dimensi itu begitu berkhasiat.
Beberapa pelayan yang kurang ajar tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu. Jumlahnya tiga orang. Pelayan-pelayan itu menarik Qingyi dari bak mandi, lalu memaksanya memakai baju pengantin berwarna merah yang panjang. Gerakannya sangat kasar hingga Qingyi merasa muak.
“Aku bisa sendiri!” serunya sambil menghentakkan tangan, membuat para pelayan itu seketika terkejut. Gadis sialan ini ternyata bisa melawan? Bukankah dia masih sangat lemah karena penyiksaan hebat yang dialaminya?
Pada fase tersebut, para pelayan itu mulai ketakutan. Mereka melihat sorot mata tidak senang di mata Qingyi. Namun, sorot itu justru membuat mereka membeku di tempat. Ini tidak seperti Qingyi si bodoh tidak berguna itu, ini seperti seseorang yang lain.
Saat selesai memakai gaun, para pelayan yang agak ketakutan lalu mendandaninya seperti pengantin pada umumnya. Anehnya, mereka tidak melihat bekas penyiksaan di wajah gadis itu.
Bukankah kemarin gadis itu baru saja ditampar berkali-kali? Mengapa pipinya tidak membengkak dan kulitnya justru sangat halus?
“Apa kalian sudah selesai? Jika kalian sudah selesai, pergi!” bentak Qingyi. Para pelayan itu langsung keluar penuh ketakutan.
“Kau memang wanita yang sangat galak! Kau lihat, pelayan itu lari terbirit-birit,” ujar Yinghao setelah para pelayan itu pergi.
Sambil mematut dirinya di depan cermin, Qingyi hanya mendengus. Sebenarnya, itu bukan apa-apa. Dia bisa membunuh para pelayan itu seperti membunuh karakter dalam novelnya, namun di hari yang penting ini dia tidak bisa melakukan itu.
“Kalau bukan karena misi, aku sangat malas berurusan dengan mereka,” seloroh Qingyi. Dia menyelipkan sebuah jepit rambut perak ke rambutnya yang telah disanggul rapi.
“Hm, dandanan kuno ini terlihat bagus juga. Yinghao, kau lihat, apakah aku sudah seperti pengantin dari keluarga bangsawan besar?”
Yinghao mendengus.
Suara tabuhan musik pengiring pengantin tiba-tiba terdengar. Rombongan penjemput pengantin dari mansion Raja Changle sepertinya telah tiba. Beberapa orang kemudian bergegas masuk, lalu membawa Qingyi keluar dari kediaman. Kepalanya tertutup kain merah pernikahan. Dia hanya bisa melihat sepatu yang dia kenakan.
Lalu, sebuah rangka dari kayu terlihat di matanya. Ini mungkin kaki dari sedan merah pengantin. Seseorang kemudian mendorongnya masuk ke dalam sedan tanpa perasaan hingga tubuh Qingyi beradu dengan kursi sedan. Setelah itu, sedan diangkat oleh empat orang dan diarak menuju mansion Raja Changle.
Qingyi merasa mual karena dia baru pertama kali naik sedan seperti ini. Untung saja Yinghao memberinya obat hingga kepalanya tidak terasa pusing. Jika tidak, dia mungkin akan mengotori baju pernikahannya, walaupun tidak ada apapun di perutnya karena sejak dia datang ke sini, dia belum memakan apapun.
Setelah setengah jam, sedan berhenti. Musik pengiring pengantin masih berbunyi. Antrian rombongan pengiring pengantin mengular sepanjang jalan kota. Ini adalah pernikahan dari kaisar, siapa pun ingin memeriahkannya. Bunyi petasan menyusul kemudian.
Pintu sedan tiba-tiba diketuk seseorang. Setelah Qingyi menjawab dengan beberapa kata, pintu sedan itu terbuka. Sebuah tangan seputih susu terulur ke dalam, bersiap menyambut tangan Qingyi untuk dipapah keluar dari sedan. Kuku-kukunya panjang namun tampak terawat.
Qingyi tiba-tiba memiliki ide. Pria yang akan dinikahinya hari ini terkenal suka menindas orang sewaktu muda. Sebelum pindah dari istana, para pelayan di kediamannya sering mengeluh kepada Janda Selir Sun, ibu kandungnya.
Pria itu sering membuat para pelayannya kewalahan karena perilakunya yang arogan. Di saat dewasa malah berubah menjadi kejam dan bertampang dingin. Banyak bangsawan yang mengantri ingin menikahkan putrinya ke kediaman, namun pria ini malah memilih menikahi sesama pria.
Pernikahan ini tidak akan seru jika dia tidak membuat sedikit keributan. Qingyi tidak menyambut uluran tangan itu, dia malah menepisnya lalu meletakkan sebuah penggaruk punggung yang didapat dari ruang dimensi di telapak tangan itu. Dia juga memukul pelan punggung tangannya hingga pemilik tangan itu bereaksi.
Uluran tangan itu keluar dari pintu. Dalam waktu bersamaan, Qingyi melompat keluar dari sedan. Kerudungnya terbang hingga wajahnya terpampang jelas di depan semua orang. Di depannya, seorang pria berjubah merah pengantin tampak terkejut sambil memperhatikan penggaruk punggung di telapak tangannya. Mereka yang menyaksikan adegan itu juga terpana.
Ia terkesiap. Semua bayangan tentang sosok Raja Changle yang sudah berumur sirna. Qingyi salah paham terhadap arti ‘paman’ kaisar. Pria di hadapannya bukanlah pria berumur dengan kumis tipis dan tangan yang besar nan berurat, melainkan sesosok pria muda berumur dua puluh lima tahunan. Tubuhnya tegap, pahatan wajahnya begitu simetris dengan mata khas Tiongkok yang menawan.
Qingyi bersitatap dengan pria itu. Sekilas, dia mirip dengan seseorang yang pernah ditemui olehnya beberapa tahun lalu. Alis tebal nan hitam itu melengkung indah di atas matanya, menimbulkan kesan bahwa pemiliknya memiliki temperamen tegas. Tubuhnya terbilang gagah untuk pemuda setingkat pangeran. Namun, kesan yang didapatkan Qingyi kepadanya justru buruk.
“Ah, penggaruk punggung itu untukmu saja!”
Pria itu menatap penggaruk punggung di tangannya. Ketika dia menoleh, Qingyi sudah berbalik mendahuluinya masuk ke dalam kediaman.
Gadis itu berjalan masuk dengan angkuh ke dalam mansion tanpa menghiraukan suara-suara di belakangnya yang mulai membicarakannya. Dengan gaun pengantin merah yang panjang tanpa penutup kepala, sosoknya seperti seorang dewi yang baru turun dari langit. Orang-orang di dalam mansion Raja Changle menatapnya tanpa henti.
“Yang Mulia, apa kau tidak akan menyusul calon istrimu?” seorang pengurus mansion menepuk pundak pria berjubah pengantin yang masih tertegun.
Seketika, pria itu langsung masuk ke dalam tanpa mengatakan apapun.
...***...
...Buat yang mau tau, Otor coba visualisasikan karakter Baili Qingchen sama ayangnya Otor di bawah ya hihi
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trusceria
2024-01-27
0
Kartika Lina
pengantin bar bar 😂😂
2024-01-10
0
🌲🌲🌲 🍎🍎🍎 🌲🌲🌲
waahh Cheng Yi
2023-09-23
0