Bagian 3: Sedan Merah Pengantin

“Cepat keluarkan perempuan sialan itu! Aku akan mengajarinya dengan baik!”

Suara menggelegar itu memecah konsentrasi Qingyi.

“Nyonya, aku mohon jangan menyiksa putriku lagi! Kau tidak boleh menikahkan dia dengan Raja Changle, hidupnya akan benar-benar hancur!” mohon seorang wanita lain sambil menahan kaki perempuan itu. Dari nadanya, dia sepertinya berbicara sambil menangis.

“Minggir! Hanya seorang selir tetapi berani tidak mematuhiku? Pelayan! Cepat seret wanita rendahan ini!”

“Nyonya Besar, kumohon! Jangan menikahkan Qingyi pada Raja Changle. Dia gadis baik-baik, bagaimana bisa menikah dengan seorang pria yang tidak normal? Hidupnya benar-benar akan hancur!” mohon suara wanita yang lainnya.

“Bagus! Kaisar berbaik hati menikahkan putrimu dengan seorang pangeran, kau masih menghinanya? Apa kau pikir kediaman Perdana Menteri mampu menampung dosa keserakahan kalian?”

Qingyi mencoba mencerna apa yang sedang terjadi. Yinghao berkata kalau dia akan tahu peran apa yang dia mainkan begitu keluar dari ruangan dimensi, tetapi Qingyi sungguh tidak mengira akan disuguhi kejadian seperti ini ketika baru membuka mata.

“Kalian sekumpulan orang rendahan, ingin membantah dekrit Kaisar? Apa kalian ingin menarik kediaman perdana menteri ke kuburan bersama kalian?” perempuan setengah tua itu kembali berteriak.

“Kau, gadis sialan! Mengapa masih bersembunyi? Liu Qingyi, apa kau pikir statusmu begitu mulia di sini?”

Teriakan perempuan setengah tua itu membuat kepala Qingyi serasa meledak dalam seketika, dan di waktu yang bersamaan, dia langsung mengingat jalan cerita yang dia buat dalam novelnya itu. Terlepas dari ketidakpercayaannya, Qingyi memiliki sesuatu yang penting yang harus dia lakukan sekarang.

Qingyi benar-benar mendapat musibah besar.

Dia memikirkannya beberapa detik sebelum sosok-sosok manusia di depannya bergerak maju. Qingyi meminta Yinghao untuk menghentikan waktu beberapa saat agar dia bisa mencernanya dengan baik.

Perdana menteri? Liu Qingyi? Itu adalah nama tokoh figuran yang terdapat di dalam cerita itu!

Qingyi langsung lemas. Dia mengira dia akan memerankan sosok Putri Yilan – seorang putri kekaisaran yang anggun dan cantik, atau menjadi Luo Niang – sepupu dari Raja Changle yang menjadi tokoh utama dalam cerita ini.

Tidak disangka, Qingyi malah memerankan sosok wanita figuran – Liu Qingyi, seorang putri perdana menteri yang tidak banyak diceritakan dalam novel dan memiliki akhir kehidupan yang tragis.

Karakter Liu Qingyi adalah lemah. Dalam novelnya, Qingyi menuliskan bahwa tokoh ini merupakan putri perdana menteri yang lahir dari selir dan tidak disayangi di keluarga. Liu Qingyi ini diperlakukan tidak adil dan selalu ditindas, tetapi di setiap penindasan itu, dia selalu berusaha melawan.

Tidak banyak bagian yang dia tuliskan untuk karakter ini. Qingyi hanya ingat tokoh ini muncul di awal cerita, ketika hendak menikah dan saat kematiannya yang begitu tragis.

Qingyi masuk ke dalam alur ketika karakter Liu Qingyi disiksa karena menolak pernikahan hingga dikurung di dalam gudang. Kalau tidak salah, itu adalah momen beberapa jam sebelum Liu Qingyi menikah ke mansion Raja Changle untuk menjadi istri penangkal penyakit, sebuah pernikahan yang menghancurkan hidup Liu Qingyi.

Yinghao mengakhiri fase pending waktu yang tidak lama. Tetapi, itu cukup menguntungkan bagi Qingyi karena dia sudah bisa memahami realitanya di dunia ini. Sosok perempuan setengah tua itu ternyata adalah istri perdana menteri, nyonya besar kediaman yang memegang semua kendali keluarga.

Pantas saja dia begitu galak dan kata-katanya sangat kejam!

Istri perdana menteri semakin mendekat. Ketika dia sampai di depan Qingyi, tangannya meraih dagu gadis itu dan menekannya hingga rahang Qingyi – atau yang saat ini sudah menjadi Liu Qingyi meringis kesakitan. Istri perdana menteri juga mengangkat wajahnya, lalu tertawa sumbang.

“Kau hanya punya wajah yang lebih baik dari putriku! Memangnya kenapa jika kau yang terpilih?”

Qingyi ingin melepaskan diri, namun begitu dia bergerak, seluruh tubuhnya langsung terasa sakit. Karakter ini pernah disiksa sebelum pernikahan. Tampaknya, itu sudah terjadi. Penyiksaan yang dia alami benar-benar tidak kecil. Dia hampir menjadi gelandangan yang ditindas gelandangan lain.

“Heh, tatapanmu itu sungguh menyebalkan. Kita lihat apakah kau masih bisa menatapku dengan mata seperti itu atau tidak!”

Istri perdana menteri menampar wajah Qingyi dengan keras. Rasa perih itu kembali menjalar. Sialan, mengapa rasa sakitnya begitu nyata. Qingyi tidak terima dirinya diperlakukan seperti binatang.

Bahkan seburuk apapun seorang manusia, menyiksanya seperti ini sama saja dengan membunuhnya. Ia kemudian berdiri dan berbalik menampar wajah istri perdana menteri. Kedua bola mata istri perdana menteri membulat seperti hendak meloncat keluar dari tempatnya

“Kau berani!”

Qingyi menatap dingin istri perdana menteri. Jadi, seperti ini rupanya wujud asli dari karakter fiksinya. Dia tidak salah mengingatnya, istri perdana menteri memang kejam dan tidak berperasaan.

Siapapun yang menghalanginya bisa dia singkirkan. Jika tidak, mana mungkin dia bertahan di kursi nyonya besar perdana menteri hingga sekarang kalau kemampuannya tidak sehebat itu.

“Aku akan menikah.”

Istri perdana menteri tertawa sumbang.

“Kenapa? Bukankah kemarin kau mati-matian menolak dan mau bunuh diri? Apa sekarang kau berubah pikiran?” tanya istri perdana menteri sambil terus menekan rahang Qingyi.

“Aku akan menikah!” Qingyi mengulang perkataannya. Demi misi dan tidak ingin mendapat siksaan lebih lanjut, dia memilih berjalan sesuai alur.

Qingyi tahu bahwa penyiksaan yang dia alami merupakan sebuah bentuk penindasan karena dia menolak dekret pernikahan yang diberikan oleh Kaisar Baili. Qingyi sebagai seorang wanita muda, tentu tidak akan membiarkan dirinya menikah dengan Raja Changle, paman Kaisar Baili yang penyakitan.

Dalam arti khusus, Raja Changle itu telah memiliki seorang istri, tetapi bukan seorang wanita, melainkan seorang pria. Kemudian, pangeran itu tiba-tiba memiliki penyakit aneh yang tidak bisa disembuhkan, yang membuat hidupnya tidak lebih dari seorang biksu, hanya bisa memakan makanan tawar tanpa rasa.

Istri pertama sang pangeran kemudian meninggal, dan pangeran tersebut menjadi duda selama bertahun-tahun. Ia hanya ditemani sahabatnya yang katanya sehidup semati.

Penulis menempatkan penyakit itu sebagai kutukan langit karena Raja Changle menikahi seorang pria, lalu membuat karakter Liu Qingyi menikah dengan dekret ke mansion Raja Changle sebagai pernikahan untuk menangkal penyakit.

Liu Qingyi yang asli pada akhirnya menyetujui pernikahan tersebut dengan syarat. Setelah dia menikah ke mansion Raja Changle, semua orang di kediaman perdana menteri tidak boleh menyiksa ibunya lagi.

Liu Qingyi asli juga menambahkan satu syarat bahwa ibunya harus pindah ke kediaman lain dan tidak boleh ada yang mengganggunya. Istri perdana menteri yang kejam menyetujui syarat itu.

“Cepat bawa perempuan sialan ini! Dandani dia dan antarkan ke mansion Raja Changle!” Istri perdana menteri kembali berteriak.

Qingyi diseret keluar dari ruangan pengap itu dalam kondisi yang masih mengkhawatirkan. Dia dibawa ke sebuah ruangan, lalu diceburkan ke dalam bak berisi air dingin tanpa perasaan.

Qingyi membenci penindasan ini, tetapi ini bukan saatnya untuk membalas mereka. Luka-luka di tubuhnya langsung berdenyut. Qingyi kembali meringis.

“Yinghao, apa kau bisa merubah air ini menjadi air hangat?” tanya Qingyi.

Yinghao yang tadi bersembunyi sekarang muncul kembali. Panda kecil itu bersyukur karena tuannya ini bersikap pintar dan bertindak sesuai situasi.

“Bisa,” jawabnya.

Yinghao kemudian mengeluarkan sebuah benda bulat berkaca, lalu memasukannya ke dalam air. Seketika, air itu menjadi hangat dan harum. Seluruh luka di tubuh Qingyi langsung menghilang tanpa bekas. Tubuhnya sekarang terasa sangat bugar dan sehat serta bertenaga.

“Ini adalah ekstraksi dari air terjun di ruang dimensi. Kau bisa menggunakannya untuk menyembuhkan luka dan memulihkan tenaga,” terang Yinghao setelah beberapa saat.

Qingyi berdecak kagum. Tidak disangka kalau air terjun di ruang dimensi itu begitu berkhasiat.

Beberapa pelayan yang kurang ajar tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu. Jumlahnya tiga orang. Pelayan-pelayan itu menarik Qingyi dari bak mandi, lalu memaksanya memakai baju pengantin berwarna merah yang panjang. Gerakannya sangat kasar hingga Qingyi merasa muak.

“Aku bisa sendiri!” serunya sambil menghentakkan tangan, membuat para pelayan itu seketika terkejut. Gadis sialan ini ternyata bisa melawan? Bukankah dia masih sangat lemah karena penyiksaan hebat yang dialaminya?

Pada fase tersebut, para pelayan itu mulai ketakutan. Mereka melihat sorot mata tidak senang di mata Qingyi. Namun, sorot itu justru membuat mereka membeku di tempat. Ini tidak seperti Qingyi si bodoh tidak berguna itu, ini seperti seseorang yang lain.

Saat selesai memakai gaun, para pelayan yang agak ketakutan lalu mendandaninya seperti pengantin pada umumnya. Anehnya, mereka tidak melihat bekas penyiksaan di wajah gadis itu.

Bukankah kemarin gadis itu baru saja ditampar berkali-kali? Mengapa pipinya tidak membengkak dan kulitnya justru sangat halus?

“Apa kalian sudah selesai? Jika kalian sudah selesai, pergi!” bentak Qingyi. Para pelayan itu langsung keluar penuh ketakutan.

“Kau memang wanita yang sangat galak! Kau lihat, pelayan itu lari terbirit-birit,” ujar Yinghao setelah para pelayan itu pergi.

Sambil mematut dirinya di depan cermin, Qingyi hanya mendengus. Sebenarnya, itu bukan apa-apa. Dia bisa membunuh para pelayan itu seperti membunuh karakter dalam novelnya, namun di hari yang penting ini dia tidak bisa melakukan itu.

“Kalau bukan karena misi, aku sangat malas berurusan dengan mereka,” seloroh Qingyi. Dia menyelipkan sebuah jepit rambut perak ke rambutnya yang telah disanggul rapi.

“Hm, dandanan kuno ini terlihat bagus juga. Yinghao, kau lihat, apakah aku sudah seperti pengantin dari keluarga bangsawan besar?”

Yinghao mendengus.

Suara tabuhan musik pengiring pengantin tiba-tiba terdengar. Rombongan penjemput pengantin dari mansion Raja Changle sepertinya telah tiba. Beberapa orang kemudian bergegas masuk, lalu membawa Qingyi keluar dari kediaman. Kepalanya tertutup kain merah pernikahan. Dia hanya bisa melihat sepatu yang dia kenakan.

Lalu, sebuah rangka dari kayu terlihat di matanya. Ini mungkin kaki dari sedan merah pengantin. Seseorang kemudian mendorongnya masuk ke dalam sedan tanpa perasaan hingga tubuh Qingyi beradu dengan kursi sedan. Setelah itu, sedan diangkat oleh empat orang dan diarak menuju mansion Raja Changle.

Qingyi merasa mual karena dia baru pertama kali naik sedan seperti ini. Untung saja Yinghao memberinya obat hingga kepalanya tidak terasa pusing. Jika tidak, dia mungkin akan mengotori baju pernikahannya, walaupun tidak ada apapun di perutnya karena sejak dia datang ke sini, dia belum memakan apapun.

Setelah setengah jam, sedan berhenti. Musik pengiring pengantin masih berbunyi. Antrian rombongan pengiring pengantin mengular sepanjang jalan kota. Ini adalah pernikahan dari kaisar, siapa pun ingin memeriahkannya. Bunyi petasan menyusul kemudian.

Pintu sedan tiba-tiba diketuk seseorang. Setelah Qingyi menjawab dengan beberapa kata, pintu sedan itu terbuka. Sebuah tangan seputih susu terulur ke dalam, bersiap menyambut tangan Qingyi untuk dipapah keluar dari sedan. Kuku-kukunya panjang namun tampak terawat.

Qingyi tiba-tiba memiliki ide. Pria yang akan dinikahinya hari ini terkenal suka menindas orang sewaktu muda. Sebelum pindah dari istana, para pelayan di kediamannya sering mengeluh kepada Janda Selir Sun, ibu kandungnya.

Pria itu sering membuat para pelayannya kewalahan karena perilakunya yang arogan. Di saat dewasa malah berubah menjadi kejam dan bertampang dingin. Banyak bangsawan yang mengantri ingin menikahkan putrinya ke kediaman, namun pria ini malah memilih menikahi sesama pria.

Pernikahan ini tidak akan seru jika dia tidak membuat sedikit keributan. Qingyi tidak menyambut uluran tangan itu, dia malah menepisnya lalu meletakkan sebuah penggaruk punggung yang didapat dari ruang dimensi di telapak tangan itu. Dia juga memukul pelan punggung tangannya hingga pemilik tangan itu bereaksi.

Uluran tangan itu keluar dari pintu. Dalam waktu bersamaan, Qingyi melompat keluar dari sedan. Kerudungnya terbang hingga wajahnya terpampang jelas di depan semua orang. Di depannya, seorang pria berjubah merah pengantin tampak terkejut sambil memperhatikan penggaruk punggung di telapak tangannya. Mereka yang menyaksikan adegan itu juga terpana.

Ia terkesiap. Semua bayangan tentang sosok Raja Changle yang sudah berumur sirna. Qingyi salah paham terhadap arti ‘paman’ kaisar. Pria di hadapannya bukanlah pria berumur dengan kumis tipis dan tangan yang besar nan berurat, melainkan sesosok pria muda berumur dua puluh lima tahunan. Tubuhnya tegap, pahatan wajahnya begitu simetris dengan mata khas Tiongkok yang menawan.

Qingyi bersitatap dengan pria itu. Sekilas, dia mirip dengan seseorang yang pernah ditemui olehnya beberapa tahun lalu. Alis tebal nan hitam itu melengkung indah di atas matanya, menimbulkan kesan bahwa pemiliknya memiliki temperamen tegas. Tubuhnya terbilang gagah untuk pemuda setingkat pangeran. Namun, kesan yang didapatkan Qingyi kepadanya justru buruk.

“Ah, penggaruk punggung itu untukmu saja!”

Pria itu menatap penggaruk punggung di tangannya. Ketika dia menoleh, Qingyi sudah berbalik mendahuluinya masuk ke dalam kediaman.

Gadis itu berjalan masuk dengan angkuh ke dalam mansion tanpa menghiraukan suara-suara di belakangnya yang mulai membicarakannya. Dengan gaun pengantin merah yang panjang tanpa penutup kepala, sosoknya seperti seorang dewi yang baru turun dari langit. Orang-orang di dalam mansion Raja Changle menatapnya tanpa henti.

“Yang Mulia, apa kau tidak akan menyusul calon istrimu?” seorang pengurus mansion menepuk pundak pria berjubah pengantin yang masih tertegun.

Seketika, pria itu langsung masuk ke dalam tanpa mengatakan apapun.

...***...

...Buat yang mau tau, Otor coba visualisasikan karakter Baili Qingchen sama ayangnya Otor di bawah ya hihi

...

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusceria

2024-01-27

0

Kartika Lina

Kartika Lina

pengantin bar bar 😂😂

2024-01-10

0

🌲🌲🌲 🍎🍎🍎 🌲🌲🌲

🌲🌲🌲 🍎🍎🍎 🌲🌲🌲

waahh Cheng Yi

2023-09-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1: Masuk Portal
2 Bagian 2: Pengurus Rumah Kecil
3 Bagian 3: Sedan Merah Pengantin
4 Bagian 4: Upacara
5 Bagian 5: Kunjungan Istri Pertama
6 Bagian 6: Dua Permaisuri
7 Bagian 7: Sosok Kaisar Baili
8 Bagian 8: Menekan Sebelum Ditekan
9 Bagian 9: Jalan Ibukota
10 Bagian 10: Taruhan
11 Bagian 11: Keluarga Sampah
12 Bagian 12: Ledakan Misterius
13 Bagian 13: Menagih Utang
14 Bagian 14: Menyusun CV
15 Bagian 15: Mengambil Langkah
16 Bagian 16: Misi Pengganti
17 Bagian 17: Keterlibatan Orang Lain
18 Bagian 18: Penyakit Aneh Raja Changle
19 Bagian 19: Tuduhan Bersih
20 Bagian 20: Senam Pagi
21 Bagian 21: Mengajari Adik Ipar
22 Bagian 22: Empat Sehat Lima Sempurna
23 Bagian 23: Misi Khusus Xizhou
24 Bagian 24: Sebuah Serangan
25 Bagian 25: Mengunjungi Yang Mulia
26 Bagian 26: Bertemu Ibu
27 Bagian 27: Satu Kamar Lagi
28 Bagian 28: Petunjuk Misi
29 Bagian 29: Identitas Asli Nyonya Zhao
30 Bagian 30: Ikut Campur
31 Bagian 31: Bingung
32 Bagian 32: Firasat Buruk
33 Bagian 33: Melarikan Diri
34 Bagian 34: Pelajaran untuk Adik Tersayang
35 Bagian 35: Menyerahlah!
36 Bagian 36: Meminjam Tangan
37 Bagian 37: Sebuah Pembalasan
38 Bagian 38: Rahasia dan Rahasia
39 Bagian 39: Perihal Istri Pertama
40 Bagian 40: Opera Tujuh Rupa
41 Bagian 41: Tidak Ada Gunanya
42 Bagian 42: Kepercayaan yang Horor
43 Bagian 43: Berpikir Tentang Tarian Pedang
44 Bagian 44: Mengamankan Orang
45 Bagian 45: Penahanan
46 Bagian 46: Solusi untuk Pangeran Ketiga
47 Bagian 47: Pembatalan
48 Bagian 48: Kotak Makan
49 Bagian 49. Perkelahian Tengah Kota
50 Bagian 50: Hukuman Mandiri
51 Bagian 51: Dialog
52 Bagian 52: Interogasi
53 Bagian 53: Sebuah Kecurigaan
54 Bagian 54: Ingin Menghindar
55 Bagian 55: Sedikit Penasaran
56 Bagian 56: Bujuk Rayu
57 Bagian 57: Menginginkan Kesepakatan
58 Bagian 58: Dua Ikan dalam Satu Kail
59 Bagian 59: Permintaan Kaisar Baili
60 Bagian 60: Pemakzulan
61 Bagian 61: Marah
62 Bagian 62: Rahasia Hubungan
63 Bagian 63: Menuntaskan Dendam Lama
64 Bagian 64: Mahakarya Putri Permaisuri
65 Bagian 65: Hadiah Permintaan Maaf
66 Bagian 66: Bola Nasi Kecil
67 Bagian 67: Kunjungan Kakak
68 Bagian 68: Jamuan Istana
69 Bagian 69: Hadiah Pernikahan
70 Bagian 70: Mengacaukan Malam Pertama
71 Bagian 71: Jatuh Bersama
72 Bagian 72: Lelucon Istana Bingyue
73 Bagian 73: Ucapan Selamat Tinggal
74 Bagian 74: Mencium Bau Konspirasi
75 Bagian 75: Terlalu Penasaran
76 Bagian 76: Hari Festival
77 Bagian 77: Hanya Seorang Selir!
78 Bagian 78: Catatan Obat
79 Bagian 79: Pengejaran
80 Bagian 80: Sama-Sama Terluka
81 Bagian 81: Obrolan Malam yang Panjang
82 Bagian 82: Jebakan Putri Permaisuri
83 Bagian 83: Jangan Terluka Untukku
84 Bagian 84: Pemeriksaan
85 Bagian 85: Bukan Dokter Kandungan
86 Bagian 86: Sepasang Angsa Putih
87 Bagian 87: Sepasang Mata Sejuta Rahasia
88 Bagian 88: Manis Seperti Gula
89 Bagian 89: Bara Api Istana Harem
90 Bagian 90: Meminta Bantuan
91 Bagian 91: Reservasi Kematian
92 Bagian 92: Jangan Memaksaku!
93 Bagian 93: Kecurigaan Satu Nama
94 Bagian 94: Memutuskan Tangan Kanan
95 Bagian 95: Jatuh Sakit
96 Bagian 96: Satu Tebasan Pedang
97 Bagian 97: Merawat Istri
98 Bagian 98: Pengikut Baru
99 Bagian 99: Dilema Sang Raja
100 Bagian 100: Manis dan Menyedihkan di Waktu Bersamaan
101 Bagian 101: Keputusan Sulit
102 Bagian 102: Gigitan Serangga
103 Bagian 103: Orang yang Tidak Lagi Sama
104 Bagian 104: Ayo Bertarung Denganku!
105 Bagian 105: Iblis Kecil Tidak Bisa Diganggu!
106 Bagian 106: Paman, Kau Juga Digigit Serangga?
107 Bagian 107: Masih Ada Tempat
108 Bagian 108: Bertemu Kembali
109 Bagian 109: Sebuah Peringatan Dini
110 Bagian 110: Mengunjungi Ibu Mertua
111 Bagian 111: Seperti Pakaian Dinas
112 Bagian 112: Pindah Kereta
113 Bagian 113: Tragedi Malam Musim Semi
114 Bagian 114: Penculikan
115 Bagian 115: Kemarahan Raja yang Mengerikan
116 Bagian 116: Pencarian
117 Bagian 117: Hancurkan Saja!
118 Bagian 118: Biarkan Dia yang Memutuskan Sendiri!
119 Bagian 119: Saling Merawat
120 Bagian 120: Permintaan Maaf Kaisar
121 Bagian 121: Gajah di Balik Batu
122 Bagian 122: Teman Masa Kecil
123 Bagian 123: Dianggap Selir
124 Bagian 124: Ayo Bercerai!
125 Bagian 125: Rumah Bordil
126 Bagian 126: Biarkan Aku Bersikap Egois
127 Bagian 127: Purnama yang Terbelah
128 Bagian 128: Cara Meminta Maaf yang Benar
129 Bagian 129: Bekerja Sama dengan Kaisar
130 Bagian 130: Memulai Pertunjukkan
131 Bagian 131: Mengobati dengan Tubuh?
132 Bagian 132: Otak Perencana
133 Bagian 133: Bermimpi Lagi
134 Bagian 134: Pemenang Taruhan
135 Bagian 135: Lakukan Apapun yang Kau Inginkan!
136 Bagian 136: Skenario Lain
137 Bagian 137: Berani Bermain Trik
138 Bagian 138: Pengkhianat Pengadilan
139 Bagian 139: Tidak Boleh Menyembunyikan Apapun
140 Bagian 140: Sketsa
141 Bagian 141: Kehamilan Selir Xian
142 Bagian 142: Membujuk Kaisar
143 Bagian 143: Ucapan Selamat Ulang Tahun
144 Bagian 144: Orang yang Tidak Sabar
145 Bagian 145: Laporan Rahasia
146 Bagian 146: Ucapan Perpisahan
147 Bagian 147: Menjebak Kaisar
148 Bagian 148: Bersabarlah, Adik!
149 Bagian 149: Menyadari Jebakan
150 Bagian 150: Penjemputan
151 Bagian 151: Aksi Pengamanan
152 Bagian 152: Dekret Rahasia
153 Bagian 153: Pertarungan Akhir
154 Bagian 154: Penukaran Hidup dan Mati
155 Bagian 155: Kembali?
156 Bagian 156: Pertemuan Kembali
157 Bagian 157: Kisah yang Sebenarnya
158 SIDE STORY 1: SETELAH DIA PERGI
159 SIDE STORY 2: TARUHAN LIU QINGTI DAN BAILI QINGYAN
160 SIDE STORY 3: PERTOBATAN KAISAR BAILI
161 Pengumuman
162 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Bagian 1: Masuk Portal
2
Bagian 2: Pengurus Rumah Kecil
3
Bagian 3: Sedan Merah Pengantin
4
Bagian 4: Upacara
5
Bagian 5: Kunjungan Istri Pertama
6
Bagian 6: Dua Permaisuri
7
Bagian 7: Sosok Kaisar Baili
8
Bagian 8: Menekan Sebelum Ditekan
9
Bagian 9: Jalan Ibukota
10
Bagian 10: Taruhan
11
Bagian 11: Keluarga Sampah
12
Bagian 12: Ledakan Misterius
13
Bagian 13: Menagih Utang
14
Bagian 14: Menyusun CV
15
Bagian 15: Mengambil Langkah
16
Bagian 16: Misi Pengganti
17
Bagian 17: Keterlibatan Orang Lain
18
Bagian 18: Penyakit Aneh Raja Changle
19
Bagian 19: Tuduhan Bersih
20
Bagian 20: Senam Pagi
21
Bagian 21: Mengajari Adik Ipar
22
Bagian 22: Empat Sehat Lima Sempurna
23
Bagian 23: Misi Khusus Xizhou
24
Bagian 24: Sebuah Serangan
25
Bagian 25: Mengunjungi Yang Mulia
26
Bagian 26: Bertemu Ibu
27
Bagian 27: Satu Kamar Lagi
28
Bagian 28: Petunjuk Misi
29
Bagian 29: Identitas Asli Nyonya Zhao
30
Bagian 30: Ikut Campur
31
Bagian 31: Bingung
32
Bagian 32: Firasat Buruk
33
Bagian 33: Melarikan Diri
34
Bagian 34: Pelajaran untuk Adik Tersayang
35
Bagian 35: Menyerahlah!
36
Bagian 36: Meminjam Tangan
37
Bagian 37: Sebuah Pembalasan
38
Bagian 38: Rahasia dan Rahasia
39
Bagian 39: Perihal Istri Pertama
40
Bagian 40: Opera Tujuh Rupa
41
Bagian 41: Tidak Ada Gunanya
42
Bagian 42: Kepercayaan yang Horor
43
Bagian 43: Berpikir Tentang Tarian Pedang
44
Bagian 44: Mengamankan Orang
45
Bagian 45: Penahanan
46
Bagian 46: Solusi untuk Pangeran Ketiga
47
Bagian 47: Pembatalan
48
Bagian 48: Kotak Makan
49
Bagian 49. Perkelahian Tengah Kota
50
Bagian 50: Hukuman Mandiri
51
Bagian 51: Dialog
52
Bagian 52: Interogasi
53
Bagian 53: Sebuah Kecurigaan
54
Bagian 54: Ingin Menghindar
55
Bagian 55: Sedikit Penasaran
56
Bagian 56: Bujuk Rayu
57
Bagian 57: Menginginkan Kesepakatan
58
Bagian 58: Dua Ikan dalam Satu Kail
59
Bagian 59: Permintaan Kaisar Baili
60
Bagian 60: Pemakzulan
61
Bagian 61: Marah
62
Bagian 62: Rahasia Hubungan
63
Bagian 63: Menuntaskan Dendam Lama
64
Bagian 64: Mahakarya Putri Permaisuri
65
Bagian 65: Hadiah Permintaan Maaf
66
Bagian 66: Bola Nasi Kecil
67
Bagian 67: Kunjungan Kakak
68
Bagian 68: Jamuan Istana
69
Bagian 69: Hadiah Pernikahan
70
Bagian 70: Mengacaukan Malam Pertama
71
Bagian 71: Jatuh Bersama
72
Bagian 72: Lelucon Istana Bingyue
73
Bagian 73: Ucapan Selamat Tinggal
74
Bagian 74: Mencium Bau Konspirasi
75
Bagian 75: Terlalu Penasaran
76
Bagian 76: Hari Festival
77
Bagian 77: Hanya Seorang Selir!
78
Bagian 78: Catatan Obat
79
Bagian 79: Pengejaran
80
Bagian 80: Sama-Sama Terluka
81
Bagian 81: Obrolan Malam yang Panjang
82
Bagian 82: Jebakan Putri Permaisuri
83
Bagian 83: Jangan Terluka Untukku
84
Bagian 84: Pemeriksaan
85
Bagian 85: Bukan Dokter Kandungan
86
Bagian 86: Sepasang Angsa Putih
87
Bagian 87: Sepasang Mata Sejuta Rahasia
88
Bagian 88: Manis Seperti Gula
89
Bagian 89: Bara Api Istana Harem
90
Bagian 90: Meminta Bantuan
91
Bagian 91: Reservasi Kematian
92
Bagian 92: Jangan Memaksaku!
93
Bagian 93: Kecurigaan Satu Nama
94
Bagian 94: Memutuskan Tangan Kanan
95
Bagian 95: Jatuh Sakit
96
Bagian 96: Satu Tebasan Pedang
97
Bagian 97: Merawat Istri
98
Bagian 98: Pengikut Baru
99
Bagian 99: Dilema Sang Raja
100
Bagian 100: Manis dan Menyedihkan di Waktu Bersamaan
101
Bagian 101: Keputusan Sulit
102
Bagian 102: Gigitan Serangga
103
Bagian 103: Orang yang Tidak Lagi Sama
104
Bagian 104: Ayo Bertarung Denganku!
105
Bagian 105: Iblis Kecil Tidak Bisa Diganggu!
106
Bagian 106: Paman, Kau Juga Digigit Serangga?
107
Bagian 107: Masih Ada Tempat
108
Bagian 108: Bertemu Kembali
109
Bagian 109: Sebuah Peringatan Dini
110
Bagian 110: Mengunjungi Ibu Mertua
111
Bagian 111: Seperti Pakaian Dinas
112
Bagian 112: Pindah Kereta
113
Bagian 113: Tragedi Malam Musim Semi
114
Bagian 114: Penculikan
115
Bagian 115: Kemarahan Raja yang Mengerikan
116
Bagian 116: Pencarian
117
Bagian 117: Hancurkan Saja!
118
Bagian 118: Biarkan Dia yang Memutuskan Sendiri!
119
Bagian 119: Saling Merawat
120
Bagian 120: Permintaan Maaf Kaisar
121
Bagian 121: Gajah di Balik Batu
122
Bagian 122: Teman Masa Kecil
123
Bagian 123: Dianggap Selir
124
Bagian 124: Ayo Bercerai!
125
Bagian 125: Rumah Bordil
126
Bagian 126: Biarkan Aku Bersikap Egois
127
Bagian 127: Purnama yang Terbelah
128
Bagian 128: Cara Meminta Maaf yang Benar
129
Bagian 129: Bekerja Sama dengan Kaisar
130
Bagian 130: Memulai Pertunjukkan
131
Bagian 131: Mengobati dengan Tubuh?
132
Bagian 132: Otak Perencana
133
Bagian 133: Bermimpi Lagi
134
Bagian 134: Pemenang Taruhan
135
Bagian 135: Lakukan Apapun yang Kau Inginkan!
136
Bagian 136: Skenario Lain
137
Bagian 137: Berani Bermain Trik
138
Bagian 138: Pengkhianat Pengadilan
139
Bagian 139: Tidak Boleh Menyembunyikan Apapun
140
Bagian 140: Sketsa
141
Bagian 141: Kehamilan Selir Xian
142
Bagian 142: Membujuk Kaisar
143
Bagian 143: Ucapan Selamat Ulang Tahun
144
Bagian 144: Orang yang Tidak Sabar
145
Bagian 145: Laporan Rahasia
146
Bagian 146: Ucapan Perpisahan
147
Bagian 147: Menjebak Kaisar
148
Bagian 148: Bersabarlah, Adik!
149
Bagian 149: Menyadari Jebakan
150
Bagian 150: Penjemputan
151
Bagian 151: Aksi Pengamanan
152
Bagian 152: Dekret Rahasia
153
Bagian 153: Pertarungan Akhir
154
Bagian 154: Penukaran Hidup dan Mati
155
Bagian 155: Kembali?
156
Bagian 156: Pertemuan Kembali
157
Bagian 157: Kisah yang Sebenarnya
158
SIDE STORY 1: SETELAH DIA PERGI
159
SIDE STORY 2: TARUHAN LIU QINGTI DAN BAILI QINGYAN
160
SIDE STORY 3: PERTOBATAN KAISAR BAILI
161
Pengumuman
162
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!