“The Long Ballad: A Tale of Sky Pendant?”
Itu adalah judul proyek naskah yang tengah ia edit. Jadi, gara-gara naskah itu ia masuk kemari?
“Sistem menilai isi cerita yang tengah kau revisi terlalu monoton. Ada beberapa bagian yang kurang tepat penempatannya. Jadi, sistem pusat memilihmu, memberimu kesempatan untuk mendalami setiap jiwa yang ada di dalamnya lewat misi yang kami berikan kepadamu.”
“Hei, aku bukan penulisnya!” dia berseru tidak terima.
“Sistem tahu. Tapi karena kau bertanggungjawab dalam pengeditan, maka cerita ini masih dapat diubah. Kau harus memikirkannya baik-baik.”
“Jadi, maksudmu aku masuk ke dalam cerita yang sedang kuedit? Tapi, mengapa liontin ini tiba-tiba tersampir di leherku?” tanya Qingyi sambil menunjuk liontin kuno yang tiba-tiba terpasang di lehernya. Bentuknya segitiga dengan sebuah permata merah di tengah.
“Liontin itu adalah liontin dari lima millennium sebelum abadmu. Judul cerita terkait dengan liontin, maka secara otomatis kalian terhubung satu sama lain. Sistem telah menggabungkan rekaman data sejarah dalam liontin dengan cerita. Kau benar-benar orang yang telah ditakdirkan!” jawab Yinghao.
“Lima abad millennium? Apa kau bercanda?”
Panda kecil itu menggelengkan kepala.
“Kau boleh tidak percaya. Tapi, semua ini nyata.”
Dengan begitu, Qingyi dapat menyimpulkan bahwa dia memang masuk ke dalam cerita yang ia kurasi sendiri, dan panda kecil yang dia lemparkan ke kolam adalah sistem pemandu yang akan membimbingnya.
Wah, ajaib sekali!
Ini adalah kisah romansa berlatar belakang kerajaan, bercerita tentang seorang pangeran yang pernah memiliki seorang istri pria dan dipaksa menikah dengan istri kedua berjenis kelamin wanita atas dekrit kekaisaran, yang mengakibatkan adanya dua permaisuri di dalam satu kediaman. Pangeran dalam ceritanya ini memiliki kemampuan yang hebat, namun hampir mati karena penyakit aneh.
Tokoh utamanya seorang pangeran yang punya penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Di kediamannya, ada seorang pria yang tinggal bersamanya, orang berkata pria itu adalah sahabat sehidup semati sang pangeran.
Mana mungkin ada dunia yang tercipta dari dalam naskah yang bahkan belum selesai ditulis!
Qingyi menganggapnya sebagai bagian dari khayalan, tetapi objek berupa panda kecil di depannya adalah makhluk nyata. Dia juga merasakan sakit ketika mencubit tangannya, itu berarti dia tidak sedang bermimpi.
“Ikuti aku untuk mengetahui detail ruang dimensi ini,” ucap Yinghao sambil berjalan pergi.
Qingyi mengikuti Yinghao sambil terus melihat-lihat. Di bawah air terjun, ada kabut tipis bersuhu dingin yang tercipta dari pergesekan tekanan udara dengan air, menjadikannya seperti air terjun di negeri dongeng. Di depan sana, sebuah pondok kecil dari kayu berdiri kokoh di tengan rerumputan yang hijau.
Pondok itu memiliki halaman kosong yang bisa ditanami tumbuhan. Ada tangga kecil menuju pintu masuknya. Ada banyak bunga yang tumbuh di beberapa petak tanah. Ada ketenangan yang begitu mendalam dan terasa. Tempat ini memang seperti negeri dongeng.
Yinghao membuka pintu kayu pondok. Ruangan di dalamnya ternyata cukup luas. Ada beberapa lemari khusus dari kayu yang menyimpan banyak benda-benda berharga. Di tengah ruangan juga terdapat sofa putih empuk dan meja kaca, lalu ada lemari yang menyimpan gelas-gelas porselen.
Benda-benda itu berkilau. Mungkin, harganya setara dengan lima tahun gajinya sebagai editor. Kalau seperti ini, bisa diartikan ia adalah seorang time-traveller yang kaya. Ia punya modal yang cukup untuk menghidupi dirinya di dunia yang belum ia pijaki itu.
Di sudut ruangan yang lain juga terdapat beberapa benda-benda sehari-hari yang kerap digunakan di dunia modern. Di sisi kanan ruangan terdapat satu set meja belajar lengkap dengan peralatan tulis berupa kertas, tinta, wadah tinta dan pemberat kertas. Di samping meja itu terdapat sebuah rak buku.
“Item di dalam ruangan ini akan bertambah jika kau bisa menyelesaikan misi.”
“Lalu, peran apa yang aku mainkan untuk menyelesaikan misiku?”
Qingyi tiba-tiba teringat pada alur cerita sedang diedit olehnya. Seingatnya, dia hanya menemukan karakter tokoh protagonis yang sedikit, sisanya antagonis dan licik, yang memiliki akhir yang tidak terlalu baik dari karakter-karakternya.
Penindasan, intrik politik, konflik keluarga, urusan cinta, itu semua adalah inti dari romansa gila yang sedang dia revisi. Qingyi sudah menyarankan pada penulis asli untuk mengurangi tensi konfliknya sedikit dan memperbaiki akhir cerita, karena kebanyakan pembaca selalu menginginkan ending yang bahagia.
Kalau sampai dia mendapat peran yang lemah, urusannya bisa gawat. Qingyi sungguh tidak ingin menjadi peran yang tertindas. Bisa-bisa ia mati lebih cepat.
“Kau akan tahu setelah kita keluar dari sini.”
"Jangan bilang dan jangan beri aku peran yang tidak menguntungkan!"
Yinghao tidak bisa memberitahukan rahasia sistem tentang peran yang didapatkan Qingyi. Tetapi, panda kecil itu punya keyakinan bahwa tuan barunya ini pasti dapat memainkannya dengan sangat baik.
Yinghao mengajaknya keluar dari pondok. Panda kecil itu menyuruhnya memejamkan mata. Saat semuanya menjadi gelap, Qingyi tiba-tiba merasa tubuhnya seperti melayang. Saat dia menikmati sensasi ini, tubuhnya tiba-tiba terasa sangat dingin seperti membeku.
Dia membuka matanya. Kini, dia telah berada di suatu tempat aneh yang tidak dia kenali. Di sekelilingnya terdapat banyak jerami basah. Bau menyengat dari kotoran tikus menyambangi hidungnya, membuat gadis itu menutupnya dengan jari. Di sekelilingnya gelap, hanya ada sedikit cahaya matahari yang masuk lewat lubang kecil di atas sana.
Qingyi berada di sudut ruangan dalam kondisi mengenaskan. Pakaiannya lusuh dan robek. Di sekujur tubuhnya terdapat banyak luka yang terbuka. Pipinya juga membengkak. Ketika dia menggerakkan tubuh, rasanya sangat sakit seolah semua tulang di tubuhnya sudah patah.
Aroma peluh dan darah yang mengering bercampur dengan bau busuk di dalam ruangan itu, menjadikannya seperti sebuah kandang babi yang tidak pernah diurus.
Padahal, dia tidak merasakan ini saat berada di ruang dimensi tadi.
Terdengar teriakan yang sangat keras disertai umpatan kasar yang tidak enak didengar.
“Perempuan sialan! Apa kau akan terus berada di sana?” teriakan memekik menyambangi telinga Qingyi.
“Yinghao? Apa kau bisa mendengarku?” tanya Qingyi dengan suara pelan.
Dia melihat ke sana kemari mencari panda kecil itu, namun tidak ada apapun selain tumpukan jerami. Qingyi memaksakan diri untuk bergerak. Bajunya sangat lusuh dan berbau tidak sedap, sampai dia sendiri ingin muntah. Tapi, yang lebih penting dari itu ialah mengetahui suara siapa yang tadi memanggilnya dengan kasar.
Dia menyeret tubuhnya ke dekat jendela kayu yang tertutup. Jarinya terulur mengangkat kunci jendela, tapi tenaganya tidak bersisa. Qingyi lalu mengintip lewat celahnya. Tampak seorang wanita setengah baya berjalan menuju ke tempat ini dengan tergesa.
"Siapa perempuan setengah tua itu? Sepertinya dia bukan orang baik," gumam Qingyi.
Sebelum selesai berpikir, pintu ruangan pengap itu tiba-tiba dibuka dengan paksa. Seberkas cahaya kecil berkilat dari pintu, kemudian muncul beberapa sosok tinggi besar membawa papan kayu pemukul. Beberapa orang pria masuk diiringi wanita tadi. Lalu, seorang wanita lain yang usianya dua tahun lebih muda dari si wanita pertama menyusul sambil menangis.
"Bagus! Kau beruntung karena kau tidak mati hari ini!"
Qingyi belum tahu siapa wanita yang berteriak dengan kata-kata kejam ini. Dari tabiatnya, dia sangat arogan dan tidak punya belas kasihan. Tubuh Qingyi dipenuhi luka, tapi wanita ini tidak mempedulikannya sama sekali. Dia justru bersikap seolah-olah Qingyi adalah sesuatu yang sangat menjijikan dan tidak perlu dipedulikan kondisinya.
"Bawa dia!" perintah wanita setengah tua itu. Beberapa pria itu menarik tubuhnya agar berdiri dengan paksa. Namun karena terlalu lemah, Qingyi kesulitan untuk berdiri. Dia juga merasa sakit karena para pria ini mencengkramnya dengan erat.
"Heh, berpura-pura lemah? Kau pikir aku akan tertipu?" tanya si wanita tua. Qingyi jadi kesal. Dia paling tidak suka dipaksa. Penindasan semacam ini bukan sesuatu yang bisa diterima, tidak peduli kapanpun dan di manapun.
"Kalau kau ingin mati, matilah setelah kau keluar dari kediaman ini! Tidak peduli apapun yang terjadi, kau harus tetap menikah hari ini!"
Karena tidak tahan dengan cengkraman, Qingyi menggigit tangan para pria yang mencengkramnya sampai berdarah. Para pria itu meringis dan melepaskan Qingyi, membuatnya kembali terduduk di lantai yang dingin dan kotor.
"Jangan menyentuhku! Tangan kalian terlalu kotor!" seru Qingyi. Agaknya, wanita galak tadi sedikit terkejut atas perilakunya barusan.
"Perempuan sialan! Kau berani melawan? Cepat, pukul dia!" suruh wanita setengah tua. Seorang pria yang membawa papan pemukul mengayunkan papan tersebut ke udara, lalu hendak memukul punggug Qingyi.
Belum sampai mengenai punggung, Qingyi menendang tulang kering si pria dan merebut papan pemukul tersebut, lalu balik memukul si pria dengan sekuat tenaga. Wanita setengah tua marah, dan menyuruh yang lain memukulnya. Lagi-lagi gagal karena Qingyi melawan.
"Sudah kukatakan jangan pernah menyentuhku!" Qingyi menegaskan kembali kata-katanya.
Wanita setengah tua benar-benar marah. Dia mengangkat tubuh Qingyi dengan paksa, lalu mendorongnya hingga membentur dinding kayu di dekat tumpukan jerami. Karena tenaganya habis, Qingyi kesulitan untuk bergerak.
"Sialan!" umpatnya sambil terus berusaha bangkit. Otaknya berputar memikirkan peran siapa yang dimainkannya dan siapakah orang-orang ini.
"Aku tidak akan membiarkan kalian terus menyiksaku seperti ini!"
Namun, wanita setengah tua yang tidak mendengar umpatan Qingyi malah menghampirinya dengan tatapan garang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
2024-01-27
0
Kartika Lina
konflik antara istri pria dan istri wanita akan seperti apa ya,, sepertinya seru
2024-01-10
0
Hasan
memiliki istri pria🤔🤔🤔 berarti pangeran nya seorang gay??? 🤔🤔🤔
2023-03-09
1