Bagian 6: Dua Permaisuri

“Dia tidak ada di kamar?”

Dua pelayan wanita berlutut di depan Baili Qingchen. Kedua pelayan tersebut merupakan pelayan penjaga yang bertugas di kamar pengantin. Kemarin setelah perkelahian antara Xiao Junjie dengan pengantin wanita, mereka diusir keluar dan baru kembali pagi tadi.

Namun, tuan yang mereka jaga malah menghilang dari kamar pengantin dan tidak diketahui keberadaannya.

“Kamar pengantin juga hancur, Yang Mulia,” kata pelayan itu.

Ada begitu banyak pelayan di dalam mansion ini, tetapi semuanya tidak dapat menemukan keberadaan sang permaisuri baru – Liu Qingyi. Tidak peduli sekeras apapun para pelayan ini berusaha mencarinya, mereka tetap tidak bisa menemukan di mana Liu Qingyi bersembunyi. Padahal, seluruh mansion sudah mereka kenal, tidak ada satu tempat pun yang tidak mereka ketahui.

Baili Qingchen mendengus. Pernikahan yang diatur keponakannya sepertinya mendatangkan masalah baru untuknya. Gadis yang ia nikahi, putri perdana menteri, bukan orang yang berguna. Sebelum menikah, ia sudah menyelidiki gadis itu.

Alasan mengapa Baili Qingchen bersedia menikah dengan dekret ialah karena ia tahu gadis itu tidak akan berani berbuat macam-macam. Seorang putri yang tidak disayang, ketika menikah dengan keluarga kerajaan hanya akan menjadi pajangan yang memiliki akhir tragis.

“A-Chen,” panggil seseorang.

Dua pelayan dari kediaman Liu Qingyi berjalan mundur ketika Xiao Junjie keluar dari balik tirai bambu yang memisahkan ruang tengah dengan kamar tidur. Pria itu keluar dengan mengenakan pakaian berwarna putih yang tipis dengan rambut terurai panjang.

Itu sangat kontras dengan penampilan menawan Baili Qingchen yang sudah mengenakan jubah kerajaan berwarna hitam.

“Kenapa kau bangun lebih awal?” tanya Baili Qingchen.

“Aku mendengarmu berbicara dengan dua pelayan itu. Apakah ada masalah?’

“Putri Permaisuri menghilang,” ucap Baili Qingchen.

Xiao Junjie tertawa kecil. Di dalam hatinya, dia sangat senang kalau wanita itu tidak ada. Akan lebih baik jika Qingyi tidak pernah kembali ke sini hingga dia tidak perlu repot-repot menguras tenaga untuk menyingkirkannya. Xiao Junjie sungguh berharap kalau Qingyi menghilang selamanya sampai Baili Qingchen tidak perlu kesulitan lagi.

“Dia mungkin kembali ke kediaman Perdana Menteri,” ucap Xiao Junjie.

“Apa dia berani? Istri Perdana Menteri begitu kejam, apa dia berani melarikan diri? Apa kediaman Perdana Menteri Liu sanggup menerimanya kembali?” tanya Baili Qingchen.

“Kau khawatir?” tanya Xiao Junjie lagi.

“Tidak, tapi ini adalah hari kedua pernikahan. Aku harus membawanya ke istana untuk memberi salam pada Kaisar,” jawab Baili Qingchen.

Xiao Junjie hanya mengangguk.

“Bagaimana dengan luka di pinggangmu? Apakah masih sakit?”

“Berkatmu, lukanya sudah membaik,” ujar Xiao Junjie.

Qingyi tiba-tiba masuk ke dalam, membuat keduanya terkejut. Sebenarnya, dia sudah ada di sana sejak dua pelayan tadi pergi. Qingyi hanya ingin tahu apa yang akan dilakukan oleh Baili Qingchen ketika mengetahui dirinya menghilang, juga ingin mengetahui apa yang akan direncanakan oleh Xiao Junjie selanjutnya.

Namun, melihat interaksi kedua pria itu yang begitu mesra membuat Qingyi ingin muntah seketika. Dia tidak bisa langsung muncul secepat itu, jadi dia terpaksa menunggu hingga percakapan mereka selesai.

Yinghao duduk di pundaknya dalam mode tak terlihat, sesekali membisikkan kepada tuannya perkataan, “Bersabarlah.”

“Aiya! Yang Mulia, apakah kau sudah lama menungguku?” tanya Qingyi dengan senyum ramah.

Siapapun bisa tahu kalau gadis itu menyembunyikan pisau di balik perkataan dan senyumannya. Kemarin sebelum Xiao Junjie berkelahi dengannya, Liu Qingyi juga tersenyum seperti itu. Baili Qingchen menghela napas, mengatur emosi agar tidak marah karena pada akhirnya gadis ini muncul juga.

“Tidak sopan! Apa begini caramu menyapa suamimu?” tanya Xiao Junjie.

Qingyi hanya mengangguk sambil tersenyum remeh pada Xiao Junjie.

“Ke mana kau pergi?” tanya Baili Qingchen pada Liu Qingyi.

“Aku harus berterima kasih kepada saudara baruku, dia sudah membuat kamar pengantinku hancur sebelum aku menempatinya. Oh, salah. Aku seharusnya memanggilmu jie-jie, atau gege?” sarkas Qingyi.

“Wanita tidak tahu malu, tidak tahu aturan!” gumam Xiao Junjie. Wajahnya sedikit menggelap. Di samping itu, Baili Qingchen mendengus kasar. Dia pikir gadis ini begitu berani.

Xiao Junjie tampak tidak senang, namun di hadapan Baili Qingchen, dia tidak bisa marah. Kejadian kemarin sudah membuatnya terkejut karena Qingyi ternyata begitu hebat, bahkan mampu mengalahkannya.

Rasa sakit di pinggangnya belum hilang, jangan sampai dia dipukul oleh gadis itu lagi. Xiao Junjie memilih mengabaikan semua perkataan Qingyi dan berpura-pura tidak mendengar.

Qingyi sengaja memprovokasi Xiao Junjie untuk melampiaskan kekesalannya. Untung saja dia punya ruang dimensi rahasia hingga dia bisa beristirahat di sana sampai semua rasa lelahnya hilang. Qingyi juga sengaja memilih pakaian yang bagus dan cantik, yang bisa membuat semua orang terpesona akan penampilannya. Itu hanya semata-mata untuk menunjukkan bahwa kodrat seorang wanita adalah menjadi istri, tidak akan ada kodrat pria yang menjadi istri.

Seorang pelayan tiba-tiba masuk memberi laporan yang meminta Raja Changle ini membawa serta permaisuri baru dan pangeran kecil ke istana untuk memberi salam kepada kaisar.

“Yang Mulia, Kaisar meminta untuk membawa Putri Permaisuri dan Pangeran Permaisuri ke istana hari ini,” ucap pelayan itu.

“Aku mengerti,” ucap Baili Qingchen. Tampaknya telinga pria itu juga sudah terbiasa dengan panggilan ‘pangeran permaisuri’ untuk sahabat sehidup sematinya.

Qingyi yang sudah bosan melihat kemesraan dua pria itu memilih pergi terlebih dahulu. Hari kedua pernikahan merupakan momen ketika pengantin pria dan wanita dari keluarga kerajaan memberi hormat kepada orang tua. Ini adalah adat.

Akan tetapi, seingat Qingyi, dia tidak pernah menulis bagian ini karena cerita tentang karakternya hanya sampai pada malam pernikahan yang tidak pernah terwujud dan kematian tragis akibat keputusasaannya.

“Apa alurnya berubah lagi?” tanya Qingyi pada diri sendiri.

“Sudah aku bilang, alurnya memang harus berubah,” jawab Yinghao.

“Tapi, kenapa Kaisar Baili memanggil serta Xiao Junjie? Apa yang dia inginkan?”

Yinghao menguap sesaat, lalu meregangkan tubuhnya. Panda kecil itu melompat ke atas kepala Qingyi.

“Bukankah karakter Kaisar Baili ini adalah antagonis kedua?”

“Dia memang antagonis, tetapi tidak terlalu memandang Xiao Junjie. Jadi, untuk apa memanggilnya juga?”

“Kita cari saja jawabannya di istana.”

Cukup lama Qingyi menunggu Xiao Junjie dan Baili Qingchen. Kereta kuda sudah siap sedari tadi. Sembari menunggu kedua pria itu datang, gadis tersebut melihat-lihat kediaman dari jalan menuju gerbang mansion. Kain-kain merah bekas pesta kemarin masih menggantung di sana-sini. Area sekitar terlihat basah. Mungkin, semalam ketika dia beristirahat di ruang dimensi, hujan turun di sini.

Para pelayan yang melihat Qingyi berjalan dan berbicara sendiri sampai mengira kalau gadis itu pasti sudah gila. Qingyi mungkin terlalu sedih dan putus asa karena Raja Changle memilih bermalam bersama Xiao Junjie ketimbang bermalam pengantin bersama pengantin barunya.

Di masa ini, pengantin pria tidak bermalam bersama pengantin wanita merupakan sebuah aib yang memalukan dan penghinaan yang besar.

“Buat mereka terdiam,” pinta Qingyi.

Yinghao menjentikkan jarinya. Dalam sekejap, para pelayan yang membicarakannya langsung terjatuh. Qingyi hanya tersenyum aneh. Cerita ini sekarang adalah miliknya, dia bisa melakukan apapun semaunya. Bahkan jika dia harus membunuh seluruh pelayan, dia juga bisa melakukannya.

Satu jam kemudian, Baili Qingchen baru keluar bersama Xiao Junjie.

Qingyi mendahului mereka masuk kereta. Saat Baili Qingchen dan Xiao Junjie hendak masuk, gadis itu mendorong mereka sekuat tenaga hingga Baili Qingchen dan Xiao Junjie terlempar keluar dari kereta. Tubuh kedua pria itu mendarat di permukaan tanah, namun masih bisa berdiri karena mereka bisa menjaga keseimbangan.

Baili Qingchen dan Xiao Junjie terperangah.

“Putri Permaisuri! Apa maksudmu?” tanya Xiao Junjie.

Dari dalam kereta, gadis itu berteriak,

“Aku tidak ingin satu kereta dengan kalian!”

Xiao Junjie hendak naik lagi untuk memberi pelajaran pada gadis itu, namun ditahan oleh Baili Qingchen. Pria itu menggelengkan kepalanya. Sekarang bukan saatnya bertengkar. Ini sudah terlambat, mereka harus segera sampai di istana sebelum siang. Xiao Junjie tidak boleh menunda waktu hanya karena masalah kecil ini.

“Masih ada satu kereta di belakang,” ucap Baili Qingchen.

Pria itu meraih tangan Xiao Junjie, lalu menariknya ke kereta di belakang kereta Liu Qingyi.

Di dalam kereta, Yinghao melompat ke tempat duduk, lalu menonaktifkan mode penyamaran. Sekarang panda kecil itu sudah berwujud kembali ke semula. Qingyi menyandarkan tubuhnya, menikmati sensasi tenang yang ada di dalam sana. Gadis itu memejamkan mata sambil menyilangkan lengan di dada.

“Mengapa kau membiarkan Baili Qingchen dan Xiao Junjie satu kereta? Apa kau mencoba menunda alur cerita?” tanya Yinghao penasaran.

“Tidak usah buru-buru. Aku sudah mengatur rencana,” jawab Qingyi dengan tenang.

“Aku khawatir kalau kau tidak bisa melakukan itu sembarangan,” ucap Yinghao.

“Apa maksudmu? Semakin mereka dekat, maka semakin sulit dipisahkan. Mereka ini tidak seperti sahabat sehidup semati. Lihat, interaksi mereka seperti sepasang suami istri. Coba kau pikir, bagaimana jadinya jika seseorang yang kau cintai tiba-tiba berubah menjadi orang lain dan tampak asing bagimu? Kedatanganku kali ini sudah mengubah alur. Takdir semua orang di sini berubah. Maka, lambat laun kedua pria itu juga akan berubah,” sambung Qingyi.

“Maksudmu, kau ingin menggunakan kesempatan ini untuk melihat apakah Xiao Junjie dan Baili Qingchen akan saling membenci atau tidak karena kehadiranmu?”

“Ya. Ini adalah pengaturanku.”

Terpopuler

Comments

_cloetffny

_cloetffny

bagusss gue suka kalo karakter novel sangat memperhatikan penampilannya sendiri ♥️

2024-05-23

1

_cloetffny

_cloetffny

dasar gay

2024-05-23

0

_cloetffny

_cloetffny

EWWW JIJIKKK😭

2024-05-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1: Masuk Portal
2 Bagian 2: Pengurus Rumah Kecil
3 Bagian 3: Sedan Merah Pengantin
4 Bagian 4: Upacara
5 Bagian 5: Kunjungan Istri Pertama
6 Bagian 6: Dua Permaisuri
7 Bagian 7: Sosok Kaisar Baili
8 Bagian 8: Menekan Sebelum Ditekan
9 Bagian 9: Jalan Ibukota
10 Bagian 10: Taruhan
11 Bagian 11: Keluarga Sampah
12 Bagian 12: Ledakan Misterius
13 Bagian 13: Menagih Utang
14 Bagian 14: Menyusun CV
15 Bagian 15: Mengambil Langkah
16 Bagian 16: Misi Pengganti
17 Bagian 17: Keterlibatan Orang Lain
18 Bagian 18: Penyakit Aneh Raja Changle
19 Bagian 19: Tuduhan Bersih
20 Bagian 20: Senam Pagi
21 Bagian 21: Mengajari Adik Ipar
22 Bagian 22: Empat Sehat Lima Sempurna
23 Bagian 23: Misi Khusus Xizhou
24 Bagian 24: Sebuah Serangan
25 Bagian 25: Mengunjungi Yang Mulia
26 Bagian 26: Bertemu Ibu
27 Bagian 27: Satu Kamar Lagi
28 Bagian 28: Petunjuk Misi
29 Bagian 29: Identitas Asli Nyonya Zhao
30 Bagian 30: Ikut Campur
31 Bagian 31: Bingung
32 Bagian 32: Firasat Buruk
33 Bagian 33: Melarikan Diri
34 Bagian 34: Pelajaran untuk Adik Tersayang
35 Bagian 35: Menyerahlah!
36 Bagian 36: Meminjam Tangan
37 Bagian 37: Sebuah Pembalasan
38 Bagian 38: Rahasia dan Rahasia
39 Bagian 39: Perihal Istri Pertama
40 Bagian 40: Opera Tujuh Rupa
41 Bagian 41: Tidak Ada Gunanya
42 Bagian 42: Kepercayaan yang Horor
43 Bagian 43: Berpikir Tentang Tarian Pedang
44 Bagian 44: Mengamankan Orang
45 Bagian 45: Penahanan
46 Bagian 46: Solusi untuk Pangeran Ketiga
47 Bagian 47: Pembatalan
48 Bagian 48: Kotak Makan
49 Bagian 49. Perkelahian Tengah Kota
50 Bagian 50: Hukuman Mandiri
51 Bagian 51: Dialog
52 Bagian 52: Interogasi
53 Bagian 53: Sebuah Kecurigaan
54 Bagian 54: Ingin Menghindar
55 Bagian 55: Sedikit Penasaran
56 Bagian 56: Bujuk Rayu
57 Bagian 57: Menginginkan Kesepakatan
58 Bagian 58: Dua Ikan dalam Satu Kail
59 Bagian 59: Permintaan Kaisar Baili
60 Bagian 60: Pemakzulan
61 Bagian 61: Marah
62 Bagian 62: Rahasia Hubungan
63 Bagian 63: Menuntaskan Dendam Lama
64 Bagian 64: Mahakarya Putri Permaisuri
65 Bagian 65: Hadiah Permintaan Maaf
66 Bagian 66: Bola Nasi Kecil
67 Bagian 67: Kunjungan Kakak
68 Bagian 68: Jamuan Istana
69 Bagian 69: Hadiah Pernikahan
70 Bagian 70: Mengacaukan Malam Pertama
71 Bagian 71: Jatuh Bersama
72 Bagian 72: Lelucon Istana Bingyue
73 Bagian 73: Ucapan Selamat Tinggal
74 Bagian 74: Mencium Bau Konspirasi
75 Bagian 75: Terlalu Penasaran
76 Bagian 76: Hari Festival
77 Bagian 77: Hanya Seorang Selir!
78 Bagian 78: Catatan Obat
79 Bagian 79: Pengejaran
80 Bagian 80: Sama-Sama Terluka
81 Bagian 81: Obrolan Malam yang Panjang
82 Bagian 82: Jebakan Putri Permaisuri
83 Bagian 83: Jangan Terluka Untukku
84 Bagian 84: Pemeriksaan
85 Bagian 85: Bukan Dokter Kandungan
86 Bagian 86: Sepasang Angsa Putih
87 Bagian 87: Sepasang Mata Sejuta Rahasia
88 Bagian 88: Manis Seperti Gula
89 Bagian 89: Bara Api Istana Harem
90 Bagian 90: Meminta Bantuan
91 Bagian 91: Reservasi Kematian
92 Bagian 92: Jangan Memaksaku!
93 Bagian 93: Kecurigaan Satu Nama
94 Bagian 94: Memutuskan Tangan Kanan
95 Bagian 95: Jatuh Sakit
96 Bagian 96: Satu Tebasan Pedang
97 Bagian 97: Merawat Istri
98 Bagian 98: Pengikut Baru
99 Bagian 99: Dilema Sang Raja
100 Bagian 100: Manis dan Menyedihkan di Waktu Bersamaan
101 Bagian 101: Keputusan Sulit
102 Bagian 102: Gigitan Serangga
103 Bagian 103: Orang yang Tidak Lagi Sama
104 Bagian 104: Ayo Bertarung Denganku!
105 Bagian 105: Iblis Kecil Tidak Bisa Diganggu!
106 Bagian 106: Paman, Kau Juga Digigit Serangga?
107 Bagian 107: Masih Ada Tempat
108 Bagian 108: Bertemu Kembali
109 Bagian 109: Sebuah Peringatan Dini
110 Bagian 110: Mengunjungi Ibu Mertua
111 Bagian 111: Seperti Pakaian Dinas
112 Bagian 112: Pindah Kereta
113 Bagian 113: Tragedi Malam Musim Semi
114 Bagian 114: Penculikan
115 Bagian 115: Kemarahan Raja yang Mengerikan
116 Bagian 116: Pencarian
117 Bagian 117: Hancurkan Saja!
118 Bagian 118: Biarkan Dia yang Memutuskan Sendiri!
119 Bagian 119: Saling Merawat
120 Bagian 120: Permintaan Maaf Kaisar
121 Bagian 121: Gajah di Balik Batu
122 Bagian 122: Teman Masa Kecil
123 Bagian 123: Dianggap Selir
124 Bagian 124: Ayo Bercerai!
125 Bagian 125: Rumah Bordil
126 Bagian 126: Biarkan Aku Bersikap Egois
127 Bagian 127: Purnama yang Terbelah
128 Bagian 128: Cara Meminta Maaf yang Benar
129 Bagian 129: Bekerja Sama dengan Kaisar
130 Bagian 130: Memulai Pertunjukkan
131 Bagian 131: Mengobati dengan Tubuh?
132 Bagian 132: Otak Perencana
133 Bagian 133: Bermimpi Lagi
134 Bagian 134: Pemenang Taruhan
135 Bagian 135: Lakukan Apapun yang Kau Inginkan!
136 Bagian 136: Skenario Lain
137 Bagian 137: Berani Bermain Trik
138 Bagian 138: Pengkhianat Pengadilan
139 Bagian 139: Tidak Boleh Menyembunyikan Apapun
140 Bagian 140: Sketsa
141 Bagian 141: Kehamilan Selir Xian
142 Bagian 142: Membujuk Kaisar
143 Bagian 143: Ucapan Selamat Ulang Tahun
144 Bagian 144: Orang yang Tidak Sabar
145 Bagian 145: Laporan Rahasia
146 Bagian 146: Ucapan Perpisahan
147 Bagian 147: Menjebak Kaisar
148 Bagian 148: Bersabarlah, Adik!
149 Bagian 149: Menyadari Jebakan
150 Bagian 150: Penjemputan
151 Bagian 151: Aksi Pengamanan
152 Bagian 152: Dekret Rahasia
153 Bagian 153: Pertarungan Akhir
154 Bagian 154: Penukaran Hidup dan Mati
155 Bagian 155: Kembali?
156 Bagian 156: Pertemuan Kembali
157 Bagian 157: Kisah yang Sebenarnya
158 SIDE STORY 1: SETELAH DIA PERGI
159 SIDE STORY 2: TARUHAN LIU QINGTI DAN BAILI QINGYAN
160 SIDE STORY 3: PERTOBATAN KAISAR BAILI
161 Pengumuman
162 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Bagian 1: Masuk Portal
2
Bagian 2: Pengurus Rumah Kecil
3
Bagian 3: Sedan Merah Pengantin
4
Bagian 4: Upacara
5
Bagian 5: Kunjungan Istri Pertama
6
Bagian 6: Dua Permaisuri
7
Bagian 7: Sosok Kaisar Baili
8
Bagian 8: Menekan Sebelum Ditekan
9
Bagian 9: Jalan Ibukota
10
Bagian 10: Taruhan
11
Bagian 11: Keluarga Sampah
12
Bagian 12: Ledakan Misterius
13
Bagian 13: Menagih Utang
14
Bagian 14: Menyusun CV
15
Bagian 15: Mengambil Langkah
16
Bagian 16: Misi Pengganti
17
Bagian 17: Keterlibatan Orang Lain
18
Bagian 18: Penyakit Aneh Raja Changle
19
Bagian 19: Tuduhan Bersih
20
Bagian 20: Senam Pagi
21
Bagian 21: Mengajari Adik Ipar
22
Bagian 22: Empat Sehat Lima Sempurna
23
Bagian 23: Misi Khusus Xizhou
24
Bagian 24: Sebuah Serangan
25
Bagian 25: Mengunjungi Yang Mulia
26
Bagian 26: Bertemu Ibu
27
Bagian 27: Satu Kamar Lagi
28
Bagian 28: Petunjuk Misi
29
Bagian 29: Identitas Asli Nyonya Zhao
30
Bagian 30: Ikut Campur
31
Bagian 31: Bingung
32
Bagian 32: Firasat Buruk
33
Bagian 33: Melarikan Diri
34
Bagian 34: Pelajaran untuk Adik Tersayang
35
Bagian 35: Menyerahlah!
36
Bagian 36: Meminjam Tangan
37
Bagian 37: Sebuah Pembalasan
38
Bagian 38: Rahasia dan Rahasia
39
Bagian 39: Perihal Istri Pertama
40
Bagian 40: Opera Tujuh Rupa
41
Bagian 41: Tidak Ada Gunanya
42
Bagian 42: Kepercayaan yang Horor
43
Bagian 43: Berpikir Tentang Tarian Pedang
44
Bagian 44: Mengamankan Orang
45
Bagian 45: Penahanan
46
Bagian 46: Solusi untuk Pangeran Ketiga
47
Bagian 47: Pembatalan
48
Bagian 48: Kotak Makan
49
Bagian 49. Perkelahian Tengah Kota
50
Bagian 50: Hukuman Mandiri
51
Bagian 51: Dialog
52
Bagian 52: Interogasi
53
Bagian 53: Sebuah Kecurigaan
54
Bagian 54: Ingin Menghindar
55
Bagian 55: Sedikit Penasaran
56
Bagian 56: Bujuk Rayu
57
Bagian 57: Menginginkan Kesepakatan
58
Bagian 58: Dua Ikan dalam Satu Kail
59
Bagian 59: Permintaan Kaisar Baili
60
Bagian 60: Pemakzulan
61
Bagian 61: Marah
62
Bagian 62: Rahasia Hubungan
63
Bagian 63: Menuntaskan Dendam Lama
64
Bagian 64: Mahakarya Putri Permaisuri
65
Bagian 65: Hadiah Permintaan Maaf
66
Bagian 66: Bola Nasi Kecil
67
Bagian 67: Kunjungan Kakak
68
Bagian 68: Jamuan Istana
69
Bagian 69: Hadiah Pernikahan
70
Bagian 70: Mengacaukan Malam Pertama
71
Bagian 71: Jatuh Bersama
72
Bagian 72: Lelucon Istana Bingyue
73
Bagian 73: Ucapan Selamat Tinggal
74
Bagian 74: Mencium Bau Konspirasi
75
Bagian 75: Terlalu Penasaran
76
Bagian 76: Hari Festival
77
Bagian 77: Hanya Seorang Selir!
78
Bagian 78: Catatan Obat
79
Bagian 79: Pengejaran
80
Bagian 80: Sama-Sama Terluka
81
Bagian 81: Obrolan Malam yang Panjang
82
Bagian 82: Jebakan Putri Permaisuri
83
Bagian 83: Jangan Terluka Untukku
84
Bagian 84: Pemeriksaan
85
Bagian 85: Bukan Dokter Kandungan
86
Bagian 86: Sepasang Angsa Putih
87
Bagian 87: Sepasang Mata Sejuta Rahasia
88
Bagian 88: Manis Seperti Gula
89
Bagian 89: Bara Api Istana Harem
90
Bagian 90: Meminta Bantuan
91
Bagian 91: Reservasi Kematian
92
Bagian 92: Jangan Memaksaku!
93
Bagian 93: Kecurigaan Satu Nama
94
Bagian 94: Memutuskan Tangan Kanan
95
Bagian 95: Jatuh Sakit
96
Bagian 96: Satu Tebasan Pedang
97
Bagian 97: Merawat Istri
98
Bagian 98: Pengikut Baru
99
Bagian 99: Dilema Sang Raja
100
Bagian 100: Manis dan Menyedihkan di Waktu Bersamaan
101
Bagian 101: Keputusan Sulit
102
Bagian 102: Gigitan Serangga
103
Bagian 103: Orang yang Tidak Lagi Sama
104
Bagian 104: Ayo Bertarung Denganku!
105
Bagian 105: Iblis Kecil Tidak Bisa Diganggu!
106
Bagian 106: Paman, Kau Juga Digigit Serangga?
107
Bagian 107: Masih Ada Tempat
108
Bagian 108: Bertemu Kembali
109
Bagian 109: Sebuah Peringatan Dini
110
Bagian 110: Mengunjungi Ibu Mertua
111
Bagian 111: Seperti Pakaian Dinas
112
Bagian 112: Pindah Kereta
113
Bagian 113: Tragedi Malam Musim Semi
114
Bagian 114: Penculikan
115
Bagian 115: Kemarahan Raja yang Mengerikan
116
Bagian 116: Pencarian
117
Bagian 117: Hancurkan Saja!
118
Bagian 118: Biarkan Dia yang Memutuskan Sendiri!
119
Bagian 119: Saling Merawat
120
Bagian 120: Permintaan Maaf Kaisar
121
Bagian 121: Gajah di Balik Batu
122
Bagian 122: Teman Masa Kecil
123
Bagian 123: Dianggap Selir
124
Bagian 124: Ayo Bercerai!
125
Bagian 125: Rumah Bordil
126
Bagian 126: Biarkan Aku Bersikap Egois
127
Bagian 127: Purnama yang Terbelah
128
Bagian 128: Cara Meminta Maaf yang Benar
129
Bagian 129: Bekerja Sama dengan Kaisar
130
Bagian 130: Memulai Pertunjukkan
131
Bagian 131: Mengobati dengan Tubuh?
132
Bagian 132: Otak Perencana
133
Bagian 133: Bermimpi Lagi
134
Bagian 134: Pemenang Taruhan
135
Bagian 135: Lakukan Apapun yang Kau Inginkan!
136
Bagian 136: Skenario Lain
137
Bagian 137: Berani Bermain Trik
138
Bagian 138: Pengkhianat Pengadilan
139
Bagian 139: Tidak Boleh Menyembunyikan Apapun
140
Bagian 140: Sketsa
141
Bagian 141: Kehamilan Selir Xian
142
Bagian 142: Membujuk Kaisar
143
Bagian 143: Ucapan Selamat Ulang Tahun
144
Bagian 144: Orang yang Tidak Sabar
145
Bagian 145: Laporan Rahasia
146
Bagian 146: Ucapan Perpisahan
147
Bagian 147: Menjebak Kaisar
148
Bagian 148: Bersabarlah, Adik!
149
Bagian 149: Menyadari Jebakan
150
Bagian 150: Penjemputan
151
Bagian 151: Aksi Pengamanan
152
Bagian 152: Dekret Rahasia
153
Bagian 153: Pertarungan Akhir
154
Bagian 154: Penukaran Hidup dan Mati
155
Bagian 155: Kembali?
156
Bagian 156: Pertemuan Kembali
157
Bagian 157: Kisah yang Sebenarnya
158
SIDE STORY 1: SETELAH DIA PERGI
159
SIDE STORY 2: TARUHAN LIU QINGTI DAN BAILI QINGYAN
160
SIDE STORY 3: PERTOBATAN KAISAR BAILI
161
Pengumuman
162
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!