Love Imagination System

Love Imagination System

Bagian 1: Masuk Portal

Dentingan jam berbunyi detik demi detik. Jarum panjang berwarna merah tersebut bergerak dinamis memutari angka, dari angka satu hingga angka dua belas, lalu kembali lagi ke angka satu untuk putaran berikutnya.

Jarum hitam pendek menunjuk angka 11, sementara jarum panjangnya menunjuk angka 12. Bunyinya menjadi satu-satunya yang bergema di ruangan yang sunyi tersebut.

Di luar, hujan masih mengguyur deras.

Qingyi masih asyik berkutat dengan buku catatannya. Dia adalah seorang editor naskah fiksi dari sebuah perusahaan penerbitan yang dikenal sebagai penerbit buku-buku fenomenal. Karena bergelut sangat lama di dunia pernaskahan, Qingyi dijuluki “Ratu Fantasi Kharismatik”, yang telah membimbing para penulis menjadi penulis yang lumayan sukses.

Hanya saja tingkahnya terkadang membuat orang pusing tujuh keliling. Kebanyakan, ia menyuruh mereka merevisi cerita sebelum dikirimkan kembali kepadanya untuk dikurasi. Kini, dia tengah merampungkan proyek terbarunya.

Kacamata anti radiasi yang bertengger di hidungnya melorot. Rambut gadis itu sedikit acak-acakan dengan poni menutupi dahi. Sekilas, dia tampak seperti gadis culun yang sering dibully oleh teman-temannya, padahal umurnya jelas sudah tidak muda lagi.

Pada saat jam menunjukkan pukul 12 malam, Qingyi diserang rasa kantuk yang sangat berat. Tidak biasanya dia mengantuk pada jam segini. Aneh, padahal jel as-jelas dia tidak minum pil tidur. Suara hujan di luar semakin nyaring, disertai guntur dan kilat yang datang bersahut-sahutan.

Layar komputernya tiba-tiba mengeluarkan cahaya keemasan. Qingyi langsung berlari menjauh, hingga ke pojok kamarnya. Semakin lama, cahaya keemasan itu semakin besar dan menyilaukan. Atmosfer di dalam kamar apartemennya tiba-tiba berubah menegangkan. Jarum jam tiba-tiba berhenti bergerak, lampu tiba-tiba padam.

Di tengah kegelapan itu, cahaya keemasan dari komputer adalah satu-satunya cahaya. Qingyi berkutat dengan segala ketakutannya, memejamkan matanya sambil berdoa. Siapa sangka ketika dia menutup mata, beberapa sosok aneh bermunculan di dalam kepalanya, datang bergantian sambil mengucapkan kata serupa “Perempuan sialan!” yang menyakitkan telinga.

Qingyi semakin ketakutan. Dia mencoba membuka matanya, tetapi yang dilihatnya hanyalah cahaya keemasan yang terus menerus membesar, siap melahap semua benda yang ada di sekitarnya. Dia mencoba meraih ponselnya dengan meraba-raba, tetapi dia tidak menemukan apapun.

Tepat ketika Qingyi mencoba berjalan untuk kabur, cahaya keemasan dari komputer itu mencapai puncak. Seluruh ruangan apartemen Qingyi berubah terang. Seolah ada medan magnet yang sangat kuat. Seluruh tubuhnya tidak bisa dikendalikan. Cahaya keemasan itu siap melahapnya hidup-hidup!

“Siapapun, tolong aku!”

Qingyi berteriak keras. Namun, apartemennya seperti berubah menjadi ruangan kedap suara. Tidak akan ada yang bisa mendengar teriakannya di tengah malam begini. Tubuhnya semakin mendekati cahaya keemasan tersebut. Lama kelamaan, sisa tenaganya hampir tidak bersisa.

Di tengah kepanikannya, tubuh Qingyi tiba-tiba menyusut menjadi seorang gadis berusia 18 tahun. Pakaian tidur yang dia kenakan perlahan berubah menjadi seuntai kain panjang berwarna biru muda, membalut tubuhnya dengan lembut, menciptakan sebuah pemandangan tubuh baru yang tampak aneh. Rambutnya juga terjuntai panjang.

Qingyi tidak bisa melihat dengan jelas karena cahaya keemasan itu sangat terang. Dia merasa semua dunianya tiba-tiba berakhir, berhenti pada detik itu juga. Dia hanya bisa diam dan membayangkan kalau hidupnya akan berakhir karena cahaya keemasan ini terus menerus menyedot seluruh energinya hingga hampir tak bersisa. Kemudian, Qingyi merasa kalau dia sudah tidak mampu menahannya lagi dan memejamkan mata.

“Hei, bangun! Apa kau akan terus tertidur di situ?”

Sebuah suara aneh menyedot seluruh kesadaran Qingyi. Ketika dia membuka matanya, dia merasa kalau dunia yang dia lihat bukan lagi dunianya.

Langit di depan matanya begitu biru jernih, tidak terkontaminasi udara kotor dan polusi. Ada suara gemerisik dari angin yang menggerakkan dedaunan. Udara sejuk juga ikut menyapanya.

Qingyi meraba keadaan di sekitar. Ada aroma rumput yang begitu kuat di sekelilingnya. Gadis itu mencoba menebak bahwa saat ini dia sedang berada di tengah padang rumput hijau yang subur. Qingyi masih berbaring, memandangi langit dan matahari yang tidak sepanas sebelumnya.

“Apa ini surga?” tanya Qingyi entah kepada siapa.

“Surga apanya? Kau sebaiknya bangun! Jika tidak, kau tidak akan pernah melihat kembali matahari di dunia asalmu!”

Suara itu lagi. Siapa pemilik suara itu?

Qingyi terbaring di atas rerumputan hijau yang pendek dan luas. Ketika dia mencoba bangkit, dia melihat air terjun yang sangat tinggi. Di bawahnya terdapat sebuah kolam dan sungai kecil yang mengalirkan air jernih dikelilingi bebatuan halus.

Tidak ada orang lain di sini, jadi dari mana asal suara itu?

“Hei, aku di sini!”

Qingyi menoleh ketika lengan bajunya ditarik sesuatu. Di sampingnya, seekor hewan -- sepertinya seekor anak panda kecil menarik kain bajunya sambil meloncat-loncat. Qingyi tertegun sesaat untuk mencerna semuanya. Panda kecil itu terus melompat-lompat seperti hendak memberitahu sesuatu.

Qingyi mengangkat panda kecil itu. Dia memperhatikannya dari ujung kepala hingga ujung kaki. Ini tampak seperti panda pada umumnya. Dia melihat pergerakan memberontak dari panda itu. Tangan dan kaki mungilnya bergerak minta diturunkan. Qingyi masih memeganginya.

Qingyi masih memegangi panda itu.

“Apa kau yang baru saja bicara?”

Panda kecil itu meronta-ronta.

“Ya, aku! Aku yang bicara padamu!”

Qingyi langsung melemparkan panda kecil itu ke kolam sekuat tenaga. Dia tertekan dengan sesuatu yang baru saja menimpanya. Di mana ini? Apa yang sebenarnya terjadi?

“Aku pasti sudah gila!” seru Qingyi pada dirinya sendiri.

“Oh Tuhan, amalku banyak yang baik. Kalau mau menghitung, setelah selesai masukkan aku ke dalam surga!” serunya lagi.

Panda kecil yang diceburkan ke kolam baru saja keluar dari sana. Bulu-bulunya basah. Panda itu menggerakkan tubuhnya, mengeluarkan semua air yang masuk ke dalam bulunya. Apa-apaan ini? Dia baru saja membantu membangunkan wanita itu, mengapa malah diceburkan ke dalam kolam?

“Tidak, kau tidak gila. Coba buka matamu lagi dan lihat semuanya,” ucap panda itu sembari berjalan menghampiri Qingyi.

Qingyi membuka kembali matanya. Semua yang dia lihat memang seperti nyata. Ditambah ketika dia mencubit lengannya, rasanya sakit. Kalau sakit, berarti ini bukan mimpi. Tapi yang menjadi pertanyaan terbesarnya adalah tempat apa ini? Apa yang sebenarnya telah terjadi?

“Aku tidak mengerti apa maksudmu. Tapi, apa aku boleh tahu, siapa kau dan mengapa kau berbicara padaku? Apa kau juga tersesat?”

Panda kecil yang lucu menggelengkan kepalanya.

“Aku adalah Yinghao. Aku adalah pengurus rumah kecil. Kau adalah orang terpilih yang harus aku layani. Jadi, mari kita bekerja sama dengan baik!” ujar Yinghao sambil meloncat-loncat.

“Ini adalah ruang dimensi yang terhubung dengan pikiran dan jiwamu.”

Panda kecil itu menjelaskan. Meskipun sedikit kesal, dia tidak boleh marah pada wanita ini. Kelak, wanita ini harus dia layani dengan baik.

“Ruang dimensi?” tanya Qingyi.

Qingyi tidak memahami perkataan panda itu. Sudahlah jika panda itu bisa berbicara seperti manusia, tetapi bisakah bahasanya menjadi lebih mudah dipahami? Ruang dimensi? Apa itu seperti ruang yang ada dalam cerita-cerita fiksi yang dia ciptakan?

“Oh, aku pasti benar-benar sudah gila! Apa aku terlalu lelah hingga berhalusinasi seperti ini?” tanyanya pada diri sendiri.

Panda itu menggelengkan kepala.

“Bukankah kau adalah editor cerita The Long Ballad: A Tale of Sky Pendant? Ini adalah ruang yang tercipta dari cerita itu. Kau adalah orang terpilih yang harus menyelesaikan cerita sampai selesai. Kau juga bisa menggunakan ruangan ini sesuka hatimu. Caranya cukup mudah, kau hanya perlu mengusap liontin itu dua kali, maka kau akan masuk ke ruang ini kapan pun kau mau,” sambung Yinghao.

Qingyi mencoba mengingat. Bukankah itu adalah judul dari proyek terbarunya?

...***...

Jangan lupa follow akun Instagram Author di: @flower_zhuzhu 😉

Terpopuler

Comments

Eleison Manalu

Eleison Manalu

x

2024-07-25

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusceria

2024-01-27

0

Lili Naura Rq

Lili Naura Rq

baca dulu,, kalo menarik Lanjutt

2024-01-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1: Masuk Portal
2 Bagian 2: Pengurus Rumah Kecil
3 Bagian 3: Sedan Merah Pengantin
4 Bagian 4: Upacara
5 Bagian 5: Kunjungan Istri Pertama
6 Bagian 6: Dua Permaisuri
7 Bagian 7: Sosok Kaisar Baili
8 Bagian 8: Menekan Sebelum Ditekan
9 Bagian 9: Jalan Ibukota
10 Bagian 10: Taruhan
11 Bagian 11: Keluarga Sampah
12 Bagian 12: Ledakan Misterius
13 Bagian 13: Menagih Utang
14 Bagian 14: Menyusun CV
15 Bagian 15: Mengambil Langkah
16 Bagian 16: Misi Pengganti
17 Bagian 17: Keterlibatan Orang Lain
18 Bagian 18: Penyakit Aneh Raja Changle
19 Bagian 19: Tuduhan Bersih
20 Bagian 20: Senam Pagi
21 Bagian 21: Mengajari Adik Ipar
22 Bagian 22: Empat Sehat Lima Sempurna
23 Bagian 23: Misi Khusus Xizhou
24 Bagian 24: Sebuah Serangan
25 Bagian 25: Mengunjungi Yang Mulia
26 Bagian 26: Bertemu Ibu
27 Bagian 27: Satu Kamar Lagi
28 Bagian 28: Petunjuk Misi
29 Bagian 29: Identitas Asli Nyonya Zhao
30 Bagian 30: Ikut Campur
31 Bagian 31: Bingung
32 Bagian 32: Firasat Buruk
33 Bagian 33: Melarikan Diri
34 Bagian 34: Pelajaran untuk Adik Tersayang
35 Bagian 35: Menyerahlah!
36 Bagian 36: Meminjam Tangan
37 Bagian 37: Sebuah Pembalasan
38 Bagian 38: Rahasia dan Rahasia
39 Bagian 39: Perihal Istri Pertama
40 Bagian 40: Opera Tujuh Rupa
41 Bagian 41: Tidak Ada Gunanya
42 Bagian 42: Kepercayaan yang Horor
43 Bagian 43: Berpikir Tentang Tarian Pedang
44 Bagian 44: Mengamankan Orang
45 Bagian 45: Penahanan
46 Bagian 46: Solusi untuk Pangeran Ketiga
47 Bagian 47: Pembatalan
48 Bagian 48: Kotak Makan
49 Bagian 49. Perkelahian Tengah Kota
50 Bagian 50: Hukuman Mandiri
51 Bagian 51: Dialog
52 Bagian 52: Interogasi
53 Bagian 53: Sebuah Kecurigaan
54 Bagian 54: Ingin Menghindar
55 Bagian 55: Sedikit Penasaran
56 Bagian 56: Bujuk Rayu
57 Bagian 57: Menginginkan Kesepakatan
58 Bagian 58: Dua Ikan dalam Satu Kail
59 Bagian 59: Permintaan Kaisar Baili
60 Bagian 60: Pemakzulan
61 Bagian 61: Marah
62 Bagian 62: Rahasia Hubungan
63 Bagian 63: Menuntaskan Dendam Lama
64 Bagian 64: Mahakarya Putri Permaisuri
65 Bagian 65: Hadiah Permintaan Maaf
66 Bagian 66: Bola Nasi Kecil
67 Bagian 67: Kunjungan Kakak
68 Bagian 68: Jamuan Istana
69 Bagian 69: Hadiah Pernikahan
70 Bagian 70: Mengacaukan Malam Pertama
71 Bagian 71: Jatuh Bersama
72 Bagian 72: Lelucon Istana Bingyue
73 Bagian 73: Ucapan Selamat Tinggal
74 Bagian 74: Mencium Bau Konspirasi
75 Bagian 75: Terlalu Penasaran
76 Bagian 76: Hari Festival
77 Bagian 77: Hanya Seorang Selir!
78 Bagian 78: Catatan Obat
79 Bagian 79: Pengejaran
80 Bagian 80: Sama-Sama Terluka
81 Bagian 81: Obrolan Malam yang Panjang
82 Bagian 82: Jebakan Putri Permaisuri
83 Bagian 83: Jangan Terluka Untukku
84 Bagian 84: Pemeriksaan
85 Bagian 85: Bukan Dokter Kandungan
86 Bagian 86: Sepasang Angsa Putih
87 Bagian 87: Sepasang Mata Sejuta Rahasia
88 Bagian 88: Manis Seperti Gula
89 Bagian 89: Bara Api Istana Harem
90 Bagian 90: Meminta Bantuan
91 Bagian 91: Reservasi Kematian
92 Bagian 92: Jangan Memaksaku!
93 Bagian 93: Kecurigaan Satu Nama
94 Bagian 94: Memutuskan Tangan Kanan
95 Bagian 95: Jatuh Sakit
96 Bagian 96: Satu Tebasan Pedang
97 Bagian 97: Merawat Istri
98 Bagian 98: Pengikut Baru
99 Bagian 99: Dilema Sang Raja
100 Bagian 100: Manis dan Menyedihkan di Waktu Bersamaan
101 Bagian 101: Keputusan Sulit
102 Bagian 102: Gigitan Serangga
103 Bagian 103: Orang yang Tidak Lagi Sama
104 Bagian 104: Ayo Bertarung Denganku!
105 Bagian 105: Iblis Kecil Tidak Bisa Diganggu!
106 Bagian 106: Paman, Kau Juga Digigit Serangga?
107 Bagian 107: Masih Ada Tempat
108 Bagian 108: Bertemu Kembali
109 Bagian 109: Sebuah Peringatan Dini
110 Bagian 110: Mengunjungi Ibu Mertua
111 Bagian 111: Seperti Pakaian Dinas
112 Bagian 112: Pindah Kereta
113 Bagian 113: Tragedi Malam Musim Semi
114 Bagian 114: Penculikan
115 Bagian 115: Kemarahan Raja yang Mengerikan
116 Bagian 116: Pencarian
117 Bagian 117: Hancurkan Saja!
118 Bagian 118: Biarkan Dia yang Memutuskan Sendiri!
119 Bagian 119: Saling Merawat
120 Bagian 120: Permintaan Maaf Kaisar
121 Bagian 121: Gajah di Balik Batu
122 Bagian 122: Teman Masa Kecil
123 Bagian 123: Dianggap Selir
124 Bagian 124: Ayo Bercerai!
125 Bagian 125: Rumah Bordil
126 Bagian 126: Biarkan Aku Bersikap Egois
127 Bagian 127: Purnama yang Terbelah
128 Bagian 128: Cara Meminta Maaf yang Benar
129 Bagian 129: Bekerja Sama dengan Kaisar
130 Bagian 130: Memulai Pertunjukkan
131 Bagian 131: Mengobati dengan Tubuh?
132 Bagian 132: Otak Perencana
133 Bagian 133: Bermimpi Lagi
134 Bagian 134: Pemenang Taruhan
135 Bagian 135: Lakukan Apapun yang Kau Inginkan!
136 Bagian 136: Skenario Lain
137 Bagian 137: Berani Bermain Trik
138 Bagian 138: Pengkhianat Pengadilan
139 Bagian 139: Tidak Boleh Menyembunyikan Apapun
140 Bagian 140: Sketsa
141 Bagian 141: Kehamilan Selir Xian
142 Bagian 142: Membujuk Kaisar
143 Bagian 143: Ucapan Selamat Ulang Tahun
144 Bagian 144: Orang yang Tidak Sabar
145 Bagian 145: Laporan Rahasia
146 Bagian 146: Ucapan Perpisahan
147 Bagian 147: Menjebak Kaisar
148 Bagian 148: Bersabarlah, Adik!
149 Bagian 149: Menyadari Jebakan
150 Bagian 150: Penjemputan
151 Bagian 151: Aksi Pengamanan
152 Bagian 152: Dekret Rahasia
153 Bagian 153: Pertarungan Akhir
154 Bagian 154: Penukaran Hidup dan Mati
155 Bagian 155: Kembali?
156 Bagian 156: Pertemuan Kembali
157 Bagian 157: Kisah yang Sebenarnya
158 SIDE STORY 1: SETELAH DIA PERGI
159 SIDE STORY 2: TARUHAN LIU QINGTI DAN BAILI QINGYAN
160 SIDE STORY 3: PERTOBATAN KAISAR BAILI
161 Pengumuman
162 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Bagian 1: Masuk Portal
2
Bagian 2: Pengurus Rumah Kecil
3
Bagian 3: Sedan Merah Pengantin
4
Bagian 4: Upacara
5
Bagian 5: Kunjungan Istri Pertama
6
Bagian 6: Dua Permaisuri
7
Bagian 7: Sosok Kaisar Baili
8
Bagian 8: Menekan Sebelum Ditekan
9
Bagian 9: Jalan Ibukota
10
Bagian 10: Taruhan
11
Bagian 11: Keluarga Sampah
12
Bagian 12: Ledakan Misterius
13
Bagian 13: Menagih Utang
14
Bagian 14: Menyusun CV
15
Bagian 15: Mengambil Langkah
16
Bagian 16: Misi Pengganti
17
Bagian 17: Keterlibatan Orang Lain
18
Bagian 18: Penyakit Aneh Raja Changle
19
Bagian 19: Tuduhan Bersih
20
Bagian 20: Senam Pagi
21
Bagian 21: Mengajari Adik Ipar
22
Bagian 22: Empat Sehat Lima Sempurna
23
Bagian 23: Misi Khusus Xizhou
24
Bagian 24: Sebuah Serangan
25
Bagian 25: Mengunjungi Yang Mulia
26
Bagian 26: Bertemu Ibu
27
Bagian 27: Satu Kamar Lagi
28
Bagian 28: Petunjuk Misi
29
Bagian 29: Identitas Asli Nyonya Zhao
30
Bagian 30: Ikut Campur
31
Bagian 31: Bingung
32
Bagian 32: Firasat Buruk
33
Bagian 33: Melarikan Diri
34
Bagian 34: Pelajaran untuk Adik Tersayang
35
Bagian 35: Menyerahlah!
36
Bagian 36: Meminjam Tangan
37
Bagian 37: Sebuah Pembalasan
38
Bagian 38: Rahasia dan Rahasia
39
Bagian 39: Perihal Istri Pertama
40
Bagian 40: Opera Tujuh Rupa
41
Bagian 41: Tidak Ada Gunanya
42
Bagian 42: Kepercayaan yang Horor
43
Bagian 43: Berpikir Tentang Tarian Pedang
44
Bagian 44: Mengamankan Orang
45
Bagian 45: Penahanan
46
Bagian 46: Solusi untuk Pangeran Ketiga
47
Bagian 47: Pembatalan
48
Bagian 48: Kotak Makan
49
Bagian 49. Perkelahian Tengah Kota
50
Bagian 50: Hukuman Mandiri
51
Bagian 51: Dialog
52
Bagian 52: Interogasi
53
Bagian 53: Sebuah Kecurigaan
54
Bagian 54: Ingin Menghindar
55
Bagian 55: Sedikit Penasaran
56
Bagian 56: Bujuk Rayu
57
Bagian 57: Menginginkan Kesepakatan
58
Bagian 58: Dua Ikan dalam Satu Kail
59
Bagian 59: Permintaan Kaisar Baili
60
Bagian 60: Pemakzulan
61
Bagian 61: Marah
62
Bagian 62: Rahasia Hubungan
63
Bagian 63: Menuntaskan Dendam Lama
64
Bagian 64: Mahakarya Putri Permaisuri
65
Bagian 65: Hadiah Permintaan Maaf
66
Bagian 66: Bola Nasi Kecil
67
Bagian 67: Kunjungan Kakak
68
Bagian 68: Jamuan Istana
69
Bagian 69: Hadiah Pernikahan
70
Bagian 70: Mengacaukan Malam Pertama
71
Bagian 71: Jatuh Bersama
72
Bagian 72: Lelucon Istana Bingyue
73
Bagian 73: Ucapan Selamat Tinggal
74
Bagian 74: Mencium Bau Konspirasi
75
Bagian 75: Terlalu Penasaran
76
Bagian 76: Hari Festival
77
Bagian 77: Hanya Seorang Selir!
78
Bagian 78: Catatan Obat
79
Bagian 79: Pengejaran
80
Bagian 80: Sama-Sama Terluka
81
Bagian 81: Obrolan Malam yang Panjang
82
Bagian 82: Jebakan Putri Permaisuri
83
Bagian 83: Jangan Terluka Untukku
84
Bagian 84: Pemeriksaan
85
Bagian 85: Bukan Dokter Kandungan
86
Bagian 86: Sepasang Angsa Putih
87
Bagian 87: Sepasang Mata Sejuta Rahasia
88
Bagian 88: Manis Seperti Gula
89
Bagian 89: Bara Api Istana Harem
90
Bagian 90: Meminta Bantuan
91
Bagian 91: Reservasi Kematian
92
Bagian 92: Jangan Memaksaku!
93
Bagian 93: Kecurigaan Satu Nama
94
Bagian 94: Memutuskan Tangan Kanan
95
Bagian 95: Jatuh Sakit
96
Bagian 96: Satu Tebasan Pedang
97
Bagian 97: Merawat Istri
98
Bagian 98: Pengikut Baru
99
Bagian 99: Dilema Sang Raja
100
Bagian 100: Manis dan Menyedihkan di Waktu Bersamaan
101
Bagian 101: Keputusan Sulit
102
Bagian 102: Gigitan Serangga
103
Bagian 103: Orang yang Tidak Lagi Sama
104
Bagian 104: Ayo Bertarung Denganku!
105
Bagian 105: Iblis Kecil Tidak Bisa Diganggu!
106
Bagian 106: Paman, Kau Juga Digigit Serangga?
107
Bagian 107: Masih Ada Tempat
108
Bagian 108: Bertemu Kembali
109
Bagian 109: Sebuah Peringatan Dini
110
Bagian 110: Mengunjungi Ibu Mertua
111
Bagian 111: Seperti Pakaian Dinas
112
Bagian 112: Pindah Kereta
113
Bagian 113: Tragedi Malam Musim Semi
114
Bagian 114: Penculikan
115
Bagian 115: Kemarahan Raja yang Mengerikan
116
Bagian 116: Pencarian
117
Bagian 117: Hancurkan Saja!
118
Bagian 118: Biarkan Dia yang Memutuskan Sendiri!
119
Bagian 119: Saling Merawat
120
Bagian 120: Permintaan Maaf Kaisar
121
Bagian 121: Gajah di Balik Batu
122
Bagian 122: Teman Masa Kecil
123
Bagian 123: Dianggap Selir
124
Bagian 124: Ayo Bercerai!
125
Bagian 125: Rumah Bordil
126
Bagian 126: Biarkan Aku Bersikap Egois
127
Bagian 127: Purnama yang Terbelah
128
Bagian 128: Cara Meminta Maaf yang Benar
129
Bagian 129: Bekerja Sama dengan Kaisar
130
Bagian 130: Memulai Pertunjukkan
131
Bagian 131: Mengobati dengan Tubuh?
132
Bagian 132: Otak Perencana
133
Bagian 133: Bermimpi Lagi
134
Bagian 134: Pemenang Taruhan
135
Bagian 135: Lakukan Apapun yang Kau Inginkan!
136
Bagian 136: Skenario Lain
137
Bagian 137: Berani Bermain Trik
138
Bagian 138: Pengkhianat Pengadilan
139
Bagian 139: Tidak Boleh Menyembunyikan Apapun
140
Bagian 140: Sketsa
141
Bagian 141: Kehamilan Selir Xian
142
Bagian 142: Membujuk Kaisar
143
Bagian 143: Ucapan Selamat Ulang Tahun
144
Bagian 144: Orang yang Tidak Sabar
145
Bagian 145: Laporan Rahasia
146
Bagian 146: Ucapan Perpisahan
147
Bagian 147: Menjebak Kaisar
148
Bagian 148: Bersabarlah, Adik!
149
Bagian 149: Menyadari Jebakan
150
Bagian 150: Penjemputan
151
Bagian 151: Aksi Pengamanan
152
Bagian 152: Dekret Rahasia
153
Bagian 153: Pertarungan Akhir
154
Bagian 154: Penukaran Hidup dan Mati
155
Bagian 155: Kembali?
156
Bagian 156: Pertemuan Kembali
157
Bagian 157: Kisah yang Sebenarnya
158
SIDE STORY 1: SETELAH DIA PERGI
159
SIDE STORY 2: TARUHAN LIU QINGTI DAN BAILI QINGYAN
160
SIDE STORY 3: PERTOBATAN KAISAR BAILI
161
Pengumuman
162
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!