Love Imagination System
Dentingan jam berbunyi detik demi detik. Jarum panjang berwarna merah tersebut bergerak dinamis memutari angka, dari angka satu hingga angka dua belas, lalu kembali lagi ke angka satu untuk putaran berikutnya.
Jarum hitam pendek menunjuk angka 11, sementara jarum panjangnya menunjuk angka 12. Bunyinya menjadi satu-satunya yang bergema di ruangan yang sunyi tersebut.
Di luar, hujan masih mengguyur deras.
Qingyi masih asyik berkutat dengan buku catatannya. Dia adalah seorang editor naskah fiksi dari sebuah perusahaan penerbitan yang dikenal sebagai penerbit buku-buku fenomenal. Karena bergelut sangat lama di dunia pernaskahan, Qingyi dijuluki “Ratu Fantasi Kharismatik”, yang telah membimbing para penulis menjadi penulis yang lumayan sukses.
Hanya saja tingkahnya terkadang membuat orang pusing tujuh keliling. Kebanyakan, ia menyuruh mereka merevisi cerita sebelum dikirimkan kembali kepadanya untuk dikurasi. Kini, dia tengah merampungkan proyek terbarunya.
Kacamata anti radiasi yang bertengger di hidungnya melorot. Rambut gadis itu sedikit acak-acakan dengan poni menutupi dahi. Sekilas, dia tampak seperti gadis culun yang sering dibully oleh teman-temannya, padahal umurnya jelas sudah tidak muda lagi.
Pada saat jam menunjukkan pukul 12 malam, Qingyi diserang rasa kantuk yang sangat berat. Tidak biasanya dia mengantuk pada jam segini. Aneh, padahal jel as-jelas dia tidak minum pil tidur. Suara hujan di luar semakin nyaring, disertai guntur dan kilat yang datang bersahut-sahutan.
Layar komputernya tiba-tiba mengeluarkan cahaya keemasan. Qingyi langsung berlari menjauh, hingga ke pojok kamarnya. Semakin lama, cahaya keemasan itu semakin besar dan menyilaukan. Atmosfer di dalam kamar apartemennya tiba-tiba berubah menegangkan. Jarum jam tiba-tiba berhenti bergerak, lampu tiba-tiba padam.
Di tengah kegelapan itu, cahaya keemasan dari komputer adalah satu-satunya cahaya. Qingyi berkutat dengan segala ketakutannya, memejamkan matanya sambil berdoa. Siapa sangka ketika dia menutup mata, beberapa sosok aneh bermunculan di dalam kepalanya, datang bergantian sambil mengucapkan kata serupa “Perempuan sialan!” yang menyakitkan telinga.
Qingyi semakin ketakutan. Dia mencoba membuka matanya, tetapi yang dilihatnya hanyalah cahaya keemasan yang terus menerus membesar, siap melahap semua benda yang ada di sekitarnya. Dia mencoba meraih ponselnya dengan meraba-raba, tetapi dia tidak menemukan apapun.
Tepat ketika Qingyi mencoba berjalan untuk kabur, cahaya keemasan dari komputer itu mencapai puncak. Seluruh ruangan apartemen Qingyi berubah terang. Seolah ada medan magnet yang sangat kuat. Seluruh tubuhnya tidak bisa dikendalikan. Cahaya keemasan itu siap melahapnya hidup-hidup!
“Siapapun, tolong aku!”
Qingyi berteriak keras. Namun, apartemennya seperti berubah menjadi ruangan kedap suara. Tidak akan ada yang bisa mendengar teriakannya di tengah malam begini. Tubuhnya semakin mendekati cahaya keemasan tersebut. Lama kelamaan, sisa tenaganya hampir tidak bersisa.
Di tengah kepanikannya, tubuh Qingyi tiba-tiba menyusut menjadi seorang gadis berusia 18 tahun. Pakaian tidur yang dia kenakan perlahan berubah menjadi seuntai kain panjang berwarna biru muda, membalut tubuhnya dengan lembut, menciptakan sebuah pemandangan tubuh baru yang tampak aneh. Rambutnya juga terjuntai panjang.
Qingyi tidak bisa melihat dengan jelas karena cahaya keemasan itu sangat terang. Dia merasa semua dunianya tiba-tiba berakhir, berhenti pada detik itu juga. Dia hanya bisa diam dan membayangkan kalau hidupnya akan berakhir karena cahaya keemasan ini terus menerus menyedot seluruh energinya hingga hampir tak bersisa. Kemudian, Qingyi merasa kalau dia sudah tidak mampu menahannya lagi dan memejamkan mata.
“Hei, bangun! Apa kau akan terus tertidur di situ?”
Sebuah suara aneh menyedot seluruh kesadaran Qingyi. Ketika dia membuka matanya, dia merasa kalau dunia yang dia lihat bukan lagi dunianya.
Langit di depan matanya begitu biru jernih, tidak terkontaminasi udara kotor dan polusi. Ada suara gemerisik dari angin yang menggerakkan dedaunan. Udara sejuk juga ikut menyapanya.
Qingyi meraba keadaan di sekitar. Ada aroma rumput yang begitu kuat di sekelilingnya. Gadis itu mencoba menebak bahwa saat ini dia sedang berada di tengah padang rumput hijau yang subur. Qingyi masih berbaring, memandangi langit dan matahari yang tidak sepanas sebelumnya.
“Apa ini surga?” tanya Qingyi entah kepada siapa.
“Surga apanya? Kau sebaiknya bangun! Jika tidak, kau tidak akan pernah melihat kembali matahari di dunia asalmu!”
Suara itu lagi. Siapa pemilik suara itu?
Qingyi terbaring di atas rerumputan hijau yang pendek dan luas. Ketika dia mencoba bangkit, dia melihat air terjun yang sangat tinggi. Di bawahnya terdapat sebuah kolam dan sungai kecil yang mengalirkan air jernih dikelilingi bebatuan halus.
Tidak ada orang lain di sini, jadi dari mana asal suara itu?
“Hei, aku di sini!”
Qingyi menoleh ketika lengan bajunya ditarik sesuatu. Di sampingnya, seekor hewan -- sepertinya seekor anak panda kecil menarik kain bajunya sambil meloncat-loncat. Qingyi tertegun sesaat untuk mencerna semuanya. Panda kecil itu terus melompat-lompat seperti hendak memberitahu sesuatu.
Qingyi mengangkat panda kecil itu. Dia memperhatikannya dari ujung kepala hingga ujung kaki. Ini tampak seperti panda pada umumnya. Dia melihat pergerakan memberontak dari panda itu. Tangan dan kaki mungilnya bergerak minta diturunkan. Qingyi masih memeganginya.
Qingyi masih memegangi panda itu.
“Apa kau yang baru saja bicara?”
Panda kecil itu meronta-ronta.
“Ya, aku! Aku yang bicara padamu!”
Qingyi langsung melemparkan panda kecil itu ke kolam sekuat tenaga. Dia tertekan dengan sesuatu yang baru saja menimpanya. Di mana ini? Apa yang sebenarnya terjadi?
“Aku pasti sudah gila!” seru Qingyi pada dirinya sendiri.
“Oh Tuhan, amalku banyak yang baik. Kalau mau menghitung, setelah selesai masukkan aku ke dalam surga!” serunya lagi.
Panda kecil yang diceburkan ke kolam baru saja keluar dari sana. Bulu-bulunya basah. Panda itu menggerakkan tubuhnya, mengeluarkan semua air yang masuk ke dalam bulunya. Apa-apaan ini? Dia baru saja membantu membangunkan wanita itu, mengapa malah diceburkan ke dalam kolam?
“Tidak, kau tidak gila. Coba buka matamu lagi dan lihat semuanya,” ucap panda itu sembari berjalan menghampiri Qingyi.
Qingyi membuka kembali matanya. Semua yang dia lihat memang seperti nyata. Ditambah ketika dia mencubit lengannya, rasanya sakit. Kalau sakit, berarti ini bukan mimpi. Tapi yang menjadi pertanyaan terbesarnya adalah tempat apa ini? Apa yang sebenarnya telah terjadi?
“Aku tidak mengerti apa maksudmu. Tapi, apa aku boleh tahu, siapa kau dan mengapa kau berbicara padaku? Apa kau juga tersesat?”
Panda kecil yang lucu menggelengkan kepalanya.
“Aku adalah Yinghao. Aku adalah pengurus rumah kecil. Kau adalah orang terpilih yang harus aku layani. Jadi, mari kita bekerja sama dengan baik!” ujar Yinghao sambil meloncat-loncat.
“Ini adalah ruang dimensi yang terhubung dengan pikiran dan jiwamu.”
Panda kecil itu menjelaskan. Meskipun sedikit kesal, dia tidak boleh marah pada wanita ini. Kelak, wanita ini harus dia layani dengan baik.
“Ruang dimensi?” tanya Qingyi.
Qingyi tidak memahami perkataan panda itu. Sudahlah jika panda itu bisa berbicara seperti manusia, tetapi bisakah bahasanya menjadi lebih mudah dipahami? Ruang dimensi? Apa itu seperti ruang yang ada dalam cerita-cerita fiksi yang dia ciptakan?
“Oh, aku pasti benar-benar sudah gila! Apa aku terlalu lelah hingga berhalusinasi seperti ini?” tanyanya pada diri sendiri.
Panda itu menggelengkan kepala.
“Bukankah kau adalah editor cerita The Long Ballad: A Tale of Sky Pendant? Ini adalah ruang yang tercipta dari cerita itu. Kau adalah orang terpilih yang harus menyelesaikan cerita sampai selesai. Kau juga bisa menggunakan ruangan ini sesuka hatimu. Caranya cukup mudah, kau hanya perlu mengusap liontin itu dua kali, maka kau akan masuk ke ruang ini kapan pun kau mau,” sambung Yinghao.
Qingyi mencoba mengingat. Bukankah itu adalah judul dari proyek terbarunya?
...***...
Jangan lupa follow akun Instagram Author di: @flower_zhuzhu 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Eleison Manalu
x
2024-07-25
0
Fifid Dwi Ariyani
trusceria
2024-01-27
0
Lili Naura Rq
baca dulu,, kalo menarik Lanjutt
2024-01-24
0