Sore itu di area pemakaman, terlihat sepasang suami istri yang tengah duduk menatap gundukan tanah yang di hiasi batu nisan di depan mereka.
Mereka adalah Kinara dan Aldo, (aldo adalah asisten pengacara Zen) mereka menikah 10 tahun yang lalu, tepatnya 4 tahun setelah kematian Zen karna tragedi kecelakaan di hari itu, hari dimana Alex membuat kekacauan.
FLASHBACK
Anak buah Zen mencoba menghubungi Zen untuk memberitahukan bahwa mereka sudah menemukan Kinara, dan sudah mengamankannya, namun berulang kali di hubungi, nomor Zen selalu di luar jangkauan, lalu dia berinisiatif mengajak salah satu temannya untuk menyusul Zen ke bandara.
Namun di tengah perjalanan terjadi kemacetan yang cukup panjang, karna mereka penasaran, akhirnya mereka keluar dari mobil, dan melihat sumber kemacetan.
Namun betapa terkejutnya mereka saat mengetahui penyebab kemacetan itu adalah sebuah kecelakaan, yang membuat mereka terkejut adalah nomor plat mobil yang sudah ringsek tertimpa truk, itu adalah nomor plat milik Zen, dengan cepat salah satu dari mereka menghubungi teman-temannya untuk segera datang ke lokasi, untuk membantu evakuasi.
tak berselang lama mereka pun datang, dan membantu evakuasi, sehingga evakuasi berjalan cepat, Zen segera di bawa ke rumah sakit, namun di tengah perjalanan ke rumah sakit, Zen menghembuskan nafas terakhir.
Aldo yang mendengar kabar duka itu segera pergi ke rumah sakit untuk mengurus jenazah Zen, kepergian Zen meninggalkan duka bagi orang-orang terdekatnya, bagaimana tidak, Zen berakhir dengan cara tragis, dan mereka semua tau bahwa saat itu Zen sedang berjuang untuk hidup seseorang yang sangat berharga, seorang anak dari seseorang yang sudah menganggapnya saudara.
Di tempat lain, Alex yang mendengar kabar kematian Zen, tentu sangat senang, ia pun berpesta dengan temannya-temannya.
Setelah kematian Zen, semua tanggung jawab Zen telah di ambil alih oleh Aldo, Aldo tidak ingit terlalu larut dalam kesedihan atas kematian Zen, 2 hari setelah kematian Zen, aldo memutuskan untuk mengerahkan orang-orang kepercayaan Rainan untuk mencari keberadaan keluarga Alex dan Jovanka, sedangkan Aldo, harus mengurus Perusahaan Pratista yang sedang dalam masa krisis, karna dana perusahaan telah di bobol Alex.
Aldo mencoba meyakinkan para pemegang saham agar tidak menarik saham mereka dari Perusahaan Pratista, namun tidak ada yang mempercayai Aldo, karna mereka berfikir Pratista Company sudah tidak memiliki pemimpin, jadi tidak ada alasan untuk mereka bertahan.
Akhirnya, Pratista Company mengalami kebangkrutan. Dan Aldo terpaksa harus menjual semua aset kekayaan milik Rainan untuk mengembalikan dana para investor.
Kebangkrutan Pratista membuat Aldo menjadi lemah dan terpuruk, yang lebih membuatnya terpuruk adalah keberadaan Jovanka yang belum di ketahui, Aldo merasa gagal, setiap hari, ia hanya menyendiri.
Di tengah keterpurukannya, Kinara dengan sabar, selalu menemaninya, mengurusi segala keperluannya, memberikan semua perhatiannya, dan berkat kesabaran Kinara, akhirnya Aldo bangun dari keterpurukannya, ia mencoba bangkit dan memulai semua dari awal, mendapatkan perhatian lebih dari Kinara, membuat Aldo jatuh cinta kepada gadis itu, Kinara pun memiliki perasaan yang sama, akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.
FLASHBACK OF
Walaupun mereka dan Zen sudah bukan di tempat yang sama, namun mereka tidak pernah melupakan Zen, setiap seminggu sekali mereka selalu mengunjungi makam Zen bersama putra kecilnya.
" Tuan, hari ini kami datang hanya berdua, karna Ken sedang bermanja dengan neneknya, dia hanya menitipkan salam untukmu." Kata Kinara seolah berbicara kepada Zen, Aldo hanya tersenyum, kemudian Aldo meletakkan seikat bunga llily di atas pusara Zen seperti biasa, lalu mereka mengangkat kedua tangan mereka seraya berdoa, setelah berdo'a, mereka pun berpamitan kepada Zen sebelum meninggalkan makam Zen.
Di tempat lain, di sebuah ruangan Kerja, seorang pria tampan dengan sorot matanya yang tajam, sedang memainkan bolpen di tangannya, dan seperti sedang memikirkan sesuatu sambil sesekali memutar-mutar kecil tubuhnya di kursi putarnya.
Keandro yang melihat keanehan pada tuannya itu memberanikan bertanya.
" Tuan, apakah ada masalah? " Tanya Keandro yang sejak tadi berdiri di samping James.
James yang mendengar pertanyaan Keandro langsung menghentikan permainan bolpennya.
" Kea, kau cari tau informasi tentang Abiputra Company, cari tau pemilik dari perusahaan tersebut, latar belakangnya, dan juga keluarganya, aku minta secepatnya, " Ucap James dengan nada memerintah.
" Baik Tuan." Kata Keandro sambil membukukkan sedikit bahunya.
Keandro yang sudah tau keinginan tuannya langsung melakukan tugasnya.
FLASHBACK.
Saat makan di Cafe, James mendengar pembicaraan 2 orang Gadis di belakangnya, James yang mendengar bahwa gadis yang duduk di belakangnya itu sering mendapatka perlakuan yang tidak menyenangkan dari pamannya, memancing rasa keingintahuannya tentang detail keluarga Gadis itu.
" Abiputra Company, aku harus mencari tau siapa pemilik perusahaan itu." Gumam James.
FLASBACK OF.
"""""""""''''""""""""""""""""""""""
Ceklek,, pintu terbuka
Di dalam nampak Jovanka sedang sibuk tengan setumpuk pekerjaan di atas meja kerjanya.
Setelah lulus kuliah, Alex menjadikan Jovanka sebagai sekertaris pribadinya, tidak jarang, semua pekerjaannya di limpahkan pada Jovanka, membuatnya sering lembur sampai larut malam, sehingga Jovanka tidak pernah memiliki waktu bahkan sekedar menonton televisi, Jovanka sudah benar-benar menjadi budak Alex, dan itu memang rencana Alex, menuntutnya menjadi cerdas, dan menjadikannya sebagai budak.
Jovanka yang melihat kedatangan Cloe, hanya meliriknya sejenak, dan kembali fokus pada pekerjaannya.
" Ada perlu apa kau kemari?" Tanya Jovanka datar sambil terus fokus pada pekerjaannya.
" Panggil aku Nona Cloe, aku adalah majikanmu, Putri dari pemilik Abiputra Company." Katanya dengan sombong, sambil merebahkan tubuhnya di atas sofa di ruangan Jovanka sambil memperhatikan kuku kukunya yang baru selesai perawatan
Jovanka hanya geleng geleng dengan kesombongan Cloe.
" Ayo cepat, perbaiki pertanyaanmu yang tadi." Kata Cloe memerintah sambil terus memperhatikan kuku-kuku nya.
" Pertanyaan yang mana? bisa kau ulangi, aku sungguh lupa."Kata Jovanka pura-pura, sambil terus fokus bekerja.
Cloe langsung bangun merubah posisinya, sambil menyilangkan tangan di dadanya.
" Huh!!dasar pikun. " Kata Cloe ketus.
" Sudahlah, aku banyak pekerjaan, jangan menggangguku, pergi sana, pergilah berbelanja dan bersenang-senanglah dengan teman-temanmu yang sok kaya itu. " Kata Jovanka yang masih tetap fokus.
Cloe Langsung menatap tajam wajah Jovanka.
" Kau mengusirku??" Tanya Cloe dengan sedikit berteriak.
" Ia, aku mengusirmu, pergi sana.!!" Kata Jovanka sambil mengibas-ngibadkan tangannya menyuruh Cloe pergi tanpa melihat ke arahnya.
Cloe pun segera bangkit dari duduknya dan meraih tas jinjingnya dengan kasar, dengan langkah kaki yang di hentakkan, Cloe menghampiri Jovanka.
" Akan aku adukan ke Papi." Kata Cloe dengan menekankan suaranya.
" Ya ya ya, adukanlah aku sesukamu. " Kata Jovanka tidak perduli.
Cloe pun menutup pintu ruangan Jovanka dengan keras.
Brakkk,,!!!
" Kapan perempuan gila itu bisa waras, mengganggu saja." Gumamnya.
Tidak berselang lama, setelah Cloe pergi, seseorang datang membuka pintu ruangan Jovanka dengan kasar.
Brakkkk!!!
Alex masuk dengan wajah marah, Jovanka hanya menghela nafas sambil memegangi dadanya, karna kaget.
Dengan langkah tegas, Alex mendekati Jovanka dan menggebrak meja Jovanka dengan tangannya.
Brakkk!!
" Uncle, apa Uncle ingin aku mati karna serangan jantung?" Tanya Jovanka, menatap wajah kemarahan Alex sambil memegang dadanya, sepertinya Jovanka sudah terbiasa dengan expresi wajah itu.
" Kau berani mengusir putriku!! Kata Alex membentak.
" Dia itu menggangguku Uncle, lihatlah, pekerjaanku sangat banyak, dan semua ini harus selesai besok, kalo aku tidak mengusir Cloe, dia akan terus menggangguku, dan aku tidak bisa menyelesaikan pekerjaanku, kalo pekerjaan ini tidak selesai, maka perusahaan akan mengalami kerugian. " Kata Jovanka menjelaskan dengan tenang dan penuh wibawa.
Alex terdiam dan langsung meninggalkan Jovanka.
" Anak dan Ayah sama saja, sama-sama gila." Kata Jovanka berbicara sendiri sambil mendengus kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Evi Nasrum
sy suka klw alur ceritanya banyk visual
2024-02-03
0
Lita
tolong ya thoor kasi lebih banyak lgi visual dengan sesuai alur ceritan ya agar ..novel mu ..dapat rangking yg memuas kn
2021-01-01
2
Pening Lalat
ceritanya makin seru..aku hny bsa bom like aj y🙏🙏
2020-11-22
0