Hari pernikahan James dan Jovanka tinggal beberapa hari lagi,, setelah membawa Jovanka tinggal di rumahnya,, James hanya bertemu dengan Jovanka saat sarapan saja, James sangat sibuk bekerja, bahkan setiap hari pulang malam,,
Hari ini sudah tidak terlalu sibuk, James ingin lebih dekat dan lebih mengenal calon istrinya itu,, James hanya tau tentang kehidupan Jovanka, tapi seperti apa sifat Jovanka, James sama sekali belum mengetahuinya,,
Malam ini dia berencana ingin mengajak Jovanka makan malam,,
" Kea, malam ini aku ingin mengajak gadis itu makan malam,, tolong siapkan semuanya"
" Baik tuan" kata Kea sambil menganggukkan wajahnya sekali,, dan Kea segera melaksanakan tugasnya,,
James meraih ponselnya di atas meja kerjanya,, dan segera menghubungi jovanka,,
" Tuut ,,,, tuut,, halo!" kata Jovanka di sebrang telfon
" Bersiap siaplah dua jam lagi kita akan makan malam di luar" kata James, tanpa menunggu jawaban Jovanka , James langsung mematikan telponnya,,
" Ha,, loh ko di matikan, " kata Jovanka mengerutkan keningnya sambil melihat layar ponselnya,,
" Kenapa dia menyebalkan sekali, main mematikan telpon saja,, padahal aku belum menjawabnya,, hufft...lebih baik sekarang aku bersiap siap sebelum pria menyebalkan itu datang,,"
Kebetulan Jovanka baru selesai mandi,, jadi dia hanya tinggal pakai baju dan make up,,
"hmm, ,,pakai baju yang mana ya,, aku bingung,," kata Jovanka sambil memilih milih baju
Akhirnya jovanka menentukkan pilihannya pada dress A line selutut tanpa lengan dengan warna Bottle green,, di padu padankan dengan heels warna putih ,, sedangkan untuk polesan make up, Jovanka lebih memilih make up flawles supaya terlihat lebih natural dan rambutnya di biarkan tergerai,,
Tak lama ponsel Jovanka berdering,,
panggilan dari James,,
Jovanka langsung menggeser ikon telepon warna hijau,, dan menempelkan benda pipih itu di telinganya,,
"Hallo,,!
" Aku sudah di depan, cepatlah!" lagi lagi tanpa menunggu jawaban, James langsung menutup telponnya begitu saja,,
Jovanka mendengus kesal, lalu ia meraih tas kecilnya di atas meja riasnya,, dan segera keluar dari kamarnya,,
Saat keluar dari kamar, Jovanka berpapasan dengan Momy Anne ,,
" Sayang,, kamu cantik sekali, kamu mau kemana,,? " tanya Momy Anne yang langsung menghampirinya dan menyentuh dagu gadis yang saat ini terlihat sangat cantik sambil tersenyum kagum melihat kecantikan calon menantunya itu,,
" Emm,, Tuan James mau mengajakku makan malam di luar mom,," kata Jovanka malu malu.
" Jadi kalian mau kencan?" kata Momy Anne heboh,,
" Eh,,, bu bukan Mom, kita hanya makan malam saja,," Kata Jovanka sambil menggigit bibir bawahnya.
" Tapi bagi Momy itu adalah kencan,, yasudah cepat sana, nanti James akan marah jika terlalu lama menunggu,,” kata Momy Anne masih dengan kehebohannya,,
" Iya Mom, kalo begitu, Aku pergi dulu ya Mom,,"
" iya, hati hati ya sayang,, selamat berduaan,," kata Momy Anne menggoda calon menantunya sambil cekikikan,,
Jovanka tersipu malu ,ia langsung meninggalkan Momy Anne dan segera berjalan menghampiri James yang sudah menunggu di luar gerbang,,
Hans sudah berdiri di samping mobil dan membukakan pintu mobil untuk Jovanka,, Jovanka segera masuk dan duduk di sebelah James..
" Hey ! kenapa kau lama sekali aku sudah menunggumu lima belas menit di sini,apa kau sengaja ingin membuatku menunggu?" kata James sedikit marah
Jovanka menundukkan wajahnya,,
" Maaf tuan,," Katanya pelan
James mendengus kesal,,
Sementara Keandro tak memperdulikan mereka,, ia langsung melajukan mobilnya menuju restoran yang sudah ia booking untuk sepasang calon suami istri itu,,
Setelah itu tidak ada pembicaraan diantara mereka,, sesekali James mencuri curi pandang ke arah Jovanka yang asik menikmati pemandangan luar dari kaca mobil,,
Keandro yang melihat James dari kaca spion merasa lucu dengan tingkah tuannya itu,,
" Tuan dari pada anda mencuri curi pandang seperti itu, kenapa anda tidak mengajak Nona bicara saja 😏" batin Keandro sambil mengangkat satu ujung bibirnya.
Dan mereka pun sampai di sebuah restoran mewah,,
Mereka di sambut oleh para pelayan restoran itu,,
Saat mereka masuk ke dalam resto,,,
Jovanka sangat senang dengan decorasi restoran itu,, di hiasi dengan berbagai macam bunga di setiap sudut ruangan
Sedangkan James hanya melihat raut wajah bahagia dari wajah gadis yang ada di sampingnya,, hingga terukir senyuman di wajah pria tampan itu,,
Tiba-tiba James meraih tangan Jovanka, dan menggenggamnya erat,
Jovanka langsung memegang dadanya,, yang berdegup sangat kencang,, dag.. dig ..dug ..dag .. dig ..dug,, sama halnya dengan James, dia pun merasa gugup, dadanya berdegup kencang seperti musik disco,,
Dua orang pelayan membawa sepasang calon suami istri itu,, ke sebuah meja yang telah di hias dengan begitu cantik,, dan sudah tersedia makanan mewah yang di plating dengan cantik di atas meja,,
Dan mereka berdua pun duduk,,
Sedangkan Keandro duduk di meja lain,,
" Tuan, apa kau menyiapkan semua ini?"
" Keandro yang menyiapkannya,, kenapa?"
" Oh, tidak apa apa,," kata Jovanka sambil menunduk
" Hei, kau kenapa? ayo,makanlah,,, aku sudah lapar karna tadi sudah menunggumu terlalu lama,," kata James datar
" Maafkan aku karna sudah membuatmu menunggu, dan membuatmu kelaparan,, " kata Jovanka merasa bersalah
" Sudahlah, cepat makan, "
Mereka berdua menyantap makanan mereka masing-masing sambil di iringi musik romantis,,
" Tuan, sebentar lagi kita akan menikah, tapi aku tidak tau sifatmu seperti apa,, aku tidak tau apa yang kau sukai dan tidak kau sukai,, "
kata Jovanka sambil menatap wajah James
James sejenak menghentikan aktifitasnya,
" Nanti juga kau akan tau " kata James santai, lalu melanjutkan kembali.
Kepala masih di penuhi pertanyaan di dalam kepalanya, Namun, Jovanka tidak bisa bertanya lagi, mungkin benar kata James, lama-lama dia akan mengetahui seperti apa James,,
Tidak ada pembicaraan setelah itu, mereka hanya sibuk melahap makanan mereka masing-masing,,
Setelah sekian menit mereka tidak bicara,, tiba-tiba James membuka suaranya,
"Ehm,, apa kau senang akan menjadi istriku?" tanya James santai sambil membersihkan sisa makanan di mulutnya dengan tissue,,
Jovanka langsung mematung mendengar pertanyaan James, gadis itu sangat bingung mau menjawab apa, semua wanita pasti akan senang, karna wanita mana yang tidak senang menjadi istri seorang James walker, orang terkaya dan paling berkuasa di dunia bisnis,
Namun, tidak dengan Jovanka,, gadis itu tidak tau, harus senang atau harus sedih,, saat ini dia merasa sedanh bermimpi akan menikah dengan seseorang yang baru di kenalnya,,
James mengernyitkan dahinya menatap Jovanka yang hanya terdiam dengan tatapan kosongnya,, pria itu melambai lambaikan tangannya di wajah gadis cantik itu,,
Jovanka pun tersadar, gadis itu mengerjapkan matanya ,tanda keluar dari lamunannya,,
"Kau melamun?, aku bertanya padamu, kenapa kau malah melamun,, ?" kata James sedikit kesal
" Ma- maaf tuan,, aku hanya...( kata-kata Jovanka menggantung, suaranya seperti tercekat di tenggorokannya )
Sementara James merasa kesal dengan gadis itu,, James langsung berdiri,, dan pergi meninggalkan gadis itu,,
Keandro yang melihat tuannya pergi,langsung mengikutinya,,
Sedangkan Jovanka hanya diam menatap kepergian pria yang baru saja duduk makan bersama dengannya,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Rose Kanam
yg sabar james
2020-08-23
0
Christi kevin Kevin
🤨🤨
2020-08-21
0
Mirna Wati
ngapain nikahin klo hanya kasihan..ketus LG..klo kasihan y tinggal dilindungi saja
2020-07-13
3