Keandro yang sedang sibuk mengotak ngatik ponselnya di ruangan James, tiba-tiba mendapat panggilan dari seseorang, Keandro langsung mengangkatnya.
" Baiklah, terus awasi." kata Keandro menjawab orang di sebrang telpon, ia pun langsung mematikan telponnya.
" Tuan, sebelum Alex kita tangkap, dia telah melakukan penyiksaan terhadap Jovanka di kantornya, dan sekarang, beberapa karyawan telah membawa Jovanka ke rumah sakit, Alex menjadikan Jovanka sebagai sasarannya atas masalah yang menimpa perusahaannya." kata Keandro.
James yang sedang fokus membaca dokumen, seketika menghentikan aktifitasnya.
" Benar-benar keterlaluan, Kea, cepat berikan perintah kepada mereka, siksa si Brengsek itu, tapi jangan biarkan dia mati, sekarang aku merasa mati itu terlalu bagus untuk manusia seperti si br***** itu." kata James sambil menahan emosi.
" Kea, antarkan aku pada gadis itu." Kata James seraya berdiri dan merapikan jas nya.
Keandro agak membungkukan bahunya dan melangkahkan kakinya membukakan pintu untuk James, mereka berjalan beriringan, semua mata tertuju pada ke dua pria tampan itu.
Di rumah kediaman keluarga Alex,
Ting nong.. ting nong,,
suara bel berbunyi.
Meid langsung berlari ke arah pintu, untuk melihat siapa tamu yang datang, setelah pintu di bukanya nampaklah seorang gadis cantik sedang berdiri dengan angkuh.
" Nona siapa? dan mau bertemu dengan siapa? " Tanya Meid sopan.
" Sampaikan pada tanteku, Nona Rosalie sudah datang." Kata Rosalie mengangkat dagunya dan menyilangkan tangan di dadanya.
" Baik Nona, silahkan masuk, duduklah saya akan memanggilkan Nyonya. " Kata Meid mempersilahkan Rosalie masuk, dengan nada bicara yang sopan.
Meid menghampiri Auria yang sedang duduk di taman belakang.
" Nyonya, di depan ada Nona Rosalie. " kata Meid sambil munundukkan wajahnya.
Tanpa menjawab Meid, Auria langsung beranjak ke ruang tengah.
" Rosaliiiiee, keponakan tante yang cantik." Auria memeluk Rosalie dan melepaskannya lagi.
" Kenapa kamu tidak mengabari tante kalau kamu akan kesini?. " Tanya Auria.
" Rosalie hanya ingin memberi kejutan pada tante." kata Rosali menyunggingkan senyumnya.
" Bagaimana kabar ayah dan ibumu di indonesia?" Tanya Auria.
" Baik tan." Jawab Rosalie.
Rosalie celingak-celinguk seperti sedang mencari sesuatu.
" Ros, apa yang kamu cari sayang? " Tanya Auria.
" Cloe kemana tan?" Tanya Rosalie.
" Oh, dia sedang bersenang-senang bersama teman-temannya, biasaa anak muda, ha ha ha." Jawab Auria sambil tertawa.
" Lalu anak itu?" Tanyanya lagi.
" Sekarang dia jadi budaknya om Alex di kantor." Jawab Auria tak bersemangat.
" Waaahhh sepertinya anak itu ada kemajuan, dari budak rumahan, sekarang jadi budak kantoran. " kata Rosali tersenyum sinis.
" Sudah-sudah, jangan membahas dia." kata Auria kesal.
" Apa kau akan menginap disini Ros?" tanya Auria.
" Tidak tante, aku akan ke apartemenku. " kata Rosalie, sambil menyandarkan punggungnya di sofa.
" Tapi sekarang, kau istirahatlah dulu disini, pasti kau sangat lelah setelah perjalanan jauh, tante akan siapkan kamar untukmu, " Kata Auria.
" Tidak perlu tan, Rosalie langsung ke apartemen saja ." Kata Rosalie langsung berdiri.
" Kamu yakin Ros? tidak mau istirahat dulu di sini? " Tanya Auria.
" Tidak tan, aku mau bersiap-siap, nanti malam aku ingin memberikan kejutan untuk kekasihku." Kata Rosalie semangat.
" Baiklah terserah kau saja. " Kata Auria tersenyum, Rosalie segera berpamitan,
Auria mengantarnya sampai ke depan pintu.
" Bye tante. " kata Rosalie melambaikan tangannya.
" Bye sayang, hati-hati ya."
Rosalie memberhentikan taxi yang sedang melintas, ia segera masuk ke dalam taxi, dan meminta supir taxi itu untuk mengantarkannya ke Zoku Amsterdam, mobil pun melaju menuju apartemen.
""""""""'"'''''"""""""""""""""""""""
Di koridor rumah sakit, Aleta berpapasan dengan James dan Keandro.
" Kea, tempatkan beberapa orang-orang ku untuk menjaga Jovanka selama perawatan." kata James, sambil terus berjalan beriringan denga Keandro.
" Baik tuan. " Jawab Keandro.
mendengar nama sahabatnya , Aleta jadi penasaran, apakah Jovanka yang mereka sebutkan adalah Jovanka sahabatnya,, karna penasaran, aleta pun mengikuti James dan Keandro,,
namun Keandro menyadari ada yang sedang mengikuti mereka,, keandro segera membalikkan badannya,,
Aleta yang terkejut, langsung terdiam kaku seperti patung,, keandro menatap Aleta dengan tatapan yang tajam,,
James yang melihat tingkah Sekertarisnya itu hanya mengernyitkan dahinya,,
" Kau mengikuti kami,,??" tanya Keandro sambil terus menatap tajam gadis itu
James langsung ikut menatap Aleta
aleta meremas remas kedua tangannya yang berkeringat,, tubuhnya gemetar karna mendapat tatapan yang menakutkan dari 2 pria di depannya,,,
" e,,, em,,, tu tuan,, tadi sa saya mendengar tuan me menyebut nama Jo Jovanka,, karna saya penasaran, jadi saya mengikuti kalian,,untuk memastikan a apakah yang anda maksud sahabat saya atau bukan,, " kata Aleta gelagapan,,
Keandro membisikkan sesuatu kepada James,,
" Siapa namamu? "tanya James datar sambil menyilangkan kedua tangannya di dada bidangnya
" A Aleta tuan,, " kata Aleta
" Ikut aku,, " kata James
" Ampuni saya tuan,, saya tidak akan mengikuti katian lagi,, " kata Aleta,, dia sangat tau siapa para pria di depannya itu,,
" Kau sudah tidak penasaran lagi,,?? kata james
" Ti tidak tuan,, " kata aleta menundukkan wajahnya,, walaupun sebenarnya dia masih penasaran,, tapi dia terlalu takut
" Baiklah aku sudah memberikan tawan yang bagus, tapi kau menolaknya " kata James santai dan kembali melanjutkan langkahnya,, namun tiba tiba langkahnya harus kembali terhenti,,
" Tunggu tuan,, saya akan ikut,," kata Aleta pelan,,
James mengangkat satu sudut bibirnya dan kembali melanjutkan langkahnya
Aleta yang tak mendapatkan jawaban ,mengikuti mereka dari belakang,,
Terlihat dokter keluar dari ruangan Jovanka,,
James langsung menanyakan keadaan Jovanka,,
" Dokter, bagaimana keadaan gadis itu,,?? tanya James
" Dia masih belum sadar tuan,, karna luka pukulan yang cukup parah. ,," jelas dokter
" Terimaksih dokter,, " kata James,, dan mereka langsung masuk ke ruangan jovanka
ketika melihat yang terbaring itu memang Jovanka sahabatnya,, Aleta langsung menutup mulutnya dengan ke dua tangannya,, lalu mendekati jovanka,, di lihatnya wajah Jovanka,, pipinya merah bekas tamparan,, dan luka pukulan di tangannya,,sungguh sesak dada Aleta melihat sahabatnya seperti ini untuk yang ke sekian kalinya,, buliran krista jatuh dari ujung matanya,, ia menggenggam tangan sahabatnya itu
Seangkan James yang baru melihat seorang gadis yang tak berdaya dengan banyak luka ,, ia merasa sedih bercampur emosi,,
" Jo, kenapa kamu tidak mau mendengarkanku untuk lari dari uncle mu yang jahat itu,, dasar gadis bodoh" kata Aleta lirih
" Kaun benar nona,, sahabatmu ini memang benar benar bodoh,, " kata james dengan raut wajah sedihnya
Aleta menoleh ke arah James yang berdiri di belakangnya,, dan segera menghapus air matanya
" Tuan ,,. bagaimana anda bisa tau Jovanka ada disini,, ? dan bagaimana anda bisa mengenal sahabat saya,, ? setau saya, Jovanka tidak punya saudara selain keluarga unclenya disini,, " tanya Aleta..
" Apa kau tidak tau siapa aku,,??tanya James dengan tatapan dinginnya
" ta tau tuan,, maafkan saya,, " kata Aleta gelapan
" hah,, ganteng ganteng ko es balok,," guman Aleta dalam hati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Lita
sedikit saran ya thoor...
alur cerita nya bagus...tapi
tolong lebih sering tampil kn visual yg sesuai alur cerita ....agar kami...semangat untuk vote
2021-01-01
1
Harisa Humania
semangat thor
2020-10-07
0
veronika waitaby
critanya bagus banget thor
2020-08-27
0