Gelang

Zen melajukan kendaraannya mengikuti Ambulance menuju ke pemakaman.

Setelah sampai di pemakaman, Zen segera membantu Jovanka turun dari mobil dan menuntunnya ke tempat dimana Alisa dan Rainan akan di makamkan, disana sudah tampak Alex dan Auria.

" Paman, kenapa kita kesini? " Tanya Jovanka sambil menengadahkan wajahnya menatap Zen, Zen menghentikan langkahnya, dan berjongkok sehingga posisi Zen lebih rendah darinya.

" Nona, kita kesini untuk mengantarkan Orang tua Nona ke tempat peristirahatan terakhirnya, mereka tidak selamat dalam kebakaran itu, mereka sudah meninggal dunia, kini Nyonya Alisa dan Tuan Rainan sudah berada di surga, tempat Orang-orang baik seperti Tuan dan Nyonya. " Kata Zen lirih.

Air mata pun membasahi pipi mungil gadis itu, sekarang ia mengerti, yang di maksud Alex pergi adalah pergi untuk selama- lamanya dan tak akan pernah kembali. Sekarang ia sendiri, tidak ada lagi Momy dan Dady.

" Paman, kenapa Momy dan Dady jahat padaku,, huhuhu.. mereka meninggalkanku sendiri,, hik hik hik,, " Kata Jovanka dengan terisak.

" Tuan dan Nyonya tidak jahat Nona, mereka sayang sama Nona, dan sekarang mereka pasti bersedih karna Nona bersedih, Nona harus bahagia biar mereka bahagia." Kata Zen tersenyum.

" Benarkah Paman? " Tanya Jovanka sambil memiringkan kepalanya.

" Iya. " Zen mengangguk.

" Baiklah kalo begitu aku tidak akan menangis lagi." Kata Jovanka mengusap air matanya dan tersenyum tipis.

Ritual pemakaman berjalan dengan baik, Alex membawa Jovanka pulang bersamanya, sedangkan Zen kembali ke Apartemennya.

"""""""''''""''""'

5 hari kemuadian zen mendapat telpon dari kantor polisi memberitahukan tentang hasil penyelidikan.

" Halo ! "

" Halo Tuan, kami sudah mendapat bukti baru, kebakaran itu memang di sengaja. " Kata orang di balik telpon.

" Apa?"

" Tapi kami belum mengetahui Orang di balik kebakaran itu."

" Untuk masalah itu, biar aku sendiri yang menyelidikinya, terimakasih atas kerjasamanya."

" Sama-sama tuan, ini sudah kewajiban kami."

" Kalo begitu, saya tutup telponnya."

Percakapan pun selesai.

Zen langsung menyalahkan laptotnya dan menyambungkan dengan ponsel miliknya, untuk mengecek cctv di rumah Alisa dan Rainan sebelum kebakaran. Zen terus mengamati layar laptopnya, dan betapa terkejutnya zen saat melihat seseorang dengan sengaja membocorkan gas dan mengunci Alisa dan Rainan di ruang kerja, tapi Zen tidak dapat melihat jelas wajah orang itu, karna memakai topi, tapi orang itu memakai gelang unik, yang bisa di jadikan petunjuk.

Tiba-tiba Zen berfikir sejenak. Apakah nyawa Jovanka dalam bahaya? Zen segera meraih ponselnya menghubungi orang orang Rainan untuk selaku mengawasi Jovanka.

Zen memerintahkan salah satu orang suruhannya untuk menyamar menjadi pelayan di rumah Alex, untuk mengawasi Jovanka selama berada di dalam rumah Alex.

Sebelumnya Zen sudah bicara dengan Alex dia akan mengirimkan pelayan untuk mengurus keperluan Jovanka, supaya Alex tidak curiga, walaupun Zen belum mengetahui otak dari kebakaran itu, tapi dia harus tetap waspada terhadap orang-orang di sekeliling Jovanka.

""""""""""""""""""""""""""""""""""""

2 Bulan berlalu setelah kejadian naas itu, Jovanka tetap melakukan rutinitasnya, yaitu pergi ke sekolah, tapi Alex melarangnya untuk bermain bersama teman-temannya, sehingga temannya menjauhi Jovanka. Setiap hari jovanka di kurung di kamarnya, sepulang sekolah, Jovanka harus belajar dan belajar, tidak ada bermain, walaupun Alex mempunyai anak yang seumuran Jovanka, tapi Alex tidak memperbolehkan putrinya itu untuk berteman dengan Jovanka, bahkan putrinya sendiri pun sangat membenci Jovanka.

Seringkali Jovanka menangis di kamarnya, Jovanka tidak mendapatkan kasih sayang di rumah Alex, semua orang membencinya, dia hidup dalam kesendirian, Kinara (Orang suruhan Zen yang menyamar menjadi pelayan) tidak bisa melakukan apa-apa, karena Alex sudah menugaskan semua pelayan hanya bertugas sebagai pelayan, jika ada yang melanggar batasan, maka akan di pecat tanpa terkecuali, ya,,selama tidak ada kekerasan fisik, kinara akan diam dan hanya melaporkan kepada Zen.

3 bulan berlalu tapi Zen belum menemukan Orang dengan gelang tersebut. Sampai tiba -tiba Zen mendapatkan telpon dari Kinara tentang perlakuan Alex terhadap Jovanka.

Tanpa pikir panjang, Zen langsung pergi ke rumah Alex dan melihat keadaan Jovanka,

30menit perjalanan dari Aparteman nya ke rumah Alex, kini ia sudah sampai di rumah Alex, ia segera keluar dari mobilnya, dengan langkah tegas Zen mendekati pintu rumah Alex.

tok tok tok,,

Mendengar ketukan pintu, pelayan langsung membukakannya, pelayan itu tak lain adalah Kinara, Kinara memberi isyarat dengan menggerakan matanya untuk meminta Zen masuk, Zen pun segera masuk dan mendudukan tubuhnya di sofa di ruang tamu rumah Alex.

" Tunggu sebentar, saya akan memanggilkan Nyonya Auria." Kata Kinara.

" Iya,," Zen menganggukan kepalanya.

Tidak lama Auria datang menghampiri Zen dan duduk agak jauh dari Zen.

" Ada perlu apa kau kemari tuan Zen?" Tanya Auria sinis.

" Saya hanya ingin mengunjungi Nona Jovanka Nyonya." Kata Zen.

Auria hanya tersenyum sinis.

" Memangnya kau tidak ada pekerjaan, sampai kau membuang waktumu untuk mengunjungi anak malas itu. " Kata Auria ketus.

" Saya tidak pernah membuang waktu saya Nyonya, dan ini adalah bagian dari pekerjaan saya." Kata Zen santai sambil menyeruput kopi hitamnya yang telah di sajikan oleh pelayan Alex, Auria memutarkan bola matanya dan menghela nafas kasar, tanda ia muak dengan yang di katakan Zen.

" Nyonya Auria, apakah saya bisa bertemu dengan Nona Jovanka? " Tanya Zen.

" Mau apa kau menemuinya?" Auria balik bertanya.

" Saya hanya ingin melihat keadaannya saja !" Jawab Zen.

" Kau tenang saja, dia baik-baik saja, seharian anak itu di dalam kamar, makanan di bawakan oleh pelayan, disini dia sudah seperti seorang tuan putri yang selalu di layani !" Kata Auria dengan wajah yang terlihat kesal.

" Benarkah Nyonya?" Tanya Zen penuh selidik.

" Kau tidak percaya padaku? " Tanya Auria, sedikit meninggikkan suaranya.

" Bukan seperti itu Nyonya, saya kan hanya bertanya, atau jangan-jangan kau..! " Zen tidak meneruskan ucapannya, ia sengaja ingin memancing Auria.

Auria langsung bangkit dari duduknya.

" Apa maksudmu hah ? kau menuduhku berbohong?" Tanya Auria yang mulai emosi.

" Saya tidak menuduh saya hanya menduga Nyonya." Jawab Zen santai.

" Lalu apa bedanya? Pergilah temui anak itu, aku muak berdebat denganmu, membuang-buang waktu saja !" Kata Auria, lalu pergi meninggalkan Zen.

" Hem..mudah sekali memancing kebohongannya." Gumam Zen sambil mengangkat salah satu sudut bibirnya.

Ketika Auria sudah tidak ada, Kinara menghampiri Zen, Clay hendak keluar dan melewati tempat dimana Zen dan Kinara berada, mata Zen melirik Clay, dan pandangannya tertuju pada pergelangan tangan Clay, dimana terdapat gelang yang sama seperti yang di pakai oleh orang yang menyebabkan meninggalnya Alisa dan Rainan.

Zen segera mengecek ponselnya dan melihat Screenshot gambar gelang orang yang di lihatnya di cctv, dan ternyata itu adalah gelang yang sama, Zen menatap Kinara, dan Kinara memahami arti tatapan Zen, bahwa ada sesuatu yang serius.

Terpopuler

Comments

Siti Julaeha Julai

Siti Julaeha Julai

seru thor

2021-05-25

0

KaiRA🎉PUCUK~SQUAD🌱🐛🌱🐛🥀🐛

KaiRA🎉PUCUK~SQUAD🌱🐛🌱🐛🥀🐛

zen sprti malaikat penyelamat..apa jdi nya jovanca kallau Zen g ad

2020-12-29

0

BELVA

BELVA

bawa 3 jempol ka kitunggu pefbackmu di novel belvadante oceee🙋

2020-10-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bermula
2 kesepakatan
3 Gelang
4 Makan di luar
5 Pengakuan Clay
6 Sahabat
7 KEJADIAN 14TAHUN SILAM
8 Cerita Keandro
9 Kedatangan rosalie
10 Aleta
11 Siksaan untuk Alex
12 Rosalie
13 CIUMAN PERTAMA
14 MOMY
15 Terharu
16 Usaha Rosalie
17 Makan malam
18 Kemarahan James
19 Menjaga Jovanka
20 Rencana Cloe
21 Mencari Aleta Part 1
22 Mencari Aleta Part 2
23 Diselamatkan
24 Akulah Orangnya
25 Perjanjian
26 Kembalinya Alex
27 Cantik
28 Kegalauan Rayen
29 Pernikahan
30 Kegelisahan Cia
31 Siapa kau?
32 Terulang
33 Rencana ( Part 1 )
34 Rencana ( Part 2)
35 Penangkapan Alex
36 Bangunlah !
37 Kejadian itu
38 Namaku JOVANKA
39 Terimakasih !
40 Aku merindukanmu !
41 Bantulah dia !
42 Teman baru
43 Kemarahan James
44 Siapa pelakunya?
45 Mengikuti
46 Rasa sakit
47 Panik
48 Tikus kecil
49 Menahan gejolak
50 Maafkan aku !
51 Siapa dia
52 Berpamitan
53 Kembali pulang
54 Hujan deras
55 I LOVE YOU
56 Aku ingat
57 Selamatkan aku
58 Bawa kembali adikku
59 Temani aku
60 Sesuatu yang penting
61 Terlalu mudah
62 Kebingungan David
63 Kecewa
64 Kemarahan Jovanka
65 Kebenaran
66 Wanita pertama
67 Penyesalan
68 Pria itu
69 Sampai kapan?
70 Dimana pria itu?
71 Tidak tau diri !
72 akan ku lakukan
73 Anakku
74 Hanya ingin denganmu
75 Kau lebih Cantik
76 Demi kau
77 Sebuah alasan
78 Aku mencintaimu
79 Bagaimana rasanya?
80 Sidang
81 Sudah berakhir
82 Aunty cantik
83 Sindrom kehamilan simpatik
84 Panggil aku "Sayang"
85 Ajarkan aku
86 Pria menyebalkan
87 Obat penggugur kandungan
88 Kiriman Cake
89 Kita mulai permainannya
90 Tenanglah
91 Flashback
92 Pemakaman
93 Dompet
94 Merasa bersalah
95 Pilihan yang berat
96 Kesedihan Maya
97 Dinner romantis
98 Kehawatiran
99 Mimpi buruk
100 Saksi kunci
101 Andai kau tau
102 Kecewa
103 Lepaskan aku!
104 Masih mengingat
105 Akui pada Dunia
106 Melahirkan
107 Welcome Baby Shine
108 Misi dimulai
109 Interogasi
110 Dimana Auria?
111 Siapa dalangnya?
112 Dendam Mark
113 Siapa pengemudi itu?
114 Jovanka kembali
115 PENGUMUMAN!
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Bermula
2
kesepakatan
3
Gelang
4
Makan di luar
5
Pengakuan Clay
6
Sahabat
7
KEJADIAN 14TAHUN SILAM
8
Cerita Keandro
9
Kedatangan rosalie
10
Aleta
11
Siksaan untuk Alex
12
Rosalie
13
CIUMAN PERTAMA
14
MOMY
15
Terharu
16
Usaha Rosalie
17
Makan malam
18
Kemarahan James
19
Menjaga Jovanka
20
Rencana Cloe
21
Mencari Aleta Part 1
22
Mencari Aleta Part 2
23
Diselamatkan
24
Akulah Orangnya
25
Perjanjian
26
Kembalinya Alex
27
Cantik
28
Kegalauan Rayen
29
Pernikahan
30
Kegelisahan Cia
31
Siapa kau?
32
Terulang
33
Rencana ( Part 1 )
34
Rencana ( Part 2)
35
Penangkapan Alex
36
Bangunlah !
37
Kejadian itu
38
Namaku JOVANKA
39
Terimakasih !
40
Aku merindukanmu !
41
Bantulah dia !
42
Teman baru
43
Kemarahan James
44
Siapa pelakunya?
45
Mengikuti
46
Rasa sakit
47
Panik
48
Tikus kecil
49
Menahan gejolak
50
Maafkan aku !
51
Siapa dia
52
Berpamitan
53
Kembali pulang
54
Hujan deras
55
I LOVE YOU
56
Aku ingat
57
Selamatkan aku
58
Bawa kembali adikku
59
Temani aku
60
Sesuatu yang penting
61
Terlalu mudah
62
Kebingungan David
63
Kecewa
64
Kemarahan Jovanka
65
Kebenaran
66
Wanita pertama
67
Penyesalan
68
Pria itu
69
Sampai kapan?
70
Dimana pria itu?
71
Tidak tau diri !
72
akan ku lakukan
73
Anakku
74
Hanya ingin denganmu
75
Kau lebih Cantik
76
Demi kau
77
Sebuah alasan
78
Aku mencintaimu
79
Bagaimana rasanya?
80
Sidang
81
Sudah berakhir
82
Aunty cantik
83
Sindrom kehamilan simpatik
84
Panggil aku "Sayang"
85
Ajarkan aku
86
Pria menyebalkan
87
Obat penggugur kandungan
88
Kiriman Cake
89
Kita mulai permainannya
90
Tenanglah
91
Flashback
92
Pemakaman
93
Dompet
94
Merasa bersalah
95
Pilihan yang berat
96
Kesedihan Maya
97
Dinner romantis
98
Kehawatiran
99
Mimpi buruk
100
Saksi kunci
101
Andai kau tau
102
Kecewa
103
Lepaskan aku!
104
Masih mengingat
105
Akui pada Dunia
106
Melahirkan
107
Welcome Baby Shine
108
Misi dimulai
109
Interogasi
110
Dimana Auria?
111
Siapa dalangnya?
112
Dendam Mark
113
Siapa pengemudi itu?
114
Jovanka kembali
115
PENGUMUMAN!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!