Dengan langkah tegas, Alex mendekati Jovanka dan menggebrak meja Jovanka dengan tangannya.
Brakkk!!
" Uncle, apa Uncle ingin aku mati karna serangan jantung?" Tanya Jovanka, menatap wajah kemarahan Alex sambil memegang dadanya, sepertinya Jovanka sudah terbiasa dengan expresi wajah itu.
" Kau berani mengusir putriku!! Kata Alex membentak.
" Dia itu menggangguku Uncle, lihatlah, pekerjaanku sangat banyak, dan semua ini harus selesai besok, kalo aku tidak mengusir Cloe, dia akan terus menggangguku, dan aku tidak bisa menyelesaikan pekerjaanku, kalo pekerjaan ini tidak selesai, maka perusahaan akan mengalami kerugian. " Kata Jovanka menjelaskan dengan tenang dan penuh wibawa.
Alex terdiam dan langsung meninggalkan Jovanka.
" Anak dan Ayah sama saja, sama-sama gila." Kata Jovanka berbicara sendiri sambil mendengus kesal.
James dan sekertaris Keandro terlihat keluar dari dalam lift khusus yang ada di gedung perkantoran milik James.
Mereka hendak pergi ke luar untuk makan siang , setelah sampai di parkiran, mereka segera memasuki mobil, Keandro telah siap di belakang kemudi, pedal gas pun di injaknya, dan mobil melaju menuju restoran tujuan mereka.
Setelah sampai di resto, mereka segera mendudukan tubuh mereka di tempat duduk yang sudah di pesankan oleh Keandro sebelumnya, setelah mereka duduk, seorang pramusaji menghampiri mereka, memberikan daftar menu makanan, Keandro segera menunjuk 2 menu makanan dan minuman di daftar menu tersebut, dan pramusaji itu segera pergi untuk menyiapkan pesanan mereka.
" Kea, bagaimana dengan tugas yang ku berikan, apa kau sudah mendapatkan data-datanya? " Tanya James.
" Sudah tuan. " Jawab Keandro.
" Bagus m, aku ingin melihat data-datanya saat sudah tiba di kantor." Kata James.
Tidak berselang lama, pesanan mereka sudah datang, mereka segera melahap makanan mereka masing-masing.
Setelah menyelesaikan makan siang mereka, mereka segera kembali ke kantor.
Kini James dan sekertaris Keandro sudah berada di ruangan James.
" Tuan, ini Data-data yang anda minta. " Kata Keandro sambil menyerahkan lembaran data dan beberapa foto kepada James.
Keandro menjelaskan kepada James isi dari data tersebut.
" Abiputra Company adalah perusahaan milik Alex Abiputra, Perusahaan itu sudah berdiri sekita 5tahun, dan Abiputra Company adalah salah satu perusahaan yang berada di bawan naungan perusahan kita." Kata Keandro.
" Hmmm,,teruskan." Kata James sambil terus memperhatikan salah satu foto seorang gadis dari beberapa foto yang di berikan Keandro.
" Alex memiliki istri yang bernama Auria dan seorang putri yang bernama Cloe Abiputra, dari informasi yang saya dapatkan, mereka sering menghabiskan waktu mereka untuk berfoya-foya dan bersenang-senang.
" Apa Alex memiliki keponakan?" Tanya James, kala teringat dengan obrolan dua orang gadis di cafe waktu itu.
" Ia tuan, Alex mempunyai keponakan perempuan, namanya Jovanka Maheshwari Pratista, ini yang ingin saya beritahukan kepada anda tuan, bahwa keluarga Alex sering menyiksa keponakannya itu. "
" Kenapa mereka menyiksa keponakannya, apa gadis itu sering melakukan kesalahan?" Tanya James.
" Karna Alex sangat membenci kedua orang tua gadis itu, yang sudah meninggal karna terbakar di rumah mereka, dan itu adalah ulah Alex yang ingin menguasai Kekayaan Pratista." Jelas Keandro.
" Apa? jadi dia seorang pembunuh? tapi bagaimana bisa seorang pembunuh lolos begitu saja?"
" Saat kasus itu terkuak dengan tertangkapnya pesuruh Alex, banyak sekali kejadian yang tak terduga tuan. Pengacara pribadi keluarga pratista meninggal dalam kecelakaan saat ingin menyusul Alex ke bandara, Pratista Company yang mengalami kebangkrutan karna dana perusahaan di bawa kabur Alex untuk mendirikan perusahaan sendiri di kota ini. Waktu itu orang-orang suruhan dari Pratista yang di wakili oleh wakil pengacara yang berna Aldo, mencoba mencari keberadaan Alex, tapi mereka tidak pernah menemukannya sampai saat ini."
" Ternyata dia adalah seorang pembunuh yang licik."
" Keandro, HANCURKAN Abiputra Company sampai menjadi debu, aku tidak ingin orang seperti mereka merasakan kenyamanan, dan bawa gadis itu padaku. " Kata James dengan menekankan kata HANCURKAN.
Keandro sedikit membungkukan bahunya dan keluar dari ruangan James untuk segera melakukan tugasnya.
James masih menatap foto seorang gadis, yang membuat matanya tak ingin berpindah untuk melihat yang lain.
"""'"""""""""""""""""""""""""""""''""'"'''''''''"'""'"""
Pagi itu di gedung Abiputra Company, Jovanka dengan tergesa-gesa masuk ke ruangan Alex.
Ceklek,, pintu di buka.
Jovanka langsung menghampiri Alex yang sedang menatap komputernya.
" Uncle, semua relasi membatalkan kerjasama dengan perusahaan kita, dan harga saham menurun drastis." Kata Jovanka dengan panik.
Alex langsung membulatkan matanya, seakan ingin keluar dari tempatnya.
" Apa? bagaimana bisa? " Tanya Alex dengan nada tinggi.
" Aku juga tidak tau Uncle, itu terjadi begitu saja dan secara tiba-tiba." Jawab Jovanka masih panik.
Plakk!! Plakkk!!
Tamparan melayang di pipi mulus Jovanka sampai keluar darah segar dari ujung bibir nya, lalu Alex mendorong tubuh Jovanka hingga terjatuh, ia mengambil tongkat lipat dari laci mejanya dan memukul Jovanka dengan tongkat itu sampai Jovanka meringis kesakitan.
" Dasar anak tidak berguna, aku menyesal tidak membunuhmu, aku menyesal sudah menyekolahkanmu, dan aku juga menyesal telah menjadikanmu sekertaris pribadiku, bukankan kau lulusan terbaik, tapi kau malah menghancurkan perusahaanku." Kata Alex penuh amarah, sambil terus memukuli Jovanka.
" Aaarrrhh...hentikan Uncle, aku tidak melakukan kesalahan apapun, itu terjadi secara tiba-tiba, aku juga tidak tau kenapa para relasi memutuskan kerjasama mereka dengan perusahaan kita Uncle, hentikan uncle, ini sakit sekali, kata Jovanka berlinang air mata.
Namun pembelaan Jovanka rasanya sia-sia,
Jovanka terus berteriak kesakitan, ia menangis memohon ampun.
Tangisan dan teriakan itu terdengar begitu pilu, membuat siapapun yang mendengar, akan merasakan penderitaan yang di rasakan Jovanka, teriakan gadis itu terdengar sampai ke luar ruangan, namun tidak ada yang berani menolong.
Alex memukul Jovanka tanpa ampun, sampai membuat Jovanka pingsan, lalu Alex melemparkan tongkatnya sembarang.
" Aaaarrrgggghhh ,,,SIAL!! " umpat alex menendang tubuh Jovanka yang tengah pingsan, lalu dengan penuh amarah, Alex meninggalkan gedung perusahaannya dan membiarka tubuh Jovanka begitu saja,
Setelah Alex keluar dari ruangannya, salah satu staff yang mendengar teriakan Jovanka, memberanikan diri masuk ke dalam ruangan Alex, ia terkejut melihat kondisi Jovanka yang pingsan dengan penuh luka di tubunya, ia pun segera meminta bantuan yang lain, untuk membawa Jovanka ke rumah sakit.
Alex yang sudah tiba di tempat parkiran, langsung memasuki mobilnya dan melajukan kendaraannya ke luar gedung, namun, di tengah perjalanan, mobil Alex di hadang oleh sebuah mobil, lalu alex keluar dari dalam mobilnya, hendak memaki-maki orang yang menghadangnya, namun tiba-tiba.
BUGH!!
Ada yang memukulnya dengan keras dari belakang, hingga ia tak sadarkan diri, lalu tubuhnya di seret dan di masukkan kedalam mobil, dia di bawa ke suatu tempat, dimana tidak ada seorang pun yang mengetahui tempat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Ida Ismail
situa alex sialan pantas mendapat hal yg lebih sadis
2021-08-05
0
KaiRA🎉PUCUK~SQUAD🌱🐛🌱🐛🥀🐛
mampus kau Alex...
2020-12-29
0
tanti
Alur nya ngebut, tp sy suka. Lanjutkan
2020-09-06
1