Keributan di Rumah

Bianca merasa lelah ketika ada banyak tamu yang datang untuk memesan hotel. Dia bekerja keras untuk membersihkan kamar-kamar yang ditinggal oleh penyewanya.

Di sebuah kamar Lux nomor 270, Bianca menemukan sebuah arloji emas yang berharga puluhan juta dia perkirakan. Gadis itu mengamati arloji mewah yang dia temukan.

Nanti aku tanya ke resepsionis siapa yang menempati kamar ini, baru aku hubungi pemiliknya.

"Kak, ada arloji yang tertinggal di kamar nomor 270. Check-in atas nama siapa ya Kak?" tanya Bianca pada resepsionis.

"Oh, sebentar Kak Bianca, saya periksa dulu."

Si resepsionis mengambil buku check-in lalu mencari identitas orang penyewa kamar. Tak lama dia menemukannya.

"Ini, Kak. Atas nama Ms. Anne Smith, sepertinya warga asing Kak, lihat ini identitasnya."

Gadis itu menunjukkan catatan identitas penyewa pada Bianca.

"Oh ya, kalau gitu aku telepon saja langsung ya?"

"Iya, Kak. Dia belum lama check-out. Semoga masih bisa diberikan arlojinya."

Bianca memencet nomor yang tertera di buku itu, menggunakan telepon hotel.

"Hello," Suara dari seberang.

"Hello, can I talk to err... Ms. Anne Smith?"

(Hallo, bisa saya bicara dengan err ... Nona Anne Smith?)

"Yes, I am."

(Ya, saya sendiri.)

"Excuse me Ms. Anne, I am Bianca, a house keeper at R Hotel. I want to inform that your watch had been missed in room number 270."

(Maaf Nona Anne, saya Bianca, house keeper di hotel R. Saya ingin memberi tahu bahwa jam tangan anda telah tertinggal di kamar nomor 270.)

"Oh, very kind of you. Please keep it for me. May I know your address?"

(Oh, anda sangat baik. Tolong simpankan jam itu. Bolehkah saya tahu alamatmu?)

"I live at X street Green House Residence No.1."

(Saya tinggal di jalan X, Green House Residence No.1)

"Really?"

(Benarkah?)

"Yeah."

"Mmmm ..., I think I know the address. Please bring it home, Dear. Keep it for me."

(Mmmm ..., Saya kira saya tahu alamat itu. Tolong bawa pulang jam tangan itu, sayang. Jaga jam tangan itu.)

Klik.

Telepon ditutup oleh Ms. Anne Smith.

Bianca terbengong. Dia bingung, katanya suruh membawanya pulang? Setelah berpikir lama, akhirnya dia menurut saja dengan wanita itu. Ya sudah lah, dia bawa serta jam mewah itu ke rumah.

***

"Sayang, sudah baikan?"

"Sudah, Ma. Tadi dokter sudah memeriksaku. Dia bilang di telepon bahwa hasil lab baik, bukan demam berdarah seperti yang dia kira. Ternyata hanya demam biasa."

"Oh, syukurlah. Maaf sayang. Mama baru pulang sore ini. Apa kamu makan es?"

Gadis itu menunduk. Setiap dia makan es pasti pagi atau malamnya akan demam seperti itu. Susan yang jujur mengatakan hal yang sebenarnya pada ibunya.

"Maafin Susan, Ma. Kemarin Susan makan es krim."

"Kenapa Hana tidak melarangmu?"

"Susan ...." Gadis itu tampak ragu melanjutkannya.

"Kenapa Susan? Kamu beli es krim di mana?"

"Di Mall, Ma."

"Kamu ke Mall?? Sama siapa Susan?? Bukankah Mama melarangmu untuk pergi??"

"Sama Kak Bianca, Ma."

Kurang ajar, Bianca!

Winda menghembuskan napas kencang. Kesal. Anaknya pun tidak mengindahkan kata-katanya lagi gara-gara Bianca.

Awas kamu, Bianca!

***

Ceklek!

Bianca dan Key telah berada di rumah. Mama tiri Key telah duduk di ruang tamu, menanti gadis yang sangat dia benci itu. Winda merasa muak melihatnya. Kenapa Key belum juga menceraikan dia?

Meskipun begitu, wanita itu ingin memberinya pelajaran kali ini.

"Bianca, aku mau bicara denganmu," ujarnya datar.

"Oh, b-baik," tutur Bianca sambil melirik ke Key.

"Nyonya, biar Nona Bianca ke kamarnya dulu. Ada hal yang harus dia lakukan." Felix menyela.

Winda hanya melengos. Bianca mengendus ada sebuah masalah dari raut mukanya. Gadis itu berpikir dengan apa yang telah dia lakukan.

"Bianca, siapkan kamar mandi untukku." Key menyadarkannya dari lamunan.

"Baik," ujar Bianca.

Gadis itu menyiapkan baju ganti untuk suaminya, lalu menemui ibu mertua tiri. Winda masih di tempat semula ketika Bianca turun dari kamar.

"Maaf, Nyonya Winda. Ada apa?"

"Susan sakit."

"Oh, bagaimana keadaannya sekarang, Nyonya?

"Kamu tidak perlu menanyakan keadaannya. Hanya yang perlu kamu tahu bahwa dia tidak boleh minum es, apapun itu bentuknya. Dia sakit karena kemarin kamu ajak dia minum es krim. Dia alergi es, kamu tahu?" kata Winda melipat tangannya tanpa melihat gadis yang dia ajak bicara.

"Maaf, Nyonya, saya tidak tahu. Jika saya tahu, tidak akan mengajaknya untuk membeli es krim itu," sesalnya.

Winda mendengus, "Satu lagi, kamu lancang sekali mengajaknya pergi, tanpa ijin."

"Maaf, Nyonya. Saya ...."

"Kak Bianca hanya ingin menghiburku, Ma!" Tiba-tiba Susan yang masih lemah keluar dari kamarnya berniat membela Bianca. Gadis itu merasa terhibur saat ibunya pergi, karena Bianca.

Pada saat yang sama, Felix mendengar dan melihat dari atas peristiwa itu. Dia hanya mengawasi dari atas apabila terjadi sesuatu.

"Susan, kamu mulai membela gadis yang bukan siapa-siapa kamu ini?"

"Bukan begitu, Ma. Jika Kak Bianca benar, maka aku pun berkata tentang kebenarannya!"

Bianca merasa tidak enak, dia berdiri dari duduknya, ingin menghampiri Susan di depan pintu kamar.

Klutik!

Jam tangan mewah berkilauan bertabur berlian jatuh di lantai. Mata Winda membelalak melihat benda berkilau yang jatuh itu. Indra penglihatannya mengetahui harga jam tangan yang jatuh puluhan juta rupiah. Bianca memungutnya dengan santai.

"Dapat dari mana jam mewah itu?"

"Saya-...." Belum selesai Bianca akan berbicara, Winda telah mengambil kesempatan ini untuk menjatuhkannya.

"Kamu mencuri benda mahal ini?"

Bianca menggeleng. Felix dan Key turun menyadari keributan yang akan terjadi.

"Key, kamu membelikan jam tangan untuknya??" tanya ibu tirinya.

"Tidak, tapi bukan urusanmu."

"Oh, berarti benar, jam tanganku hilang dan persis dengan yang dia pegang!" tunjuk Winda pada Bianca.

"T-tapi, ini jam milik tamu hotel ...." Bianca mencoba menjelaskan.

"Apa buktinya?" tanya Winda sinis.

Bianca tidak bisa menunjukkan bukti bahwa itu barang ketinggalan milik tamu hotel.

"Jika itu milik tamu hotel, kenapa bisa kamu bawa pulang? Bukankah barang yang ketinggalan bisa disimpan di hotel?" Senyum kemenangan tersungging di wajah ibu tiri Key.

Key menatap gadis itu. Ada keraguan pada Bianca.

Masa sih dia pencuri?

Susan hanya bisa memandang mereka dari jauh, dia juga tidak percaya bahwa Bianca adalah seorang pencuri.

"Tidak, percayalah Key. Aku bukan pencuri, benar ini jam tangan milik tamu. Aku akan membuktikannya."

Gadis yang sekarang pucat pasi itu, merasa senang diusir dari rumah mewah itu, tapi bukan dengan citra buruk yang merusak nama baiknya. Bukankah dia di situ juga untuk memperbaiki nama baik Key?

Terpopuler

Comments

Tian

Tian

masak key km meragukan istrimu sendiri....sabar bian...klu ngk salah pasti TUHAN ada padamu....niatmu baik...

2021-12-20

1

Wulandari

Wulandari

lawan aja bi

2021-10-24

0

Octaviani Yuhana

Octaviani Yuhana

A\

2021-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 Kabar Media
2 Tawaran Pernikahan
3 Pernikahan
4 Rumah Mewah
5 Dapur Rumah
6 Sandra #1
7 Sandra #2
8 Mie Ayam
9 Pulang ke Rumah
10 Tendangan Maut
11 Hukuman Sehari
12 Kepergian Mama Mertua
13 Kemarahan Key
14 Susan Sakit
15 Keributan di Rumah
16 Kedatangan Ms. Anne Smith
17 Marmut
18 Klinik Kecantikan
19 Felix Mati
20 Kuburan
21 Sebuah Jebakan
22 Anak Kecil di Komplek
23 Tantangan Key
24 Persahabatan
25 Tamu Hotel
26 Balai Kota
27 Bianca Sakit
28 Kekhawatiran Key
29 Ajakan Key
30 Perbincangan Dengan Pak Anton
31 Manager Baru
32 Posesif
33 Peluang
34 Trendsetter
35 Pergulatan Batin
36 Sebuah Kebaikan
37 Salah Paham?
38 Permintaan
39 Malam Bianca
40 Kedatangan Atlet
41 Jealous Man
42 Bad Mood
43 Permintaan Maaf
44 Jalan-jalan
45 Jalan-jalan #2
46 Puisi
47 Gelanggang Olahraga
48 Visualisasi
49 Truth or Dare
50 Ciuman
51 PMS
52 PMS #2
53 Pelajaran Ethan
54 Bahagiakan Dia
55 Beri Dia Harta
56 Tak Dianggap
57 Perselisihan
58 Telepon Misterius
59 Akal Busuk
60 Apa Yang Harus Aku Lakukan?
61 Pertarungan
62 Dia Sadar!
63 Aneh
64 Kencan
65 Kencan #2
66 Kencan #3
67 Ulang Tahun
68 Hadiah
69 Aku Menyukaimu
70 Gara-gara Tongkol
71 Identitas ABC
72 Test Pack
73 Hasil Test Pack
74 Perjalanan ke Rumah Kakek
75 Rumah Kakek dan Nenek
76 Kakek Key
77 Kelinci Lucu
78 Sepupu Key
79 Salah Paham
80 Perasaan Bianca
81 Rumah Mama
82 Mendatangi Rumah Mertua
83 Rumah Sakit
84 Pengakuan Bianca
85 Kemesraan
86 Hadiah Untuk Kesayangan
87 Beres Satu Musuh
88 Pulang Dari Rumah Sakit
89 Sarapan
90 Kejutan Untuk Bianca
91 Kedatangan Singkat Keluarga Deren
92 Menonton TV
93 Menghibur Susan
94 Kejutan Untuk Bianca #2
95 Kejutan Untuk Bianca #3
96 Kamar Nomor 233
97 Kejutan Untuk Bianca #4
98 Rencana Winda
99 Ancaman Untuk Bianca
100 Terancam Bahaya
101 Pengumuman
102 Mengatur Strategi
103 Menjalankan Rencana
104 Menjalankan Rencana #2
105 Menjalankan Rencana #3
106 Perbincangan Keluarga
107 Konsultasi ke Dokter
108 Rindu Keluarga
109 Keluarga Gesrek
110 Honeymoon
111 Honeymoon #2
112 Honeymoon #3
113 Honeymoon #4
114 Kembali ke Rumah
115 Ada Apa Denganmu?
116 Periksa Kesehatan
117 Berita Heboh
118 Pusing Jadinya
119 Pusing jadinya #2
120 Wejangan Mama
121 Asisten Khusus
122 Drama (Ibu Hamil Nonton Drama)
123 Asisten Khusus #2
124 Drama Lagi
125 Jas Felix
126 Penentuan
127 Kimmy Oh Kimmy
128 Kedatangan Kakek
129 Sidang Rumah
130 Rencana Study Susan
131 Secercah Harapan Susan
132 I Love You
133 Rumah Kimmy
134 Cerita Sore
135 Kemanakah Kimmy?
136 Rasa Iba Felix
137 Belanja Perlengkapan Bayi
138 Toko Perlengkapan Bayi
139 Apa Benar?
140 Pengumuman
141 Bianca, I Love You 3000 (END)
142 Pengumuman
143 PROMO BUKAN UP
144 NOVEL BARU DI NT
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Kabar Media
2
Tawaran Pernikahan
3
Pernikahan
4
Rumah Mewah
5
Dapur Rumah
6
Sandra #1
7
Sandra #2
8
Mie Ayam
9
Pulang ke Rumah
10
Tendangan Maut
11
Hukuman Sehari
12
Kepergian Mama Mertua
13
Kemarahan Key
14
Susan Sakit
15
Keributan di Rumah
16
Kedatangan Ms. Anne Smith
17
Marmut
18
Klinik Kecantikan
19
Felix Mati
20
Kuburan
21
Sebuah Jebakan
22
Anak Kecil di Komplek
23
Tantangan Key
24
Persahabatan
25
Tamu Hotel
26
Balai Kota
27
Bianca Sakit
28
Kekhawatiran Key
29
Ajakan Key
30
Perbincangan Dengan Pak Anton
31
Manager Baru
32
Posesif
33
Peluang
34
Trendsetter
35
Pergulatan Batin
36
Sebuah Kebaikan
37
Salah Paham?
38
Permintaan
39
Malam Bianca
40
Kedatangan Atlet
41
Jealous Man
42
Bad Mood
43
Permintaan Maaf
44
Jalan-jalan
45
Jalan-jalan #2
46
Puisi
47
Gelanggang Olahraga
48
Visualisasi
49
Truth or Dare
50
Ciuman
51
PMS
52
PMS #2
53
Pelajaran Ethan
54
Bahagiakan Dia
55
Beri Dia Harta
56
Tak Dianggap
57
Perselisihan
58
Telepon Misterius
59
Akal Busuk
60
Apa Yang Harus Aku Lakukan?
61
Pertarungan
62
Dia Sadar!
63
Aneh
64
Kencan
65
Kencan #2
66
Kencan #3
67
Ulang Tahun
68
Hadiah
69
Aku Menyukaimu
70
Gara-gara Tongkol
71
Identitas ABC
72
Test Pack
73
Hasil Test Pack
74
Perjalanan ke Rumah Kakek
75
Rumah Kakek dan Nenek
76
Kakek Key
77
Kelinci Lucu
78
Sepupu Key
79
Salah Paham
80
Perasaan Bianca
81
Rumah Mama
82
Mendatangi Rumah Mertua
83
Rumah Sakit
84
Pengakuan Bianca
85
Kemesraan
86
Hadiah Untuk Kesayangan
87
Beres Satu Musuh
88
Pulang Dari Rumah Sakit
89
Sarapan
90
Kejutan Untuk Bianca
91
Kedatangan Singkat Keluarga Deren
92
Menonton TV
93
Menghibur Susan
94
Kejutan Untuk Bianca #2
95
Kejutan Untuk Bianca #3
96
Kamar Nomor 233
97
Kejutan Untuk Bianca #4
98
Rencana Winda
99
Ancaman Untuk Bianca
100
Terancam Bahaya
101
Pengumuman
102
Mengatur Strategi
103
Menjalankan Rencana
104
Menjalankan Rencana #2
105
Menjalankan Rencana #3
106
Perbincangan Keluarga
107
Konsultasi ke Dokter
108
Rindu Keluarga
109
Keluarga Gesrek
110
Honeymoon
111
Honeymoon #2
112
Honeymoon #3
113
Honeymoon #4
114
Kembali ke Rumah
115
Ada Apa Denganmu?
116
Periksa Kesehatan
117
Berita Heboh
118
Pusing Jadinya
119
Pusing jadinya #2
120
Wejangan Mama
121
Asisten Khusus
122
Drama (Ibu Hamil Nonton Drama)
123
Asisten Khusus #2
124
Drama Lagi
125
Jas Felix
126
Penentuan
127
Kimmy Oh Kimmy
128
Kedatangan Kakek
129
Sidang Rumah
130
Rencana Study Susan
131
Secercah Harapan Susan
132
I Love You
133
Rumah Kimmy
134
Cerita Sore
135
Kemanakah Kimmy?
136
Rasa Iba Felix
137
Belanja Perlengkapan Bayi
138
Toko Perlengkapan Bayi
139
Apa Benar?
140
Pengumuman
141
Bianca, I Love You 3000 (END)
142
Pengumuman
143
PROMO BUKAN UP
144
NOVEL BARU DI NT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!