Satu persatu sakelar mulai dinyalakan, tangan yang sudah hapal betul letak sakelar menekan dengan santai dan membuat setiap sudut rumah segera diterangi lampu.
Merasa gerah karena habis bekerja Angel segera masuk ke dalam kamar. Satu persatu pakaian yang melekat pada tubuhnya, mulai ia lucuti.
Ia menyiapkan air di dalam bathtub dengan aromaterapi yang menenangkan, setelah dirasa siap, Ia pun mulai mencelupkan kakinya kemudian tubuhnya berendam sempurna di dalam bathub.
Kilasan bayangan Hans memangilnya tanpa ada kejelasan, mengusik pikiran tenangnya.
“Kenapa pak Hans terlihat aneh”
Angel mulai berhalusinasi di bagian kiri ada iblis kecil di bagian kanan ada malaikat mereka terus berbicara.
Malaikat : Angel dia itu suka sama kamu .Lihat deh sikapnya yang aneh itu .
Iblis: Suka apa nya boss kamu kan memang sering berlaku seenaknya .
(Angel mengiyakan melihat ke arah kiri ).
Malaikat : Kamu tadi sampai di antar pulang sama dia .Itu artinya dia perhatian sama kamu, Angel.
Iblis :Sadar itu hanya bentuk rasa kasihan karena melihat karyawannya .Lagian pula kenapa dia suka sama kamu.Body kamu kaya triplek itu .
Mata Angel melotot tidak suka dengan halusinasi nya .Iblis malah mengejek dirinya.
“Hus hus pergi kalian!! .Jangan mencemari otakku .Haishh...” Kesal.
***
Efek berendam di dalam bathub ternyata sangat terasa. Tubuh yang tadinya terasa gerah sekarang terasa segar, pikiranpun sekarang menjadi lebih tenang.
Ia sudah memakai pakaian tidur, kakinya menuntun untuk duduk di depan meja rias. Krim malam ia oleskan di wajahnya.
“Haishh dasar halusinasi sialan .” Cemberut di depan cermin .“Haha gak mungkin lah–, Pak Hans itu ibaratkan langit dan kamu buminya Angel! Jadi berhenti berpikir aneh .” Menyadarkan diri dari prasangkanya .
Tidak berlama-lama larut dalam pikiran tentang anehnya perilaku Hans, Ia memilih duduk dan bersandar pada ranjang. Bantal yang tertata rapi diletakkan di pangkuan dengan tubuh bersandar pada kepala ranjang.
“Memang dasar .” Angel tertawa kecil ,layar ponsel menampilkan grup chat yang berisikan dia Dina dan Vina.
[Dina: Send picture]
[Vina: Ngapain ngirim gambar dalem buluk kamu Din? Nggak ada kerjaan aja]
Dina: Sialan! Baru ini, BH sama dalemannya. Buat persiapan besok.
^^^[Angel: Iya untuk apa juga kamu tujukin di grup Din?]^^^
Angel menggeleng pelan. Tingkah Dina memang sangat absurd.
[Dina: Emoticon ketawa]
[Dina: Biar kalian iri, karena nggak punya pakaian dalem baru ]
[Vina: Ya ellah untuk apa juga pakaian dalem baru?]
[Dina: Ya biar di Pake lah Vin]
[Vina: Kamu mau nunjukin perut kamu yang gelambir gitu?]
[Dina: Vinaaaaaaaaaa, sembarangan! perut rata,body aduhai ini, dikata gelambir!]
Angel tertawa kerasa membaca hal itu.
^^^[Angel: Udah aku duluan ya, mau beres-beres. Bay]^^^
[Vina: Aku juga, nggak guna ngeladenin si markonah satu ini]
[Dina: Sialan! Seenggaknya kasih review dulu dong sama daleman baru ini. Hei...hei... ]
[Dina: Hiss malah ditinggal! ]
***
Dengan langkah ringan Angel bergegas pergi ke minimarket dekat rumahnya hanya berjarak sekitar 50 meter dari lokasi rumahnya saat ini .
Tersenyum ke arah penjaga mini market karena sudah saling mengenal.Tidak segan mengambil makanan yang di inginkan dan memasukkan ke dalam troli .
Setelah melakukan pembayaran. Angel keluar dengan menenteng makanan ringan yang berupa dibelinya .
“Auu...” Langkahnya terhenti ketika dia bertabrakan dengan seseorang.
“Maaf maaf...” Ucap Angel segera walaupun tidak merasa salah. Dia lebih memilih meminta maaf lebih dulu .
“Eh maaf saya yang seharusnya minta maaf. Maaf sekali lagi kalau begitu saya permisi
.” Ujar orang tadi kemudian berlalu setelah Angel mengangguk. Tampak menyembunyikan wajahnya.
Angel mengamati dari jauh.
Dari pakaiannya dan cara jalannya yang berlari-lari kecil serta handuk di bagian bahunya itu. Angel dapat menyimpulkan bahwa orang tersebut sedang lari malam .
Emang nggak puas ya kalo lari pagi-pagi, jadi lari nya malam-malam gini,mana malam Jumat Kliwon lagi, ihh seram.Bergidik.
***
Alarm ponsel yang begitu nyaring memaksa Angel bangun dari mimpinya. Keningnya berkerut samar kala merasa terganggu. Bergumam lalu kemudian menjangkau ponselnya untuk mematikan alarm.
“Pukul berapa ini? ” Membuka sebelah matanya dan mengamati layar ponsel yang menunjukkan pukul tujuh.
“Oh.” Langsung mendudukkan tubuh lalu meregangkan otot tubuhnya, melakukan pelenturan ringan .
Pukul delapan dia harus sudah berada di halaman perusahaan. Untuk menuju villa, perusahaan telah menyiapkan bus untuk keberangkatan. Sebanyak tiga Bus dipersiapkan oleh perusahaan .
Angel bangun lebih pagi untuk membawa bekal saat perjalanan nantinya .
***
Halaman perusahan sudah ramai. Bus sudah berjejer rapi. Banyak para karyawan yang sibuk menggeret koper mereka. Ada yang terburu-buru setengah berlari menuju Bus. Angel bertanya bus mana yang bisa dinaiki. Karena bus sudah dipersiapkan dan dibagi dengan divisi yang berbeda-beda.
Mata Angel mendapati dua sahabatnya yang kegirangan. Berdiri melambai-lambai ke arahnya .“Angel sini .” Seru Dina .
Angel mengangguk lemah memohon maaf dari matanya ke para penumpang lain yang sepertinya merasa terusik karena kehebohan dua sahabatnya itu.
“Permisi-permisi .”
Setelah beberapa langkah barulah Angel bisa duduk dan meletakan bawaannya di dekat bagian samping kakinya .
“Duh udah gak sabar banget, mau buru-buru berangkat.” Seru Dina kegirangan
Vina membentuk garis datar pada bibirnya .“Mohon anda bersikap tenang Bu Dina .Dari tadi anda yang paling heboh ,saya sampai malu duduk dekat anda ini .” Menegur temannya dengan bahasa sopan . Sepertinya sedang bermain kata.
“Tutup muka Vin, supaya gak malu. Bereskan .” Sahut Dina santai .Mata Vina melotot temannya yang satu ini sulit diberikan peringatan .“Udah-udah kenapa jadi ribut .”
“Dari semua acara perusahan yang ada. Cuma ini yang aku suka, kalo boleh dikasih judul tu ya. Liburan berkedok perayaan .Haha...” Kesenangan dengan pemikirannya.
“Kayanya power kamu emang berlebihan deh Din. Tolong dikontrol, Aku juga malu sekarang.” Angel berucap. Saling mengangguk ketiak berhadapan dengan Vina menyembunyikan muka membiarkan Dina yang terus bicara.
Banyak yang berdecak sebal dengan kecerewetan Dina. Yang cerewet malah semakin menjadi .
Satu persatu bus mulai melaju menuju lokasi. Angel memandang ke arah luar jendela mengisi kesenyapan. Sesekali bermain ponsel bosan juga ternyata. Eh dia ingat pada bekalnya .
“Aduh hampir aja aku lupa sama kamu sayang .” Mengecup bekalnya .Mengambil satu suapan besar. Lagi-lagi dan lagi .
Leher jerapah Dina memajang sangat dekat ke arah Angel.“Apaan tuh? bagi-bagi Napa.” Seru Dina dengan ceringaran lebar.
“Ck kamu kayak gak pernah dapat makanan aja.” Vina mencemooh Sikap Dina.“ Ngel bagi dong .” Mengakhiri dengan kekehan. Bergaya tidak mau tapi meminta juga dengan Angel .
“Aelah sama aja, Vin.”
Angel hanya geleng-geleng dan menghela nafas lagi-lagi mereka jadi pusat perhatian .
“Ini.” Menyerahkan bekal yang dia bawa .
“Yes.” Bersorak kesenangan .Membelakangi Vina dan mengurung kotak makan .“Bagi woy , astaga .” Jengkel sudah dengan sikap Dina .
Dina berbalik dan tersenyum nakal .“Ini ini....eh...tapi boong hah haha.” Tetawa dengan makanan yang masih penuh di mulut .“Uhuk...uhuk...” Tersedak karena terlalu banyak tertawa.
“Rasain tapi bohong, tapi bohong... ini lah hasil Kebohongan .” Membuka botol minuman dan menyerahkannya ke Dina yang tampak memukul dadanya sedari tadi .Lalu kemudian dia mengambil bekal Angel ikut makan .
***
Wah, satu kata yang cocok untuk mengagumi pemandangan mereka saat ini. Baru dan keluar dari dalam bus mereka begitu terperangah melihat lokasi dan Villa yang begitu mewah .
“Daebak- Daebak Aku pasti betah disini .” Jerit Dina Kesenangan .Angel tidak berkomentar asik berjalan melihat lihat lokasi .Vina sudah sesekali mengambil gambar dengan kamera yang dibawanya secara khusus .
Setelah asik menikmati bagian luar saatnya mereka masuk ke dalam Villa.Wah memang sangat berkelas. Angel dan kawan-kawan terus menggeret koper menaiki tangga untuk mencapai sebuah kamar. Akhirnya mereka menjatuhkan pilihan pada satu kamar yang cukup untuk mereka bertiga.
Televisi juga ada di dalam kamar. Tadi di rumah utama menggantung lampu mewah besar yang membuat terperangah.
“Capek banget .” Meletakan koper di dekat kaki ranjang .“ Aku mau istirahat lah dulu.” Segera merebahkan diri dan memejamkan mata. Tidak ada niatan mau jalan-jalan.
“Lah Ngel jangan kita jalan-jalan aja yuk.” Vina mengajak Angel yang tampak Sudah nyaman berbaring.“Iya ngel.” Dina juga ikut mengajak.
“Gak lah Vin , mau istirahat aja .Kalian aja yang jalan-jalan .” Memberikan raut wajah sungguh-sungguh bahwa dia lelah .
“Oh oke lah Ngel. Jangan nyesel ya.” Seru Dina berusaha memancing lagi .“Gak bakal Dina udah sana kalian .” Sudah malas bergerak hanya mengibaskan tangan agar kedua sahabatnya itu pergi .
“Maimunah jangan lupa tutup pintu .” Seru Angel sembari tertawa di atas ranjang .
Dina kembali berbalik dan berdecak kesal.“Nama ku Dina ,Ngel...jangan ngerubah deh nama cantik -cantik gini .”
“Udah Din ayo kamu kan emang cocok dipanggil Maimunah .” Vian tertawa terbahak .Berlari takut terkena amukan temannya .“Woy sama aja kalian .” Langsung menutup pintu dengan kuat dan mengejar Vina .
***
Mata Angel masih terpejam padahal waktu Sudah mulai sore .Tidurnya terusik karena bunyi ponselnya yang begitu memekakkan telinga .Berusaha memulihkan kesadarannya .Matanya langsung dipaksa membuka sempurna melihat layar ponsel yang bertuliskan Sang boss menelponnya .
“Hallo selamat sore pak.” Berusaha mengeluarkan suaranya yang masih belum pulih .
“Kenapa suaramu serak begitu?”
“Eh ini baru bangun tidur pak.” Sahut Angel dengan polosnya tanpa menutupi .
“Oh 10 menit keluar, dalam kurun waktu itu ,Kamu harus sudah berada di depan Villa. Sekarang!”
“Apa?! pak...” Tut! Panggilan telepon Sudah diakhiri secara sepihak .“Haisssh...”
Angel masih bergeming ,10 menit waktu ,itu artinya atasannya itu ada disini .
“Astaga 10 menit ni rambut acak acakan banget mana belum mandi juga.”
“Katanya sibuk, tapi masih kesini” Angel menggerutu sambil mengganti pakaiannya dengan T shirt putih dan menggunakan celana hitam polos dengan rambut diCepol ke atas sembarang ia bergegas ke kamar mandi sekedar mencuci mukanya .
Astaga semoga masih sempat...
***
Nafas Angel ngos-ngosan saat dia Sudah berdiri di depan bos nya .Banyak karyawan yang menyapa Hans .Yang disapa hanya bersandar pada mobilnya dengan kacamata hitam .Begitu tampan kata yang paling cocok menggambarkan situasi .
Hans menarik matanya melihat arahan waktu yang Sudah dia setel tadi .
“Masih ada 15 detik.”
“Tunjukan kamar.”Hans diikuti oleh pak Yanto yang membawa koper Hans.
“Astaga pak Hans bahkan mengunakannya timer ponsel. Untung saja tadi aku berlari.”
“Ah iya silahkan pak ikuti saya.” Seru Angel berjalan mendahului Hans dan pak Yanto
Para karyawan yang melihat Hans terkaget kaget pasalnya Hans sangat jarang untuk mengikuti kegiatan seperti ini. Ada juga karyawan yang melihat Hans terpana dengan ketampanannya .Hans hanya berekspresi datar melewati para karyawannya .
Angel membukakan pintu kamar khusus untuk Hans .
“Silahkan pak,kalau ada yang diperlukan panggil saya.”
“Hmm,”
“Ini pak kopernya”
Pak Yanto menyerahkan koper Hans
“Terima kasih pak”
“Kalau begitu saya permisi.”
Angel dan pak Yanto pergi meninggalkan Hans yang Sudah masuk ke dalam kamarnya .
“Ayo pak Yanto ikut saya .Akan saya antar ke kamar yang masih kosong.”
“Oh iya nona.”
Angel mengantar pak Yanto ke kamarnya. Setelah itu ia kembali ke kamarnya . Sungguh Angel masih tidak tau apa alaana kedatangan tiba-tiba seorang Hans Prasetyo. Padahal pikirnya kata pertimbangan itu hanya sebuah angin lewat. Namun tidak ternyata.
.
.
.
Happy reading
~Tyatyut
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
Har Tini
lanjutt
2022-01-22
0
Cicih Sophiana
demi Angel pak bos hadir jg🙂😘
2021-12-21
0
runma
nah ini mulai asik dn menarik 😀😀
2021-09-11
0