CH 7-Mengantar Angel pulang

Kantin perusahaan.

Ramai, satu kata yang cocok menggambarkan situasi kantin saat ini. Meja demi meja mulai terisi penuh.

“Benarkah Haha ...iya-iya aku juga mendengarnya .” Terdengar suara-suara yang begitu bersemangat. Entah mereka membicarakan apa.

Satu persatu wajah membawa makanan dan mulai berbicara dengan kelompok masing-masing. Tidak semua memiliki kelompok ada yang juga menyendiri menyantap makanan dengan cepat, mingkin dia salah satu orang yang sulit berbaur dan membuka diri.

Tiga serangkai sebuah grup persahabatan yang baru saja terbentuk, namun dengan ikatan yang mulai kokoh.

Terdiri dari Angel yang mungil,  Dina yang banyak bicara, dan Vina yang bicara sekedarnya namun bermutu.

Dina selalu saja berulah menggoda Vina, seperti saat ini Dina memotong urutan antri hingga makanan hingga membuat Vina kesal.  Terjadi cubit -cubitan pada dua bersahabat itu.

Saling melotot yang salah malah tertawa lebar .

Sampai menuju meja Dina Masih saja merecoki sahabatnya itu. Saling senggol dibalas Vina dengan senggolan yang kuat hingga Dina hampir menjatuhkan nampaknya.

“Rasain!” Vina tergerak puas .

“Astaga masih disana aja buruan sini .” Angel memanggil sahabatnya dengan isyarat tangan. Vina sampai lebih dulu, lalu kemudian Dina .

Mereka mulai makan dengan santai sampai suara Dina memecah keheningan yang hanya berlangsung beberapa detik .

“Angel...Angel…”Berseru senang.

“Markonah beraksi .” Cibir Vina ,tentu saja Angel tergelak. Raut wajah masam Dina terlihat jelas, Si pembuat kata menohok acuh dan lanjut makan.

Dina kesal enak saja namanya yang sudah diubah-ubah seenak jidat .Tidak boleh !

“Dina Vin, jangan asal-asal ngubah nama orang gitu!”  Melotot kesal ke arah Vina, tidak terima nama cantik nya diubah dengan begitu santai.

“Udah Din, mau ngomong apa .” Angel menyela.

Dina kembali memulihkan kesenangannya.

“Besok hari jadi perusahaan kan? Acaranya jadi juga?” 

“Haha ya iyalah Din. Kalau acaranya Nggak jadi itu artinya perusahaannya belum jadi juga –,Kan yang mau dirayakan belum jadi .” Angel tergelak dengan begitu keras . Benar juga pikir Dina.

“Sungguh pertanyaan yang tidak berbobot.” Cibir Vina.

“Sungguh Aku mulai habis kesabaran. Mulut kamu sekali ngomong bikin kesel melulu.” Terus saja berkelahi dengan Vina. Lah si Vina malah bodo amat .Huh.

“Infonya dong—,Si tampan dan berkarisma hadir juga?” Mata Dina melebar dengan lontaran pertanyaan, juga tubuhnya terlihat maju sedikit. 

“Siapa ?” Terlalu banyak orang yang tampan dan berkarisma yang mana yang dimaksud Dina .

Dina berdecak, Angel tak langsung paham dengan ucapannya.

“CEO kita Hans Prasetyo ! Masa gak bisa menebak dari cirinya sih! udah jelas banget!” Ucapan Dina yang begitu menggebu membuat kening Angel mengeryit.

“Leonardo de Caprio menurutku juga tampan dan berkarisma jadi itu hal yang umum .” 

Dina mengerjapkan matanya menatap Angel.

“Noh Din orang punya perspektif tersendiri tentang tampan dan karisma.” Yah Dina menyerah dia salah seharusnya dia memang langsung katakan si pemilik ciri yang dimaksud.

“Ya maksudnya Pak Hans. Beliau nanti hadir gak di acara?” 

“Ohh pak Hans–, Ya sudah tau kebiasaan pak Hans masih mau berharap.” Kekehan Angel membuat Dina Humaira lesu. Duh memang sih Hans Prasetyo itu paling tidak suka dengan acara yang menghibur. Jarang sekali mereka bisa bertemu dengan Hans Prasetyo.

Menurut Angel kali ini keberuntungan karena hari jadi perusahaan akan diadakan di Villa dan juga jangka waktunya yang lebih banyak .

“Huaa...padahal kan Kalo pak Hans hadir. Suasana semakin meriah .” Bergaya  menangis. Vina dan Angel memutar bola mata mereka. Si pemuja makhluk indah terlihat lagi .

“Haha ...hei! din dengan adanya kamu juga sudah pasti memeriahkan acara. Nggak perlu kehadiran pak Hans, din .” Vina Kembali tergelak hebat. Dina yang menjadi subjek semakin kesal. Pasti Meriah yang dimaksud Vina tidak ada baiknya .

Perkelahian kecil kembali mereka lakukan. Sesi makan ini dipenuhi dengan gelak tawa.

Tiba-tiba Dina mengulas senyum lebar di wajahnya .Dia melihat ke arah belakang tubuh Angel dan Vina.

 

“Dia mulai bersikap aneh.”Bisik Angel 

“Iya .” Angguk Vina mantap.

“Haha memang pesona Dina tidak bisa diabaikan .”

“Kami mengabaikannya .” Seru Angel dan Vina mantap. Bahkan juga raut wajah itu sungguh-sungguh. Hal itu tak membuat Dina cemberut, dia sibuk memasang sudut bibir lebar.

“Ckk...lihat arah jam 6, ada yang tidak bisa mengabaikan pesonaku.” Meniup kukunya .

“Matanya ngedip-ngedip dari tadi tuh .” Tambahan info tadi semakin membuat Angel dan Vina penasaran .

Mereka kemudian menoleh ke arah sumber kehaluan Dina. Wajah mereka memerah saling pandang pada detik selanjutnya .

“Haha Haha Haha”

“Angel haha Angel...Dina halu.” Gelak tawa yang tak tertahan menarik perhatian sekitar.

Respons Angel dan Vina diluar dugaan. Apanya yang lucu pikir Dina.

“Haha haha.” 

Tergelak keras memukul satu sama lain.

“Kenapa malah ketawa gak jelas sih .” Heran Dina.

“Lah gimana kita gak ketawa, ini lucu banget ...haha haha.” Mata Angel sampai berair karena banyak tertawa .

“Apanya sih yang lucu?”

“Gini ya Dina Humaira ...itu yang kamu kira ngedipin mata karena terpesona sama kamu..Kamu SALAH BESAR.” Kata salah besar membuat Dina melebarkan mata dan telinganya.

“A-apanya yang salah ?” Semakin tidak paham .

Senyum usil yang sering Dina lihat di bibir Vina kembali terulang sekarang.

“Asal kamu tau ya Din. Itu yang di pojok namanya Tito, dia bukannya ngedipin mata ke kamu, tapi memang...kebiasaan dia kayak gitu. Ngedip matanya nggak kenal jeda.”

Seketika itu juga Dina menutup mulutnya. Bola matanya melebar penuh keterkejutan. Dia merasakan risih yang luar biasa!

“Waaaaaa...Haishh …” Sungguh malu dengan keadaan .Angel semakin tergelak ditempat. Sekarang sumpah serapah dan doa agar si Tito tidak tertarik ke arahnya ia panjatkan. Dasar si Dina .

Jangan sampai dia tertarik denganku...jangan sampai ...jangan sampai.

“Hahaha...,makanya nggak usah kecantikan Napa.”

“Lah bukannya merasa kecantikan ngel...  emang udah cantik juga dari lahir.” Dina percaya diri.

Hal itu membuat Vina dan Angel menatap horor, penuh cibiran.

“Apaan cantik dari lahir, muka pasaran Din.” Sahut Vina ikut  menimpali terkesan meledek.

“Kayaknya yang paling diperlukan buat pergi nanti, stok otak deh Din.” Angel berkata sambil tertawa.

“lah apa hubungannya bawa otak? ”Heran

Angel menahan tawa yang hampir tumpah kembali.

"Supaya kamu bisa bedain mana orang yang bener merhatiin, sama yang cuma ngeliat ke arah kamu “Angel tertawa

Dina mengernyitkan dahinya dan sudah malas untuk berbicara. Akhirnya mereka sudah menghabiskan makanan mereka dan kembali ke ruang kerja mereka masing masing.

***

Di perjalanan ke ruangan masing masing.

“Haha haha haha...”Angel dan Vina tertawa, mereka masih merasa lucu jika membahas kejadian tadi.

“Udah sih ketawanya, suka banget di atas penderitaan temen.” Dina berusaha memasang wajah cemberut agar keusilan kedua temannya itu segera menyurut.

“Kamu  sih lucu banget Din—, Kita jadi gak bisa berhenti ketawa kan jadinya. ” Bukannya berhenti si Vina malah menjadi.

Mata mereka menangkap sosok pria yang sedang bersandar di dinding dekat lift. Angel yang melihat hal itu hanya mengerjapkan mata, dia sudah terlalu biasa melihat Hans Prasetyo yang luar biasa.

“Siang pak.”

Mereka mau tidak mau menyapa Hans dan membungkuk.

“Ya.” Sahut pendek, padat dan tanpa ada ucapan lanjutan lagi membuat suasana hening. Tiga serangkai yang tadi sibuk Senda gurau menjadi diam sekarang. Lift petinggi berbeda dengan mereka karyawan biasa.

Ting

Pintu lift khusus terbuka. Mereka kemudian membungkuk, namun..

“Sebaiknya kamu ikut naik lift ini Angel. ” Hans berucap santai dengan Bram menahan lift agar tidak bergerak.

“Eh–,”Dina dan Vina mengangguk paham.

“Iya pak.”

***

Waktu sudah berlalu hingga sekarang menunjukan tiba saatnya pulang kantor.

Angel terheran saat pergerakan mobilnya begitu aneh. Ia Turun dari mobil dan mulai menyalakan senter ponsel. Mengelilingi mobilnya, langsung saja dia berdecak kesal ternyata salah satu ban mobilnya kempes .

“Bocor...haduh.Kenapa datang di saat yang tidak tepat sih ." Menyugar rambutnya asal .

Dia berkacak pinggang mengamati sekitar.

“Huh terpaksa naik taksi.” Ia kemudian mengembalikan mobil ke posisi semula di parkirkan .

Dengan wajah malas Angel berdiri di pinggir jalanan. Menunggu, semoga saja ada taksi yang lewat dalam waktu dekat. Ia sudah sangat lelah sekarang. Lembur kerja ,membuat matanya sudah tidak kuat untuk terbuka .Bahkan menguap beberapa kali .

Dekat dari posisi Angel, sebuah mobil tidak bergerak dari posisinya. Mata pemilik mobil memperhatikan Angel yang sedang berdiri di pinggir jalan sudah setengah terkantuk-kantuk .

“Apa yang dilakukannya? Berdiri di pinggir jalan dengan mata yang mengantuk?! bukannya pulang.” Gumam-gumam.

“Iya? Apa Anda berkata sesuatu tuan muda.” Nampaknya pak Yanto mendengar sekilas gumaman Hans namun tidak jelas. Ya dia adalah Hans Prasetyo.

“Oh, hampiri wanita yang ada disana itu pak.”

Karena merasa tidak tahan disuruhnya sopir pribadinya itu menjalankan mobil dan berhenti tepat di depan Angel.

Mata Angel terbuka sempurna ,kaget karena klakson mobil .Kaca mobil bagian belakang dibuka menampilkan laki-laki yang selalu berkontak dengannya.

“Pak Hans, Malam pak.” Sapanya sopan.

“Kenapa malah berdiri di sini, bukannya pulang ?”Datar sekali pertanyaannya.

“Saya mau pulang ini pak, sedang menunggu taksi yang lewat .” Sahut Angel segera .

Mata Hans masih terlihat heran dengan ucapan Angel .

“Mobilmu kemana larinya?”

“Ban mobil nya Bocor pak, Jadi saya hendak naik taksi untuk pulang.” Mata Angel berlari ke sekitar, takut jika saja ada taksi yang tak sengaja lewat saat dia bicara dengan bossnya.

“Sudah malam begini, dan juga sepi senyap kapan taksi lewat. Ini juga akan berbahaya untuknya.”Teringat kabar elektronik yang ia baca pagi tadi. Seorang wanita mendapatkan pelecehan dari sopir taksi dan hal itu terjadi di malam hari.

Ceklek

Pintu mobil dibuka sang Bos sudah bergeser ke samping kanan.

“Masuk,” Ucap Hans segera.

“Eh masuk?”

“Eh ti-tidak pak, Saya bisa menunggu taksi. Saya tidak mau merepotkan Anda. “Menolak halus merasa tidak nyaman.

“Masuk sekarang .”Ucap Hans terdengar dingin .

“Baik maaf merepotkan, pak.” Angel mengulas senyum, kemudian masuk ke dalam mobil atasannya .

“Antar Angel dulu pak.” pinta Hans segera.

"Baik tuan muda ."

Hening ...

Jika hening seperti ini Angel rasanya mau tertidur .Dia sudah menahan kantuknya Sedari tadi. Tapi akan tampak sangat tidak sopan jika dia tertidur di dalam mobil boss nya. Dicubitnya pahanya agar memulihkan kesadarannya .

“Ulang tahun perusahaan sudah dipersiapkan ?”

“Iya pak semuanya sudah siap.” Sahut Angel saat Hans memecah keheningan.

“Bagus .”

Hanya tanggapan pendek. Apa tidak ada lagi yang ingin Hans ketahui?

“Apa Anda akan hadir pak?”

“Memangnya aku harus hadir? kamu berharap aku hadir?”

Eh Angel mengerjap dia hanya bertanya sopan tanpa tujuan tadi.

“Jika berharap tentu saja saya berharap Anda hadir pak. ” Menjawab dengan memikirkan para karyawan. Pikirnya memang itu arah tujuan pembicaraan Hans. Tiba-tiba saja tatapan mata Hans terlihat dalam dan lekat.

“Apa memangnya saya sudah salah menjawab apa, pak?”

“Aku akan mempertimbangkannya.” Jawaban singkat, dengan sorot mata yang sudah berpindah ke arah iped kembali.

Apa yang ku tanyakan ini .Untuk apa seorang CEO datang ke acara. Bahkan semua kegiatan terdengar kekanak-kanakan hanya bersenang-senang. Tapi pak Hans akan mempertimbangkannya. Wah mungkinkah ini keajaiban?

***

Sebelum keluar dari dalam mobil Angel merundukkan kepalanya. “Terima kasih pak atasan tumpangannya .Terima kasih pak Yanto.”

“Hem...”Dijawab dengan gumaman lagi .Biarlah Angel sudah terbiasa dengan itu .

Angel segera menutup pintu dan melangkah menuju rumahnya. Langkahnya terhenti .

“Sekretaris Angel...”

Angel menoleh mendapati kaca mobil bagian belakang dibuka dan menampilkan Hans .

“Ya pak.” Tidak ada sahutan diam hanya menatap Angel .

“Tidak ada. Istirahat sana.”

Aneh

“Baik terima kasih, pak. Anda juga silahkan istirahat.”

Kaca mobil ditutup, lalu mulai meninggalkan lokasi depan rumah Angel .Setelah mobil pergi baru Angel melangkahkan kakinya kembali masuk ke dalam rumah.

Terpopuler

Comments

Har Tini

Har Tini

lanjut

2022-01-21

0

runma

runma

😀😀😀😀

2021-09-11

0

JasmineJinjean

JasmineJinjean

kata kata masih membingungkan Thor, senang lagi thor

2021-05-19

2

lihat semua
Episodes
1 CH 1~Permulaan
2 CH 2~Niat baik Yang tidak mau ditolak
3 CH 3~Mampir Ke Restoran
4 Ch 4 ~ Kenapa Sebegitunya?
5 CH 5-Posisi Yang Semakin Lengket
6 Ch 6~ Mengobati
7 CH 7-Mengantar Angel pulang
8 CH 8-Menuju Villa
9 CH 9~ Layak dimakan
10 Ch 10~ Menjadi Pemandu
11 CH 11~Pemandu Ceria
12 Ch 12~ Makan bersama Dengan Pak bos
13 Ch 13~ Saat Pak Bos Ikut Partisipasi
14 Ch 14~ Ada Sosok Yang mencurigakan
15 Ch 15~ Perketat Keamanan!
16 Ch 16~Gadis Pintar
17 Ch 17~ Pasang Kacamata Cakep
18 Ch 18~ Hot CEO
19 Ch 19~ Akhir acara
20 CH 20-Apa yang Anda lakukan!!!
21 CH 21-Hans cemas !!
22 CH 22-Sukai Aku Mulai Sekarang!
23 CH 23-Pemikiran Dan Perasaan
24 CH 24-Menyentuh Hatimu Yang Terdalam
25 CH 25-Masakan Spesial Hans
26 CH 26-Bagaimana kalau sekarang?
27 CH 27-Melangkah perlahan
28 CH 28-Perdebatan Dua Orang Pria
29 CH 29-Sedikitpun?
30 CH 30-Syuting
31 CH 31-Wawancara part 1
32 CH 32-Wawancara part 2
33 CH 33-Berkencan
34 CH 34-Menuju Ke Pedesaan
35 CH 35-Di pedesaan
36 CH 36- Di pedesaan part 2
37 CH 37-Dia Datang lagi?
38 CH 38-Tingkah atasanku yang berbeda
39 CH 39-Kenapa harus sekarang?
40 CH 40-Ada apa dengan Angel?
41 CH 41-Berakhir Sebelum Memulai
42 CH 42-Aku Mempermainkanmu?
43 CH 43-Apakah Harus Ditanyakan lagi
44 CH 44-Menguji betapa profesionalnya
45 CH 45-Hampir Ketahuan
46 CH 46-Aku Nyaman Disini
47 CH 47-Kau Milikku!
48 CH 48-Kau Sangat Bar-bar
49 CH 49-Dimana Hans?
50 CH 50-Cemburunya Hans
51 CH-51- Tamu Tak Di undang
52 Ch 52~ Aku juga Mencintaimu
53 CH 53 -Sekuat ini kah efek Jatuh cinta ?
54 CH 54- Aku Mohon Bangunlah!
55 CaH 55-Membuat kenangan Indah
56 CH 56- Rumah Ternyaman
57 CH 57-Saya bilang lepaskan !
58 CH 58- Bermain Peran
59 CH 59- Kagumnya Angel
60 CH 60- Calon Rival?
61 CH 61-Rencana paten Kepemilikan
62 CH 62- Sosok 2 Pasang Mata
63 CH 63- Situasi tak terduga
64 CH 64- Hans kecolongan !
65 CH 65 - Tidak bisa menahan lagi
66 CH 66-Kakimu Terluka !
67 CH 67-Ponsel CEO
68 CH 68-Ketahuan
69 CH 69- Mengunjungi keluarga Hans
70 CH 70- Kenapa Membuat Angelku Menangis!
71 CH 71-Angel & Hans ?
72 CH 72- Mengantar Ke Bandara
73 CH 73-Panggilan Internasional
74 CH 74 -Klien Misterius
75 CH 75-Berhasil ,Menyentuh hati yang terdalam
76 CH 76-Kekasihku Yang Luar Biasa
77 CH 77- Dimulai Dari .Sukai Aku mulai sekarang !
78 CH 78- Mulutnya sumber Api
79 CH 79-Gosip
80 CH 80- Side Story(Gadis bersepeda Bermata polos)
81 CH 81- Side Story(Pertemuan & Takdir )
82 CH 82-Side Story( Sekretaris Terpilih)
83 CH 83-Side Story(Meniti Takdir)
84 CH 84-Side Story(Kau harus bertanggung Jawab ) End
85 Thankyouhh ~Wahai para Raders silahkan dibaca
86 CH 85-Jangan Melihat Angelku !
87 CH 86-Jangan Pernah Melepaskannya
88 CH 87- Si penjemput
89 CH 88- Misi Penyelamatan
90 CH 89- Misi Penyelamatan 2
91 CH 90- Misi penyelamatan 3
92 CH 91- Misi penyelamatan (End)
93 CH 92-Kondisi Hans
94 CH 93-Kondisi Hans (Part 2)
95 CH 94- Tangis Bahagia
96 CH 95- Begitu lengket
97 CH 96-Tak Bisa Lepas
98 CH 97- Trauma pasca tragedi
99 CH 98-Sementara
100 CH 99- Tidak mau dilepaskan
101 CH 100-Tanda Kepemilikan
102 CH 101- Rindu
103 CH 102- Tiba di Desa
104 CH 103- Menunggu Kabar
105 CH 104- Menunggu Niat Baik
106 CH 105- Hal Buruk?
107 CH 106- Kondisi Hans & Bram ?
108 CH 107- Dibalik Kecelakaan
109 CH 108- Sudah Memiliki Tunangan
110 CH 109- Keterkejutan
111 CH 110- Selamat Datang Calon menantu!
112 CH 111-Wanita Dibalik Jendela
113 CH 112-Kunang-Kunang
114 CH 113- Menuju Impian
115 CH 114- Gaun pengantin
116 CH 115- Wedding Day
117 CH 116- Malam Pertama
118 CH 117- Go! Bulan Madu
119 CH 118- Bulan Madu(Part 1)
120 CH 119- Bulan Madu(Part 2)~ Kecemburuan!
121 CH 120- Bulan Madu(Part 3)~Serakah
122 CH 121- Bulan Madu Berakhir
123 CH 122- Masa lalu Kelam Angel
124 CH 123- Memimpikan Kehadiran Malikat
125 CH 124- Angel tidak memakan pudingnya!
126 CH 125- Mau Burger Buatan Suamiku!
127 CH 126- Sekarang Maunya Kelinci!
128 CH 127- Bangun Sayang!
129 CH 128- Semua Bahagia
130 CH 129- Tiga serangkai berkumpul
131 CH 130- Pamer Seorang Hans Prasetyo
132 CH 131- Dimana Kau menyembunyikannya?!
133 CH 132- TANCAP GAS BRAAAM!!
134 CH 133- Ini menyiksaku
135 CH 134- Suami Jahat!
136 Ch 135- Kelahiran sang Malaikat
137 CH 136- Kebahagiaan Yang Sempurna
138 Ch 137- Tersingkir?
139 Ch 138- 3 Pria Mencemaskan istri
140 CH 139-Papa Kerasukan Apa?!
141 Ch 140 ~Liburan Massal
142 Ch 141~Kehebohan Liburan
143 CH 142~ Aku Lelah
144 Ch 143- Hans Perlu Introspeksi Diri
145 Ch 144 ~ Diam Yang Menyiksa
146 Ch 145 ~ Malam Penuh Rasa
147 Ch 146~ Si Penyebar Berita Terkini
148 Ch 147~ Berdamai
149 Ch 148~ Meeting Yang terlupakan
150 Ch149~ My Husband
151 Ch 150~ Menuju Masa Tua
152 Prolog Season 2
153 S2 ~ Ch 1 Ken Mencari Sosok Pendamping
154 Ch 2 ~ Ken, Dev & Yayan
155 Ch 3- Fans Melupakannya?!
156 Ch 4~ Kriterianya dan Orangnya sama Ribet
157 Ch 5~ Progresnya Akan dimulai Sekarang
158 Ch 6~ Makna Tatapan Dalam Yang tak Terdefinisi
159 Ch 7~ Siapa yang bertamu? Semalam ini?
160 Ch 8~ Tangan Mahalnya?! Astaga Mencubit?!
161 Ch 9~ Tampaknya sudah ada yang menjadi target
162 Ch 10~Kemarahan Kenan
163 Ch 11~Apa Kau Tidak Mengenalku?
164 Ch 12~ Ekspektasi Dan Kenyataan
165 Pengumuman
166 Ch 13~ Niat Terselubung?
167 Pengumuman Rilis Novel Bram
168 Ch 14~ Dia Mengingatku
169 Ch 15~ Di jemput Paksa
170 Komen Pendapat
171 Ch 16~ Sandaran
172 Ch 17~Pantau
173 Ch 18~ Silvia
174 Ch 19~(Special part)~ Tidur Damai setelah Kehangatan
175 Ch 20~ Amarah Yang Menggelegak!
176 Ch 21~ Laki-laki Keras Kepala, menjaga si gadis
177 Ch 22~ Jangan Terlalu Banyak Menunduk
178 Ch 23~ Langkah Yang Terburu-buru
179 Ch 24~ Jangan Menyentuh Rambut Calon Istriku!
180 Ch 25~ Kontrol Emosi yang lepas
181 Ch 26~ Menangani Dua Pengacau!
182 Ch 27~ Gadis Yang Menawarkan Diri
183 Ch 28~ Anak Dari Wanita Yang Punya Kelainan Jiwa
184 Ch 29~ Aku Bukan Wanita Sempurna
185 Ch 30~ Bukan Tuan Tapi Sayang
186 Ch 31~ Apa yang kamu lakukan di sini!
187 Ch 32~ Kucing Galak Menghampiri
188 Ch 33~ Di Bawah Temaran Malam
189 Ch 34~ Pembalasan Pada Sang Antagonis
190 Ch 35~Si Tuan muda, Membantu Sang Kekasih
191 Ch 36~ Ada tetangga baru di depan!
192 Ch 37~Tidak Membiarkan Celah Orang ketiga
193 Ch 38~ Jangan mencoba lari sayang!
194 Ch 39~ Pintu terbuka kasar!
195 Mohon Maaf
196 Ch 40~ Satu Minggu Lagi
197 Ch 41~Pikirkan Juga Perasaanku
198 Mengapa Kak Tya Nggak Up Selama ini?
199 Ch 42~ Kehilangan Jejak
200 Ch 43~ Mencari sang kekasih
201 Ch 44~ Anak Sial?
202 Ch 45~ Menemukanmu
203 Ch 46 ~ Guncangan Besar
204 Ch 47~ Kepanikan
205 Ch 48~ Berduka
206 Ch 49~ Pemakaman
207 Ch 50~ Pelukan
208 Ch 51~ Jangan Berkubang Dalam Kesedihan!
209 Ch 52~ Tak Apa Jika kamu Tak Sempura ( TAMAT)
210 ~
211 S3 - Tunangan CEO
Episodes

Updated 211 Episodes

1
CH 1~Permulaan
2
CH 2~Niat baik Yang tidak mau ditolak
3
CH 3~Mampir Ke Restoran
4
Ch 4 ~ Kenapa Sebegitunya?
5
CH 5-Posisi Yang Semakin Lengket
6
Ch 6~ Mengobati
7
CH 7-Mengantar Angel pulang
8
CH 8-Menuju Villa
9
CH 9~ Layak dimakan
10
Ch 10~ Menjadi Pemandu
11
CH 11~Pemandu Ceria
12
Ch 12~ Makan bersama Dengan Pak bos
13
Ch 13~ Saat Pak Bos Ikut Partisipasi
14
Ch 14~ Ada Sosok Yang mencurigakan
15
Ch 15~ Perketat Keamanan!
16
Ch 16~Gadis Pintar
17
Ch 17~ Pasang Kacamata Cakep
18
Ch 18~ Hot CEO
19
Ch 19~ Akhir acara
20
CH 20-Apa yang Anda lakukan!!!
21
CH 21-Hans cemas !!
22
CH 22-Sukai Aku Mulai Sekarang!
23
CH 23-Pemikiran Dan Perasaan
24
CH 24-Menyentuh Hatimu Yang Terdalam
25
CH 25-Masakan Spesial Hans
26
CH 26-Bagaimana kalau sekarang?
27
CH 27-Melangkah perlahan
28
CH 28-Perdebatan Dua Orang Pria
29
CH 29-Sedikitpun?
30
CH 30-Syuting
31
CH 31-Wawancara part 1
32
CH 32-Wawancara part 2
33
CH 33-Berkencan
34
CH 34-Menuju Ke Pedesaan
35
CH 35-Di pedesaan
36
CH 36- Di pedesaan part 2
37
CH 37-Dia Datang lagi?
38
CH 38-Tingkah atasanku yang berbeda
39
CH 39-Kenapa harus sekarang?
40
CH 40-Ada apa dengan Angel?
41
CH 41-Berakhir Sebelum Memulai
42
CH 42-Aku Mempermainkanmu?
43
CH 43-Apakah Harus Ditanyakan lagi
44
CH 44-Menguji betapa profesionalnya
45
CH 45-Hampir Ketahuan
46
CH 46-Aku Nyaman Disini
47
CH 47-Kau Milikku!
48
CH 48-Kau Sangat Bar-bar
49
CH 49-Dimana Hans?
50
CH 50-Cemburunya Hans
51
CH-51- Tamu Tak Di undang
52
Ch 52~ Aku juga Mencintaimu
53
CH 53 -Sekuat ini kah efek Jatuh cinta ?
54
CH 54- Aku Mohon Bangunlah!
55
CaH 55-Membuat kenangan Indah
56
CH 56- Rumah Ternyaman
57
CH 57-Saya bilang lepaskan !
58
CH 58- Bermain Peran
59
CH 59- Kagumnya Angel
60
CH 60- Calon Rival?
61
CH 61-Rencana paten Kepemilikan
62
CH 62- Sosok 2 Pasang Mata
63
CH 63- Situasi tak terduga
64
CH 64- Hans kecolongan !
65
CH 65 - Tidak bisa menahan lagi
66
CH 66-Kakimu Terluka !
67
CH 67-Ponsel CEO
68
CH 68-Ketahuan
69
CH 69- Mengunjungi keluarga Hans
70
CH 70- Kenapa Membuat Angelku Menangis!
71
CH 71-Angel & Hans ?
72
CH 72- Mengantar Ke Bandara
73
CH 73-Panggilan Internasional
74
CH 74 -Klien Misterius
75
CH 75-Berhasil ,Menyentuh hati yang terdalam
76
CH 76-Kekasihku Yang Luar Biasa
77
CH 77- Dimulai Dari .Sukai Aku mulai sekarang !
78
CH 78- Mulutnya sumber Api
79
CH 79-Gosip
80
CH 80- Side Story(Gadis bersepeda Bermata polos)
81
CH 81- Side Story(Pertemuan & Takdir )
82
CH 82-Side Story( Sekretaris Terpilih)
83
CH 83-Side Story(Meniti Takdir)
84
CH 84-Side Story(Kau harus bertanggung Jawab ) End
85
Thankyouhh ~Wahai para Raders silahkan dibaca
86
CH 85-Jangan Melihat Angelku !
87
CH 86-Jangan Pernah Melepaskannya
88
CH 87- Si penjemput
89
CH 88- Misi Penyelamatan
90
CH 89- Misi Penyelamatan 2
91
CH 90- Misi penyelamatan 3
92
CH 91- Misi penyelamatan (End)
93
CH 92-Kondisi Hans
94
CH 93-Kondisi Hans (Part 2)
95
CH 94- Tangis Bahagia
96
CH 95- Begitu lengket
97
CH 96-Tak Bisa Lepas
98
CH 97- Trauma pasca tragedi
99
CH 98-Sementara
100
CH 99- Tidak mau dilepaskan
101
CH 100-Tanda Kepemilikan
102
CH 101- Rindu
103
CH 102- Tiba di Desa
104
CH 103- Menunggu Kabar
105
CH 104- Menunggu Niat Baik
106
CH 105- Hal Buruk?
107
CH 106- Kondisi Hans & Bram ?
108
CH 107- Dibalik Kecelakaan
109
CH 108- Sudah Memiliki Tunangan
110
CH 109- Keterkejutan
111
CH 110- Selamat Datang Calon menantu!
112
CH 111-Wanita Dibalik Jendela
113
CH 112-Kunang-Kunang
114
CH 113- Menuju Impian
115
CH 114- Gaun pengantin
116
CH 115- Wedding Day
117
CH 116- Malam Pertama
118
CH 117- Go! Bulan Madu
119
CH 118- Bulan Madu(Part 1)
120
CH 119- Bulan Madu(Part 2)~ Kecemburuan!
121
CH 120- Bulan Madu(Part 3)~Serakah
122
CH 121- Bulan Madu Berakhir
123
CH 122- Masa lalu Kelam Angel
124
CH 123- Memimpikan Kehadiran Malikat
125
CH 124- Angel tidak memakan pudingnya!
126
CH 125- Mau Burger Buatan Suamiku!
127
CH 126- Sekarang Maunya Kelinci!
128
CH 127- Bangun Sayang!
129
CH 128- Semua Bahagia
130
CH 129- Tiga serangkai berkumpul
131
CH 130- Pamer Seorang Hans Prasetyo
132
CH 131- Dimana Kau menyembunyikannya?!
133
CH 132- TANCAP GAS BRAAAM!!
134
CH 133- Ini menyiksaku
135
CH 134- Suami Jahat!
136
Ch 135- Kelahiran sang Malaikat
137
CH 136- Kebahagiaan Yang Sempurna
138
Ch 137- Tersingkir?
139
Ch 138- 3 Pria Mencemaskan istri
140
CH 139-Papa Kerasukan Apa?!
141
Ch 140 ~Liburan Massal
142
Ch 141~Kehebohan Liburan
143
CH 142~ Aku Lelah
144
Ch 143- Hans Perlu Introspeksi Diri
145
Ch 144 ~ Diam Yang Menyiksa
146
Ch 145 ~ Malam Penuh Rasa
147
Ch 146~ Si Penyebar Berita Terkini
148
Ch 147~ Berdamai
149
Ch 148~ Meeting Yang terlupakan
150
Ch149~ My Husband
151
Ch 150~ Menuju Masa Tua
152
Prolog Season 2
153
S2 ~ Ch 1 Ken Mencari Sosok Pendamping
154
Ch 2 ~ Ken, Dev & Yayan
155
Ch 3- Fans Melupakannya?!
156
Ch 4~ Kriterianya dan Orangnya sama Ribet
157
Ch 5~ Progresnya Akan dimulai Sekarang
158
Ch 6~ Makna Tatapan Dalam Yang tak Terdefinisi
159
Ch 7~ Siapa yang bertamu? Semalam ini?
160
Ch 8~ Tangan Mahalnya?! Astaga Mencubit?!
161
Ch 9~ Tampaknya sudah ada yang menjadi target
162
Ch 10~Kemarahan Kenan
163
Ch 11~Apa Kau Tidak Mengenalku?
164
Ch 12~ Ekspektasi Dan Kenyataan
165
Pengumuman
166
Ch 13~ Niat Terselubung?
167
Pengumuman Rilis Novel Bram
168
Ch 14~ Dia Mengingatku
169
Ch 15~ Di jemput Paksa
170
Komen Pendapat
171
Ch 16~ Sandaran
172
Ch 17~Pantau
173
Ch 18~ Silvia
174
Ch 19~(Special part)~ Tidur Damai setelah Kehangatan
175
Ch 20~ Amarah Yang Menggelegak!
176
Ch 21~ Laki-laki Keras Kepala, menjaga si gadis
177
Ch 22~ Jangan Terlalu Banyak Menunduk
178
Ch 23~ Langkah Yang Terburu-buru
179
Ch 24~ Jangan Menyentuh Rambut Calon Istriku!
180
Ch 25~ Kontrol Emosi yang lepas
181
Ch 26~ Menangani Dua Pengacau!
182
Ch 27~ Gadis Yang Menawarkan Diri
183
Ch 28~ Anak Dari Wanita Yang Punya Kelainan Jiwa
184
Ch 29~ Aku Bukan Wanita Sempurna
185
Ch 30~ Bukan Tuan Tapi Sayang
186
Ch 31~ Apa yang kamu lakukan di sini!
187
Ch 32~ Kucing Galak Menghampiri
188
Ch 33~ Di Bawah Temaran Malam
189
Ch 34~ Pembalasan Pada Sang Antagonis
190
Ch 35~Si Tuan muda, Membantu Sang Kekasih
191
Ch 36~ Ada tetangga baru di depan!
192
Ch 37~Tidak Membiarkan Celah Orang ketiga
193
Ch 38~ Jangan mencoba lari sayang!
194
Ch 39~ Pintu terbuka kasar!
195
Mohon Maaf
196
Ch 40~ Satu Minggu Lagi
197
Ch 41~Pikirkan Juga Perasaanku
198
Mengapa Kak Tya Nggak Up Selama ini?
199
Ch 42~ Kehilangan Jejak
200
Ch 43~ Mencari sang kekasih
201
Ch 44~ Anak Sial?
202
Ch 45~ Menemukanmu
203
Ch 46 ~ Guncangan Besar
204
Ch 47~ Kepanikan
205
Ch 48~ Berduka
206
Ch 49~ Pemakaman
207
Ch 50~ Pelukan
208
Ch 51~ Jangan Berkubang Dalam Kesedihan!
209
Ch 52~ Tak Apa Jika kamu Tak Sempura ( TAMAT)
210
~
211
S3 - Tunangan CEO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!