Dalam masalah.

...----------------...

Daren adalah seorang mafia, dia datang ke Spanyol untuk urusan jual beli senjata terbaru yang di buat khusus, dari luar senjata itu terlihat biasa tetapi setelah peluru melesat dan menembus daging benda itu akan mengeluarkan racun yang mematikan. Senjata itu di sebut api neraka.

Kedatangan Daren Spanyol di sembunyikan karena hal itu akan sangat berbahaya untuk keselamatannya, bahkan untuk keluar dari bandara Daren harus menyamar sebagai tukang sampah dan menghilang di kegelapan.

Musuh Daren yang menunggu dia keluar terus memantau bandara menggunakan teropong, tetapi Daren tetap tidak terlihat.

"Apa dia sudah sampai?" tanya seorang pria berkepala plontos dengan bahasa Spanyol yang pasih.

"Tidak, sepertinya kabar itu hanya isu pengalihan." jawab seseorang yang memegang teropong.

"Dru, Daren adalah pria yang licik, dia terlihat tenang tetapi dia cepat. jangan sampe penglihatanmu di bodohi."

Pria yang di panggil Dru itu mengangguk.

...----------------...

Di sebuah tempat yang gelap Daren melepas kostum tukang sampahnya, dia merapikan bajunya lalu memakai jaket kulit hitam dan topi beserta kacamatanya.

Dia meninggalkan tempat itu memasuki mobil yang sudah terparkir tak jauh dari tempat itu.

"Boss, mereka terkecoh." Ucap Lean sambil memperlihatkan sebuah video tiga orang mengejar sebuah mobil.

"Itu bagus."

Daren menggeser lockscreen ponselnya dan memperlihatkan foto Mahira yang sedang tersenyum memandang langit berbintang, foto ini Daren ambil secara diam diam saat dia mengikutinya.

"Boss, gadis ini cantik sekali, pantas saja kamu tidak pernah tertarik dengan wanita wanita itu meskipun mereka telanjang."

Bibir Daren melengkung membentuk senyuman. Lean baru pertama kali melihat Daren tersenyum lembut.

"Boss, kamu benar benar tersenyum. Boss, dimana gadis itu, kenapa kamu tidak pernah membawanya, Boss kamu sangat tampan seharusnya gadis itu jatuh cinta juga padamu."

Tiba tiba senyum Daren Lenyap.

"Dia tidak akan pernah menjadi milikku,"

"Ah.. kenapa?"

Daren mengunci kembali ponselnya dan menutup mata, dia tidak ingin menjawab pertanyaan Lean.

Lean menebak sesuatu.

"Boss apakah dia sudah pergi dari dunia ini?"

Daren tiba tiba membuka matanya, dia melotot.

"Aku tidak akan pernah bisa memilikinya karena dia adalah adik tiriku."

"Apa!!!"

Tragis sekali kisah cintamu Boss, ternyata orang tampan tidak bisa menjamin kisah cintanya akan indah. Batin Lean.

...----------------...

Mahira dan Vanilla sibuk berjalan jalan banyak yang mereka beli apalagi Vanilla hampir memborong semua yang dia suka seandainya Mahira tidak menghentikannya, Mungkin seluruh isi toko akan di gasahnya.

Mereka tidak menyadari dua orang mengawasi mereka untuk menjaga mereka atas perintah Reyvan.

"Lihat ini cantik sekali... " Vanilla kembali tergiur dengan aksesoris yang di jual.

Mahira hampir gila, dia sudah cukup repot dengan belanjaan Vanila yang segitu banyaknya dan sekarang gadis itu ingin menambah nya lagi.

"Vanilla sudah cukup, ayo pulang. ini sudah sore," ujar Mahira.

Vanilla mengerucut kan bibirnya. "Mahira ayolah, jangan dulu pulang. Kita jarang berada di luar negri," Vanilla merengek.

Mahira menghela nafas pelan.

"Setengah jam, setelah itu kita pulang."

"ayyye... Aku sayang kamu Mahira." Vanilla memeluk Mahira.

Keduanya kembali berjalana menelusuri setiap stan pedagang, dari mulai makanan, aksesoris, tas dan yang lainnya.

"There is a bomb!!!!" Teriak seorang dengan bahasa Inggris.

Mahira dan Vanilla terdiam dan teriakan menyebut ada bom kembali bergema, Mahira dan Vanilla mulai panik, orang orang juga berlaria ke sembarang arah untuk menyelamatkan diri.

Mahira dan Vanilla yang bertubuh mungil di banding orang asli Spanyol terseret dan tertabrak, bahkan barang barang mereka jatuh dan terinjak injak.

"Vanilla!!!!"

"Mahira!!!!"

Mahira dan Vanila berteriak memanggil nama secara bergantian, suara mereka terendam dengan suara gemuruh orang orang banyak.

Vanilla terjatuh dan terinjak injak. Orang orang yang di tugaskan Reyvan kesulitan membantu keduanya karena terlalu banyak orang panik yang berhamburan menyelamatkan diri.

"Aw... aw...jangan injak aku...Mahira kau dimana?"

Vanilla tidak sanggup lagi berdiri karena kakinya terluka di injak orang orang, dia merangkak ke bawah meja seorang penjual dan bersembunyi di sana.

Di sisi lain Mahira terseret orang orang, bahkan Mahira tidak tahu lagi tasnya jatuh dimana.

"Vanilla!!!" Mahira tidak mengenal siapapun di sini selain Vanila, dia meneriakan nama Vanilla berharap temannya bisa menyelamatkan nya.

Mahira berjalan semakin menjauh dan tersesat di seret begitu banyak orang membuat tubuhnya tergores dan memar.

Mahira semakin tersesat ke tempat sepi dia ingin kembali tetapi tidak tahu harus berjalan ke arah mana.

Vanilla bersembunyi sambil menangis, tubuhnya bergetar hebat karena rasa takut. Vanilla ingat tasnya tetapi tasnya juga jatuh entah dimana.

Duarrr!!!!!

Tiba tiba suara ledakan terdengar, Vanilla terdiam.

"Mahira... hiks..hiks." Vanilla memeluk lututnya ketakutan, airmata terus jatuh, dia menyesal, seandainya dia mengikuti Mahira untuk pulang insiden ini tidak akan terjadi.

Dua anak buah Reyvan segera menghubungi Reyvan dan Sakian, mereka tidak peduli jika harus mati karena tidak bisa menjaga nyonya dan nona.

"Boss akan datang, ayo sebaiknya kita cari lagi Nyonya dan nona Vanilla. "

"Ya benar,"

Mereka terus mencari di tengah banyaknya benda yang hancur, mereka memeriksa satu persatu mayat untungnya tidak ada nyonya dan nona di antara mereka.

Polisi akhirnya datang ke tempat kejadian dan mengamankan korban yang terluka dan mengumpulkan mayat mayat untuk di identifikasi.

"Kalian siapa?" Tanya polisi menggunakan bahasa Spanyol.

dua pengawal Reyvan menjelaskan bahwa mereka kehilangan nona mereka, dan Polisi segera mencari Mahira dan Vanilla dengan ciri ciri yang di sebutkan oleh dua pengawal.

Tidak lama setelah itu Reyvan dan Sakian tiba, kepanikan dan kekhawatiran di wajah Reyvan jelas terlihat, pria itu bahkan tidak peduli parkir di area di larang parkir.

Dalam pikiran Reyvan hanyalah keselamatan istri dan sepupunya.

"Mahira, Vanila!!!"

Reyvan berkeliling berharap menemukan Mahira dan Vanilla, Reyvan berhenti dan hampir jatuh, dia hampir putus asa tetapi tiba tiba dia melihat tas selempang milik Mahira, dia mengenal barang itu dengan baik karena tas itu dia beli secara pribadi dan menyesuaikan nya dengan gaya Mahira.

Reyvan buru buru mengambil tas Mahira yang sudah kotor, dia memerikaa isinya yang masih lengkap tetapi ponselnya retak.

"Mahira!!!!!" Reyvan berteriak kembali berharap Mahira ada di sekitar tempat itu.

Sakian juga berkeliling dia berdiri di dekat meja yang sama diamana Vanilla bersembunyi ketakutan.

Sakian ingin melangkah kembali tuk mencari keberadaan Mahira dan Vanilla.

"Mom..hikskk hikks..."

Sakian menghentikan langkahnya saat mendengar isak tangis pelan penuh ketakutan. Sakian berjongkok dan membuka kain yang menutupi meja dan melihat Vanilla berbaring dengan tubuh bergetar.

"Vanilla."

Sakian segera menggendong Vanilla dan membawanya menuju ambulan.

Vanilla membuka matanya, wajah pertama yang ia lihat wajah cemas Sakian, Vanilla memegang kemeja Sakian erat erat dan berbisik.

"Aku takut.. hiks...hiks.."

Sakian baru pertama kali melihat gadis absurd seperti Vanilla seperti ini.

"Jangan takut, aku di sini."

Vanilla semakin menangis. "Sangat menakutkan."

"Jangan menangis, semuanya akan baik baik saja."

Reyvan berlari menghampiri Sakian.

"Syukur lah, setidaknya satu orang sudah di temukan, bawa dia ke rumah sakit. Aku akan mencari istriku," ujar Reyvan

"Baik Boss."

"Vanilla, jangan takut oke.." Reyvan menepuk kepala Vanilla menenangkan gadis itu.

...----------------...

Bruuggghhh.....

"Akhhh..."

Seseorang berlari dari arah berlawanan dan menabrak Mahira yang sedang berjalan lesu.

Srettt....

"Jangan maju atau aku akan menembaknya!!!!" tiba tiba Pria yang menabrak Mahira menggunakan dirinya sebagai sandra.

Pria itu berbicara bahasa Inggris dan Mahira paham apa yang dia katakan.

Mahira tidak berani bergerak sembarangan, dia berusaha untuk tenang tetapi ketenangannya di hancurkan dalam sekejap saat melihat siap pria yang mengejar orang yang menyandera nya.

"Daren..." Bisik Mahira.

Daren pun sama terkejutnya, dia menatap Mahira.

"Hoohh... kalian saling kenal, bagus!!! Daren biarkan aku pergi makan gadis ini akan ku lepaskan."

Moncong pis*ol semakin di tekan ke kepala Mahira membuat Mahira harus lebih waspada.

"Lepaskan dia, dia tidak ada urusannya denganku, dia hanya orang asing." Daren berdiri tegak berusaha membuat musuhnya lengah.

"Hahahha... Apa kau pikir aku percaya? Daren Ekspresi mu setelah melihat gadis ini sangat berbeda, kau begitu lembut dan penuh kasih sayang. hahhah... Hanya orang stupid yang tidak bisa melihat itu."

Mahira melihat keadaan pria itu dan sekelilingnya menggunakan ekor matanya, keadaannya tidak cukup serius Mahira merasa dia bisa membebaskan diri.

Srattt..

sreettt...

brakkkk....

Mahira menendang tulang kering pria yang menyandranya lalu Merebu pi*tol pria itu setelah dirinya memutar tangan pria itu,

Kretakkkk....

Suara tulang patah bergema.

Mahira menodongkan pistol pada pria yang menyandranya, posisi dan cara memegang pinstol yang di lakukan sangatlah profesional seolah Mahira telah belajar bagaimana menggunakannya.

Daren terkejut melihat itu, tetapi ada kepuasan juga dalam tatapan matanya.

Mungkin hal ini tidak akan mungkin untuk Mahira asli.

"Tangkap." Daren menggerakkan tangannya memberi isyarat pada anak buahnya untuk menangkap pria itu.

Dalam sekejap orang orang berpakaian hitam mengelilingi pria itu dan membawanya pergi.

Mahira sangat pusing, dia merasakan perih di lengan bagian atasnya, Mahira menyentuhnya dan tangannya basah, saat melihat tangan yang menyentuh lengannya memiliki darah Mahira lemas dan pingsan. Untungnya Daren segera menangkap tubuh Mahira.

"Mahira, bangun...Mahira buka matamu."

"Boss..." Lean datang dan menghampiri Daren.

"Bawa mobil kemari cepat, kita harus membawanya ke rumah sakit."

"Ya Boss..."

Lean melirik gadis yang ada dalam pelukan Boss nya untuk memastikan apakah gadis itu gadis yang sama yang ada di wallpaper ponsel Daren.

Terpopuler

Comments

sully cungliiee

sully cungliiee

lanjut thor.... smangat

2023-01-04

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!