Mantan kekasih yang kembali.

...----------------...

Kediaman Daguezze.

Nenek Reyvan sedang sibuk memerintah para pelayan membersihkan rumah sebelum tamu penting datang, padahal rumah itu setiap hari di bersihkan tetapi nenek Reyvan dengan kesombongannya memerintahkan mereka melakukan dan mengecek beberapa kali takut debu masih tertinggal.

Beberapa pelayan hampir pingsan karena pekerjaan ini tidak selesai, padahal mereka masih memiliki pekerjaan lain.

"Bu, semuanya sudah bersih, sebaiknya biarkan mereka mengerjakan pekerjaan lain."

"Aku ingin rumah ini terlihat berkilau, Karin dan orangtuanya akan datang, dari luar negri. Mereka sudah lama tidak kembali, dan pertama kali datang mereka akan mengunjungi kita, tentu saja rumah ini harus bersih dan berkilau."

Ibu Reyvan menghela nafas. "Bu, semuanya sudah bersih, biarkan mereka beristirahat sejenak."

"Huhh... kau terlalu memanjakan para pelayan."

Nenek Reyvan tidak menyukai cara ibu Reyvan memperlakukan pelayan, dia tidak ingin memiliki pelayan manja, jadi nenek Reyvan agak keras memperlakukan mereka, berbeda dengan ibu Reyvan yang memperlakukan pelayan dengan lembut bahkan pelayan yang sakit tidak di perboleh bekerja harus menunggu sembuh meskipun sakitnya hanya flu batuk.

"Kalian beristirahat sejenak setelah itu kembali bekerja."

"Baik nyonya..."

Vanilla melambaikan tangannya. "Tante..."

"Vanilla, dimana ibumu kenapa dia belum datang?"

Vanilla mengangkat bahunya. "Entahlah, aku tidak datang dari rumah. Aku menginap di rumah Kak Reyvan." Jawab Vanilla.

Ibu Reyvan kaget mendengar Vanilla menginap di rumah putranya.

"Lalu dimana Reyvan dan kakak ipar perempuanmu."

Vanilla melotot mendengar tantenya mrnyebut Mahira dengan sebutan kakak ipar perempuan. "Tante, apakah kamu sudah menerima Mahira sebagai menantumu."

Ibu Reyvan memeukul pelan kepala Vanilla.

"Memangnya kapan aku bilang tidak menyetujui hubungan Reyvan dan gadis itu, aku mendukung apapun yang di inginkan putraku hanya saja aku tidak bisa menyuarakannya."

Vanilla senang mendengarnya, setidaknya Mahira tidak di benci oleh seluruh keluarga.

"Oke tante terimakasih, aku bisa menjamin Mahira adalah gadis yang baik."

"Umh..aku tahu,"

Vanilla adalah tipe tipe orang yang tidak bisa diam pada satu tempat, dia berkeliling dan menganggu setiap orang dengan celotehan nya yang penuh canda.

Ibu Reyvan tersenyum saat melihat Reyvan dan Mahira berjalan masuk.

"Akhirnya kalian datang." Ibu Reyvan menyambut keduanya dengan senyum bahagia.

"Ibu, kami kembali."

Mahira tersenyum, hari ini dia mengenakan turtleneck coklat yang di padu padan kan degan rok berbahan jins di atas lutut, memperlihatkan kakinya yang indah, Mahira juga mengenakan jaket berbahan jins dengan warna yang sama seperti rok.

Penampilan Mahira telihat muda dan enerjik, tetapi di balik penampilannya yang seperti itu Mahira menyembunyikan banyak bekas gigitan di leher dan dadanya. Tidak perlu di tanyakan lagi siapa pelakunya, karena orangnya begitu posesif memeluk pinggang Mahira.

"Ayo kalian duduk, ibu akan menyuruh pelayan membuat teh dan camilan."

"Terima kasih bu." ujar Reyvan.

"Mahira, jangan sungkan apapun yang kamu inginkan ambil saja ini juga rumahmu."

"Iya ibu, Terimakasih." Mahira tersenyum.

Ibu Reyvan meninggalkan keduanya.

Mahira berusaha melepaskan tangan Reyvan yang memegang pinggangnya kencang, tetapi Reyvan tidak sedikitpun ingin melepaskan Mahira.

"Lepaskan." Mahira melotot pada Reyvan.

"Uhhmmm.. Matamu sangat indah saat menatapku, benar benar penuh cinta." Reyvan terus menggoda Mahira dan membuatnya kesal namun juga malu.

"Dasar tidak tahu malu."

Dari jarak jauh Mereka berdua terlihat sedang saling menggoda dan mengobrol manis, pertengkaran keduanya tidak terlihat jelas dengan posisi Reyvan memeluk mesra pinggang Mahira.

Tidak ada lagi kekuatan untuk melawan pria besar di sampingnya, Mahira pasrah dan menerima penderitaannya sepenuh jiwa.

Mahira tiba tiba ingat hari ini adalah hari kedatangan mantan kekasih yang pergi keluar negri bersama orangtuanya, kalau tidak salah hari ini mantan kekasih Reyvan akan menjebak Mahira dan membuat seluruh keluarga menuduh Mahira sedang berselingkuh.

Mahira diam diam tersenyum, dia ingin segera bertemu dengan mantan kekasih Reyvan lalu membalaskan dendam atas nama Mahira asli.

Nyonya Tua Daguezze tersenyum bahagia saat mendengar suara mesin mobil dari depan mengabaikan Reyvan dan Mahira yang sedang duduk di ruang tamu.

Vanilla yang baru selesai berkeliling segera duduk tak jauh dari Mahira dan Reyvan, melihat ke luar rumah yang dimana Nenek mereka sibuk berbincang dengan tamu yang baru tiba.

"Nenek sangat antusias menyambut mereka, huhh.. Nenek tidak tahu betapa kelurga itu seorang penjilat." komentar Vanilla.

Reyvan yang mendengarnya tidak suka.

"Vanilla jaga bicaramu." Tegur Reyvan.

"Kenapa? memang itu kenyataannya, kak Reyvan kau begitu membela mereka. Apa jangan jangan kau masih menyukai Karina."

"Vanilla."

Vanilla gadis yang terus terang, dia tidak menyukai Karina dan dia juga bisa merasakan kalau kakaknya masih bersikap baik pada Karina yng sudah menghianati dan meninggalkannya dulu.

"Mahira, ayo kita temui ibuku." Vanilla menarik Mahira.

Mahira senang dan tanpa berpikir mengikuti Vanilla.

Nenek Reyvan dan keluarga Karina di bawa masuk.

"Reyvan juga di sini." Nyonya Wilson tersenyum.

"Tante..." Reyvan menyambutnya.

Karina senang karena Reyvan juga ada di rumah tua, dia tanpa malu malu memeluk Reyvan.

"Reyvan, aku merindukanmu." Karina memiliki sosok yang seksi dengan wajah cantik yang sempurna.

Sekilas Mahira melihat Reyvan di peluk oleh Karina, dan anehnya pria itu tidak mendorong Karina malah balas memeluk wanita itu.

Mereka berpelukan tanpa malu. Lupa status. Batin Mahira.

Vanilla menoleh dan melihat kemesraan dari cinta yang lama bersemi kembali.

"Hah! Pel**r itu berani sekali mengeluarkan taringnya di sini." Vanilla mencemooh tindakan tak tahu malu Karina dan Vanilla juga geram melihat Reyvan nyaman di peluk dan mengobrol bahagia.

"Mahira cepat datangi kakakku dan tampar wajahnya, beraninya dia bermain main dengan Ja**ng itu."

Mahira acuh tak acuh seolah yang dilpeluk Karina bukanlah suaminya tetapi orang asing, memang bagi Jiwa Mahira Reyvan bukan suaminya hanya tubuh Mahira yang terikat ikatan pernikahan dengan Reyvan.

"Mahira, apakah kau tidak cemburu. Karina itu memeluk suamimu."

"Aku tidak peduli." ujar Mahira.

Vanilla kebingungan.

"Serius kau tidak peduli?" Vanilla kaget.

"Kenapa aku harus peduli? Jika Reyvan ingin kembali dengan cinta pertamanya, maka aku sangat bersedia menceraikannya." Ekspresi Mahira terlihat begitu serius.

Vanilla memeluk bahu Mahira dan berkata. "Hei,,, pengantin baru jangan mengatakan cerai sembarangan, itu pantangan oke."

"Itu hanya omong kosong yang kau buat." balas Mahira.

"Memang, lalu kenapa. Memang tidak boleh mengatakan cerai begitu mudah, orang akan berfikir kau tidak bahagia dengan pernikahannya."

Memang aku tidak bahagia, aku lebih suka di pulangkan kedunia asalku tetapi kakakmu Reyvan yang sikopat itu menahanku di sini. Batin Mahira.

"Sudahlah... Ayo kita cari ibumu, aku sangat lapar." Mahira menarik Vanilla pergi ke dapur.

Reyvan menoleh ke arah dimana Mahira dan Vanilla berdiri tadi, Reyvan sangat berharap Mahira akan memarahinya karena memeluk Karina tapi kenyataannya Mahira mengabaikannya.

Setelah tidak lagi melihat Mahira, Reyvan buru buru melepaskan Karina dan menjaga jarak dengan gadis itu.

Karina mengerucutkan bibirnya. "Kamu tidak merindukanku."

"Aku senang kamu sudah kembali." ujar Reyvan.

Karina bergelatyut manja di lengan Reyvan, bertingkah centil seolah dirinya masih kekasih Reyvan seperti dulu.

"Karina, Aku sudah menikah. Sebaiknya kita menjaga jarak,."

Karina terdiam sejenak, lalu tak lama kemudian dia tersenyum manis. "Maaf aku lupa."

"Ayo duduk, Aku akan mencari Mahira kalian harus berkenalan."

Reyvan pegi dan eksperi manis Karina berubah penuh kebencian.

Reyvan, aku tidak akan membiarkan wanita itu bersamamu lebih lama lagi. Aku akan merebutmu kembali cepat atau lambat. Batin Karina.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!