Daren

Sesampainya di rumah, Mahira mengobati luka di wajah Reyvan, bekas tamparan sudah sedikit menghilang, dan goresan darahnya menjadi kering.

"Sshhh...." Reyvan meringis saat Mahira mengaplikasikan salep di wajahnya.

"Nenek menamparmu karena apa?" Tanya Mahira penasaran.

Reyvan tidak menjawabnya, dia hanya menatap wajah Mahira yang tampak khawatir dan ikut meringis memikirkan rasa sakitnya.

Mahira mengangkat alisnya menagih jawaban.

"Nenek membuatku kesal jadi aku bertengkar dengannya," jawab Reyvan acuh.

Mahira menekan luka Reyvan dengan kencang membuat pria itu kesakitan.

"Shhh... Aw..." Reyvan menghentikan tangan Mahira dengan memegangnya.

"Maksudku, kenapa kamu bertengkar dengan nenek?"

"Aku tidak suka nenek menghinamu dan mencoba menjodohkan aku dengan wanita lain."

Mahira terdiam, Reyvan mendapat tamparan dan luka karena membelanya, tapi kenapa dia melakukan itu.

"Kenapa kamu melakukan itu, seharusnya kamu tidak bertengkar dengan nenekmu,"

"Lalu, apa menurutmu aku harus menerima saja kamu di hina dan mereka menjodohkan aku padahal aku memeiliki istri, Mahira terkadang aku berfikir kamu adalah istri teraneh yang pernah ada di dunia ini."

Mahira memalingkan wajahnya, menolak bertatap muka dengan Reyvan.

Kesal dengan sikap Mahira, Reyvan menjepit dagu Mahira. "Lihat aku saat kita sedang berbicara,"

Mahira mencoba menarik tangan Reyvan yang menjepit dagunya. "Lepaskan, kamu menyakitiku."

Melihat kesakitan yang terlihat di wajah Mahira, Reyvan melepaskannya. "Maaf,"

Kata Maaf yang keluar dari bibir Reyvan terdengar tulus, dan karena merasa bersalah atas pelakuannya, Reyvan segera pergi meninggalkan Mahira mengunci diri di ruang kerja.

Mahira menatap pintu ruangan yang di tutup. dan di kunci dari dalam, entah bagaimana perasaannya terasa aneh, melihat Reyvan bersikap seperti itu hatinya tidak tenang.

Mahira mengambil tasnya dan pergi ke kamarnya, dalam benaknya terus memikirkan Reyvan yang mati matian membelanya di depan keluarga Reyvan.

"Aarrrgghhh..... Ada apa denganku?" Mahira mengacak rambutnya berharap ekspresi sedih Reyvan menghilang dari pikirannya.

...----------------...

Di rumah sederhana seorang wanita paruh baya duduk sambil menatap bunga mawar yang berbunga indah di tanam di pot, bunga itu di tanam Mahira karena gadis itu menyukai warna mawar itu.

Ketika Mahira masih tinggal di rumah ini dia setiap pagi menyiram dan merawat tanamannya, berharap cepat berbunga, tetapi ketika tanamannya berbunga, sang pemilik tidak berada di tempatnya.

Setelah insiden terakhir kali, Mahira tidak lagi datang ke rumah ini bahkan untuk sekedar menengok nya, hal itu membuat wanita paruh baya bersedih dan setiap hari menangis merindukannya.

"Kenapa ibu hanya menangis dan melihat barang barang Mahira, telfon dan suruh dia datang ke sini."

Nyonya Nera menatap putranya. "Daren, berhenti menginginkannya, dia adikmu. Jangan ganggu dia."

"Cih...Hahahahha. Bu, jangan mengatakan hal lucu seperti itu. Aku adalah anakmu satu satunya, darimana adik datang?" Daren tersenyum tetapi bukan senyum seperti pada umumnya, senyum yang di tunjukan Daren senyum iblis.

Daren adalah kakak tiri Mahira. Sebelum ibu Mahira meninggal, Ibu Daren adalah teman baik ayah dan ibu Mahira mereka tidak pernah menemukan konflik satu sama lain, Daren juga baik terhadap Mahira dan sering membelikannya sesuatu jika pergi ke suatu tempat, perbedaan usia mereka selisih lima tahun,. Ketika Mahira berusia enam tahun, ibunya meninggal selang beberapa bulan ibu Daren dan Ayah Mahira memutuskan untuk menikah karena demi Mahira dan Daren.

Sayangnya hal itu menyakiti Daren, karena di hati Daren Mahira adalah kekasihnya tapi takdir membuat mereka menjdi saudara.

Ibu Daren menatap putranya penuh penyesalan. "Nak, Maafkan ibu."

Yah... Ibu Daren akhirnya Tahu putranya jatuh cinta pada Mahira tetapi dirinya menghancurkan perasaan Daren dengan menikahi ayah Mahira.

"Hehe... Apalagi yang bisa di sesalkan, aku tetap tak bisa bersamanya dan baginya aku adalah moster. Bu, aku sudah kehilangan segalanya, orangtua, cinta dan kebahagiaan. Tidak ada yang tersisa." Daren mengucapkan setiap kata dengan hati yang yang hancur, dalam tatapan matanya penuh luka dan siksaan yang mendalam.

Sempat menujukan ekspresi lembut dan penuh rasa sakitnya untuk beberapa saat, tiba tiba ekspresi Daren berubah kembali menjadi ekspresi dingin tanpa emosi, dia mengenakan kacamata nya dan berbalik, baru dua langkah Daren berhenti.

"Aku menaruh uang di meja makan, beli kebutuhanmu dan jangan berhemat, aku sudah sukses sekarang. Kamu tidak perlu khawatir lagi." Lalu Daren pergi mengendarai mobil mewahnya.

Ibu Daren menatap nanar ke arah mobil yang perlahan menjauh dari pandangannya. "Nak, ibu tidak ingin kamu menjadi seperti ini." ucapnya lirih.

Nyonya Nera menyentuh Mawar Mahira dan kelopaknya berjatuhan, sudah lima hari mawar mekar dan akhirnya tidak bisa lagi mempertahankan keindahannya.

"Ibu juga merindukanmu Mahira."

...----------------...

Mahira tidur pulas dengan lampu dalam keadaan gelap, ekspresi lembutny tiba tiba berubah sendu keningnya berkerut dan bibirnya bergerak gerak gelisah. Mahira memimpikan sesuatu.

Dalam mimpinya, Mahira melihat gadis dengan wajah yang sama dengannya menangis sedih bersandar di pintu, tangisannya sangat sedih dan pilu, siapapun yang mendengarnya hatinya ikut tersayat.

"Hikss... Aku tidak bisa bersamamu meskipun menginginkannya, kita tidak bisa bersama. Hiks...hiks.. hiks..."

Mahira mencoba menggapai gapai gadis itu tetapi semuanya sia sia karena dia tembus pandang.

"Aaakkkhhh..." Mahira terbangun dari mimpinya, tubuhnya basah karena keringat. Mahira menyalakan lampu dan menyadari sisi lain dari tempat tidur kosong.

"Kemana pria itu?" gumam Mahira.

Mahira pergi ke kamar mandi dan mencuci wajahnya, setelah memercikkan air dingin di wajahnya Mahira merasa lebih segar dan tenang.

Mahira melihat wajahnya di cermin, Memang mirip dengan wajahnya di dunia nyata, hanya saja mata ini lebih lembut, kulit lebih putih dan agak tinggi dari miliknya yang asli.

"Hahh... permainan macam apa ini, menjebak jiwa seseorang dalam novel. Jika nanti aku tahu pelakunya, aku tidak akan mengampuninya." Mahira mengepalka tangannya karena amarah yang dia pendam.

setelah beberapa menit Mahira keluar dari kamar mandi dan masih belum menemukan Reyvan di sana.

"Berhenti memikirkannya Mahira, lebih baik kau tidur." Mahira kembali ke tempat tidur dan mencari posisi yang nyaman untuk meneruskan tidurnya.

Drrrttt....

Mahira mengerutkan keningnya saat mendengar ponselnya bergetar. Mahira mengutuk siapapun yang berani mengganggunya. Tapi karena rasa penasarannya dia mengambil ponselnya, dan deretan nomor yang tidak tersimpan di kontaknya mengiriminya sebuah pesan berupa foto.

Mahira membukanya.

Dalam foto yang di terimanya ada Reyvan sedang minum dan dua temannya yang dipeluk mesra oleh seorang gadis yang memiliki tubuh Seksi, lalu Mahira melihat sosok lain yaitu Karina.

"Pembohong besar." Komentar Mahira.

Lalu pesan lain masuk.

Club eksotik.

Mahira tidak ingin mengambil pusing masalah ini, dia melempar ponselnya ke bawah bantal lalu kembali berbaring mencari posisi ternyaman untuk tidur.

Tetapi tetap saja, meskipun Mahira memejamkan matanya fikiran nya ada di tempat lain.

Mahira kembali duduk dan mememijat pelipisnya, dia beranjak dari tempat tidur dan pergi ke walk in closet, tak lama kemudian Mahira kembali setelah mengganti baju tidurnya dengan dress hitam pendek yang pas di tubuhnya, memperlihatkan tubuh indah Mahira.

Mahira menyisir rambutnya dan sedikit merias wajahnya, dia bertingkah seolah akan menggerebek suami yang sedang berselingkuh. Tetapi kenyataannya Mahira tidak ingin memergoki Reyvan, dia hanya akan pergi ke club yang sama dan berpesta.

Jika Reyvan bisa melakukan itu, kenapa dirinya tidak bisa.

Mahira mencari kunci mobil yang di taruh sesuai ingatannya yang di tulis dalam novel. Mahira tercengang setelah melihat banyak kunci mobil mewah yang ada di dalam laci, dia kebingungan ingin memakai yang mana.

"Ya Tuhan. Orang kaya memang beda," ujar Mahira sambil memilih mana yang akan dia pakai.

Mahira melihat kunci mobil dengan gantungan kunci yang lucu, dia menebak ini adalah kunci mobil yang di berikan Reyvan pada Mahira asli, tanpa banyak berpikir Mahira mengambilnya lalu pergi ke garasi.

Begitu sampai di garasi Mahira di buat tercengang lagi, berbagai merek mobil mewah ada di sana. Bentley, Aston Martin, Ferrari, Koenigsegg, Hummer, Lamborghini, Lykan Hypersport, Volkswagen CaravellePorsche, Mercedes-Benz, BMWRolls-Royce, Bugatti, McLaren, Range Rover, Chevrolet Camaro. Mahira sampai pusing melihatnya.

"Apa pria ini berniat membuka sorum mobil mewah." komentar Mahira.

Mahira menggelengkan kepalanya, dia menekan tombol di kunci mobilnya lalu salah satu mobil bersuara.

Mahira melihat Mobilnya, tetapi dia benar benar tercengang.

"Astaga... Mobilnya benar benar pinky girls."

Sejujurnya Mahira tidak menyukai mobil ini tetapi untuk malam ini saja dia akan menggunakannya.

Mahira masuk ke mobil dan harus menahan kebencian mendalam karena warnanya.

"Dari luar sampai ke dalam semuanya pink, Mahira asli benar benar menyukai warna pink."

"Ahhh... sudahlah, hanya untuk malam ini." lanjut Mahira.

Mahira menyalakan mobil.

Broummmm.... Broummm..... Broummm...

Pintu garasi terbuka secara otomatis dan Mahir melaju keluar dari garasi, Penjaga gerbang menghentikan mobil Mahira.

"Nyonya muda, kemana anda pergi malam malam seperti ini?" Tanya penjaga sambil melihat jam tangannya yang menjunjukan pukul sebelas Malam.

"Aku akan menjemput suamiku."

Penjaga percaya dengan alasan Mahira dan membiarkannya pergi, Mahira tersenyum sinis.

"Tapi bohong...." ucap Mahira pelan.

Dia memang ingin pergi ke club yang sama dengan Reyvan, tapi bukan untuk menemui pria itu.

Mahira mengikuti arahan GPS untuk sampai ke club Eksotik, Mahira sangat pandai mengemudi, dia dengan mulusnya melewati beberapa mobil tanpa membuat keributan.

Gemerlapnya ibu kota di malam hari lebih ramai daripada siang hari, karena pada siang hari orang orang sibuk bekerja dan hanya sedikit orang yang memiliki waktu luang di siang hari.

Terpopuler

Comments

Ricka Monika

Ricka Monika

aku suka gaya Mahira di episode ini 😎

2023-10-04

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!