Memperkenalkan Bintang

Happy reading.......

Bintang masuk ke dalam kantor bersama dengan Emil dan juga Leon. Semua mata karyawan tertuju kepada Bintang, karena dia berjalan di samping Emil, Bos mereka. Padahal selama ini yang mereka tahu, tidak ada wanita yang berani berjalan berbarengan dengan Emil dan juga asisten pribadinya itu.

"Wanita itu siapa ya? Kok, Pak Emil mau dekat dengan dia? Memang cantik sih!" ucap salah satu karyawan dengan nada bisik-bisik ke pada karyawan yang lain.

"Ini ruangan kamu," ucap Emil saat berada di lantai 10, di mana ruangan Bintang bersebelahan dengan ruangan miliknya.

Bintang pun mengangguk kemudian Emil meminta Bintang untuk masuk ke dalam ruangannya, lalu dia pun meminta Leon untuk mengambil berkas-berkas untuk dipelajari oleh Bintang.

Setelah beberapa menit, Leon masuk ke dalam ruangan Emil dan dia memberikan berkas yang diminta Emil kepada Bintang. "Ini berkasnya, Nona. Silakan dipelajari dulu," ucap Leon sambil menyerahkan berkas tersebut.

Bintang mengangguk, dan dia mengucapkan terima kasih kepada Leon. Setelah itu, Leon pun pamit dari ruangan Emil, karena harus mengerjakan pekerjaannya untuk meeting 20 menit lagi.

Untung saja Bintang kuliah mengambil jurusan Manajemen Bisnis, jadi dia cepat tanggap dengan apa yang ada di dalam berkas tersebut. "Apa kamu sudah mengerti? Jika tidak ada yang kamu mengerti, kamu bisa tanya kepadaku," ujar Emil yang sedang duduk di kursi kebesarannya.

Bintang mengangkat wajahnya, lalu menatap pria tampan yang sedang duduk di hadapannya itu.

"Sudah es milo," jawab Bintang sambil menutup berkas itu.

"Nona Bintang Ferdinand, anda harus mengerti batasan. Jika di rumah mungkin aku adalah suamimu, dan aku adalah partner berantemu. Akan tetapi di kantor, aku adalah Bosmu, jadi panggil aku dengan sebutan Pak. Jangan es milo. Jika tidak, aku akan memberikanmu SP 1!" ancam Emil dengan suara yang datar dan juga tegas.

Mendengar itu, Bintang langsung menutup mulutnya. Dia merasa bodoh, karena sudah keceplosan memanggil Emil dengan es milo. "Maafkan saya, Pak. Saya benar-benar lupa," ujar Bintang dengan wajah menunduk. Kemudian dia kembali ke ruangannya untuk mempelajari berkas, dan sebentar lagi Bintang akan ikut meeting bersama dengan Emil. Dia juga akan diperkenalkan kepada seluruh karyawan yang ada di kantor itu.

"Bintang, ayo kita ke ruangan meeting sekarang!" ajak Emil saat berada di depan pintu ruangan Bintang. Wanita itu pun mengangguk,.kemudian mengikuti langkah Emil dan juga Leon menuju ruang meeting, dan saat mereka masuk, semua karyawan sudah berada di sana. Sebab Emil meminta Leon untuk mengumpulkan semua karyawan, karena dia akan memperkenalkan Bintang sebagai sekretaris pribadinya.

"Baiklah, sebelum meeting ini dimulai. Saya akan memperkenalkan kalian dulu dengan seseorang. Mungkin kalian heran dengan wanita yang berada di samping saya? Perkenalkan, namanya adalah Bintang Ferdinand. Dia istri sekaligus sekretaris pribadi saya." Emil memperkenalkan Bintang, dan semua orang yang ada di sana terkejut. Namun beberapa orang sudah ada yang tahu saat pernikahan. Akan tetapi, mereka juga belum pernah melihat wajah Bintang tanpa make up yang tebal.

Karyawan cowok memuji kecantikan Bintang yang alami, walaupun dengan make up yang tipis. Sedangkan karyawan wanita, merasa patah hati, karena Emil sudah mempunyai seorang istri. Padahal selama ini mereka menampik kabar jika pernikahan Emil dan juga Bintang hanyalah sebuah kepalsuan. Akan tetapi, mereka tidak menyangka jika Emil sudah berani membawa Bintang ke khalayak publik.

Setelah memperkenalkan istrinya, meeting pun dimulai dan semua tatapan para karyawan lelaki terus menatap dan mengagumi kecantikan Bintang. Emil yang melihat itu, tentu saja sangat geram. Dia tidak terima jika istrinya di lihat dan dilirik oleh pria lain.

"Fokuslah! Jangan menatap ke arah lain!" ucap tegas Emil kepada seluruh karyawan.

Mereka yang mendengar ucapan tegas Emil pun, seketika menunduk dan kembali fokus pada penjelasan Leon. Setelah 1 jam 30 menit, meeting pun selesai lalu Emil berjalan dengan Bintang menuju ruangannya.

Emil masih merasa dongkol dengan tatapan para karyawan laki-lakinya tersebut terhadap istrinya, mereka seakan tidak menghargai tentang keberadaan Emil di sana, tapi memang tidak dipungkiri jika Bintang sangatlah cantik. Sehingga dia mampu memikat semua mata pria walaupun Bintang tidak melakukan apa-apa.

Saat Emil dan Bintang masuk ke dalam ruangannya, tiba-tiba di dalam ruangan Emil sudah ada sosok perempuan yang sedang duduk di atas kursi kebesarannya dengan pakaian terbuka. Bintang sangat kaget saat melihat wanita itu.

"Emil Sayang, kamu ke mana aja sih? Aku nunggu kamu dari tadi tau," ucap wanita itu sambil berjalan mendekat ke arah Emil dengan suara yang manja. Apalagi jalannya sengaja berlenggak-lenggok untuk menggoda Emil.

Saat wanita itu akan mengalungkan tangannya di leher Emil, tiba-tiba saja Emil mendorong tubuh wanita itu hingga berjarak beberapa langkah.

"Jangan pernah menyentuhku! Untuk apa lagi kau ke sini?" tanya Emil dengan geram, sementara itu Bintang masih melihat dan memperhatikan siapa wanita itu, tetapi jauh di lubuk hatinya Bintang merasa tidak suka karena ada wanita yang menggoda suaminya.

Bersambung........

Terpopuler

Comments

linamaulina18

linamaulina18

kirain cma d kenalin SBG seketaris aja tau nya SBG istri jg mantap mas emil

2023-04-02

0

Aishieteru

Aishieteru

suka gumush kalau ada pelakor bertebaran ...

2022-12-30

1

Kholifah

Kholifah

yaa..walaupun pernikahan yg awalnya dijodohkan..tpi jika ada yg deket2in Emil pasti g sukalah si Bintang 😓

2022-12-29

1

lihat semua
Episodes
1 Kenapa Harus Aku?
2 Suami Setengah Yupi
3 Cewek Rantang
4 Bertanya
5 Terpaku
6 Kamu Bukan Anak Kami
7 Perintah Papa Ezra
8 Masih Heran
9 Ancaman Emil
10 Salah Sasaran
11 Apa Dia Normal?
12 Tak Suka
13 Jubaedah dan Markonah
14 Bukti Kematian Ortu Bintang
15 Saran Papa Ezra
16 Memberitahu Bintang
17 Terimakasih
18 Pergi Ke Makam
19 Memperkenalkan Bintang
20 Sebaiknya Anda Mengganti Nama
21 Sebutan Itu tidak Cocok Dengan Kamu
22 Lawan yang Seimbang
23 Jangan Ganggu Sahabatku
24 Nasihat Papa Ezra
25 Ada Aku Disini Untukmu
26 Konsultasi
27 Dua Miss Kunti
28 Aku Lupa Ma.
29 Ada Apa Dengan Tubuhku
30 Aku Pria Normal
31 Kembaran Ikan Cupang
32 Kalian harus Honeymoon
33 10 Anak
34 Allahuma Paksakan
35 Persiapan Dari Mama Ria
36 Sama Sama Gengsi
37 Mending Goda Suami Sendiri
38 Melawan Trauma
39 Hampir Saja
40 Mulai Jujur
41 Masa Lalu Kelam
42 Kemarahan Tiwi
43 Ceritakan Padaku
44 Masa lalu 3 Sahabat
45 Akhirnya Goool
46 Es Milo Mulai Fosesif
47 Bertemu Orlando
48 Lebih Baik Kalian Pacaran Juga
49 Menyebalkan
50 Perusuh
51 Katakan Padaku
52 Kenyataan Pahit
53 Senjata Ala Emak
54 Ide Konyol Jubaedah
55 Permintaan 3 Wanita
56 Teman Masa Lalu
57 Calon Gebetan
58 Stempel Kepemilikan
59 Stempel Di Ketiak
60 Bunglon
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Perubahan
66 Kejutan 2
67 Bujukan Maut Bintang
68 Perusuh Lagi
69 Masuk Perangkap
70 Permintaan Bumil
71 Mie Rasa Adukan Semen
72 Ajakan Leon
73 Makan malam
74 Buah Kiwi Ku
75 Permintaan Konyol Bumil
76 Suamiku Tertukar
77 Penderitaan Emil
78 Jangan jangan, bayiku pindah ke kamu?
79 Meminta Bantuan
80 Rencana Emil
81 Masuk Perangkap
82 Di Datang Kembali
83 Musuh Terbesar Emil
84 Pengintai
85 Salah Sasaran
86 Kemarahan Leon
87 Mengetahuinya
88 Penyerangan
89 Singa Pembantai
90 Racun Yang Mematikan
91 Pertarungan
92 Biar Kita Impas
93 Arsenio Ferdinand
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Kenapa Harus Aku?
2
Suami Setengah Yupi
3
Cewek Rantang
4
Bertanya
5
Terpaku
6
Kamu Bukan Anak Kami
7
Perintah Papa Ezra
8
Masih Heran
9
Ancaman Emil
10
Salah Sasaran
11
Apa Dia Normal?
12
Tak Suka
13
Jubaedah dan Markonah
14
Bukti Kematian Ortu Bintang
15
Saran Papa Ezra
16
Memberitahu Bintang
17
Terimakasih
18
Pergi Ke Makam
19
Memperkenalkan Bintang
20
Sebaiknya Anda Mengganti Nama
21
Sebutan Itu tidak Cocok Dengan Kamu
22
Lawan yang Seimbang
23
Jangan Ganggu Sahabatku
24
Nasihat Papa Ezra
25
Ada Aku Disini Untukmu
26
Konsultasi
27
Dua Miss Kunti
28
Aku Lupa Ma.
29
Ada Apa Dengan Tubuhku
30
Aku Pria Normal
31
Kembaran Ikan Cupang
32
Kalian harus Honeymoon
33
10 Anak
34
Allahuma Paksakan
35
Persiapan Dari Mama Ria
36
Sama Sama Gengsi
37
Mending Goda Suami Sendiri
38
Melawan Trauma
39
Hampir Saja
40
Mulai Jujur
41
Masa Lalu Kelam
42
Kemarahan Tiwi
43
Ceritakan Padaku
44
Masa lalu 3 Sahabat
45
Akhirnya Goool
46
Es Milo Mulai Fosesif
47
Bertemu Orlando
48
Lebih Baik Kalian Pacaran Juga
49
Menyebalkan
50
Perusuh
51
Katakan Padaku
52
Kenyataan Pahit
53
Senjata Ala Emak
54
Ide Konyol Jubaedah
55
Permintaan 3 Wanita
56
Teman Masa Lalu
57
Calon Gebetan
58
Stempel Kepemilikan
59
Stempel Di Ketiak
60
Bunglon
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Perubahan
66
Kejutan 2
67
Bujukan Maut Bintang
68
Perusuh Lagi
69
Masuk Perangkap
70
Permintaan Bumil
71
Mie Rasa Adukan Semen
72
Ajakan Leon
73
Makan malam
74
Buah Kiwi Ku
75
Permintaan Konyol Bumil
76
Suamiku Tertukar
77
Penderitaan Emil
78
Jangan jangan, bayiku pindah ke kamu?
79
Meminta Bantuan
80
Rencana Emil
81
Masuk Perangkap
82
Di Datang Kembali
83
Musuh Terbesar Emil
84
Pengintai
85
Salah Sasaran
86
Kemarahan Leon
87
Mengetahuinya
88
Penyerangan
89
Singa Pembantai
90
Racun Yang Mematikan
91
Pertarungan
92
Biar Kita Impas
93
Arsenio Ferdinand

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!