Jubaedah dan Markonah

Happy reading......

"Kenapa Lo diam? Pria ini siapa? Atau jangan-jangan, dia pacar Lo?" tebak seseorang yang ada di hadapan Bintang saat ini.

"Gue akan menjelaskannya, tapi tidak di sini. Kita masuk dulu yuk ke dalam mobil," ajak Bintang, kemudian orang itu pun mengangguk lalu masuk ke dalam mobil milik Emil.

Tidak ada pembicaraan beberapa saat di dalam mobil dan wanita yang duduk di samping Bintang pun merasa heran, karena sejak tadi Bintang hanya diam saja.

"Markonah, Lo nggak lagi nyembunyiin sesuatu kan dari Gue?" tanya wanita itu kepada Bintang, dan Bintang yang mendengar pertanyaan dari sahabatnya segera menengok ke arah samping. Sementara itu Emil duduk di jok depan bersama dengan Leon.

Kedua Pria yang duduk di jok depan menahan tawanya, saat mendengar sahabatnya Bintang, menyebut Bintang dengan sebutan 'Markonah.

"Bintang, kenapa Lo diem aja? Jawab dong pertanyaan Gue! Cowok itu siapa? Atau jangan-jangan, dia bukan pacar Lo? Jangan-jangan, dia suami Lo, dan yang satunya suami kedua Lo?"

PLAK...

Bintang memukul lengan sahabatnya itu dengan kesal, kemudian dia menatap tajam ke arah wanita yang sedang cengengesan, karena sudah membuat Bintang merasa geram dengan ucapannya.

"Sebenarnya dia itu--"

"Saya suaminya, Bintang." potong Emil, karena dia merasa kesal sebab Bintang tak kunjung memperkenalkan dia sebagai suaminya kepada sahabatnya itu.

"APA! Suami? Markonah, sekarang Lo jawab pertanyaan Gue! Bener, apa yang pria itu katakan? Kenapa Lo diem aja, Markonah?" tanya Tiwi sahabatnya Bintang, sambil terus menggoyang lengan Bintang,ndan meminta jawaban dari wanita itu.

Bintang pun menghembuskan nafasnya dengan kasar, kemudian dia mengangguk kecil, mengiyakan pertanyaan Tiwi dan juga ucapan Emil. Tiwi yang melihat itu menjadi kaget, bahkan dia sampai menutup mulutnya dengan telapak tangan,ndan menatap ke arah Bintang dengan mata membulat.

Dia sama sekali tidak menyangka, jika Bintang sudah menikah. Padahal wanita itu baru saja pulang 10 hari yang lalu, tetapi dalam 10 hari itu Tiwi harus mendapatkan kabar jika Bintang sudah mempunyai suami.

"Tunggu dulu! Otak Gue masih belum nyambung. Ini gimana sih maksudnya? Lo 'kan baru pulang dari Surabaya 10 hari yang lalu, terus tiba-tiba Gue balik ke sini nyusul Lo, dan Lo udah kawin? Kenal dari mana? Sedangkan di Surabaya aja, Lon jomblo akut? Lo nggak punya pacar setelah putus dari Orlando?"

Bintang pun kemudian menjelaskan bagaimana dia bisa menikah dengan Emil, tanpa terlewat satu kata patah pun. Dia menjelaskan semuanya kepada Tiwi tentang apa yang terjadi, bahkan Bintang juga menceritakan tentang bagaimana jahatnya keluarga Sebastian kepada dirinya.

Tiwi yang mendengar itu pun merasa kasihan, kemudian dia memeluk tubuh Bintang dengan erat. Dia tahu, apa yang dirasakan Bintang saat ini, dan Bintang pun yang mendapatkan pelukan hangat dari sahabatnya yang sudah dia kenal sejak SMA, tidak bisa lagi membendung air matanya. Dia kembali menangis saat mengingat bagaimana jahatnya tante Emma dan juga Om Prima kepada dirinya.

"Sabar ya, Markonah. Gue yakin kok, mereka akan mendapatkan karmanya, dan Gue juga yakin, jika kejahatan itu pasti akan terbalaskan. Walaupun kita tidak membalasnya secara langsung,.tapi akan ada aja jalannya," jelas Tiwi mencoba menenangkan perasaan Bintang saat ini.

'Dan akulah yang akan membalasnya!' timpal Emil di dalam hati.

Sedangkan Leon dan juga Emil yang duduk di depan hanya diam saja, menyimak percakapan antara dua wanita yang ada di belakang mereka tanpa ingin menyela ataupun ikut berbincang. Walaupun saat ini Emil mengepalkan tangan nya, sebab dia ingat dengan perlakuan jahat keluarga sebastian.

"Makasih ya, Jubaedah. Lo udah datang ke Jakarta, dan Lo udah ngehibur Gue. Seenggaknya, ada Lo di sini, Gue nggak merasa sendirian. Gue punya teman untuk curhat dan juga punya teman untuk berbagi kesedihan," jelas Bintang sambil menghapus air matanya.

"Yaelah, Markonah, harusnya kebahagiaan yang Lo bagi sama Gue.Jangan penderitaan mulu! Lo l nggak lihat nih badan Gue udah kayak triplek lurus, kagak ada dagingnya gara-gara apa? Ya gara-gara Lo, yang bagi kesedihan dan penderitaan mulu!" ngerutu Tiwi sambil melipat kedua tangannya di depan dada, dan memasang wajah cemberut sambil memonyongkan bibirnya maju 5 cm.

Bintang yang mendengar itu pun terkekeh, dia benar-benar beruntung mempunyai sahabat seperti Tiwi. Karena di saat dia sedih, Tiwi mampu membuatnya tertawa dan merasa beban hidupnya sedikit ringan karena kekonyolan wanita itu.

Emil yang tadi diam saja menyimak, jauh di dalam lubuk hatinya dia juga merasa beruntung karena Bintang mempunyai sahabat seperti Tiwi, yang mampu menghiburnya dikala sedih.

"Makasih ya Kiwi, Jubaedahku. Lo udah menghibur Gue dengan kekenyolan Lo yang somplak itu," ucap Bintang sambil memegang tangan Tiwi.

"Heh, Markonah. Nama Gue bukan kiwi. Emangnya gue buah berbulu? Nama Gue Tiwi. T-i-w-i, bukannya Kiwi!" kesal Tiwi sambil mengeja namanya. Leon dan Emil yang sejak tadi dia pun ikut terkekeh melihat kesomplakan dua wanita yang berada di belakangnya itu.

Saat Emil dan Leon sedang tertawa, tiba-tiba ponsel Emil berdering. dan saat di lihat ternyata dari Jasper, kemudian Emil mengangkat telepon itu.

"Ya, bagaimana hasilnya?" tanya Emil saat telepon tersambung.

"Ok, aku akan ke kantor segera." sambung Emil lagi.

Bintang yang mendengar Emil menelpon pun sangat penasaran. Tapi dia hanya diam saja.

Bersambung.......

Terpopuler

Comments

Pisces97

Pisces97

duo somplak 😀😀

2023-10-13

1

Kholifah

Kholifah

Bintang bertemu dgn Tiwi sahabatnya yg baik dari SMA..🤗

2022-12-28

1

💘💞Ratunya Bo Qingang💕💘.

💘💞Ratunya Bo Qingang💕💘.

🤣🤣🤣🤣🤣

2022-12-22

1

lihat semua
Episodes
1 Kenapa Harus Aku?
2 Suami Setengah Yupi
3 Cewek Rantang
4 Bertanya
5 Terpaku
6 Kamu Bukan Anak Kami
7 Perintah Papa Ezra
8 Masih Heran
9 Ancaman Emil
10 Salah Sasaran
11 Apa Dia Normal?
12 Tak Suka
13 Jubaedah dan Markonah
14 Bukti Kematian Ortu Bintang
15 Saran Papa Ezra
16 Memberitahu Bintang
17 Terimakasih
18 Pergi Ke Makam
19 Memperkenalkan Bintang
20 Sebaiknya Anda Mengganti Nama
21 Sebutan Itu tidak Cocok Dengan Kamu
22 Lawan yang Seimbang
23 Jangan Ganggu Sahabatku
24 Nasihat Papa Ezra
25 Ada Aku Disini Untukmu
26 Konsultasi
27 Dua Miss Kunti
28 Aku Lupa Ma.
29 Ada Apa Dengan Tubuhku
30 Aku Pria Normal
31 Kembaran Ikan Cupang
32 Kalian harus Honeymoon
33 10 Anak
34 Allahuma Paksakan
35 Persiapan Dari Mama Ria
36 Sama Sama Gengsi
37 Mending Goda Suami Sendiri
38 Melawan Trauma
39 Hampir Saja
40 Mulai Jujur
41 Masa Lalu Kelam
42 Kemarahan Tiwi
43 Ceritakan Padaku
44 Masa lalu 3 Sahabat
45 Akhirnya Goool
46 Es Milo Mulai Fosesif
47 Bertemu Orlando
48 Lebih Baik Kalian Pacaran Juga
49 Menyebalkan
50 Perusuh
51 Katakan Padaku
52 Kenyataan Pahit
53 Senjata Ala Emak
54 Ide Konyol Jubaedah
55 Permintaan 3 Wanita
56 Teman Masa Lalu
57 Calon Gebetan
58 Stempel Kepemilikan
59 Stempel Di Ketiak
60 Bunglon
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Perubahan
66 Kejutan 2
67 Bujukan Maut Bintang
68 Perusuh Lagi
69 Masuk Perangkap
70 Permintaan Bumil
71 Mie Rasa Adukan Semen
72 Ajakan Leon
73 Makan malam
74 Buah Kiwi Ku
75 Permintaan Konyol Bumil
76 Suamiku Tertukar
77 Penderitaan Emil
78 Jangan jangan, bayiku pindah ke kamu?
79 Meminta Bantuan
80 Rencana Emil
81 Masuk Perangkap
82 Di Datang Kembali
83 Musuh Terbesar Emil
84 Pengintai
85 Salah Sasaran
86 Kemarahan Leon
87 Mengetahuinya
88 Penyerangan
89 Singa Pembantai
90 Racun Yang Mematikan
91 Pertarungan
92 Biar Kita Impas
93 Arsenio Ferdinand
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Kenapa Harus Aku?
2
Suami Setengah Yupi
3
Cewek Rantang
4
Bertanya
5
Terpaku
6
Kamu Bukan Anak Kami
7
Perintah Papa Ezra
8
Masih Heran
9
Ancaman Emil
10
Salah Sasaran
11
Apa Dia Normal?
12
Tak Suka
13
Jubaedah dan Markonah
14
Bukti Kematian Ortu Bintang
15
Saran Papa Ezra
16
Memberitahu Bintang
17
Terimakasih
18
Pergi Ke Makam
19
Memperkenalkan Bintang
20
Sebaiknya Anda Mengganti Nama
21
Sebutan Itu tidak Cocok Dengan Kamu
22
Lawan yang Seimbang
23
Jangan Ganggu Sahabatku
24
Nasihat Papa Ezra
25
Ada Aku Disini Untukmu
26
Konsultasi
27
Dua Miss Kunti
28
Aku Lupa Ma.
29
Ada Apa Dengan Tubuhku
30
Aku Pria Normal
31
Kembaran Ikan Cupang
32
Kalian harus Honeymoon
33
10 Anak
34
Allahuma Paksakan
35
Persiapan Dari Mama Ria
36
Sama Sama Gengsi
37
Mending Goda Suami Sendiri
38
Melawan Trauma
39
Hampir Saja
40
Mulai Jujur
41
Masa Lalu Kelam
42
Kemarahan Tiwi
43
Ceritakan Padaku
44
Masa lalu 3 Sahabat
45
Akhirnya Goool
46
Es Milo Mulai Fosesif
47
Bertemu Orlando
48
Lebih Baik Kalian Pacaran Juga
49
Menyebalkan
50
Perusuh
51
Katakan Padaku
52
Kenyataan Pahit
53
Senjata Ala Emak
54
Ide Konyol Jubaedah
55
Permintaan 3 Wanita
56
Teman Masa Lalu
57
Calon Gebetan
58
Stempel Kepemilikan
59
Stempel Di Ketiak
60
Bunglon
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Perubahan
66
Kejutan 2
67
Bujukan Maut Bintang
68
Perusuh Lagi
69
Masuk Perangkap
70
Permintaan Bumil
71
Mie Rasa Adukan Semen
72
Ajakan Leon
73
Makan malam
74
Buah Kiwi Ku
75
Permintaan Konyol Bumil
76
Suamiku Tertukar
77
Penderitaan Emil
78
Jangan jangan, bayiku pindah ke kamu?
79
Meminta Bantuan
80
Rencana Emil
81
Masuk Perangkap
82
Di Datang Kembali
83
Musuh Terbesar Emil
84
Pengintai
85
Salah Sasaran
86
Kemarahan Leon
87
Mengetahuinya
88
Penyerangan
89
Singa Pembantai
90
Racun Yang Mematikan
91
Pertarungan
92
Biar Kita Impas
93
Arsenio Ferdinand

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!