Gairah Cinta Sang Pengasuh
Hari itu Nafa harus cepat mengantarkan paket ke alamat Jl. Kenangan nomor 10, Ia sedikit tergesa-gesa Karena cuaca sudah terlihat mendung tebal dan sebentar lagi turun hujan.
"Aduh ... mana mau hujan lagi, Aku harus cepat." Nafa melajukan motor nya secepat mungkin, hingga tanpa Ia sadari sepeda motor yang Ia tumpangi sedikit oleng karena Nafa tak sengaja melewati jalanan yang berlubang, tentu saja motor yang membawa banyak paket itu oleng dan akhirnya menyerempet sebuah mobil Mercedes Benz yang sedang berhenti di lampu merah.
"Waduh gawat kenapa nih motor! Huuwaaaa." Nafa mencoba mengerem sepeda motornya agar tidak sampai menabrak sebuah mobil yang berada tepat di depannya, karena terlambat Ia mengerem, maka Ia pun tidak sanggup menahan laju motor yang terlanjur melaju dengan kecepatan tinggi, dan akhirnya motor Nafa menyerempet bodi mobil super mewah itu.
"Kraaaaatttttt."
Terdengar suara yang cukup keras dari arah goresan yang mengenai bodi mobil yang pastinya mobil itu bukan milik orang sembarangan. Nafa terjatuh dari motornya, meskipun tidak parah tapi cukup membuat Nafa kesusahan karena tentu saja semua paket yang akan Ia kirimkan menjadi berceceran.
"Aduhhh! Pinggang ku, sial banget sih hari ini." pekik Nafa sambil memegangi pinggang nya yang sakit.
Disisi lain, seorang pria keluar dari mobil mewah itu dan langsung memeriksa kondisi mobil itu, seketika pria yang keluar dari pintu kemudi itu, Ia sangat terkejut saat melihat keadaan cat mobil yang terkelupas cukup dalam, "Alamak! Ini parah ... cat nya terkelupas, bos harus tahu ini." pria yang diketahui bernama Jamil, asisten pribadi seorang pria pemilik mobil Mercedes Benz itu langsung mengetuk jendela mobil belakang, dimana sang bos tengah duduk di sana.
Dengan wajah cemas, Jamil berusaha memberi tahukan kepada Bos nya jika mobil mewah itu rusak catnya karena ulah gadis pengantar paket.
Tak berselang lama, jendela mobil mulai terbuka, terlihat wajah seorang pria tampan dengan sejuta pesona tengah serius menatap sang asisten.
"Apa yang terjadi?" tanya pria tampan yang diketahui bernama Dion Mahesa, seorang CEO perusahaan terkenal di kota nya.
"Itu Bos! Mobil kita." jawab Jamil terbata-bata.
"Ngomong yang jelas, apa yang terjadi?" bentak Dion dengan suara kerasnya, seketika membuat Nafa tanpa sengaja mendengarnya.
"Ya ampun! Tuh orang ngapain marah-marah nggak jelas, aduhh Kakiku!" Nafa pun berusaha untuk berdiri dan memungut paket yang berjatuhan di atas tanah. Dan tiba-tiba saja terdengar suara seseorang yang sedang berkata kepadanya.
"Heh kamu!"
Seketika Nafa menoleh ke belakang dan Ia pun terkejut saat melihat seorang pria yang sedang berdiri di belakang nya dengan wajah yang serius.
"Bapak memanggil Saya? Ada apa ya, Pak?" tanya Nafa yang belum mengerti dengan maksud Dion memanggil namanya.
"Ada apa ada apa, coba kamu lihat itu!" seru Dion sembari menunjuk ke arah mobilnya yang terdapat goresan pada body mobil tersebut.
"Mana? Mobil itu, oh itu mobil Bapak, kan? Ya ya mobilnya bagus, pasti harganya sangat mahal." jawab Nafa yang semakin membuat Dion gemas.
"Iya ... mobilku itu memang sangat mahal, dan kamu tahu apa yang baru saja kamu lakukan, lihat! Cat Mobil ku mengelupas gara-gara kamu, dasar gadis ceroboh, dan kamu harus ganti rugi atas apa yang sudah kamu lakukan. Dan kamu harus mengganti nya dengan uang sepuluh juta rupiah." mendengar ucapan dari Dion, seketika Nafa membulatkan matanya dan tidak percaya dengan ganti rugi yang ditawarkan oleh bos besar itu.
"Apa? Saya harus membayar sepuluh juta hanya untuk cat mobil itu!" seru Nafa sembari menunjuk ke arah mobil mewah Dion.
"Iya! Jika kamu bisa membayar ganti rugi itu, maka aku akan membebaskan mu. Tapi, jika kamu tidak mampu membayarnya, maka sudah Aku pastikan kamu akan mendekam di penjara." seru Dion tegas.
"Ta-tapi Pak! Masa gitu aja sampai sepuluh juta sih, bisa nego nggak?" sanggah Nafa berharap Dion bisa mengurangi ganti rugi yang harus Ia bayar.
"Apa maksudmu?"
"Ya dikurangi dikit lah, Pak! Jangan sepuluh juta, Saya nggak punya uang sebanyak itu." ungkap Nafa dengan wajah cemas.
"Memangnya kamu sanggup bayar berapa?" tanya Dion tanpa melihat wajah Nafa.
"Ya ... kalau bisa dikurangi sebanyak sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan."
Mendengar jawaban dari Nafa, tanpa pikir panjang Dion segera memerintahkan kepada Jamil untuk menelepon polisi sekarang juga.
"Telepon polisi!"
"Baik Bos!"
Nafa tampak panik saat Dion memerintahkan sang asisten untuk menghubungi polisi, Nafa pun meminta maaf kepada Dion, gadis itu berusaha untuk merayu Dion agar dirinya tidak dimasukkan ke dalam penjara.
"Loh loh kok nelpon polisi sih, ampun Pak! Saya mohon kasihani Saya Pak! Saya benar-benar tidak punya uang sebesar itu, saya cuma kurir pengantar paket, bahkan gaji saya setahun pun belum bisa digunakan untuk membayar ganti rugi kerusakan mobil Bapak, saya mohon kasihani Saya, Pak!"
Melihat Nafa yang terlihat memelas, sang asisten tampaknya tidak tega melihat Nafa, Jamil mempunyai ide untuk tetap menghukum gadis itu agar tetap mengganti rugi kerusakan mobil Bosnya dengan memperkejakan Nafa sebagai pengasuh Alaska, anak Dion yang membutuhkan seorang pengasuh. Nafa bisa menjadi pengasuh Alaska sebagai ganti rugi dirinya yang telah merusak mobil Dion.
"Bos! Lebih baik gadis itu kita jadikan pengasuh Alaska saja, bukankah Bos membutuhkan pengasuh untuk Alaska, mungkin saja Alaska bisa cocok dengan gadis itu, saya lihat sih gadis ini gadis yang baik, daripada bos susah-susah cari pengasuh yang belum tentu cocok, iya kan?"
Sejenak Dion memikirkan ucapan sang asisten. Alaska, putra satu-satunya yang kini berusia lima tahun, sedang aktif-aktifnya, dan anak itu sedang membutuhkan pengasuh, dimana Dion dan istrinya sudah bercerai beberapa Minggu yang lalu, sehingga Alaska membutuhkan pendamping, dimana Dion tidak bisa selalu mengawasi Alaska, karena kesibukannya sebagai seorang CEO.
"Jamil benar juga! Tidak ada salahnya jika Aku memperkejakan gadis ini sebagai pengasuh Alaska, hitung-hitung Aku tidak perlu susah-susah mencari pengasuh lagi." batin Dion.
Dion berkata kepada Sang asisten untuk menyampaikan perintahnya kepada Nafa. Setelah itu Dion kembali masuk ke dalam mobil sambil menunggu sang asisten menyampaikan hal itu kepada Nafa.
Jamil menghampiri Nafa dan berkata, "Baiklah Nona! Karena bos sudah memikirkan untuk memberikan keringanan padamu, maka mulai besok kamu harus datang ke alamat ini, kamu akan menjadi pengasuh Alaska, anaknya bos, dan kamu bisa membayar hutang ganti rugi mu dengan menjadi pengasuh Alaska, jika kamu tidak sanggup, maka bersiaplah mendekam di penjara."
Jamil memberikan alamat rumah Dion, Nafa menerimanya dan melihat kartu nama yang tertera tulisan Dion Mahesa CEO PT Agro Kencana. Perusahaan dimana Nafa bekerja sebagai kurir pengantar paket.
Seketika mata Nafa membulat sempurna saat tahu jika pria yang baru saja bermasalah dengannya adalah seorang presiden direktur.
"Jadi dia Bos besar di perusahaan tempat ku bekerja? Ya ampun! Pantesan songong nya minta ampun!" batin Nafa yang baru menyadari jika Dion adalah Direktur utama di perusahaan dimana Ia bekerja.
...HAI HAI MOHON DUKUNGAN NYA YA, KALI INI AUTHOR MEMBAWA NOVEL BERTEMA ANAK GENIUS. NOVEL INI LAHIR KARENA MENGIKUTI EVENT ANAK GENIUS. SO MOHON DUKUNGAN NYA YA ZEYENK 🙏❤️😊...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Dyah Oktina
tp sepertinya blm end ya thor.... jgn lama2 dong buat endingnya
2023-11-19
1
Riana
liat apa yg terjd besok dirumah dion
2023-04-03
2
violet
mampir
2023-01-09
1