Kuta Beach
Wasabi membawa Andi dan Emi, berteleportasi dari pesawat yang hendak jatuh. Mereka mendarat dengan sedikit terlempar dari dimensi lain. Kini mereka tengah berada di depan pantai Kuta
Andi dan Emi jelas kebingungan. Mereka berdua terpaku, shock dan mendadak membatu lalu mencoba mengingat apa yang terjadi.
Apakah ini mimpi, tidak ini tidak mimpi ini nyata batin Andi sembari melihat sekelilingnya yang kini mereka tengah berada di pasir putih
"Kita di Pantai?!" ujar Emi Oktavidriani kebingungan
"Astaga wasabi kamu punya kekuatan spiritual? Kamu....kekuatan apa ini?" tanya Emi
"Kamu bisa berteleportasi?" timpalnya lagi
"I-iya ini seperti film, berteleportasi dari suatu tempat ke tempat lain. Benarkah itu Wasabi?" tanya Andi
Banyak pertanyaan yang datang ke arah Wasabi. Sementara itu ada beberapa orang yang sadar dengan keberadaan mereka yang tiba-tiba muncul
"Maaf Om, Tante, kita lagi syuting. Tadi cuma efek aja.. hehe.. Saya permisi," sahut Wasabi kemudian beranjak berdiri dan membawa barang-barangnya
"Ayok kita pergi dari sini," ajak Wasabi berlalu pergi
Sementara Emi dan Andi masih tercengang, mereka baru menyadari kepergian Wasabi setelah Wasabi pergi menjauh. Wasabi pergi ke seberang lebih tepatnya ke Kutabex Hotel
Wasabi menyeberang jalan dan kedua temannya menyusul berlari-lari kecil dengan sedikit kesusahan membawa koper kecilnya.
"Wasabi kamu harus jelaskan apa yang terjadi," pekik Andi dari kejauhan.
Tak berapa lama Mereka sampai di samping Wasabi.
"Nanti Ku jelaskan. Kita Cek In dulu di hotel itu. Aku rasa jatuhnya pesawat ini ada hubungannya dengan Klien baru kita," ujar Wasabi sembari menunjuk hotel di depannya dengan dagunya.
Kemudian mereka menyeberang jalan
"Ok baiklah. Jangan ada rahasia diantara kita," sahut Emi
"Ya aku pikir juga demikian. Kemungkinan Kamu benar Wasabi. Ini ada kaitannya dengan Nyonya Mayang. Detective pro saja tidak bisa menyelesaikan misinya pasti ada sesuatu yang terjadi pada mereka hingga mengundurkan diri, apalagi kalau bukan masalah keselamatan," pikir Andi
"Ya begitu jugalah pemikiranku," sahut Wasabi
Mereka pun cek in di Kutabex Beach Front Hotel.
"Wasabi Kamu yakin kita menginap disini? Siapa yang bayar?" tanya Emi
"Klien kita lah. Nih dia sudah booking untuk nama kita selama seminggu," ucap Wasabi
"Wow orang ternama pasti ini," ucap Andi
"lya. Makannya itu dia tidak bisa bertemu dengan sembarangan orang seperti kita kecuali jika kita telah mendapatkan informasi tentang anaknya, Desaini"
"Kita pesan dua kamar, Aku sama Andi dalam satu kamar dan Emi kamar sendiri. Kamu gak apa-apa kan tidurnya sendiri," ujar Wasabi
"lya tidak apa-apa, aku bisa tidur sendiri kok," jawab Emi
"Nanti kalau takut, aku temani,' sahut Andi
"Uhh maunya," jawab Emi meraupkan tangannya ke wajah Andi
Mereka lalu pergi ke kamar setelah pendaftaran. Wasabi dan Andi berada dalam satu kamar dengan dua bed. Sedangkan Emi juga di satu kamar dengan dua karena tidak ada kamar yang bersebelahan dengan berbeda bed.
Mereka ikut mengantar Emi ke kamarnya. Setelah menaruh kopernya, Emi ke kamar Wasabi untuk merundingkan rencana penyelidikan.
"Wow Keren," sahut Andi dan Emi bersamaan.
"Wah Kamar kalian besar ya," ujar Emi seraya menduduki tempat tidurnya
"Ya untuk dua orang,"
"Eh Sushi, cerita dong," ucap Andi mengingatkan
"Mau di slepet nih mulutnya," ancam Wasabi
"Hehe sorry kebiasaan," ucap Andi
"lya, gimana ceritanya sih kamu bisa dapat kekuatan itu,"
"Aku sendiri juga tidak tahu. Kekuatan itu datang dengan sendirinya ketika aku merasa takut. Lebih tepatnya itu terjadi di hari ketika orang tua ku meninggal dunia," ucap Wasabi duduk di kursi dekat bufet televisi
"Saat pulang sekolah. Kepalaku di tutup plastik. Kemudian aku di tarik paksa ke toilet pria. Lalu mereka mengunciku dari luar. Aku sendirian di dalam ruangan itu. Lalu ku pejamkan mataku dan berteriak kencang meminta bantuan," cerita Wasabi
"Tiba-tiba ada sesuatu energi yang masuk dari dalam tubuhku seperti ada yang menarik ku dengan paksa, ada cahaya kilat dan mengguncang lalu seketika hening. Cahaya dan guncangan itu hilang bersamaan," Wasabi menceritakannya dengan gerakan tangan
Emi dan Andi mendengarkan dengan seksama
"Ketika aku membuka mata, aku melihat sekeliling dan ternyata aku sudah berada di kamarku sendiri. Aku pikir itu hanya mimpi karena saat itu juga aku melihat kedua orang tua ku mati tergantung di halaman belakang rumah," Wasabi menunduk ketika sampai pada part orang tuanya tewas tergantung. Part dimana dia mengalami shock yang hebat dan tidak akan pernah ia lupakan.
"Maaf Wasabi bukan maksudku mengingat kan kamu akan masa lalu. Semoga kedua orang tuamu tenang di Surga. Aamin," ucap Emi
"Tak apa Emi. Mau di lupakan seperti apapun kenyataannya itu tidak bisa dilupakan,"
"Wasabi...mulai sekarang aku bukanlah sahabat mu. Tapi Aku adalah keluarga mu," ucap Andi
Pria itu menghampiri Wasabi yang duduk di kursi memeluknya tiba-tiba dan menepuk punggungnya. Tak lama hanya sebentar
Wasabi tersenyum lebar, "Thanks bro,"
"Oh ya... Kita langsung merencanakan penyelidikan hari ini. Nyonya Mayang telah membayar kita di muka. Jadi, jangan sampai kita mengecewakannya," sahut Wasabi
"Aku akan mulai melacak data Desiani. Melalui media sosialnya Facebook, Twitter, atau akun social media lainnya. Aku butuh foto Desi sewaktu kecil hingga sekarang. Bisakah kamu memintanya?" tanya Andi
"Oke. Aku akan mengirim email kepada Nyonya Mayang sekarang," Wasabi membuka email dari ponselnya dan segera mengirimkan apa yang di minta Andi
"Aku kurang paham ceritanya. Desi anaknya 3 bulan menghilang. Sedangkan dia tidak ingin kita temui? Padahal ini kasus yang bisa dibilang penting. Sebenarnya apakah ada masalah dirumahnya?" tanya Emi
"Iya jadi Nyonya Mayang bercerita bahwa Suaminya itu ingin mewariskan hartanya kepada putrinya ketika berumur 17 tahun lebih tepatnya bulan depan. Tetapi 3 bulan yang lalu Desi menghilang. Nyonya Mayang yakin itu adalah penculikan karena dia menemukan surat kaleng yang isinya mengancam keselamatan Desi. Dan dia tidak ingin bertemu dengan kita karena suaminya salah satu orang penting di Bali. Jadi dia takut kabar itu akan dimanfaatkan orang lain,"
"Jika benar itu penculikan. Jejaknya pasti akan tercium," ujar Andi
"Aku akan mencoba melihatnya lewat CCTV, Andi bisakah kamu meretas semua yang terekam dari CCTV rumah nyonya Mayang? Jika mereka orang penting pasti banyak CCTV yang terpasang dirumahnya,"
"Itu hal mudah, masalahnya dimana rumahnya?" tanya Andi
"Dia memberikan alamat rumahnya, tetapi tidak memperbolehkan kita bertemu," ucap Wasabi
"Tapi aku butuh rebahan dulu ya? Masak datang-datang langsung kerja hehe," ucap Andi
"Hahaha. Setelah makan siang kita lanjutkan lagi, sekarang kita istirahat sejenak. Oh ya... Kita jangan mempercayai satupun termasuk Nyonya Mayang sendiri," ucap Wasabi
"Kenapa?" tanya Emi
"Ya karna kita tidak tahu apa motifnya. Bisa saja itu perbuatan orang dalam. Atau Nyonya Mayang sendiri? Karena Nyonya Mayang sempat menyinggung soal harta dan itu berbahaya di Indonesia," ucap Wasabi
"Ya karena harta persaudaraan bisa terpecah," gumam Andi
"Hutang gak dibayar aja bisa jadi masalah besar," timpal Emi
"Ya pokoknya kalau menyangkut tentang harta atau tahta yang sering menjadi perebutan itu rawan hukumnya. Mereka akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya," ungkap Wasabi
"Wasabi Wasabi. Kenapa kamu selalu curiga dengan orang pertama? Kemarin Joy, sekarang nyonya Mayang" ungkap Andi
"Aku selalu curiga dengan siapapun sampai ku tahu kebenaran nya," ucap Wasabi
"Yasudah.. jangan berdebat. Hei aku mau renang. Ikut gak?" tanya Emi
"Ikut sayang," seru Andi
Mereka menuju tempat berenang
.
.
Emi dan Andi terkagum melihat pemandangan kolam renang yang cantik. Tersedia dipinggiran kolam ada kursi santai untuk berjemur beserta payung lebar berwarna merah. Terlihat dari tempat itu hamparan pantai yang indah.
"Astaga... Bali.. indah banget pantainya terlihat dari sini," seru Andi dengan sedikit berteriak karena angin yang kencang menerpa suaranya
"Iya.. keren.. aku betah berlama-lama disini," desis Emi
Andi merangkul Emi membuat Wasabi sedikit tersingkir. Sudah pasti dia akan menjadi nyamuk diantara mereka.
"Andai aku kesini sama pacarku," gumam Wasabi pelan namun rupanya perkataan Wasabi terdengar oleh Andi
"Emangnya kamu punya pacar?" cibir Andi
"Haha jangan gitu yank," ucap Emi sambil menyenggol perut Andi
"Kenapa kamu gak mau sama Joy? Ku lihat Joy itu suka loh sama kamu," ujar Emi pada Wasabi
"Puffft.. Joy itu sudah dijodohkan, dia sudah tunangan dengan Riyan. Lagian aku gak ada perasaan," sahut Wasabi
"Sudahlah. Biarkan Wasabi menyendiri. Kita bersenang-senang dahulu yuk. Keburu panas," sahut Andi mengajak Emi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
hahahaha yang jomblo merana, Andi dan EMI jangan bikin wasabi iri ya🤣
2023-09-10
0
NEISYA
kasihan wasabi jomblo,kenapa gk terima joy aja kmrennya
2023-05-26
0
NEISYA
dasar,andy nya mencari kesempatan
2023-05-26
0