Semua terkejut dengan pemandangan di depan. Sangat sadis, siapa yang telah memenggal kepala tersebut? Apa maksud dari perbuatan itu?
"Aku tak berani menyentuhnya," ujar Andi
"Kita jangan menyentuhnya, kita cukup melihatnya kepala siapa itu," ucap Wasabi
"Tetap saja tidak jelas. Kelas seni sedang kemah dari kemarin. Jadi lorong ini kosong," sahut Andi
"Dan kemungkinan kepala itu sudah ada dari kemarin. Yang jadi pertanyaan jika dari kemarin kenapa darah itu tidak mengalir sebanyak ini?" selidik Wasabi
Beberapa Mahasiswa juga datang berkerumun mendatangi asal teriakan dan melihat kejadian itu. Sebagian berlari ketakutan. Sebagian pingsan ditempat.
"Bisa saja, karena satu-satunya kesempatan menaruhnya di loker adalah hari kemarin. Sepertinya ini sudah mati dari kemarin," ucap Andi ikut menyelidiki
"Andi, tolong suruh Emi Panggil Presdir Kiyoshi dan keamanan kampus ini, lihat tuh yang lain udah pada berkerumun," ucap Wasabi
"Ok, kamu tangani cewek itu," Andi menunjuk wanita itu dengan dagunya.
Wanita itu menangis ketakutan seluruh tubuhnya terlihat gemetaran
"Kamu ..woy ..cewek. Kesini, pegang tangan Ku," ucap Wasabi membantunya berdiri melewati kepala yang tergeletak di tengah loker
"Aku gak bisa berdiri...pusing. Aku mau muntah gak tahan," ucap Wanita itu dengan menangis
Kemudian Wasabi tanpa permisi menggendong wanita itu. Dia tidak suka bertele-tele. Sementara Wanita itu terbelalak kaget, ia hampir terjatuh karena tangannya tidak memegang sesuatu. Ia pun reflek mengalungkan tangannya sembari memandangi Wasabi yang menatap lurus ke depan.
Tampan, Dia sangat berani, batin wanita itu.
Wasabi menurunkan wanita itu setelah melewati loker dan menjauh beberapa meter.
Tak berapa lama Presdir dan petugas keamanan datang
"Astaga," pekik Presdir Kiyoshi yang keturunan Jepang itu
"Astaghfirullah," ujar Satpam yang bernama Yoko. Ia sampai menganga dan langsung menutup mulutnya, "Kenapa bisa begini!" timpalnya lagi
"Bodoh! Seharusnya Saya yang tanya kamu, Yoko,"
"Dia yang pertama kali melihatnya," Wasabi berjalan mendekati Pak Kiyoshi sembari menunjuk wanita yang tadi digendongnya.
"Kepala yang terpenggal itu ada didalam loker, ini masalah serius. Hemm sepertinya Kita harus memanggil petugas kepolisian. Dan juga kamu, wasabi. Bantu saya lagi ok," ucap Presiden Direktur Kampus tersebut.
"Baik pak saya akan membantu sebisa saya," ucap Wasabi
"Pak saya permisi. Saya harus mengamankan tempat. Kabar ini sudah menyebar luas sepertinya," Yoko pamit undur diri ia berinisiatif untuk langsung menjalankan tugasnya mengamankan kampus.
"Tangani mereka dan segera informasikan ke mahasiswa yang pagi tadi sudah masuk, setelah jam pelajaran ini mereka boleh pulang. Untuk mahasiswa yang sedang menunggu jam kelas, pulangkan saja. Kosongkan tempat ini untuk sementara waktu," perinta Presdir Kiyoshi.
Wasabi mengamati isi loker.
Kosong. Hanya ada bercak darah yang bersisa didalamnya.
Wasabi belum tau penggalan kepala siapa itu. Sangat mengerikan. Wajahnya berada di posisi bawah alias terlungkup. Ia tak berani membolak balikkan karena itu harus diperiksa tim ahli terlebih dahulu.
Dia hanya mengamati warna kulit , rambut dan hal-hal yang tak boleh hilang dari kasat mata. Dan ada sebuah kain yang melekat di sela pintu loker.
Jika dilihat dari teksturnya, bahan tersebut adalah polimer karet sintetik yang kemampuan menyerap airnya tak lagi diragukan. Makannya darah tersebut tidak langsung mengalir kluar karena ada kain yang di sengaja ditempel melekat di sela pintu loker. Contoh bahan kain tersebut seperti bahan kanebo.
"Mereka sampai memikirkan bagaimana agar darah tersebut tidak langsung terjatuh. Ini benar-benar sudah ia rencanakan," gumam Wasabi
Wasabi menghampiri wanita yang berteriak tadi. Dia duduk di bangku jauh dari tempat kejadian. Ditemani Emi sambil meneguk air mineralnya. Andi juga mengikuti Wasabi
"Nama kamu siapa? Jurusan apa?" tanya Wasabi dengan tegas layaknya polisi yang sedang menginterogasi seseorang
"Kaku banget sih, dah kayak interpol aja kamu," gerutu Andi, tetapi Wasabi hanya meliriknya.
Wanita itu belum menjawab karena dia sedang meminum air untuk menenangkan dirinya. Tubuhnya masih gemetar.
"Hari ini anak seni semua kemah. Kenapa kamu enggak?!" selidik Wasabi lagi, pria itu menaruh curiga pada gadis itu
Lantai 3 ini hanya berisi kelas seni. Diantaranya Kelas Seni Lukis, Tari dan Seni drama. Serta Aula Seni yang kosong
"Aku Joy, jurusan seni lukis. Aku gak ikut kemah kemarin karena aku punya penyakit maag yang terkadang kambuh dengan tiba-tiba. Dan aku kesini karena ada sebuah SMS yang mengatakan aku harus ambil paket . Dan itu ada di loker milik ku. Anehnya kenapa dia mempunyai kunci loker ku? Kalau gak percaya ini SMS nya," ucap wanita yang bernama Joy
Wasabi mengambil ponsel Joy dan membaca pesan SMS itu. Dengan mengerutkan dahi, nomer telepon itu bukan berasal dari Indonesia. Kode negara malaysia
"Aku ngecium bau busuk dan semakin busuk ketika aku sampai di depan loker. Tapi aku sungguh tidak mengira kalau di dalam lokerku ada kepala," Joy terlihat ketakutan ia meminum air mineralnya lagi.
"Dan aku kaget setengah mati, melihat ada wajah dengan mata yang terbelalak melihatku. Aku reflek menutup pintu loker dengan bantingan keras. Tanganku juga sempat mendorong loker sampai kepala tersebut bergelinding," jelas Joy dengan napas tersengal-sengal sambil menatap Wasabi.
"Dia Fika sahabat aku dan Tiga hari kemarin aku masih berkomunikasi dengannya. Tapi aku tak menyangka dia berakhir seperti ini," lanjut Joy sementara yang lain diam menelaah ucapan Joy
"Kamu asalnya dari mana Joy?" tanya Wasabi
"Aku dari Indonesia lah, mana lagi," jawab Joy
"Logat bicara kamu seperti orang asing, agak Melayu seperti Malaysia,"
"Haha kamu bisa aja. Mungkin karena akhir-akhir ini, aku dekat sama anak Malaysia jadi agak kebawa sedikit,"
Wasabi masih menaruh curiga pada Joy. Kenapa wanita itu yang tadinya sedih kemudian tertawa
"Aku chating dengan beberapa teman di London. Singapura dan Malaysia. Kita juga sering ngobrol lewat video call atau telpon, kadang malah nada bicara aku pernah kebarat-baratan. Aku rasa semua tergantung dengan siapa aku bergaul," ucap Joy
"Wow keren juga ya kamu Joy," seru Andi
"Oh ya kita belum kenalan. Aku Andi Jurusan grafis," Andi mengulurkan tangan
"Hai Andi, sedih rasanya kita harus berkenalan saat terjadi hal seperti ini," ujar Joy
"Joy.. kalau boleh tau Fika itu Jurusan apa?" tanya Emi
"Sama sepertiku seni lukis,"
Tak berapa lama polisi datang bersama dengan INAFIS (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System ) adalah satuan kerja di bawah Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
Inafis berperan penting dalam mengidentifikasi seseorang melalui cara ilmiah pemeriksaan sidik jari. Polisi Inafis hampir selalu dilibatkan dalam proses penyelidikan kejahatan.
"Wasabi, Andi, Emi dan Joy bisa ikut saya sebentar?" ucap Pak Yoko seorang satpam yang memiliki kelebihan mengenali dan lekas hapal nama-nama anak di kampus
Ia menggiring mahasiswa itu untuk bertemu dengan polisi yang akan menangani kasus tersebut.
"Selamat siang. Saya Hendra petugas kepolisian yang menangani tindak kriminal. Mohon nona sebagai saksi mata dan Wasabi serta kamu ( Menunjuk Andi dan Emi) ikut saya ke kantor untuk menceritakan tuntutan kejadian," seru Hendra yang hanya mengenali Wasabi karena mereka pernah bertemu di kasus sebelumnya
"Saya tidak ditangkap kan pak? Saya benar-benar tidak tahu dan saya takut kalau itu ancaman untuk saya," ucap Joy ketakutan
"Maka dari itu kami akan memeriksanya terlebih dahulu. Kepala yang terpenggal telah diamankan dan sisanya biarkan para INAFIS bekerja mengambil bukti sidik jari," ucap Hendra
Tak ada Rekaman cctv di sudut dekat lokasi tempat kejadian perkara, tapi mungkin bisa menjadi bukti dengan adanya cctv di tempat lain.
Joy, Wasabi, Andi dan Emi, ikut ke kantor polisi untuk keterangan terperinci
Bruuuk..
Joy memukul meja polisi , Dia sedang kesal
"Kenapa sih para polisi itu selalu menyudutkan saksi!" Joy memekik tajam sambil melototkan matanya
"Pak apakah bapak tahu perasaan saya?! Saya ketakutan setengah mati!" Joy meraupkan wajahnya dengan tangan kemudian ia menyentuh keningnya dengan tangan kanan sementara tangan kiri bertumpu di atas meja. Wanita itu berdiri dengan rasa kesal.
Kemudian Joy memasnag ekspresi sedih sampai menangis.
"Hiks...sampai sekarang aja saya masih kebayang bagaimana wajah itu seperti melihat ke arah saya," Joy mulai menangis. Perubahan ekspresi seperti itu malah sering disudutkan oleh polisi termasuk Wasabi yang menaruh curiga pada Joy
"Hemmh kami tidak menyudutkan. Kami hanya memastikan. apakah cerita itu sesuai dengan yang anda lihat karena terkadang seseorang itu tidak yakin dengan apa yang dia lihat," ujar Inspektur Hendra
"Tapi saya YAKIN SEYAKIN YAKINNYA! Saya malah merasa di ancam. Karena itu loker saya! Entahlah apa maksud dia memasukkan kepala itu ke loker saya, atau dia tidak suka dengan saya dan solah-olah saya yang bersalah," jelas Joy
"Joy tenang," sahut Andi
"Ok, sampai disini saja. Keterangan Andi, Emi dan Wasabi juga sudah kami catat. Terimakasih telah memberikan informasi yang kami butuhkan," ujar Inspektur Hendra sembari merapikan kertas-kertas di depan mejanya.
"Jika suatu saat kami butuh keterangan dari anda. Pastikan anda bisa datang secepatnya
"Baik pak..," seru semuanya kecuali Joy.
"Kami siap jika anda butuhkan," sahut Wasabi
"Wasabi. Bisa kita bicara sebentar," ujar Hendra menyuruh anak buahnya membawa saksi lainnya keluar dahulu
Andi dan Joy keluar dari ruangan.
"Saya Ingin kamu bekerja dengan kami. Menjadi detektif sungguhan," tawar Inspektur Hendra
"Hah? Bukankah saya masih seorang mahasiswa, saya belum lulus," Wasabi terkejut, inilah yang dia inginkan. Tetapi dirinya baru menjadi mahasiswa
"Tapi kasus kemarin yang kamu pecahkan itu sangat sulit kami temukan. Kamu cerdik dan itu yang kami butuhkan. Bagaimana dengan tawaran saya. Jam kerja fleksibel yang penting ada hasil," ucap Inspektur Hendra
"Saya sangat tersanjung atas pujian bapak. Baiklah saya bersedia menjadi detektif. Bekerja bersama anda, saya akan berusaha memecahkan kasus ini sebaik mungkin," ujar Wasabi
Wasabi dan Inspektur Hendra bersalaman dan ia akan segera memulai aksinya dengan semangat menggebu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
🏘⃝AⁿᵘKIIS𝐙⃝🦜
serem ya
wasabi pinter banget sih 😘
2023-09-19
1
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
awal pertemuan wasabi dengan Joy toh, tapi kenapa temanya Joy di bunuh ya
2023-09-09
0
NEISYA M⃟3💋
joy sikap nya berubah2 ya,apa ada misteri di belakang itu semua.apalagi joy kelihatannya sangat mencurigakan
2023-05-26
0