Kampus Jumat, 08:00
"Pagi wasabi.. Kuliah pag yai?" sapa Joy ketika mereka berpapasan di halaman kampus.
"Iya," Jawab Wasabi singkat.
Wasabi sebenarnya masuk Jam 10:00 pagi, tapi dia ingin bertemu petugas kebersihan yang kemarin pagi terekam cctv.
Pria itu berjalan ke tepi, Joy mengikutinya. dan semakin mendekatkan dirinya, menyamakan langkahnya dengan langkah Wasabi.
"Hemmh kok jutek gitu sih, senyum dong," pinta Joy dengan nada centil
"Gak bisa," Wasabi semakin acuh dan memperbesar langkahnya, "Sorry Aku buru-buru,"
Merinding kalau deket cewek macam Joy, paling ga suka di ikutin, batin Wasabi
"Wasabi bentar dong...Jangan cepet-cepet," pekik Joy karena Wasabi meninggalkannya
"Aduh.. kaki ku sakitt, Wasabi tolongin," Joy berteriak karena beneran terkilir
Wasabi berbalik melihat Joy
"Hah kenapa?" Wasabi memperhatikan sepatu Joy yang berwarna merah. Bentuknya seperti yang terekam di CCTV. Tapi Wasabi tak ingin cepat mengambil keputusan
"Tolongin dong, gara-gara ngejar kamu nih," ucap Joy menyalahkan Wasabi
"Siapa suruh ngejar aku. Oke. Aku bantu berdiri," ucap Wasabi berbalik dan membantu Joy berdiri
Joy meraih tangan Wasabi dan mencoba berdiri. Setelah Joy berdiri, Wasabi dengan dinginnya lalu pergi
"Eh Wasabi! kok pergi sih, setidaknya bantuin Aku duduk di bangku kek," teriaknya karena Wasabi sudah benar-benar berlalu pergi
"Masa bodoh," ujar Wasabi
Wasabi berjalan cepat. Ditemuinya Pak Yoko untuk menanyakan siapa saja yang bertugas kebersihan hari Kamis lebih tepatnya pagi kemarin
"Oh, sebentar ya saya lihat daftar absensi," ucap Yoko kemudian ia mengambil daftar dan melihatnya, "Yang bertugas itu Tiwi dan Oky,"
"Oky itu laki-laki atau perempuan?" tanya Wasabi
"Dia laki-laki, tapi Kalau hari ini Oky tidak masuk. Tapi kalau Tiwi, dia masuk pagi ini," ucap Yoko
"Ok Trimakasih," Wasabi segera menemui Tiwi
Di lihatnya di berbagai sudut dan lorong, serta taman tak ada satupun yang terlihat
Mungkin lantai dua atau tiga, batin Wasabi
"Oh Tidak Lantai dua dan tiga terblokir karena terpasang garis polisi. Jadi tidak mungkin petugas itu masuk kesana," gumam Wasabi
Wasabi pun turun kembali di lantai bawah
"Wasabi.. Kok bingung gitu sih. Nyari siapa?" tanya Dhifa
"Aku nyari Petugas kebersihan yang namanya Tiwi," jawab Wasabi
"Oh Bu Tiwi. Dia tadi di toilet perempuan," sahut Dhifa
"Oh ok makasih
"Wasabi bentar, kita sekelas kan jadi minta nomer hape kamu dong," pinta Dhifa
Karena satu kelas jadi Wasabi pun mau tak mau memberikan nomernya, agar jika ada yang ingin ditanyakan soal materi kuliah, pria itu juga bisa menghubungi Dhifa
"Mana hape kamu biar aku tulis," ucap Wasabi
Dhifa lalu memberikan ponselnya seraya tersenyum, "Nih,"
"Manis juga," ucap Wasabi sambil menulis nomer hape, ia akui Dhifa manis, namun ia tidak terlalu terpikat
"Makasih Wasabi," sahut Dhifa senang
Wasabi melemparkan senyumnya untuk Dhifa. Melihat hal itu Joy Kesal. Dia pun menghampiri Dhifa saat Wasabi sudah berlalu. Dengan berjalan susah payah karena kakinya sedikit sakit, lalu dijambaknya rambut Dhifa dari belakang
"Eh Wasabi punya Ku. Jangan macam-macam Kamu," ancam Joy
"Aduh sakit. lepasin dong," rintih Dhifa
Joy pun melepaskan sambil mendorong kepala Dhifa hingga Dhifa terhuyung ke depan.
"Emang kamu siapanya dia. Setau aku wasabi masih jomblo," ujar Dhifa sambil mengelus rambutnya
"Ya Tapi Aku duluan yang kenal ma dia," aku Joy
"Haha boleh ngakak gak? Sejak kapan heloww. Dia itu semester ini sekelas sama aku," aku Dhifa
"Nyolot nih anak," Joy kesal
"Stop.. Ngerebutin apa sih. Heran Aku..Dhifa ayok masuk kelas. Kamu ambil mata kuliah pak yoga juga kan?"
"Iya ayok," jawab Dhifa, ia dan Rara memasuki kelas mata kuliah Inggris. Wasabi tidak mengambilnya karena nilai dia sudah bagus.
Wasabi Akhirnya menemukan sosok Tiwi, rupanya seorang ibu-ibu. Tapi Yoko tadi mengatakan namanya tanpa embel Ibu, sehingga setahu Wasabi Tiwi itu seusia dengannya.
"Permisi Bu Tiwi. saya Wasabi ingin menanyakan perihal kejadian kemarin bisa Bu,?"
"Oh. Iya boleh.. silahkan," jawab Bu Tiwi
"Kemarin Ibu masuk jam berapa ya?" tanya Wasabi
"Kemarin Saya bertugas bersih-bersih jam 5, tapi saya sudah disini sejak pukul 04:35," jawab Ibu Tiwi
"Lalu dari mana caranya ibu naik ke lantai 2?" tanya Bu Tiwi
"Haha ya Lewat tangga lah. Memangnya lewat mana lagi,"
"Tangga yang mana ya bu?
"Tangga yang itulah," ucap Bu Tiwi sambil menunjuk tangga yang bergaris polisi yang menuju lantai 2
"Aneh kenapa gak ada sama sekali terekam di CCTV ya kalau dia naik?" gumam Wasabi dalam hati
"Lalu Apakah ibu mencium bau anyir saat itu?" tanya Wasabi
"lya saya menciumnya bahkan saya kira itu bangkai tikus. Saya sampai mencarinya kemana-mana dan menyemprotkan pengharum agar baunya tidak tersengat. Tapi tetap saja semakin lama semakin bau," ucap Bu Tiwi
"Oh lalu apakah ada yang mencurigakan. Sesuatu di tong sampah atau sesuatu yang aneh?" tanya Wasabi
"Sebentar," Bu Tiwi mengerutkan dahi. Ia mencoba mengingat, "Oh ya ada. Ada sedikit bercak darah di daun pintu ruangan pak Kiyoshi," jawab Bu Tiwi
"Saya tidak terpikirkan jika akan terjadi. Seperti itu, makanya darah itu saya bersihkan cepat-cepat," ucap Bu Tiwi
"Baik, sampai disini saya rasa cukup. Terimakasih Ibu," ucap Wasabi
"Sama-sama,"
Wasabi tidak menanyakan hal lain lagi karena dia sudah menemukan jawabannya, kenapa Ibu itu tidak terlihat di CCTV? Kemungkinannya adalah ada yang masuk ke ruangan Pak Kiyoshi. Kini Pak Kiyoshi juga bisa jadi tersangka tapi yang paling bertanggung jawab masalah ini adalah bagian keamanan. Selanjutnya ia akan melayangkan beberapa pertanyaan pada bagian keamanan disana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
aduh Joy ngaku2 kenal wasabi duluan ya jelas di ketawain lah kan yang pertama x kenal teman 1 kelasnya donk
2023-09-09
1
NEISYA
banyak bgt yg di curigai skarang di tambah dg bu tiwi.
2023-05-26
0
NEISYA
nah sepatunya malah samaan,gimana tuh apa itu joy pelakuny
2023-05-26
0