Wasabi pergi ke lantai bawah, dan bertamu sebagai seorang detektif. Kali ini dia menampakkan dirinya. Para tamu yang datang berkabung, satu persatu sudah pulang.
"Permisi, Nyonya Franco," sahut Wasabi sembari mengetuk pintu yang tidak tertutup rapat
Hening karena tamu pelayat sudah pulang. Wasabi masih menanti. Kemudian dipanggil nya lagi
"Permisi," Seru Wasabi menambahkan volume suaranya
"Ya," Nyonya Franco menjawab
"Siapa ya..?" Nyonya Franco menimpali. Terlihat wajah sembab karena terus menangis.
"Perkenalkan Saya Detektif Wasabi. Saya diminta Komandan Hendra untuk menyelidiki lebih rinci kasus pembunuhan yang terjadi pada putri Anda, Fika," ujar Wasabi
"Oh Syukurlah jika pihak kepolisian mau mengusutnya. Mari silahkan masuk," Nyonya Franco masuk seraya mengulurkan tangan menyuruh Wasabi untuk ikut masuk bersamanya .
"Terimakasih," ucap Wasabi seraya masuk ke dalam.
"Saya Nyonya Franco, Ibunya Fika. Silahkan duduk," Setelah keduanya duduk, Nyonya Franco melanjutkan perkataannya
"Saya sangat berterimakasih dan tolong cari pelakunya secepat mungkin. Apakah sudah ada titik terang siapa pelakunya? Saya siap jika Anda butuh informasi keterangan dari kami" timpal Nyonya Franco
"Ya Nyonya. Belum begitu banyak. Sebelum saya bertanya lebih lanjut demi berjalannya penyidikan. Pertama saya akan memberitahu bahwa kami sudah mendapat dari keterangan Joy, sahabat Fika, yang mana dia lah yang pertama kali menemukan atau melihat potongan kepala Fika di dalam lokernya. Hal itu lantaran Joy mendapatkan sebuah pesan yang mengatakan ada paket untuknya," jelas Wasabi kemudian berhenti untuk mengambil napas
"Sebelum itu, Dia bertemu Fika 3 hari yang lalu. Tepatnya Pukul empat Sore. Mereka janji bertemu di sebuah kafe bernama Loyal Kafe. Fika sampai Ke Kafe 15 menit kemudian lalu pada pukul 16:45 mereka berjalan-jalan di sebuah mall hingga pukul 20:45. Setelah itu Joy dan Fika berpisah. Joy pulang sendirian dan Fika pulang dengan ojek online. Hal ini menurut kesaksian Joy saat dikantor polisi tadi," jelas Wasabi
"Tapi Fika tidak pulang sejak hari itu," sela Nyonya Franco
"Oke. Saya mau menanyakan sesuai kesaksian Nyonya. Kapan, pukul berapa Fika keluar rumah. Dia mengenakan pakaian apa dan apa yang di bawa?" tanya Wasabi
Nyonya Franco menaikkan matanya ke atas, mengawang-awang sembari mengingat kejadian tiga hari yang lalu. Padahal di atas tidak ada jawaban apapun.
"Fika keluar rumah pukul empat sore sekitar jam itu, saya tidak ingat pasti. Dia memakai kaos putih, jaket kulit hitam dan celana kulit hitam juga memakai sepatu sports, Sneaker," ucap Nyonya Franco seraya menyebutkan merek
"Dia memakai tas ransel kemahnya. Di dalamnya ada baju ganti, lampu emergency, tikar, dan panci kecil," ucap Nyonya Franco
"Apakah anda melihat sendiri isi tas tersebut?" tanya Wasabi
"Hemm tidak, saat saya tanya apa isi tasnya karena terlihat menggembung. Dia pun menjawab seperti apa yang saya katakan tadi," jelas nyonya Franco
"Berarti tidak jelas apa yang dia bawa. Karena ada tidak memastikannya sendiri," sahut Wasabi
"Lalu apakah dia memakai cincin atau kalung atau gelang yang menarik perhatian?" tanya Wasabi selanjutnya
"Tidak dia tidak memakainya," jawabnya singkat
"Apakah Fika punya saudara, pacar atau teman selain Joy. atau bahkan musuh," tanya Wasabi
"Ya dia memiliki adik bernama Mawar. Setau saya Fika anak yang baik. Dia tidak mempunyai musuh. Tapi dia sering berkelahi dengan Joy. Tapi kemudian baikan lagi. lalu berkelahi lagi. Ya begitu macam kucing dan anjing," jelas Nyonya Franco
"Fika punya pacar, tapi sepertinya sudah putus. Tapi saya tidak tahu pasti, karena sudah lama si Riyan tidak kemari," ungkap Nyonya Franco
"Apakah saya boleh bertemu dengan Adiknya? Saya ingin berbincang dengannya seputar penyelidikan," pinta Wasabi
"Oh sebentar saya panggilkan," nyonya Franco kemudian beranjak berdiri dan berjalan mendekati tangga. Mawar dipanggil ke bawah, lebih tepatnya di ruang tamu untuk sedikit di interogasi
"Nanya apa sih ma.. Mawar ngantuk," sahutnya dengan rambut kusut dan wajah mengantuk
Meskipun enggan tetapi Mawar tetap saja mengikuti panggilan ibunya. Begitu Mawar sampai dibawah dan melihat wasabi yang tampan. Mawar langsung bersedia ditanya.
"Eh.. siapa ya.. aku mawar..." memperkenalkan diri dan langsung mengulurkan tangannya
"Saya Detektif Wasabi. Saya boleh bertanya-tanya sebentar,"
"Situ nanyak? Situ bertanya-tanya?"
"Maaf saya bukan Dylan KW. Mohon keseriusannnya,"
Mawar pun mendapatkan lirikan mata oleh ibunya
"OHH tentu boleh.. mau tanya apa? Mau tanya soal cowok? aku masih single hehe," jawab Mawar dengan cengengesan
Nyonya Franco menginjak kaki Mawar agar anaknya itu serius
"Mawar yang serius," ucap Ibunya
"Hemmhh begini. Mawar apakah kamu melihat ada yang aneh ketika Fika pergi keluar rumah? Misal apakah dia seperti orang yang panik? Atau ketakutan, cemas, menangis, atau marah," tanya Wasabi
"Hemmh ga ada tuh.. aku gak terlalu memperhatikan nya. buat apa? Dia itu yang menyebalkan," ungkap Mawar
"Astaga Mawar... Dia itu kakakmu bahkan sekarangpun arwahnya mungkin tidak akan tenang melihatmu berkata seperti itu," sahut Nyonya Franco
"Lalu apakah Fika punya sesuatu yang berharga yang selalu disimpannya. Misal Foto atau baju atau perhiasan," Wasabi menanyakan pertanyaan lanjutannya
"Ngapain sih nanya perhiasan. mau nyuri atau mau introgasi. Mawar jadi curiga deh jangan-jangan ini pencuri yang berkedok Detective," Ceplos Mawar
"Hush mawar gak boleh gitu!" pekik Ibunya
"Perhiasan biasa yang Fika punya. Tidak terlalu mahal," jawab Nyonya Franco
"Tapi Baru seminggu yang lalu Fika mendapatkan dari Riyan, satu set berlian dan di tengahnya batu ruby merah. Fika memakainya selama dua hari setelah itu saya tidak pernah melihat dia memakainya hingga di hari terakhirnya," aku Ibunya Fika
"Lalu dimana perhiasan itu apakah nyonya Franco tau?" selidik Wasabi
"Saya tidak tahu karena saya sibuk bekerja dan tidak memperhatikan anak gadis saya," jawab Nyonya Franco
"Oh ya. Fika pernah cerita sama aku. Katanya Joy sahabatnya itu sampai iri karena Riyan memberikannya secara cuma-cuma," ujar Mawar
"Gak salah lagi ma.. Joy membunuh kakak karena perhiasan tersebut," tuding Mawar
"Mama juga curiga terhadap Joy," Nyonya Franco merasa Joy lah pelakunya
"Kita belum tahu pasti. Saya akan mencari tahunya lebih dalam lagi," ucap Wasabi kemudian ia pamit pulang tapi sebelum pulang dia bertanya pada mawar
"Maaf ini terakhir pertanyaan dari saya. Mawar apakah kamu punya teman dari Malaysia?"
"Gak ada tuh. Kenapa emang!?" ucap Mawar dan menanyakan kembali
"Oh berarti saya salah lihat. Saya permisi," Wasabi pun pamit
"Perasaan tadi aku lihat sobekan kertas, seperti catatan nomer telepon yang jatuh dari buku sekolah mawar. Apa aku harus melihatnya lagi ya?" Wasabi bergumam dalam hati
Wasabi keluar dan ingin beraksi sekali lagi dengan merubah wujudnya menjadi tidak terlihat. Lalu ia memeriksa isi buku yang terjatuh tadi.
Saat Wasabi membukanya, "Aneh tadi seperti nya nomernya bukan ini, atau aku yang salah lihat ya. Ah sudahlah. Sekarang aku harus melihat rekaman cctv kampus," batinnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
🏘⃝AⁿᵘKIIS𝐙⃝🦜
keknya bukan joy loh yang bunuh
2023-09-19
1
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
mawar sangat mencurigakan
2023-09-09
0
NEISYA
Terlalu banyak pelaku yg di curigai jd kita pembaca bnyak menduga2 siapa pelaku yg sebenarnya
2023-05-26
0