Bab 3

Dalam pikiran Qian saat ini menikah dengan Darrel jelas suatu kesalahan fatal, Qian memiliki jutaan pikiran buruk tentang sosok bergelar suaminya itu. Apalagi terlihat Darrel bukanlah laki-laki yang lemah lembut, dia berani mengancam dan menatap tajam seperti sedang menatap seorang musuh.

"Mungkinkah Darrel adalah orang dibalik meninggalnya ayahku?" dalam benak Qian saat ini Darrel adalah orang yang sangat diuntungkan atas kematian ayahnya, lihatlah orang yang tadinya hanya seorang bodyguard biasa dan tunduk terhadap apapun perintah Tuannya, kini bahkan berani mengancam akan mematahkan jari-jarinya.

"Kau, lepaskan tanganku!" bentak Qian.

Dihempasnya tangan Qian oleh Darrel dengan kasar, membuat Qian semakin membenci kehadiran Darrel dihadapannya.

"Tunggu saja! Aku akan membuktikan bahwa kau adalah dalang dibalik pembunuhan ayahku!"

Tapi lagi-lagi Darrel tidak lagi menggubris perkataan Qian, dia malah kembali melanjutkan untuk memakai celana rumahan tanpa peduli istrinya memiliki seribu satu kecurigaan terhadap dirinya.

Qian bahkan kesal sendiri dan keluar dari dalam kamarnya karena sudah muak dengan Darrel, sebenarnya dibalik sosok Qian yang mudah berontak mudah membentak, Qian hanyalah gadis muda berusia 22 tahun yang selama ini dimanjakan oleh mendiang ayahnya.

Dan ketika mendiang ayahnya itu meninggal dunia dengan meninggalkan kasus yang bahkan pihak kepolisian Beijing pun belum bisa mengungkap siapa dalang dibalik kematian ayahnya yang cukup tragis itu.

Saat sedang melamun di sofa ruang keluarga itu, Austin 30 tahun pria asal Jerman yang merupakan asisten pribadi ayahnya baru saja tiba di mansion mewah tersebut dan melihat Qian sedang termenung sendiri.

"Nona, maaf aku baru sempat menemui mu!"

Seketika Qian pun langsung bangun dan memeluk Austin, selama ini Qian memang cukup dekat dengan Austin.

"Bawa aku pergi dari mansion ini Austin,"

"Ada apa? Aku ucapkan selamat atas pernikahan mu dengan Darrel!"

Tanpa diketahui oleh Austin dan Qian dari kejauhan Darrel melihat keduanya yang saling berpelukan. Dilepaskannya pelukan yang dilakukan oleh Qian, lalu Austin pun merasa iba melihat kondisi Qian yang seperti kehilangan arah seperti ini.

"Tidak ada yang perlu diucapkan selamat, kau tau pria bernama Darrel itu adalah pria gila!"

"Gila? Tapi mana mungkin Tuan menikahkan kau dengan laki-laki gila nona?"

"Kau tidak tau saja, dia adalah laki-laki paling gila yang pernah aku temui! Austin aku butuh liburan, pikiran ku benar-benar stres akibat pernikahan sial ini, aku mohon bawa aku pergi Austin!"

Qian memegangi kedua tangan Austin, disaat itulah Darrel datang menemui keduanya.

"Darrel, selamat atas pernikahan mu dengan nona! Haruskah aku memanggil mu Tuan mulai sekarang?" sapa Austin.

"Panggil Darrel saja!"

"Oke, ngomong-ngomong aku ingin meminta izin padamu untuk membawa nona pergi jalan-jalan bersama ku, kau tidak keberatan kan?"

"Qian tidak boleh pergi kemanapun tanpa aku! Aku yakin kau tau sendiri apa alasannya, bukan?"

"Omong kosong!" kesal Qian.

"Ya, aku tau pembunuh Tuan masih berkeliaran diluar sana tapi aku akan menjaga Qian dengan sungguh-sungguh, Darrel,"

"Menjaga? Waktu kau dan Tuan pergi ke pertemuan di vila tempat kematian ayahnya Qian pun, kau bilang kau sanggup kan menjaga Tuan, tapi apa kenyataan?"

"Darrel stop! Kau benar-benar tidak waras!"

"Boleh aku bertanya, kenapa racun itu bisa ada diminuman beliau tanpa kau cicipi terlebih dahulu?"

Wajah Austin pun berubah serius saat Darrel mencecarnya dengan berbagai pertanyaan yang menjurus pada kecurigaan terhadap dirinya.

"Tunggu Der, apa ini kau sedang mencurigai aku sebagai pembunuh Tuan?"

"Oh my God!" Qian dibuatnya semakin stres atas sikap kurang ajar Darrel terhadap Austin.

"Aku hanya bertanya!"

"Bukankah sudah aku jelaskan padamu dan bahkan pada pihak kepolisian bahwa aku saat itu ditugaskan oleh Tuan, untuk mengambil berkas yang tertinggal dimobil mana aku tau jika Tuan akan meminum minuman yang entah pemberian siapa!"

"Sudah Austin, jangan lagi berbicara dengan laki-laki gila ini ayo kita pergi!"

Qian meraih tangan Austin namun ditepisnya tangan Qian oleh Darrel lalu dipegangnya erat tangan Qian oleh Darrel.

"Lepaskan aku, breng sek!" umpat Qian.

Darrel tetap fokus menatap kearah Austin meskipun satu tangannya kini menggenggam erat satu tangan Qian.

"Dengar Der, aku paham kau perlu waspada terhadap berbagai hal dan aku ikut mendukungmu apalagi ini demi kebaikan nona Qian! Tapi aku tidak mungkin membunuh Tuan!"

"Ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi, disini tidak ada yang tidak mungkin! Aku, kau, ataupun yang lain bisa jadi mungkin adalah salah satu pelakunya bukan?"

"Kau benar Der,"

Saat ketiganya sedang dalam kondisi penuh ketegangan, Liu muncul melihat Darrel, Austin dan Qian yang bersitegang.

"Ada apa ini? Austin kau sudah datang?"

"Apa kabar Nyonya Liu?"

"Baik, bagaimana apa kau menemukan sesuatu atau bukti sekecil apapun di vila tempat suamiku meninggal?" penuh harap.

"Maaf nyonya Liu, hasilnya nihil!"

Liu langsung tertunduk lesu padahal dia sudah sangat berharap Austin via bergerak lebih cepat dari kinerja polisi dalam mengungkap kasus pembunuhan suami sekaligus ayahnya Qian itu.

"Liu, jangan bersedih dan tetaplah hati-hati pembunuh itu masih berkeliaran bisa jadi target selanjutnya itu kau ataupun aku! Apalagi terhadap orang asing yang baru 6 bulan hadir ditengah-tengah keluarga kita, tentu saja harusnya kita harus sangat waspada terhadapnya!" sindiran Qian jelas tertuju untuk Darrel.

"Entahlah Qian, hatiku masih sangat rapuh semua masih seperti mimpi! Ingin rasanya aku menyusul ayahmu, untuk apalagi aku hidup Qian?" dengan kedua mata berkaca-kaca.

"Nyonya Liu, kau tidak boleh berbicara seperti itu! Justru kita harus lebih semangat menemukan pembunuhnya, aku yakin mendiang Tuan tidak akan bisa tenang selagi pembunuh itu masih berkeliaran bebas!" kata Austin.

"Pokoknya kita harus saling menguatkan dan saling melindungi, terutama kau Darrel! Aku sangat menitipkan keselamatan Qian terhadap mu, kau harus tau aku sangat mengandalkan mu untuk keselamatan Qian, dia bukan hanya sekedar anak tiri bagiku, tapi Qian adalah sahabat terbaik sepanjang hidupku!"

"Baik!"

"Astaga aku hampir lupa, tadi pengacara keluarga kita menitipkan ini untuk kalian berdua, katanya mendiang ayahmu sangat menginginkan kau dan Darrel bisa secepatnya memiliki keturunan dengan tiket bulan madu ini!" diserahkannya dua tiket pesawat oleh Liu pada Darrel.

Qian yang tadi di kamar mendengar sendiri Darrel tidak memiliki minta terhadap tubuhnya, berkeyakinan bahwa Darrel sudah pasti akan menolak tiket bulan madu tersebut.

"Baik, terimakasih!"

Kedua bola mata Qian memutar melihat Darrel menerima tiket bulan madu itu, seketika pikiran buruk tentang Darrel dalam pikiran Qian semakin bertambah, mungkinkah Darrel akan menikmati tubuhnya secara paksa nanti?

Hai guys maaf ya maak belum sempat nyapa dikolom komentar, terimakasih banyak yang sudah mau mampir di novel terbaru emak, padahal maak belum promo karena babnya masih seuprit nanti-nanti ajalah kalau udah 20 bab baru promo ya😊

( Darrel ini cucu Tuan Lan dan Larisha kan Tuan Lan punya anak Bright, Britney dan Domanick, nah Darrel adalah putera dari Bright Limson dan istrinya yang bernama Anna, masih inget kan si Dokter yang lemah lembut dan ga bisa bertarung sama sekali, tapi lihat anaknya malah cita-cita jadi penerus Domanick bukannya jadi Dokter hebat seperti ayahnya).

Visual Darrel... please jangan mupeng cukup maak aja.wkwwkkw

Terpopuler

Comments

Dewi Anggya

Dewi Anggya

ingat dong...ikutin cerita dr awal kisah Kakek mpe cucunya🤭

2023-12-31

0

Nasriati Bakri

Nasriati Bakri

masih igatlah long dr bright.aplg anna wanita hebat

2023-08-14

0

Kenni Rohyani

Kenni Rohyani

aduh maaf aku blm tau thor aku baru gabung d sini,,baru permulaan saja sdh seru nih ceritanya 👍 😊

2023-06-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!