Bab 18

Darrel pun menatap kearah Qian sementara Qian masih menangis dan memeluk tubuh Liu.

"Apa aku boleh berbicara dulu padanya?"

"Tuan Domanick memerintahkan untuk kau pulang setelah tugas selesai dan sisanya akan diurus jadi anda tidak perlu khawatir,"

"Diurus?"

"Ya kekacauan ini semua kemudian perceraian mu pun akan diurus, kau sudah boleh pulang!"

"Baiklah kalau begitu,"

Darrel melangkah pergi meninggalkan Qian sementara Qian hanya bisa menatap punggung belakang laki-laki yang sudah menyelamatkan nyawanya, tapi juga laki-laki yang sudah waktunya pergi meninggalkannya sendirian.

Kini tugas Darrel sudah selesai dan sesuai kesepakatan yang disepakati dengan Paman Domanick, jika tugas selesai maka Darrel akan pulang ke negaranya begitu juga dengan kesepakatannya dengan Qian.

Tidak adanya cinta diantara Darrel dan Qian membuat keduanya sepakat untuk bercerai jika penjahat didalam keluarga Qian sudah tertangkap.

Sejak hari itu, Qian dan Darrel tidak pernah lagi bertemu bahkan keduanya belum sempat berbicara apapun.

Hari ini Qian melakukan peresmian hotel dengan didampingi oleh Austin, hotel bernama Shenzen hotel mulai beroperasi sejak hari ini.

Qian pun menggunting pita didampingi oleh Austin. Banyak tamu casino yang hadir untuk menjadi pelanggan pertama hotel Shenzen ini.

"Selamat Nona, kau hebat sekali aku yakin mendiang ayahmu pasti sangat bahagia," kata Austin.

"Terimakasih Austin, kau tetap berada di sisiku hanya kau yang ada hingga saat ini,"

"Sebenarnya aku menerima ini tadi pagi,"

Austin menyerahkan surat yang berisi resminya Qian dan Darrel bercerai sebagai seorang suami istri. Qian pun membaca surat cerai itu dengan wajah tanpa ekspresi, tentu saja Qian tidak tau apakah dengan bercerai dengan Darrel dia sangat bahagia saat ini? Ataukah terasa menyakitkan sampai-sampai tidak ada lagi air mata yang menetes di pipinya.

"Ya sudah,"

"Qian, apa kau mau menemui Darrel untuk bicara dulu mungkin?"

"Untuk apa? Toh kami sudah resmi bercerai dan kami pun tidak saling mencintai, lagipula aku sudah melupakannya,"

"Oke, kalau begitu kita memulai hidup baru i i dari awal dan aku janji akan selalu ada di sampingmu,"

"Terimakasih Austin, maaf dulu aku sempat,"

"Sutt, jangan bahas dulu itu tidak ada lagi di kamus kita, lupakan semua hal yang terjadi di masa lalu,"

"Oke aku setuju,"

Kenapa rasanya seperti hambar? Apa sebenarnya yang aku inginkan saat ini? Apa karena aku sudah kehilangan ayah dan juga Liu jadi aku merasa hidupku sangat hambar? Qian bertanya-tanya dalam hatinya.

Austin pun menggandeng Qian untuk masuk kedalam hotel dan berkeliling untuk mengetahui apa saja yang perlu diubah atau diperbaiki. Sebagai seorang laki-laki normal Austin tentu saja memiliki ketertarikan sejak lama pada Qian, tetapi Qian seperti tidak memiliki perasaan yang sama terhadapnya.

Sementara itu di negara asal Darrel Limson, sejak kedatangan Darrel dan bergabungnya Darrel di group Limson, group mafia terbesar itu semakin percaya diri dalam menumpas musuh-musuhnya dan menguasai pasar jual beli senjata dan barang lainnya.

"Der, besok adalah pelantikan kau sebagai ketua group Limson yang baru! Paman sangat bangga terhadap mu, dan Paman yakin group Limson akan jauh lebih hebat berada ditangan mu dibandingkan dengan saat Paman berkuasa!" kata Paman Domanick Limson.

Darrel hanya tersenyum dan merasa bangga atas apa yang dia raih sejauh ini.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***