Bab 18 Berdetak

"Kamu letakkan di tas kerja bang Toni seperti ini nanti langsung terhubung ke HP kamu Nov" Ucap Sasa memberi tahu ku cara memasang kameranya juga cara kerjanya

" Ok aku udah ngerti kok Sa" Ucapku sendu

Ddrreet Ddrreet

Hp Ku berbunyi menampilkan nama " suamiku" di sana

" Assalamu'alaikum bang" Salamku pada bang Toni

" Adek masih di cafe? cafe biasa kamu kunjungi sama temen kamu kan dek? " Tanya bang Toni

" Iya bang, ada apa bang? " Tanyaku balik

" Kamu udah siap dek? Abang udah di parkiran depan cafe, kalau kamu sudah siap kita pulang bareng, kalau belum abang tunggu adek di sini" Ucapan bang Toni membuat jantungku berdebar cukup kencang.

Ku lihat Sasa sedang menatapku dengan isyarat yang arti isyaratnya" Ada apa? " Ku jawab dengan mengarahkan telapak tanganku di hadapan Sasa yang artinya " Tunggu dulu"

" Iya bang adek udah selesai kok, abang tunggu di sana sebentar ya, adek tutup Assalamu'alaikum " Ucapku menutup panggilan bang Toni.

" Bang Toni ada di parkiran cafe ini jemput aku, aku pulang duluan ya Sa? " Ucapku tersenyum memasukkan alat kamera ke dalam tasku.

" Iya gak apa apa, pulang aja aku yang bayar" Ucap Sasa ikut tersenyum

" Ya sudah aku pulang ya, bye" Ucapku berdiri melangkah keluar cafe

Ku dekati mobil bang toni yang sudah ada bang Toni di dekat pintu mobil tersenyum melihatku mendekatinya

Ku ulurkan tangan mencium punggung tangan bang Toni di balas kecupan di keningku.

" Ayo masuk" Ucap bang Toni membuka pintu mobil agar aku masuk.

" Adek kenapa udah keluar rumah? Apa badannya udah enakan? Abang khawatir tadi baca pesan dari adek" Ucap bang Toni menggenggam tanganku erat tanpa melihatku karna sedang fokus menyetir

" Adek udah sehat bang, makasih udah khawatir sama adek" Ucapku tertawa kecil

" Adek bilang apa sih adek itu istri abang wajar abang khawatir sama istri abang" Ucap bang Toni gak suka.

" Iya bang maaf ya" Ucapku lagi tersenyum kecil

" Abang perhatikan sekarang kita seperti orang asing, sering minta maaf sering ucapin Terima kasih jarak kita juga semakin jauh" Ucap bang Toni sendu

" Iya itu semua mungkin karna kita jarang berinteraksi juga jarang komunikasi, abang sering lembur dengan kerjaan abang dan itu semua membuat adek terbiasa mandiri, adek udah terbiasa sendiri tanpa ada yang membantu, seperti dulu adek selalu melibatkan abang dalam hal apapun walau adek di rumah abang di showroom tapi prioritas abang selalu adek jadi kapanpun adek butuh abang, abang selalu ada tapi sekarang prioritas abang bukan adek lagi tapi yang lain, maka dari itu adek belajar mandiri dan sekarang adek berhasilkan, Terima kasih udah ngajarin adek bersikap mandiri" Ucapku mengeluarkan sebagian unek unek yang ada di hatiku membuatku sedikit merasa lega.

Ciiiittt

" Astagfirullah abang... " Kaget Ku ketika bang Toni tiba - tiba menghentikan mobilnya.

" Maafkan abang dek" Ucap bang Toni dengan suara yang bergetar dan memelukku erat.

" Abang akan seperti yang dulu lagi, teruslah selalu membutuhkan abang, abang janji abang akan selalu membuat adek prioritas nomor satu abang" Ucap bang Toni terisak memelukku.

" Tapi sudah terlambat bang, maaf hati adek terlanjur sakit dan sudah memutuskan ikatan di antara kita bang, walaupun nanti kamu bersujud di kakiku pun aku tetap akan melepaskan mu" Ucapku dalam hati

" Dek abang janji abang akan menjadi seperti dulu" Ucap bang Toni melepaskan pelukannya dan menatapku dalam yang ku balas dengan senyum manisku.

" Kita makan malam dulu ya" Ucap bang Toni sudah menghentikan mobilnya di depan restoran yang ku jawab dengan anggukan.

Setelah aku dan bang Toni masuk ke dalam restoran arah mataku langsung menatap pria dingin si kutub utara yang juga sedang menatapku.

" Pak Danil apa kabar? " Tanya bang Toni pada mas Danil yang membuatku terkejut.

" Dari mana bang Toni kenal sama mas Danil?" Ucapku dalam hati.

" Baik Pak Toni " Jawabnya dengan wajah datarnya tapi arah matanya mengarah ke mataku membuatku canggung.

" Kenalkan pak ini istriku Novi" Ucap bang Toni memperkenalkanku pada mas Danil.

" Novi " Ucapku memperkenalkan diri pura - pura tidak kenal sama mas Danil setelah mengulurkan tangan dan di sambut dengan lembut oleh mas Danil.

" Apa pak Toni dan istri mau makan? Kalau begitu ayo bergabung di meja kami, saya yang akan traktir" Ucap mas Danil tersenyum sangat tipis mengundang kami makan di mejanya.

" Iya Terima kasih pak Danil kami akan gabung, iya kan sayang... Pak Danil ini rekan bisnis abang" Ucap bang Toni ketika aku ingin menolak makan semeja dengan si kutub ini.

" Jon kamu pesankan lagi makan untuk pak Toni dan istrinya Novi" Ucap mas Danil seperti sedang mengejekku yang ku tatap dengan tatapan tajam.

" Dasar manusia kutub utara, kenapa harus ketemu sama dia, huh" Ucapku dalam hati dan menghirup nafas kesal.

" Bang adek ke toilet bentar ya" Ucapku sama bang Toni yang di jawab anggukan kepalanya.

Aku melangkah masuk ke dalam toilet, ku rapikan riasanku juga pakaianku, setelah rapi ku putar handle pintu kamar mandi membukanya, aku langsung menatap manik mata tajam seperti elang seperti sedang memangsa ku.

Ku langkahkan kakiku berjalan melewati mas Danil tetapi tangan ku di tarik dan mulutku di bekap agar aku tidak bisa teriak, di tarik ke ruangan sepi, tubuhku di himpit oleh tembok dinding ruang di punggungku dan juga tubuh mas Danil yang ada di hadapanku sangat dekat hingga nafas mas Danil dapat aku rasakan di ubun - ubun kepala ku karna tinggi ku hanya sebatas leher mas Danil.

" Saya akan lepas bekapan di mulut kamu tapi jangan bersuara atau saya akan berbuat lebih dari apa yang kamu bayangkan" Ucap mas Danil membuatku mengangguk cepat

" Apa mau kamu mas? Kenapa membekap ku? Apa mau menculik ku? Aku gak ada uang untuk menebusku" Ucapku emosi yang di balas senyum lebar membuatku semakin emosi.

" Mengapa kamu tidak membalas pesan pesan saya? juga mengabaikan panggilan dari saya? " Tanya mas Danil padaku dengan nada tidak suka.

" Mas Danil... Aku tidak membalas pesan karna memang itu gak penting untuk di balas, mas Da cuma pesan, selamat pagi, selamat siang, selamat malam terus aku juga harus jawab selamat pagi gitu mas??? " Ucapku kesal.

" Kamu panggil saya apa? " Pertanyaan mas Danil membingungkan ku.

" Panggil apa mas? " Tanyaku balik yang masih dengan kebingunganku.

" Tadi kamu panggil saya apa? Mas Da? " Ucap mas Danil.

" Iya maaf mas aku panggil kamu asal tiba - tiba aja reflek manggil kamu mas Da" Ucapku tak enak karna asal memanggil orang.

" Tidak apa apa saya suka dengan panggilan singkat yang kamu berikan "Mas Da" " Ucap mas Danil tersenyum lebar.

" Teruslah memanggil saya dengan panggilan itu, tapi itu khusus untuk kamu jangan dengan orang lain juga sahabatmu ha nya ka mu" Ucap mas Danil di telingaku membuat bulu kudukku berdiri dan tanpa sadar aku menganggukkan kepalaku tanda aku setuju dengan panggilan khusus ku padanya.

Mas Danil melepaskan genggaman tangannya menatapku lembut hingga ujung hidungku dan hidung mas Danil menempel, kurasakan hembusan nafasku bersatu dengan nafas mas Danil membuat jantungku berdebar semakin kencang hingga tanpa sadar ku tutup mataku rapat merasakan aroma maskulin tubuh mas Danil yang menenangkan.

" Jangan jauh - jauh dari HP kamu" Ucapnya lembut dan menghilang.

Ku buka mataku, ku pegang dadaku yang kurasakan detak jantungku masih berdebar sangat kencang karna selain bang Toni dia pria yang pernah sedekat itu denganku, bahkan dengan bang Toni pun tidak ada debaran seperti ini.

" Mas Da.. " Panggilku yang terasa aneh kurasakan di hatiku.

Terpopuler

Comments

Dewi Azj

Dewi Azj

iya namanya juga pelakor bestie...
makasih udah mampir.. 🥰🥰🥰

2023-04-19

0

Endang Oke

Endang Oke

tony kayanya diancam sama sinta. difikir tony kaya. jd dia mo jerat tony. dividioin dia. dipaksa utk melayani sinta.

2023-04-19

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Novitria lestari
2 Bab 2 Kecewa
3 Bab 3 Mengikuti
4 Bab 4 Terluka
5 Bab 5 Orang aneh
6 Bab 6 Bertemu lagi
7 Bab 7 Toni POV
8 Bab 8 Terjebak
9 Bab 9 Menyesal
10 Bab 10 Ancaman
11 Bab 11 Kecurigaan Sasa
12 Bab 12 Menceritakan
13 Bab 13 Menghindar
14 Bab 14 Mengintai
15 Bab 15 Mengintai 2
16 Bab 16 Tak sanggup menerimanya
17 Bab 17 Alat pengintai
18 Bab 18 Berdetak
19 Bab 19 Kenyataan 1
20 Bab 20 Kenyataan 2
21 Bab 21 Makan Malam
22 Bab 22 Menciduk
23 Bab 23 Kejadian Yang Sebenarnya
24 Bab 24 Ucapan Talak Novi
25 Bab 25 Desa Air Terjun
26 Bab 26 Desa Air Terjun 2
27 Bab 27 Desa Air Terjun 3
28 Bab 28 Desa Air Terjun 4
29 Bab 29 Sinta POV
30 Bab 30 Peristiwa Mengerikan
31 Bab 31 Menghilangkan apa yang di sentuhnya
32 Bab 32 Penangkapan Sinta
33 Bab 33 Mengetahui Kebenarannya
34 Bab 34 Kehidupan Wulan
35 Bab 35 Ternyata Semua Laki Laki Sama
36 Bab 36 Kedatangan Orang tua Toni
37 Bab 37 Toni Sakit
38 Bab 38 Permintaan Toni
39 Bab 39 Semoga Kamu Bahagia mas Da
40 Bab 40 Ada apa Dengan Novi
41 Bab 41 Gadis Masa Kecil
42 Bab 42 Toni Trauma
43 Bab 43 Danil pergi
44 Bab 44 Pulang Ke Rumah
45 Bab 45 Toni Ke Showroom Lagi
46 Bab 46 Seminggu Lagi
47 Bab 47 Rekaman Novi
48 Bab 48 Mona Adiaksa
49 Bab 49 Surat Gugatan
50 Bab 50 Kenangan Buruk di SMA
51 Bab 51 Beni Membela Novi
52 Bab 52 Foto Danil dan Mona
53 Bab 53 Kesedihan Danil
54 Bab 54 Novi Kecelakaan
55 Bab 55 Bukti Dari Alex
56 Bab 56 Amarah Danil
57 Bab 57 Amarah Danil 2
58 Bab 58 Di Jodohkan
59 Bab 59 Di Jodohkan 2
60 Bab 60 Usaha Novi menggagalkan Pertunangan
61 Bab 61 Membuka Hati
62 Bab 62 Tunangan
63 Bab 63 Ijab Qabul
64 Bab 64 Ditahan Dulu
65 Bab 65 Pindah Ke Apartemen
66 Bab 66 Kedatangan Mona
67 Bab 67 Janji Temu Dengan Mona
68 Bab 68 Gadis kecil Danil
69 Bab 69 Cerita Danil Dan Novi
70 Bab 70 Cerita Danil Dan Novi 2
71 Bab 71 Seutuhnya
72 Bab 72 Novi Salah Faham
73 Bab 73 Ke Pantai bersama
74 Bab 74 Ke Pantai Bersama 2
75 Bab 75 Keanehan Danil
76 Bab 76 Rasa Bersalah Danil
77 Bab 77 Pesan Kamar Hotel
78 Bab 78 Di Pingit
79 Bab 79 Pesta Lajang
80 Bab 80 Resepsi Pernikahan
81 Bab 81 Resepsi pernikahan 2
82 Bab 82 Rumah Baru
83 Bab 83 Asisten Rumah Tangga
84 Bab 84 Danil Di Jebak
85 Bab 85 Novi Tak Sadarkan Diri
86 Bab 86 Ruang Rahasia Danil
87 Bab 87 Tiga Tahun Kemudian
88 Bab 88 Bertemu Bunda Sarah
89 Bab 89 Bertemu Toni
90 Bab 90 Bertemu Toni 2
91 Bab 91 Kepergian Toni
92 Bab 92 Di Ruang ICU
93 Bab 93 Mimpi Bertemu Noni
94 Bab 94 Positif Hamil
95 Bab 95 Obat Pencegah Kehamilan
96 Bab 96 Surat Dari Novi
97 Bab 97 Danil Ke Rumah Papah Rafa
98 Bab 98 Mencari Novi
99 Bab 99
100 Bab 100 Bertemu Dengan Novi
101 Bab 101 Nasib Orang Tua Angkat Danil
102 Bab 102 Berubah
103 Bab 103 Balasan Cinta Dari Novi
104 Bab 104 Mona yang tidak tau diri
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109 Memeriksa Kandungan
110 Bab 110 Alex
111 Bab 111 Membeli Peralatan Bayi
112 Bab 112 Danil Panik
113 Bab 113 BULAN Dan BINTANG
114 Bab 114 Anton Dan Mona
115 Bab 115 Acara Turun Tanah Bulan dan Bintang
116 Bab 116 Menegangkan
117 Bab 117 Kekhawatiran Danil
118 Bab 118 kehilangan
119 Bab 119 Kesedihan Novi dan Danil
120 Bab 120 Hukuman Mona
121 Bab 121 Jonathan tau perasaan Alex
122 Bab 122 Penyerangan
123 Bab 123 Membuat Rencana
124 Bab 124 Kecemasan Novi
125 Bab 125 Melawan Kelompok Lion
126 Bab 126 Danil koma
127 Bab 127 Melepas Rindu
128 Bab 128 Tamat
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1 Novitria lestari
2
Bab 2 Kecewa
3
Bab 3 Mengikuti
4
Bab 4 Terluka
5
Bab 5 Orang aneh
6
Bab 6 Bertemu lagi
7
Bab 7 Toni POV
8
Bab 8 Terjebak
9
Bab 9 Menyesal
10
Bab 10 Ancaman
11
Bab 11 Kecurigaan Sasa
12
Bab 12 Menceritakan
13
Bab 13 Menghindar
14
Bab 14 Mengintai
15
Bab 15 Mengintai 2
16
Bab 16 Tak sanggup menerimanya
17
Bab 17 Alat pengintai
18
Bab 18 Berdetak
19
Bab 19 Kenyataan 1
20
Bab 20 Kenyataan 2
21
Bab 21 Makan Malam
22
Bab 22 Menciduk
23
Bab 23 Kejadian Yang Sebenarnya
24
Bab 24 Ucapan Talak Novi
25
Bab 25 Desa Air Terjun
26
Bab 26 Desa Air Terjun 2
27
Bab 27 Desa Air Terjun 3
28
Bab 28 Desa Air Terjun 4
29
Bab 29 Sinta POV
30
Bab 30 Peristiwa Mengerikan
31
Bab 31 Menghilangkan apa yang di sentuhnya
32
Bab 32 Penangkapan Sinta
33
Bab 33 Mengetahui Kebenarannya
34
Bab 34 Kehidupan Wulan
35
Bab 35 Ternyata Semua Laki Laki Sama
36
Bab 36 Kedatangan Orang tua Toni
37
Bab 37 Toni Sakit
38
Bab 38 Permintaan Toni
39
Bab 39 Semoga Kamu Bahagia mas Da
40
Bab 40 Ada apa Dengan Novi
41
Bab 41 Gadis Masa Kecil
42
Bab 42 Toni Trauma
43
Bab 43 Danil pergi
44
Bab 44 Pulang Ke Rumah
45
Bab 45 Toni Ke Showroom Lagi
46
Bab 46 Seminggu Lagi
47
Bab 47 Rekaman Novi
48
Bab 48 Mona Adiaksa
49
Bab 49 Surat Gugatan
50
Bab 50 Kenangan Buruk di SMA
51
Bab 51 Beni Membela Novi
52
Bab 52 Foto Danil dan Mona
53
Bab 53 Kesedihan Danil
54
Bab 54 Novi Kecelakaan
55
Bab 55 Bukti Dari Alex
56
Bab 56 Amarah Danil
57
Bab 57 Amarah Danil 2
58
Bab 58 Di Jodohkan
59
Bab 59 Di Jodohkan 2
60
Bab 60 Usaha Novi menggagalkan Pertunangan
61
Bab 61 Membuka Hati
62
Bab 62 Tunangan
63
Bab 63 Ijab Qabul
64
Bab 64 Ditahan Dulu
65
Bab 65 Pindah Ke Apartemen
66
Bab 66 Kedatangan Mona
67
Bab 67 Janji Temu Dengan Mona
68
Bab 68 Gadis kecil Danil
69
Bab 69 Cerita Danil Dan Novi
70
Bab 70 Cerita Danil Dan Novi 2
71
Bab 71 Seutuhnya
72
Bab 72 Novi Salah Faham
73
Bab 73 Ke Pantai bersama
74
Bab 74 Ke Pantai Bersama 2
75
Bab 75 Keanehan Danil
76
Bab 76 Rasa Bersalah Danil
77
Bab 77 Pesan Kamar Hotel
78
Bab 78 Di Pingit
79
Bab 79 Pesta Lajang
80
Bab 80 Resepsi Pernikahan
81
Bab 81 Resepsi pernikahan 2
82
Bab 82 Rumah Baru
83
Bab 83 Asisten Rumah Tangga
84
Bab 84 Danil Di Jebak
85
Bab 85 Novi Tak Sadarkan Diri
86
Bab 86 Ruang Rahasia Danil
87
Bab 87 Tiga Tahun Kemudian
88
Bab 88 Bertemu Bunda Sarah
89
Bab 89 Bertemu Toni
90
Bab 90 Bertemu Toni 2
91
Bab 91 Kepergian Toni
92
Bab 92 Di Ruang ICU
93
Bab 93 Mimpi Bertemu Noni
94
Bab 94 Positif Hamil
95
Bab 95 Obat Pencegah Kehamilan
96
Bab 96 Surat Dari Novi
97
Bab 97 Danil Ke Rumah Papah Rafa
98
Bab 98 Mencari Novi
99
Bab 99
100
Bab 100 Bertemu Dengan Novi
101
Bab 101 Nasib Orang Tua Angkat Danil
102
Bab 102 Berubah
103
Bab 103 Balasan Cinta Dari Novi
104
Bab 104 Mona yang tidak tau diri
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109 Memeriksa Kandungan
110
Bab 110 Alex
111
Bab 111 Membeli Peralatan Bayi
112
Bab 112 Danil Panik
113
Bab 113 BULAN Dan BINTANG
114
Bab 114 Anton Dan Mona
115
Bab 115 Acara Turun Tanah Bulan dan Bintang
116
Bab 116 Menegangkan
117
Bab 117 Kekhawatiran Danil
118
Bab 118 kehilangan
119
Bab 119 Kesedihan Novi dan Danil
120
Bab 120 Hukuman Mona
121
Bab 121 Jonathan tau perasaan Alex
122
Bab 122 Penyerangan
123
Bab 123 Membuat Rencana
124
Bab 124 Kecemasan Novi
125
Bab 125 Melawan Kelompok Lion
126
Bab 126 Danil koma
127
Bab 127 Melepas Rindu
128
Bab 128 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!