Bab 15 Mengintai 2

" Wanita mana yang kamu sembunyikan bang? " Ucapku lirih melihat punggung bang Toni masuk ke dalam showroom

Karna bosan di dalam cafe,aku coba masuk ke dalam showroom melihat - lihat.

" Ada yang bisa saya bantu mbak? " Ucap karyawan wanita ramah yang ku tau namanya adalah Nia.

" Iya mbak saya mau lihat - lihat dulu ya" Jawabku tersenyum tak kalah ramah

" Iya silahkan mbak" Ucapnya lagi menjelaskan tentang mobil yang aku perhatikan dan aku dekati.

" Nia kamu tau di mana Adi? " Tanya wanita berpakaian seksi mengagetkan aku juga Nia.

" Saya lihat tadi di ruangannya buk Sinta" Ucapnya takut - takut melihat Sinta.

" Jangan bohong kamu, aku baru dari ruangan Adi" Jawab Sinta emosi pada Nia.

" Ada apa Nia? Kenapa ribut - ribut di depan pelanggan?" Ucap Adi tiba - tiba ada di dekat kami.

" Kalau anda ada masalah tolong jangan di hadapan pelanggan kita buk Sinta" Lanjut ucapan Adi tegas.

" Tolong ikut saya keruangan, ada yang perlu saya sampaikan tentang pertemuan dengan klien kita nanti" Ucap Adi pada Sinta yang menatapnya tajam.

" Mohon maaf akan ke tidak nyamanan pelayanan kami mbak" Ucap sopan Adi padaku.

" Iya... Tidak apa apa pak" Ucapku tersenyum manis.

" Kalau begitu silahkan di lanjutkan lagi mbak, saya permisi dulu" Ucap Adi pamit.

" Iya silahkan... " Jawabku masih tersenyum manis melihat punggung Adi dan Sinta masuk ke ruangan.

" Maaf mbak, mbak yang barusan tadi karyawan di sini juga ya? " Tanyaku pada Nia

" Iya mbak tapi angkuh, sombong suka marah - marah sama karyawan lain kayak dia yang punya showroom, banyak karyawan yang gak suka sama buk Sinta mbak" Jawab Nia dengan wajah kesalnya.

" Mungkin kinerjanya mbak Sinta bagus mbak, makanya atasan mbak mempertahankannya" Ucapku berfikir positif.

" Ya bagus emang mbak, bagus melayani dengan rayuan kata dan bodinya yang selalu berpakaian seksi, pada hal sudah berkali - kali di tegur sama atasan kami mbak" Ucapan Nia mengagetkanku.

Kenapa bang Toni masih mempertahankan karyawan seperti Sinta, gak mungkinkan bang Toni gak mendengar keluh kesah karyawannya yang lain.

" Apa mbak Sinta nya udah lama kerja disini mbak? Beberapa bulan yang lalu saya ada juga kesini tapi gak pernah lihat mbak Sinta?" Tanyaku lagi

" Sudah hampir enam bulanan mbak" Ucapan Nia semakin mengejutkan ku.

" Enam bulanan... Itu adalah awal - awal bang Toni mulai sering beralasan lembur di showroom" Aku mengingat awal bang Toni sering berbohong

" Oh... Baru enam bulanan ya mbak.. Showroom nya ramai ya mbak" Tanyaku menampilkan wajah yang berbinar melihat deretan mobil yang keren

" Alhamdulillah mbak, showroom kami semakin hari semakin ramai" Ucap Nia antusias.

" Ya sudah mbak, saya sudah melihat mobilnya dan nanti saya akan menghubungi mbak Nia ya" Ucapku melihat bet nama Nia agar nia tidak curiga dan bertukar nomor dengan Nia

Ku Lirik jam di tangan kiri ku, kulihat menunjukkan jam dua empat puluh lima menit, aku masuk kedalam taxi yang baru ku pesan dan menunggu bang Toni keluar dari showroom dan mengikutinya apakah ada kerjaan atau menemui selingkuhannya.

Tak lama ku lihat bang Toni berjalan keluar dari showroom tapi bang Toni terlihat sedang berdebat sama Sinta, kulihat bang Toni menunjuk wajah Sinta dengan wajah memerah menahan amarahnya.

" Ada apa ini sebenarnya, kenapa bang Toni tidak memecatnya? Kenapa tetap mempertahankannya bekerja di showroom?" Pertanyaan demi pertanyaan berputar putar di pikiranku

Ku lihat bang Toni masuk ke dalam mobilnya di ikuti Adi duduk di kursi kemudinya, sedangkan Sinta mengamuk menendang apa saja yang ada di dekatnya sampai ku dengar umpatan - umpatan keluar dari bibirnya.

" Jalan pak ikuti mobil yang baru jalan itu pak" Perintahku pada supir taxi mengarahkan jari telunjukku pada mobil bang Toni yang mengarah keluar showroom

" Baik mbak" Jawab supir taxi melihatku dari spion depan

Aku terus mengikuti bang Toni, hingga satu jam mobil bang Toni memasuki lobi gedung perusahaan yang ku baca " perusahaan M&D"

kulihat bang Toni dan juga Adi keluar dari mobil menuju ke meja resepsionis dan melangkah ke arah lif.

Aku tergesa mengikuti bang Toni

" Eh mbak siapa? Ada yang bisa saya bantu? " Salah satu wanita di meja resepsionis menghentikan langkahku

" Itu mbak saya barengan sama atasan saya yang sekarang lagi menunggu di lif itu" Ucapku cepat karna kulihat bang Toni sudah masuk ke dalam lif bersama Adi.

" Tu kan mbak...Saya telat ngejar atasan saya" Ucapku menampilkan wajah pura - pura sedihku.

" Maaf ya mbak... Pak Toni ke lantai lima belas mbak ruangan direktur Dedi" Ucap wanita itu merasa bersalah.

" Iya mbak tidak apa apa, saya permisi ya mbak" Ucap ku tersenyum manis.

Sampai di lantai lima belas, ku lihat hanya ada dua ruangan di sana, satu ruangan wakil direktur dan satunya ruangan direktur, ku dekati pintu ruangan direktur yang pintunya tidak tertutup rapat.

Aku mendengar pembicaraan empat pria yang membahas masalah kerjaan

" Huff.. " Ku hela nafas kasar ternyata bang Toni benar benar bekerja dia gak ketemuan sama selingkuhannya.

Ku putuskan pulang dan sebelumnya aku masuk ke toilet membuka wik kaca mata dan tahi lalat ku, ku rapikan pakaian dan riasan di wajahku dari penyamaran, ku buka pintu toilet betapa terkejutnya aku ada mas Dedi di depan toilet

" Mas Dedi"

" Novi" Ucap aku dan mas Dedi bersamaan

" Kamu lagi apa di sini Nov?" tanya mas Dedi

" Aku... Aku lagi... " Jawabku gugup

" Emmm... " Masih dengan kebingunganku untuk menjawab pertanyaan mas Dedi.

" Ya sudah ayo keruangan sekertaris mas" Ucap mas Dedi jalan ke arah ruangan wakil direktur di ikuti olehku di belakangnya

" Minum Nov" Menyerahkan air mineral padaku yang di ambil dari kulkas kecil yang ada di ruangan itu.

" Makasih mas" Ucapku duduk di sofa membuka tutup botol air dan ku teguk hingga habis setengah.

" Kamu lagi apa di sini Nov" Tanya ulang mas Dedi padaku.

" Emmm... Aku lagi ada perlu sama tamu mas Dedi" Jawabku ragu

" Tamu aku? Apa yang kamu maksud itu pak Toni? Atau si Adi asistennya? " Ucap mas Dedi penasaran.

" Bang Toni mas" Ucapku cepat

" Ohh... Perlu aku panggilkan pak Toni Nov? " Tanya mas Dedi

" Eh jangan mas, bang Toni itu suami aku mas" Jawabku menunduk mengejutkan mas Dedi

" Apa... Jadi pak Toni suami kamu yang selingkuh itu" Ucap mas Dedi melebarkan matanya padaku

" Iya mas hehehe.. Kok jadi kayak Dila gitu sih mas... " Ucapku tersenyum dan di balas senyum malu mas Dedi

" Hahaha... Iya nih akibat sering gabung sama geng best friend " Ucapan mas Dedi membuatku tertawa lebar di ikuti tawa mas Dedi yang menggema di ruangannya

" Eh jadi kamu mengikuti pak Toni sampai ke perusahaan ku? " Ucap mas Dedi serius menatapku.

" Iya mas" Jawabku tak enak

" Emmm.. Maaf Nov dulunya aku kira wanita yang sering bersama pak Toni itu kekasih atau istrinya, karna aku gak tau kalau pak Toni itu suami kamu"

Deg

Episodes
1 Bab 1 Novitria lestari
2 Bab 2 Kecewa
3 Bab 3 Mengikuti
4 Bab 4 Terluka
5 Bab 5 Orang aneh
6 Bab 6 Bertemu lagi
7 Bab 7 Toni POV
8 Bab 8 Terjebak
9 Bab 9 Menyesal
10 Bab 10 Ancaman
11 Bab 11 Kecurigaan Sasa
12 Bab 12 Menceritakan
13 Bab 13 Menghindar
14 Bab 14 Mengintai
15 Bab 15 Mengintai 2
16 Bab 16 Tak sanggup menerimanya
17 Bab 17 Alat pengintai
18 Bab 18 Berdetak
19 Bab 19 Kenyataan 1
20 Bab 20 Kenyataan 2
21 Bab 21 Makan Malam
22 Bab 22 Menciduk
23 Bab 23 Kejadian Yang Sebenarnya
24 Bab 24 Ucapan Talak Novi
25 Bab 25 Desa Air Terjun
26 Bab 26 Desa Air Terjun 2
27 Bab 27 Desa Air Terjun 3
28 Bab 28 Desa Air Terjun 4
29 Bab 29 Sinta POV
30 Bab 30 Peristiwa Mengerikan
31 Bab 31 Menghilangkan apa yang di sentuhnya
32 Bab 32 Penangkapan Sinta
33 Bab 33 Mengetahui Kebenarannya
34 Bab 34 Kehidupan Wulan
35 Bab 35 Ternyata Semua Laki Laki Sama
36 Bab 36 Kedatangan Orang tua Toni
37 Bab 37 Toni Sakit
38 Bab 38 Permintaan Toni
39 Bab 39 Semoga Kamu Bahagia mas Da
40 Bab 40 Ada apa Dengan Novi
41 Bab 41 Gadis Masa Kecil
42 Bab 42 Toni Trauma
43 Bab 43 Danil pergi
44 Bab 44 Pulang Ke Rumah
45 Bab 45 Toni Ke Showroom Lagi
46 Bab 46 Seminggu Lagi
47 Bab 47 Rekaman Novi
48 Bab 48 Mona Adiaksa
49 Bab 49 Surat Gugatan
50 Bab 50 Kenangan Buruk di SMA
51 Bab 51 Beni Membela Novi
52 Bab 52 Foto Danil dan Mona
53 Bab 53 Kesedihan Danil
54 Bab 54 Novi Kecelakaan
55 Bab 55 Bukti Dari Alex
56 Bab 56 Amarah Danil
57 Bab 57 Amarah Danil 2
58 Bab 58 Di Jodohkan
59 Bab 59 Di Jodohkan 2
60 Bab 60 Usaha Novi menggagalkan Pertunangan
61 Bab 61 Membuka Hati
62 Bab 62 Tunangan
63 Bab 63 Ijab Qabul
64 Bab 64 Ditahan Dulu
65 Bab 65 Pindah Ke Apartemen
66 Bab 66 Kedatangan Mona
67 Bab 67 Janji Temu Dengan Mona
68 Bab 68 Gadis kecil Danil
69 Bab 69 Cerita Danil Dan Novi
70 Bab 70 Cerita Danil Dan Novi 2
71 Bab 71 Seutuhnya
72 Bab 72 Novi Salah Faham
73 Bab 73 Ke Pantai bersama
74 Bab 74 Ke Pantai Bersama 2
75 Bab 75 Keanehan Danil
76 Bab 76 Rasa Bersalah Danil
77 Bab 77 Pesan Kamar Hotel
78 Bab 78 Di Pingit
79 Bab 79 Pesta Lajang
80 Bab 80 Resepsi Pernikahan
81 Bab 81 Resepsi pernikahan 2
82 Bab 82 Rumah Baru
83 Bab 83 Asisten Rumah Tangga
84 Bab 84 Danil Di Jebak
85 Bab 85 Novi Tak Sadarkan Diri
86 Bab 86 Ruang Rahasia Danil
87 Bab 87 Tiga Tahun Kemudian
88 Bab 88 Bertemu Bunda Sarah
89 Bab 89 Bertemu Toni
90 Bab 90 Bertemu Toni 2
91 Bab 91 Kepergian Toni
92 Bab 92 Di Ruang ICU
93 Bab 93 Mimpi Bertemu Noni
94 Bab 94 Positif Hamil
95 Bab 95 Obat Pencegah Kehamilan
96 Bab 96 Surat Dari Novi
97 Bab 97 Danil Ke Rumah Papah Rafa
98 Bab 98 Mencari Novi
99 Bab 99
100 Bab 100 Bertemu Dengan Novi
101 Bab 101 Nasib Orang Tua Angkat Danil
102 Bab 102 Berubah
103 Bab 103 Balasan Cinta Dari Novi
104 Bab 104 Mona yang tidak tau diri
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109 Memeriksa Kandungan
110 Bab 110 Alex
111 Bab 111 Membeli Peralatan Bayi
112 Bab 112 Danil Panik
113 Bab 113 BULAN Dan BINTANG
114 Bab 114 Anton Dan Mona
115 Bab 115 Acara Turun Tanah Bulan dan Bintang
116 Bab 116 Menegangkan
117 Bab 117 Kekhawatiran Danil
118 Bab 118 kehilangan
119 Bab 119 Kesedihan Novi dan Danil
120 Bab 120 Hukuman Mona
121 Bab 121 Jonathan tau perasaan Alex
122 Bab 122 Penyerangan
123 Bab 123 Membuat Rencana
124 Bab 124 Kecemasan Novi
125 Bab 125 Melawan Kelompok Lion
126 Bab 126 Danil koma
127 Bab 127 Melepas Rindu
128 Bab 128 Tamat
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1 Novitria lestari
2
Bab 2 Kecewa
3
Bab 3 Mengikuti
4
Bab 4 Terluka
5
Bab 5 Orang aneh
6
Bab 6 Bertemu lagi
7
Bab 7 Toni POV
8
Bab 8 Terjebak
9
Bab 9 Menyesal
10
Bab 10 Ancaman
11
Bab 11 Kecurigaan Sasa
12
Bab 12 Menceritakan
13
Bab 13 Menghindar
14
Bab 14 Mengintai
15
Bab 15 Mengintai 2
16
Bab 16 Tak sanggup menerimanya
17
Bab 17 Alat pengintai
18
Bab 18 Berdetak
19
Bab 19 Kenyataan 1
20
Bab 20 Kenyataan 2
21
Bab 21 Makan Malam
22
Bab 22 Menciduk
23
Bab 23 Kejadian Yang Sebenarnya
24
Bab 24 Ucapan Talak Novi
25
Bab 25 Desa Air Terjun
26
Bab 26 Desa Air Terjun 2
27
Bab 27 Desa Air Terjun 3
28
Bab 28 Desa Air Terjun 4
29
Bab 29 Sinta POV
30
Bab 30 Peristiwa Mengerikan
31
Bab 31 Menghilangkan apa yang di sentuhnya
32
Bab 32 Penangkapan Sinta
33
Bab 33 Mengetahui Kebenarannya
34
Bab 34 Kehidupan Wulan
35
Bab 35 Ternyata Semua Laki Laki Sama
36
Bab 36 Kedatangan Orang tua Toni
37
Bab 37 Toni Sakit
38
Bab 38 Permintaan Toni
39
Bab 39 Semoga Kamu Bahagia mas Da
40
Bab 40 Ada apa Dengan Novi
41
Bab 41 Gadis Masa Kecil
42
Bab 42 Toni Trauma
43
Bab 43 Danil pergi
44
Bab 44 Pulang Ke Rumah
45
Bab 45 Toni Ke Showroom Lagi
46
Bab 46 Seminggu Lagi
47
Bab 47 Rekaman Novi
48
Bab 48 Mona Adiaksa
49
Bab 49 Surat Gugatan
50
Bab 50 Kenangan Buruk di SMA
51
Bab 51 Beni Membela Novi
52
Bab 52 Foto Danil dan Mona
53
Bab 53 Kesedihan Danil
54
Bab 54 Novi Kecelakaan
55
Bab 55 Bukti Dari Alex
56
Bab 56 Amarah Danil
57
Bab 57 Amarah Danil 2
58
Bab 58 Di Jodohkan
59
Bab 59 Di Jodohkan 2
60
Bab 60 Usaha Novi menggagalkan Pertunangan
61
Bab 61 Membuka Hati
62
Bab 62 Tunangan
63
Bab 63 Ijab Qabul
64
Bab 64 Ditahan Dulu
65
Bab 65 Pindah Ke Apartemen
66
Bab 66 Kedatangan Mona
67
Bab 67 Janji Temu Dengan Mona
68
Bab 68 Gadis kecil Danil
69
Bab 69 Cerita Danil Dan Novi
70
Bab 70 Cerita Danil Dan Novi 2
71
Bab 71 Seutuhnya
72
Bab 72 Novi Salah Faham
73
Bab 73 Ke Pantai bersama
74
Bab 74 Ke Pantai Bersama 2
75
Bab 75 Keanehan Danil
76
Bab 76 Rasa Bersalah Danil
77
Bab 77 Pesan Kamar Hotel
78
Bab 78 Di Pingit
79
Bab 79 Pesta Lajang
80
Bab 80 Resepsi Pernikahan
81
Bab 81 Resepsi pernikahan 2
82
Bab 82 Rumah Baru
83
Bab 83 Asisten Rumah Tangga
84
Bab 84 Danil Di Jebak
85
Bab 85 Novi Tak Sadarkan Diri
86
Bab 86 Ruang Rahasia Danil
87
Bab 87 Tiga Tahun Kemudian
88
Bab 88 Bertemu Bunda Sarah
89
Bab 89 Bertemu Toni
90
Bab 90 Bertemu Toni 2
91
Bab 91 Kepergian Toni
92
Bab 92 Di Ruang ICU
93
Bab 93 Mimpi Bertemu Noni
94
Bab 94 Positif Hamil
95
Bab 95 Obat Pencegah Kehamilan
96
Bab 96 Surat Dari Novi
97
Bab 97 Danil Ke Rumah Papah Rafa
98
Bab 98 Mencari Novi
99
Bab 99
100
Bab 100 Bertemu Dengan Novi
101
Bab 101 Nasib Orang Tua Angkat Danil
102
Bab 102 Berubah
103
Bab 103 Balasan Cinta Dari Novi
104
Bab 104 Mona yang tidak tau diri
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109 Memeriksa Kandungan
110
Bab 110 Alex
111
Bab 111 Membeli Peralatan Bayi
112
Bab 112 Danil Panik
113
Bab 113 BULAN Dan BINTANG
114
Bab 114 Anton Dan Mona
115
Bab 115 Acara Turun Tanah Bulan dan Bintang
116
Bab 116 Menegangkan
117
Bab 117 Kekhawatiran Danil
118
Bab 118 kehilangan
119
Bab 119 Kesedihan Novi dan Danil
120
Bab 120 Hukuman Mona
121
Bab 121 Jonathan tau perasaan Alex
122
Bab 122 Penyerangan
123
Bab 123 Membuat Rencana
124
Bab 124 Kecemasan Novi
125
Bab 125 Melawan Kelompok Lion
126
Bab 126 Danil koma
127
Bab 127 Melepas Rindu
128
Bab 128 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!