" Bang Toni " Ucapku lirih kecewa, untuk sekian kalinya bang Toni mengingkari janjinya
Kubuka pintu kamar berjalan menuju meja makan, terlihat berbagai menu masakan yang sudah terhidang hasil karya tangan bik Ani.
" Bik...Temani aku makan ya... " Ucapku menghentikan langkah bik Ani yang hendak pergi ke dapur dan langsung tersenyum melihatku
" Iya non... " Jawab bik Ani duduk di kursi meja makan di sampingku
" Aku mau bang Toni lebih banyak meluangkan waktunya untukku bik... Dulu bang Toni selalu ada buatku sekarang selalu kerja dan kerja" Curhatku kepada bik Ani sambil menyendok kan makanan ke dalam mulutku
" Yang sabar ya non... Itu semua untuk non Novi juga kan... Bibik akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kebahagiaan non Novi" Ucap bik Ani menenangkan
" Makasih ya bik udah nemenin aku " Ucapku membantu bik Ani membersihkan meja makan
" Iya non Novi... Lagian bibik seneng kalau lihat non Novi seneng jadi jangan sedih lagi ya non... Doakan aja den Toni bisa lebih banyak waktu buat non lagi " Ucap bik Ani mengelus sebelah bahuku
" Amin... " Ucapku memegang tangan bik Ani yang mengelus bahuku
Dikamar Ku rebahkan tubuhku di atas kasur, kuambil Handphoneku di atas nakas tak ada panggilan atau pesan WA bang Toni yang ada pesan grup ku dengan kedua sahabatku Sasa dan Dila, Aku Masuk kedalam grup sahabatku
Dila besty
" Novi...... Sasa..... "
Sasa besty
" yuhuuu.... I'm coming.... "
Dila besty
" Mana ni si Novi kok gak ikut gabung sih..."
Aku
" Iya.... Hadir"
Dila besty
" Nov tadi waktu aku pulang bareng mas Dedi aku lihat bang Toni sama cewek di dalam mobil berhenti di lampu merah Nov di jalan xx, awalnya aku gak yakin tapi ku pastikan lagi lihat mobilnya juga orang didalamnya itu emang bener bang Toni Nov"
Aku
" Apa iya Dil... Gk salah lihat kamu..." Ucapku dengan nada tidak terima
Dila besty
" Iya Nov... Aku ada fotonya takut kamu gak percaya, aku kirim ya Nov? "
Aku
" Iya Dil.... "
Dila besty
foto
" Nov...... "
Aku terpaku melihat foto yang dikirim Dila di grup kami tak terasa mataku memanas dan berembun berlinang membasahi pipi
Sasa besty
" Nov... Positif thinking dulu ya... Takut nanti cuma salah paham hidup berumah tangga itu gak semuanya mulus pasti sedikit banyaknya ada masalah, coba kamu tanya sama bang Toni dulu Nov "
Dila besty
" Iya Nov... Aku tau perasaanmu Nov aku dan Sasa akan selalu ada untukmu Nov "
Aku
" Iya Sa... Dil.... makasih ya.. Aku udah ngantuk mau tidur dulu ya... Bye... Assalamu'alaikum..."
Ku Baringkan tubuhku menatap langit - langit kamarku, ku tatap lagi foto bang Toni dengan seorang wanita didalam mobil dengan tatapan kecewa. Ku Pejamkan mata berusaha masuk ke alam mimpi
Suara kicau burung bersahutan dengan kokok ayam membuatku membuka mata terasa beban berat menindih pinggang ku.
Ku lihat kekasih halalku bang Toni tidur di sampingku sambil memelukku dari belakang, entah jam berapa bang Toni pulang.
Ku singkirkan perlahan tangan kekar yang memelukku, ku turunkan kakiku ke lantai dengan hati - hati agar bang Toni tidak terganggu dengan tidurnya, ku langkahkan kakiku ke kamar mandi membersihkan diri.
Setelah membersihkan diri, ku langkahkan kakiku ke dapur membantu bik Ani menyiapkan sarapan pagi berupa nasi goreng dan telur ceplok.
" Pagi bik... " Ucapku menyapa bik Ani
" Pagi non... " Jawab bik Ani tersenyum
" Sudah siap ya bik... Maaf ya bik Novi kesiangan." Ucapku sesal
" Gak apa apa non inikan sudah tugasnya bibik..." Ucap bik Ani tersenyum
" Ya sudah Novi bangunin bang Toni dulu ya bik" Ucapku melangkah ke arah kamar
Rumahku dan bang Toni tidak bertingkat tapi cukup luas, asri dan nyaman tentunya,
kubuka pintu kamar kudapatkan bang Toni sudah rapi dengan baju kerjanya yang sudah ku siapkan.
" Sudah siap bang?" Ucapku melangkah mendekati bang Toni
" Sudah dek... " Jawabnya memeluk pinggang ku dan mendaratkan kecupan di keningku.
" Pulang jam berapa semalam bang? " Tanyaku
" Jam 1 dini hari dek klien abang minta pertemuannya di luar kota karna asiknya ngobrol sampai lupa waktu dek" Ucapnya tanpa melihatku sibuk dengan kancing baju di tangannya
" Abang sore di mana? " Tanyaku mulai mengintrogasi bang Toni
" Abang di showroom kenapa dek? " Ucap bang Toni balik tanya
" Soalnya aku lihat abang di lampu merah di jalan xx, pas aku panggil abang gak dengar dan tancap gas mana sama cewek lagi " Ucapku bohong
" O oh i itu abang lagi sama klien abang mobilnya mogok jadi abang yang antar kembali ke kantornya dek " Jawab bang Toni gugup
" Kenapa dek... Adek cemburu ya.. Cinta abang cuma buat adek seorang sayang... " Ucapnya sambil tersenyum nakal
" Iya bang aku cemburu, istri mana sih yang gak cemburu lihat suaminya jalan bareng wanita lain sementara janjinya sama istri ingkar terus" Ucapku nada ngambek
" Iya dek sore pulang kerja janji deh ajak kamu jalan ya.. Jangan ngambek dek ntar cantiknya hilang lo.. " Janji bang Toni lagi padaku
" Beneran ya bang jangan ingkar lagi lo.. " Ucapku bermanja di lengan bang Toni
" Iya... Siap - siap ya nanti sore abang jemput" Ucapnya sambil mengecup kilat bibirku
" Yuk kita sarapan udah lapar" Ucapku dijawab anggukan kepala serta senyuman manis bang Toni
Sore hari aku sudah bersiap dandan cantik menunggu kabar dari bang Toni yang sudah janji jalan bareng, tapi hampir magrib pun belum ada kabar bahkan HPnya pun tidak aktif
Untuk ke sekian kalinya bang Toni mengingkari janjinya padaku yang membuatku kembali kecewa
" Non... Ayo masuk sudah magrib " Ucap bik Ani menggiring ku masuk ke dalam rumah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments