"Assalamu'alaikum Sa..." Ucapku mengangkat panggilan Sasa
" Waalaikumsalam Nov... Kapan kamu mulai rencana? " Tanya Sasa to the point
" Sekarang Sa...Tapi aku sendiri aj ya" Jawabku pada Sasa
" Ya sudah kamu hati hati ya" Ucap Sasa
" Iya jangan khawatir ya Sa" Jawabku tersenyum tanpa dilihat Sasa
" Sa... Sampaikan maafku sama Dila karna gak bisa jemput pulang dari rumah sakit, aku ijin sama bang Toni hari ini dengan alasan jemput Dila, bertepatan bang Toni bilang kalau hari ini pulang telat, karna dari aku pulang dari rumah sakit saat Dila kecelakaan bang Toni gak pernah pulang telat lagi, baru ini bang Toni ijin padaku pulang telat lagi Sa? " Ucapku lemah karna rencana hari ini bukan untuk menjemput Dila seperti ijinku sama bang Toni, tapi mau ke showroom mengintai suamiku bang Toni.
Aku penasaran sama wanita selingkuhan bang toni, karna bang Toni pernah bilang sama aku kalau aku adalah cinta pertama dan terakhirnya
" Iya Nov... Dila ngerti kok, kamu semangat ya.. Yang kuat jangan mikir macam macam, masih ada kami yang selalu ada disaat kamu membutuhkan apapun itu" Ucap Sasa menyemangati ku menerbitkan senyum tulus di wajah cantikku
" Terima kasih my best friend " Ucapku dengan mata yang sudah berembun, sekali kedip airnya akan mengalir membasahi pipi mulus ku.
Banyak orang - orang di sekelilingku yang tulus sayang sama aku, membuatku semangat menjalani ujian hidup
" Iya syayangkuuuhh.... Ya sudah aku tutup ya... Mau beres beres barang Dila dulu setelah dokter periksa, siang ini kami pulang ke rumah Dila Nov" Ucap Sasa padaku
" Iya Sa... Assalamu'alaikum " Jawabku menutup pembicaraanku dan Sasa
Setelah berganti pakaian dan mempersiapkan hati jika terjadi hal yang mengejutkan di showroom nanti, ku langkahkan kaki keluar rumah.
" Bik... Novi berangkat jemput Dila ya bik" Ucapku pada bik Ani yang sedang menyirami bunga - bunga kesayanganku di halaman depan rumah.
Aku gak ada cerita masalah rumah tanggaku sama bik Ani meski aku dan bik Ani dekat seperti ibu dan anak, mungkin jika para sahabatku tidak pernah bertemu dengan bang Toni dan selingkuhannya, masalah rumah tanggaku akan ku simpan rapat - rapat sendiri.
" Iya non hati hati" Ucap bik Ani tersenyum padaku, ku jawab dengan anggukan kepala dan melangkah masuk ke dalam taxi yang ku pesan.
Sampai di showroom di dalam taxi ku ubah penampilanku dengan memakai wik, rambut yang ku gerai pakai kaca mata tebal dan tahi lalat di pipiku tapi tetap masih dengan standar kecantikan yang sempurna.
Aku lihat dari cafe depan showroom memang cukup ramai, karna selain para karyawan yang sedikitnya aku kenal dan ada juga yang tidak aku kenal karna sudah cukup lama juga aku gak pernah berkunjung ke showroom, ada juga pembeli yang ingin membeli atau hanya sekedar melihat - lihat mobil.
Tidak ku lihat keberadaan bang Toni di sana, dari aku datang hingga menjelang siang mungkin sibuk kerja di ruangannya atau sibuk berkirim pesan atau mengobrol lewat panggilan dengan selingkuhannya karna janjian ketemu pulang kerja nanti, pikiranku jadi entah kemana - mana.
" Huff.. " Ku hembuskan nafas kasar, ternyata mengintai itu perlu extra kesabaran yang tinggi, tak lama akhirnya ku lihat bang Toni juga Adi asistennya berjalan keluar dari showroom menuju ke arah cafe.
" Apa bang Toni dan Adi mau makan siang disini?" Ucapku bicara sendiri melihat bang Toni dan Adi masuk ke dalam cafe dan duduk di samping mejaku, untung duduk kami saling membelakangi walau Adi sangat jelas ku lihat dari cermin tembok cafe di hadapanku.
" Aduh mudah - mudahan Adi gak mengenali penyamaranku" Ucapku dalam hati saat Adi melihatku intens tak berkedip lewat cermin.
Aku berpura - pura membaca majalah di meja cafe yang aku bawa dari rumah khusus alat untuk mengintai.
Ku lihat layar di Hp Ku menyala dan terasa bergetar karna HP ku, ku atur dengan getaran tanpa nada yang ada di pangkuanku, ku lihat pesan dari bang Toni
" Assalamu'alaikum dek... Udah makan belum? Jangan telat makan dek... Masih di rumah sakit apa sudah di rumah Dila dek? "Pesan beruntun bang Toni padaku
" Iya bang ini lagi makan dan adek udah di rumah Dila, abang dimana dan lagi apa? " ucapku mengingat kata kata Sasa kalau siang ini Dila sudah boleh pulang.
" Abang di cafe depan showroom mau makan siang, adek pulang jam berapa? " Tanya bang Toni
" Belum tau bang, karna abang pulang telat jadi boleh ya adek pulang agak malam" ijinku pada bang Toni pulang malam agar aku bisa mengintainya dan gak buat curiga bang Toni.
" Iya sayang... Boleh tapi jangan terlalu malam ya.. Apa nanti pulang abang kerja abang jemput di rumah Dila aja dek? " Pesan dari bang Toni membuat jantungku berdebar kencang karna baru kali ini aku gak jujur sama bang Toni.
" Gak usah bang nanti adek di antar sama Sasa kok" Balasku pada bang Toni yang duduk di belakangku.
" Ya sudah kamu hati - hati pulangnya ya dek, assalamu'alaikum " pesan bang Toni
" Iya bang... Waalaikumsalam "
" Untung nada dering di Hp Ku udah aku ubah jadi bergetar" Ucapku dalam hati
Aku hanya diam mendengarkan bang Toni dan Adi membicarakan pekerjaan sampai makan merekapun selesai.
" Adi kamu bilang sama sinta kalau kita akan pergi ke perusahaan M&D jam 4 sore nanti, tanpa Sinta, dan kamu ambil alih tugasnya" Ucap bang Toni
" Tapi pak kalau buk Sinta protes sama saya bagaimana pak? " Jawab Adi yang sepertinya takut pada karyawan yang namanya Sinta.
" Ehh.. Tunggu dulu, Sinta... Inisial di HP bang Toni yang sering di hubungi juga nama inisialnya S apa si Sinta ini selingkuhan bang Toni?" Tanyaku dalam hati
" Kalau Sinta protes bilang saja saya akan memecatnya, kalau dia tidak mematuhi perintah saya" Jawab bang Toni dengan nada emosi.
" Ahh... gak mungkin Sinta ini selingkuhannya, cara bicara bang Toni sama Adi aja emosi kayak gitu, tapi kenapa si Sinta ini sering protes, apa mungkin karna pekerjaannya bagus hingga dia berani protes dengan atasannya sendiri" Ucapku dalam hati membuat aku penasaran dengan yang namanya Sinta
" Baik Pak akan saya sampaikan sama buk Sinta" Ucap Adi takut - takut
" Jangan ada yang mengganggu saya di ruangan nanti, kamu jemput saya jam 3 di ruangan untuk pergi menemui klien kita" Ucap tegas bang Toni
" Baik Pak" Jawab Adi cepat
" Kalau begitu ayo kita balik" Jawab bang Toni melangkah keluar menuju showroom
" Wanita mana yang kamu sembunyikan bang? " Ucapku lirih melihat punggung bang Toni masuk ke dalam showroom
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments