Bab 14 Mengintai

"Assalamu'alaikum Sa..." Ucapku mengangkat panggilan Sasa

" Waalaikumsalam Nov... Kapan kamu mulai rencana? " Tanya Sasa to the point

" Sekarang Sa...Tapi aku sendiri aj ya" Jawabku pada Sasa

" Ya sudah kamu hati hati ya" Ucap Sasa

" Iya jangan khawatir ya Sa" Jawabku tersenyum tanpa dilihat Sasa

" Sa... Sampaikan maafku sama Dila karna gak bisa jemput pulang dari rumah sakit, aku ijin sama bang Toni hari ini dengan alasan jemput Dila, bertepatan bang Toni bilang kalau hari ini pulang telat, karna dari aku pulang dari rumah sakit saat Dila kecelakaan bang Toni gak pernah pulang telat lagi, baru ini bang Toni ijin padaku pulang telat lagi Sa? " Ucapku lemah karna rencana hari ini bukan untuk menjemput Dila seperti ijinku sama bang Toni, tapi mau ke showroom mengintai suamiku bang Toni.

Aku penasaran sama wanita selingkuhan bang toni, karna bang Toni pernah bilang sama aku kalau aku adalah cinta pertama dan terakhirnya

" Iya Nov... Dila ngerti kok, kamu semangat ya.. Yang kuat jangan mikir macam macam, masih ada kami yang selalu ada disaat kamu membutuhkan apapun itu" Ucap Sasa menyemangati ku menerbitkan senyum tulus di wajah cantikku

" Terima kasih my best friend " Ucapku dengan mata yang sudah berembun, sekali kedip airnya akan mengalir membasahi pipi mulus ku.

Banyak orang - orang di sekelilingku yang tulus sayang sama aku, membuatku semangat menjalani ujian hidup

" Iya syayangkuuuhh.... Ya sudah aku tutup ya... Mau beres beres barang Dila dulu setelah dokter periksa, siang ini kami pulang ke rumah Dila Nov" Ucap Sasa padaku

" Iya Sa... Assalamu'alaikum " Jawabku menutup pembicaraanku dan Sasa

Setelah berganti pakaian dan mempersiapkan hati jika terjadi hal yang mengejutkan di showroom nanti, ku langkahkan kaki keluar rumah.

" Bik... Novi berangkat jemput Dila ya bik" Ucapku pada bik Ani yang sedang menyirami bunga - bunga kesayanganku di halaman depan rumah.

Aku gak ada cerita masalah rumah tanggaku sama bik Ani meski aku dan bik Ani dekat seperti ibu dan anak, mungkin jika para sahabatku tidak pernah bertemu dengan bang Toni dan selingkuhannya, masalah rumah tanggaku akan ku simpan rapat - rapat sendiri.

" Iya non hati hati" Ucap bik Ani tersenyum padaku, ku jawab dengan anggukan kepala dan melangkah masuk ke dalam taxi yang ku pesan.

Sampai di showroom di dalam taxi ku ubah penampilanku dengan memakai wik, rambut yang ku gerai pakai kaca mata tebal dan tahi lalat di pipiku tapi tetap masih dengan standar kecantikan yang sempurna.

Aku lihat dari cafe depan showroom memang cukup ramai, karna selain para karyawan yang sedikitnya aku kenal dan ada juga yang tidak aku kenal karna sudah cukup lama juga aku gak pernah berkunjung ke showroom, ada juga pembeli yang ingin membeli atau hanya sekedar melihat - lihat mobil.

Tidak ku lihat keberadaan bang Toni di sana, dari aku datang hingga menjelang siang mungkin sibuk kerja di ruangannya atau sibuk berkirim pesan atau mengobrol lewat panggilan dengan selingkuhannya karna janjian ketemu pulang kerja nanti, pikiranku jadi entah kemana - mana.

" Huff.. " Ku hembuskan nafas kasar, ternyata mengintai itu perlu extra kesabaran yang tinggi, tak lama akhirnya ku lihat bang Toni juga Adi asistennya berjalan keluar dari showroom menuju ke arah cafe.

" Apa bang Toni dan Adi mau makan siang disini?" Ucapku bicara sendiri melihat bang Toni dan Adi masuk ke dalam cafe dan duduk di samping mejaku, untung duduk kami saling membelakangi walau Adi sangat jelas ku lihat dari cermin tembok cafe di hadapanku.

" Aduh mudah - mudahan Adi gak mengenali penyamaranku" Ucapku dalam hati saat Adi melihatku intens tak berkedip lewat cermin.

Aku berpura - pura membaca majalah di meja cafe yang aku bawa dari rumah khusus alat untuk mengintai.

Ku lihat layar di Hp Ku menyala dan terasa bergetar karna HP ku, ku atur dengan getaran tanpa nada yang ada di pangkuanku, ku lihat pesan dari bang Toni

" Assalamu'alaikum dek... Udah makan belum? Jangan telat makan dek... Masih di rumah sakit apa sudah di rumah Dila dek? "Pesan beruntun bang Toni padaku

" Iya bang ini lagi makan dan adek udah di rumah Dila, abang dimana dan lagi apa? " ucapku mengingat kata kata Sasa kalau siang ini Dila sudah boleh pulang.

" Abang di cafe depan showroom mau makan siang, adek pulang jam berapa? " Tanya bang Toni

" Belum tau bang, karna abang pulang telat jadi boleh ya adek pulang agak malam" ijinku pada bang Toni pulang malam agar aku bisa mengintainya dan gak buat curiga bang Toni.

" Iya sayang... Boleh tapi jangan terlalu malam ya.. Apa nanti pulang abang kerja abang jemput di rumah Dila aja dek? " Pesan dari bang Toni membuat jantungku berdebar kencang karna baru kali ini aku gak jujur sama bang Toni.

" Gak usah bang nanti adek di antar sama Sasa kok" Balasku pada bang Toni yang duduk di belakangku.

" Ya sudah kamu hati - hati pulangnya ya dek, assalamu'alaikum " pesan bang Toni

" Iya bang... Waalaikumsalam "

" Untung nada dering di Hp Ku udah aku ubah jadi bergetar" Ucapku dalam hati

Aku hanya diam mendengarkan bang Toni dan Adi membicarakan pekerjaan sampai makan merekapun selesai.

" Adi kamu bilang sama sinta kalau kita akan pergi ke perusahaan M&D jam 4 sore nanti, tanpa Sinta, dan kamu ambil alih tugasnya" Ucap bang Toni

" Tapi pak kalau buk Sinta protes sama saya bagaimana pak? " Jawab Adi yang sepertinya takut pada karyawan yang namanya Sinta.

" Ehh.. Tunggu dulu, Sinta... Inisial di HP bang Toni yang sering di hubungi juga nama inisialnya S apa si Sinta ini selingkuhan bang Toni?" Tanyaku dalam hati

" Kalau Sinta protes bilang saja saya akan memecatnya, kalau dia tidak mematuhi perintah saya" Jawab bang Toni dengan nada emosi.

" Ahh... gak mungkin Sinta ini selingkuhannya, cara bicara bang Toni sama Adi aja emosi kayak gitu, tapi kenapa si Sinta ini sering protes, apa mungkin karna pekerjaannya bagus hingga dia berani protes dengan atasannya sendiri" Ucapku dalam hati membuat aku penasaran dengan yang namanya Sinta

" Baik Pak akan saya sampaikan sama buk Sinta" Ucap Adi takut - takut

" Jangan ada yang mengganggu saya di ruangan nanti, kamu jemput saya jam 3 di ruangan untuk pergi menemui klien kita" Ucap tegas bang Toni

" Baik Pak" Jawab Adi cepat

" Kalau begitu ayo kita balik" Jawab bang Toni melangkah keluar menuju showroom

" Wanita mana yang kamu sembunyikan bang? " Ucapku lirih melihat punggung bang Toni masuk ke dalam showroom

Episodes
1 Bab 1 Novitria lestari
2 Bab 2 Kecewa
3 Bab 3 Mengikuti
4 Bab 4 Terluka
5 Bab 5 Orang aneh
6 Bab 6 Bertemu lagi
7 Bab 7 Toni POV
8 Bab 8 Terjebak
9 Bab 9 Menyesal
10 Bab 10 Ancaman
11 Bab 11 Kecurigaan Sasa
12 Bab 12 Menceritakan
13 Bab 13 Menghindar
14 Bab 14 Mengintai
15 Bab 15 Mengintai 2
16 Bab 16 Tak sanggup menerimanya
17 Bab 17 Alat pengintai
18 Bab 18 Berdetak
19 Bab 19 Kenyataan 1
20 Bab 20 Kenyataan 2
21 Bab 21 Makan Malam
22 Bab 22 Menciduk
23 Bab 23 Kejadian Yang Sebenarnya
24 Bab 24 Ucapan Talak Novi
25 Bab 25 Desa Air Terjun
26 Bab 26 Desa Air Terjun 2
27 Bab 27 Desa Air Terjun 3
28 Bab 28 Desa Air Terjun 4
29 Bab 29 Sinta POV
30 Bab 30 Peristiwa Mengerikan
31 Bab 31 Menghilangkan apa yang di sentuhnya
32 Bab 32 Penangkapan Sinta
33 Bab 33 Mengetahui Kebenarannya
34 Bab 34 Kehidupan Wulan
35 Bab 35 Ternyata Semua Laki Laki Sama
36 Bab 36 Kedatangan Orang tua Toni
37 Bab 37 Toni Sakit
38 Bab 38 Permintaan Toni
39 Bab 39 Semoga Kamu Bahagia mas Da
40 Bab 40 Ada apa Dengan Novi
41 Bab 41 Gadis Masa Kecil
42 Bab 42 Toni Trauma
43 Bab 43 Danil pergi
44 Bab 44 Pulang Ke Rumah
45 Bab 45 Toni Ke Showroom Lagi
46 Bab 46 Seminggu Lagi
47 Bab 47 Rekaman Novi
48 Bab 48 Mona Adiaksa
49 Bab 49 Surat Gugatan
50 Bab 50 Kenangan Buruk di SMA
51 Bab 51 Beni Membela Novi
52 Bab 52 Foto Danil dan Mona
53 Bab 53 Kesedihan Danil
54 Bab 54 Novi Kecelakaan
55 Bab 55 Bukti Dari Alex
56 Bab 56 Amarah Danil
57 Bab 57 Amarah Danil 2
58 Bab 58 Di Jodohkan
59 Bab 59 Di Jodohkan 2
60 Bab 60 Usaha Novi menggagalkan Pertunangan
61 Bab 61 Membuka Hati
62 Bab 62 Tunangan
63 Bab 63 Ijab Qabul
64 Bab 64 Ditahan Dulu
65 Bab 65 Pindah Ke Apartemen
66 Bab 66 Kedatangan Mona
67 Bab 67 Janji Temu Dengan Mona
68 Bab 68 Gadis kecil Danil
69 Bab 69 Cerita Danil Dan Novi
70 Bab 70 Cerita Danil Dan Novi 2
71 Bab 71 Seutuhnya
72 Bab 72 Novi Salah Faham
73 Bab 73 Ke Pantai bersama
74 Bab 74 Ke Pantai Bersama 2
75 Bab 75 Keanehan Danil
76 Bab 76 Rasa Bersalah Danil
77 Bab 77 Pesan Kamar Hotel
78 Bab 78 Di Pingit
79 Bab 79 Pesta Lajang
80 Bab 80 Resepsi Pernikahan
81 Bab 81 Resepsi pernikahan 2
82 Bab 82 Rumah Baru
83 Bab 83 Asisten Rumah Tangga
84 Bab 84 Danil Di Jebak
85 Bab 85 Novi Tak Sadarkan Diri
86 Bab 86 Ruang Rahasia Danil
87 Bab 87 Tiga Tahun Kemudian
88 Bab 88 Bertemu Bunda Sarah
89 Bab 89 Bertemu Toni
90 Bab 90 Bertemu Toni 2
91 Bab 91 Kepergian Toni
92 Bab 92 Di Ruang ICU
93 Bab 93 Mimpi Bertemu Noni
94 Bab 94 Positif Hamil
95 Bab 95 Obat Pencegah Kehamilan
96 Bab 96 Surat Dari Novi
97 Bab 97 Danil Ke Rumah Papah Rafa
98 Bab 98 Mencari Novi
99 Bab 99
100 Bab 100 Bertemu Dengan Novi
101 Bab 101 Nasib Orang Tua Angkat Danil
102 Bab 102 Berubah
103 Bab 103 Balasan Cinta Dari Novi
104 Bab 104 Mona yang tidak tau diri
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109 Memeriksa Kandungan
110 Bab 110 Alex
111 Bab 111 Membeli Peralatan Bayi
112 Bab 112 Danil Panik
113 Bab 113 BULAN Dan BINTANG
114 Bab 114 Anton Dan Mona
115 Bab 115 Acara Turun Tanah Bulan dan Bintang
116 Bab 116 Menegangkan
117 Bab 117 Kekhawatiran Danil
118 Bab 118 kehilangan
119 Bab 119 Kesedihan Novi dan Danil
120 Bab 120 Hukuman Mona
121 Bab 121 Jonathan tau perasaan Alex
122 Bab 122 Penyerangan
123 Bab 123 Membuat Rencana
124 Bab 124 Kecemasan Novi
125 Bab 125 Melawan Kelompok Lion
126 Bab 126 Danil koma
127 Bab 127 Melepas Rindu
128 Bab 128 Tamat
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1 Novitria lestari
2
Bab 2 Kecewa
3
Bab 3 Mengikuti
4
Bab 4 Terluka
5
Bab 5 Orang aneh
6
Bab 6 Bertemu lagi
7
Bab 7 Toni POV
8
Bab 8 Terjebak
9
Bab 9 Menyesal
10
Bab 10 Ancaman
11
Bab 11 Kecurigaan Sasa
12
Bab 12 Menceritakan
13
Bab 13 Menghindar
14
Bab 14 Mengintai
15
Bab 15 Mengintai 2
16
Bab 16 Tak sanggup menerimanya
17
Bab 17 Alat pengintai
18
Bab 18 Berdetak
19
Bab 19 Kenyataan 1
20
Bab 20 Kenyataan 2
21
Bab 21 Makan Malam
22
Bab 22 Menciduk
23
Bab 23 Kejadian Yang Sebenarnya
24
Bab 24 Ucapan Talak Novi
25
Bab 25 Desa Air Terjun
26
Bab 26 Desa Air Terjun 2
27
Bab 27 Desa Air Terjun 3
28
Bab 28 Desa Air Terjun 4
29
Bab 29 Sinta POV
30
Bab 30 Peristiwa Mengerikan
31
Bab 31 Menghilangkan apa yang di sentuhnya
32
Bab 32 Penangkapan Sinta
33
Bab 33 Mengetahui Kebenarannya
34
Bab 34 Kehidupan Wulan
35
Bab 35 Ternyata Semua Laki Laki Sama
36
Bab 36 Kedatangan Orang tua Toni
37
Bab 37 Toni Sakit
38
Bab 38 Permintaan Toni
39
Bab 39 Semoga Kamu Bahagia mas Da
40
Bab 40 Ada apa Dengan Novi
41
Bab 41 Gadis Masa Kecil
42
Bab 42 Toni Trauma
43
Bab 43 Danil pergi
44
Bab 44 Pulang Ke Rumah
45
Bab 45 Toni Ke Showroom Lagi
46
Bab 46 Seminggu Lagi
47
Bab 47 Rekaman Novi
48
Bab 48 Mona Adiaksa
49
Bab 49 Surat Gugatan
50
Bab 50 Kenangan Buruk di SMA
51
Bab 51 Beni Membela Novi
52
Bab 52 Foto Danil dan Mona
53
Bab 53 Kesedihan Danil
54
Bab 54 Novi Kecelakaan
55
Bab 55 Bukti Dari Alex
56
Bab 56 Amarah Danil
57
Bab 57 Amarah Danil 2
58
Bab 58 Di Jodohkan
59
Bab 59 Di Jodohkan 2
60
Bab 60 Usaha Novi menggagalkan Pertunangan
61
Bab 61 Membuka Hati
62
Bab 62 Tunangan
63
Bab 63 Ijab Qabul
64
Bab 64 Ditahan Dulu
65
Bab 65 Pindah Ke Apartemen
66
Bab 66 Kedatangan Mona
67
Bab 67 Janji Temu Dengan Mona
68
Bab 68 Gadis kecil Danil
69
Bab 69 Cerita Danil Dan Novi
70
Bab 70 Cerita Danil Dan Novi 2
71
Bab 71 Seutuhnya
72
Bab 72 Novi Salah Faham
73
Bab 73 Ke Pantai bersama
74
Bab 74 Ke Pantai Bersama 2
75
Bab 75 Keanehan Danil
76
Bab 76 Rasa Bersalah Danil
77
Bab 77 Pesan Kamar Hotel
78
Bab 78 Di Pingit
79
Bab 79 Pesta Lajang
80
Bab 80 Resepsi Pernikahan
81
Bab 81 Resepsi pernikahan 2
82
Bab 82 Rumah Baru
83
Bab 83 Asisten Rumah Tangga
84
Bab 84 Danil Di Jebak
85
Bab 85 Novi Tak Sadarkan Diri
86
Bab 86 Ruang Rahasia Danil
87
Bab 87 Tiga Tahun Kemudian
88
Bab 88 Bertemu Bunda Sarah
89
Bab 89 Bertemu Toni
90
Bab 90 Bertemu Toni 2
91
Bab 91 Kepergian Toni
92
Bab 92 Di Ruang ICU
93
Bab 93 Mimpi Bertemu Noni
94
Bab 94 Positif Hamil
95
Bab 95 Obat Pencegah Kehamilan
96
Bab 96 Surat Dari Novi
97
Bab 97 Danil Ke Rumah Papah Rafa
98
Bab 98 Mencari Novi
99
Bab 99
100
Bab 100 Bertemu Dengan Novi
101
Bab 101 Nasib Orang Tua Angkat Danil
102
Bab 102 Berubah
103
Bab 103 Balasan Cinta Dari Novi
104
Bab 104 Mona yang tidak tau diri
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109 Memeriksa Kandungan
110
Bab 110 Alex
111
Bab 111 Membeli Peralatan Bayi
112
Bab 112 Danil Panik
113
Bab 113 BULAN Dan BINTANG
114
Bab 114 Anton Dan Mona
115
Bab 115 Acara Turun Tanah Bulan dan Bintang
116
Bab 116 Menegangkan
117
Bab 117 Kekhawatiran Danil
118
Bab 118 kehilangan
119
Bab 119 Kesedihan Novi dan Danil
120
Bab 120 Hukuman Mona
121
Bab 121 Jonathan tau perasaan Alex
122
Bab 122 Penyerangan
123
Bab 123 Membuat Rencana
124
Bab 124 Kecemasan Novi
125
Bab 125 Melawan Kelompok Lion
126
Bab 126 Danil koma
127
Bab 127 Melepas Rindu
128
Bab 128 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!