Aku menatap cermin kamar mandi ruang kerjaku penuh benci pada diriku sendiri, aku benci tidak dapat melawan hasratku akibat obat laknat yang di berikan Sinta padaku
" Aaaaaaaakh.... Hiks hiks Novi sayang... Maafin abang dek" Teriakku frustasi
Setelah berhasil menghilangkan efek obat perangsang laknat itu aku membersihkan tubuhku dengan perasaan penuh amarah, ku lilitkan handuk menutupi pusakaku, ku buka pintu kamar mandi dengan kasar
...Brak...
Ku lihat Sinta masih rebahan di sofa tempat kami melakukan penyatuan tadi, ku ambil pakaian di lemari dan ku pakai tanpa memandang Sinta yang terus menatapku
" Mas... " Ucap Sinta yang langsung ku potong kalimatnya
" Ini terakhir kau menginjakkan kakimu di sini, kau ku pecat" Ucapku menahan emosi sampai ke ubun - ubun pada Sinta yang tersenyum tipis padaku
" Mas... Sinta akan tetap disini, mas tidak bisa memecat ku, kalau mas memecat ku akan ku sebarkan vidio ini" Ucapan Sinta mengagetkan ku
Ku rampas HP Sinta dengan kasar kulihat vidio yang menampilkan aku dan Sinta yang tengah melakukan adegan penyatuan tubuh di sofa ruang kerjaku, ku lempar HP Sinta ke sembarang arah hingga hancur terbentur dinding tembok ruang tak jauh dari tempatku berdiri
" Jadi kau sudah merencanakan ini semua hah" Bentak ku padanya
" Iya mas...Itu semua karna aku mencintaimu, aku menaruh hati padamu saat dari rumah sakit, perhatianmu padaku menumbuhkan benih cinta di hatiku, hingga aku terus menerus memikirkan mu aku takut kehilanganmu mas, aku belum pernah merasakan perhatian dan kasih sayang yang kau berikan padaku mas, waktu orang tuaku masih hidup mereka selalu sibuk mencari uang karna ekonomi keluarga kami yang tidak berkecukupan, mereka jarang memperhatikanku dan memberiku kasih sayang bahkan aku hidup mandiri bekerja apa saja untuk sekolah dan jajanku sendiri, aku butuh perhatian dan kasih sayangmu mas, aku.. Aku ingin menjadi milikmu dan... Aku mau di jadikan yang ke dua mas" Ucap Sinta panjang lebar membuatku tercengang mendengarnya
Ternyata ini semua akibat dari kebodohanku sendiri, menyesal itulah yang ku rasakan sekarang, akibat ingin bertanggung jawab dari kecelakaan itu malah menjadikanku sebagai pria yang menodai pernikahanku, walau diriku dijebak tapi aku sudah menyatukan ragaku pada wanita lain, ingatanku kembali pada ucapan istriku Novi sebelum kami menjadi pasangan kekasih halal
" Bang Toni... Sebelum menikah aku mau abang berjanji, abang gak akan bermain api di belakangku atau selingkuh selama kita berumah tangga, aku gak akan maafin abang kalau itu terjadi bang" Ucap Novi menatap lurus dalam padaku saat kami duduk di bangku taman kampus tempat kami menimba ilmu
" Aku gak akan maafin abang karna aku pernah merasakan sakitnya diselingkuhin walaupun yang mengalami itu bukan aku sendiri tapi Sasa sahabat aku" Lanjut ucapannya padaku
" Kami memergoki kekasih Sasa sedang melakukan penyatuan tubuh dengan wanita lain di apartemennya, aku juga merasakan sakit yang sama bang dengan apa yang di rasakan Sasa" Ucap Novi lirih
" Iya dek abang janji akan menjaga hati dan tubuh abang hanya untukmu sayang, jangan ragukan cinta abang ya" Janjiku pada Novi kekasih yang aku cintai
Aku tersadar dari bayanganku bersama Novi karna sentuhan tangan Sinta di bahuku ya langsung ku tepis dengan kasar dan menatapnya tajam
" Aku sangat mencintai istriku dan sampai kapanpun aku tidak akan pernah menikah kamu" Tegas Ku pada Sinta
" Kalau begitu aku akan menjadi simpananmu mas, kalau mas gak mau aku akan menyebarkan vidio kita terutama pada istri tercinta mu" Ucap Sinta mengancam ku
" Dasar kau wanita sampah" Umpat ku padanya
Sinta pun masih lanjut bekerja di showroom karna aku gak mau kehilangan Novi istri yang aku cinta, Sinta terus mengancam ku dengan vidio itu dan aku selalu membohongi istriku Novi, yang lama kelamaan membuat Novi curiga padaku dan aku berusaha menebus kesalahanku yang terus mengingkari janjiku dengan mengajaknya jalan- jalan ke pantai
Tapi sebelum kami pergi Sinta meneleponku memintaku menemaninya di rumahnya, meskipun aku selalu bersama Sinta aku tidak pernah lagi melakukan penyatuan tubuh meski Sinta selalu menggodaku dengan berbagai cara tapi aku gak pernah lagi tergoda oleh rayuannya, aku selalu beralasan untuk menolaknya, dan aku melakukan itu agar Sinta tidak memberikan vidio itu pada Novi
Ddreett Ddreett
Kulihat inisial S di Hp Ku yang itu artinya Sinta menghubungiku, dengan malas ku usap ikon hijau
" Hmm ada apa" Tanyaku dingin
" Mas ke rumah kan? " Ucap Sinta manja
" Maaf hari ini aku gak bisa nemenin kamu aku udah lama gak merhatiin istriku aku gak mau istriku curiga sama aku" Ucapku lebih dingin
" Tapi mas aku juga mau di perhatiin sama kamu mas, kalau gak aku akan kirim vidio kita ke istri kamu mas" Ucap Sinta mengancam ku lagi
" Aku harap kamu ngertiin posisi aku" Ucapku tegas
"Ya sudah mas aku akan mengijinkan mu hari ini bersama istrimu, tapi aku boleh shoping ya mas?" Ucap Sinta manja
" Terserah kamu aku tutup" Ku Akhiri panggilan ku
Tok Tok
" Masuk" Teriakku pada orang di luar pintu kamar yang ku kira bik Ani, ternyata Novi dengan wajah yang datar
" Dek kok ketok pintu? Abang kira bik Ani tadi" Ucapku aneh dengan tingkah Novi yang biasa langsung masuk ke kamar kami
" Iya samar samar tadi adek dengar abang telponan, takut ganggu jadi adek ketok pintunya" Ucap Novi membuatku gugup aku ambil nafas dalam menghilangkan kegugupan ku yang hampir ketahuan Novi
" Dek... Adek itu istri abang ini juga kamar kita dek. .. Adek bebas ke ruang manapun tanpa ketok pintu, abang tadi telfon karna kerjaan dek" Ucap ku bohong
" Iya adek takut ganggu kerja abang aja" Ucapnya membelakangi ku
Istriku Novi akhir akhir ini agak aneh selalu ada aja alasan menghindari ku, aku maklum karna Novi marah padaku karna janjiku yang selalu ingkar padanya aku berusaha menutupi hubunganku dengan Sinta
Kami ke pantai yang tidak jauh dari rumah, itu permintaan Novi dan aku menurutinya dengan hati bahagia
Saat aku menikmati masakan Novi, pesan dari inisial S masuk di Hp Ku
" Mas aku tunggu di toilet di pantai tak jauh dari kamu dan istrimu duduk" Pesan Sinta mengejutkan ku
Aku ijin pada Novi ke toilet
" Huff... " Hembusan nafas berat ku melihat Sinta di depan pintu toilet
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments