Bab 8 Terjebak

" Huff... " Ucapku frustasi dengan keputusanku menerima sinta di Showroom Ku ralat showroom Novi

Keesokan harinya aku datang ke Showroom seperti biasa, ku parkirkan mobilku di halaman parkir showroom, ku buka pintu mobil dan melangkah masuk ke dalam showroom, ku lihat Sinta duduk di kursi tunggu dengan pakaian yang kurang bahan yang memperlihatkan bentuk tubuhnya yang seksi,

ku alihkan pandanganku ke para karyawan ku yang saling berbisik melihat Sinta dan aku saling menyapa

" Mas... " Ucapnya tersenyum manis padaku

" Ya Sin... Kamu sudah datang? " Ucapku melihat jam di pergelangan tanganku yang menunjukkan pukul delapan pagi

" Iya mas udah dari jam tujuh tadi" Jawaban Sinta mengejutkan ku

" Maaf ya Sin saya lupa kasih tau kamu, kalau kita buka pukul delapan pagi" Ucapku melihat Sinta sekilas

" Ayo ikut keruangan saya dulu" Ucapku melangkah masuk ke dalam lif menuju lantai dua dimana ruangan ku berada

Ku duduk kan bokongku di kursi sofa tunggal dan mempersilahkan Sinta duduk di kursi panjang, ku ambil HP di saku celanaku mencari nama Adi

" Adi keruangan ku sekarang" Perintahku pada asisten ku

Tok Tok Tok

" Masuk" Teriakku

Adi melangkah masuk keruangan ku menatapku dan Sinta bergantian

" Di... Ini Sinta yang aku ceritakan kemaren, tolong kamu jelaskan apa yang harus dikerjakan" Ucapku melihat Adi yang menganggukkan kepala mengerti

" Ayo ikut saya, saya akan menjelaskan apa yang harus kamu kerjakan" Ucap Adi pada Sinta yang menatapku dalam

" Sinta" Panggil ku pada Sinta yang masih menatapku

" Sin " Teriakku menyadarkan Sinta

" Eh... I iya mas.. " Ucapnya tersadar

" Kamu ikut Adi ke ruangannya dan... Besok ikuti peraturan disini dengan berpakaian yang lebih sopan" Ucapku tegas

" I iya mas" Jawabnya salah tingkah

Sinta melaksanakan tugasnya dengan baik menawarkan mobil - mobil yang ada di showroom dan selalu membuat pelanggan puas akan pelayanannya dan membeli mobil di showroom, pagi dan sore Sinta selalu membuatkan aku kopi, awalnya aku menolak tapi Sinta selalu membuatkan kopi untukku hingga aku terbiasa minum kopi buatan Sinta

Hari ini ada pertemuan di showroom dengan klien yang penting setelah jam kerja, itu semua atas keinginan dari klienku, aku juga sudah memberitahu Novi,

Sinta dan Adi menemaniku menemui klienku, karna Sinta yang pandai berkata - kata dan Adi yang mempersiapkan semua berkasnya

" Sinta... Adi... Saya harap pertemuan kita kali ini akan lancar dan klien kita menyetujui kerja samanya dengan kita, karna kerja sama kita ini akan banyak menguntungkan Showroom" Ucapku penuh harap

" Mas Toni tenang aja Sinta akan berusaha keras agar klien kita tanpa ragu menanda tangani berkas kerjasamanya" Ucap sinta yakin tersenyum manis menatapku yang ku balas dengan tersenyum lebar di bibirku

walau Sinta hanya tamatan SMA tapi kemampuannya dalam melobi tidak dapat di ragukan

" Apa berkasnya sudah kamu siapkan Di? " Tanyaku pada Adi

" Sudah pak" Adi menjawab ku dengan wajah datar tanpa ekspresi di wajahnya

Tak lama klien yang kami tunggu datang

" Assalamu'alaikum pak Toni maaf kami datang terlambat, karna habis menghadiri undangan pesta teman tak jauh dari sini" Ucapnya menjelaskan

" Ahh.. Tidak apa apa pak Danil dan selamat datang di showroom kami" Balas ku menjabat tangannya

" Baiklah kalau begitu kita mulai saja pembahasannya" Ucapnya to the point

" Baiklah pak Danil" Jawabku memandang Sinta yang menatap pak Danil tanpa berkedip

" Sinta.. " Tegur ku pada Sinta agar memulai persentasinya

" Iya mas.. " Ucap Sinta malu karna ketahuan terpesona oleh ketampanan pak Danil

Aku sangat senang karna pertemuan kali ini kami berhasil dan akan mendapatkan banyak keuntungan, mempertebal ATM ku untuk membahagiakan Novi istriku

" Di... Pesan makanan kita rayakan keberhasilan kita dengan makan disini" Ucapku semangat masuk keruangan setelah mengantar pak Danil ke mobilnya

" Ok Pak" Ucap Adi memesan makanan dari HPnya

" Sinta Terima kasih ya berkat persentasi kamu kita dapat untung besar, saya akan kasih kamu bonus" Ucapku penuh semangat

" Iya makasih mas..Ini memang tugas Sinta mas" Ucap Sinta tersenyum lebar

" Pak saya ambil pesanan dulu di luar" Ucap Adi melangkah keluar setelah ku jawab dengan anggukan kepala

" Mas Sinta bantu pak Adi menyiapkan makanan dulu ya.. " Ucap Sinta ijin padaku

" Iya Sin" Ucapku tanpa beralih dari Hpku

Suasana hatiku yang senang membuatku bersemangat menghabiskan makanan yang dipesan Adi

Ting

Bunyi HP Adi tanda pesan masuk

" Maaf Pak saya mau ke bandara, kedua orang tua saya sudah sampai minta di jemput sekarang pak" Ucap Adi meminta ijin menjemput orangtuanya dari kampung kelahiran Adi

" Ya sudah kamu pergi aja Di, saya juga mau pulang" Jawabku mengijinkan

" Sin kamu pulang juga ya, sekali lagi Terima kasih" Ucapku pada Sinta berjalan mendekatiku dengan secangkir kopi di tangannya

" Iya mas.. Tapi mas temani Sinta dulu beberes meja mas ini, dan ini kopi untuk mas" Ucap sinta menyodorkan kopinya untukku minum

Karna ingin cepat pulang ku ambil dan ku teguk hingga habis, menunggu Sinta membersihkan meja ruangan ku

Kurasakan hawa panas menjalar ke seluruh tubuhku, ku buka dasi, ku lepas tiga kancing kemejaku

" Sinta apa yang kamu masukkan ke dalam minuman ku hah" Bentak ku ke Sinta menatapnya tajam, aku yakin Sinta memasukkan obat perangsang ke dalam minuman kopiku karna panas dalam tubuhku membuat hasrat kelelakian ku bangkit

" Maaf mas aku mencintaimu mas, aku ingin memilikimu tapi mas gak pernah tertarik padaku" Teriaknya terisak

" Sinta kau.. " Aku tidak bisa melanjutkan kalimatku karna bibirku sudah di bungkam dengan bibir Sinta, aku berusaha melepaskan ciuman yang membuat hasratku bangkit akibat obat yang di berikan Sinta, hingga ciuman pun terlepas ku langkahkan kakiku menuju pintu tapi terkunci, ku balikkan tubuhku menghadap Sinta yang sudah tak memakai sehelai benang pun

Hasratku semakin tinggi celanaku terasa sesak panas di tubuhku terus membuatku gelisah, ku balikkan lagi badanku ke pintu mencoba membukanya

" Sinta mana kuncinya? Buka pintunya Sin atau kau tak akan bekerja lagi di sini" Teriakku frustasi menendang pintu agar terbuka

" Ayolah mas sentuh aku mas... Aku mencintaimu mas" Ucap Sinta memelukku dari belakang membuka resleting celanaku dan mengeluarkan pusakaku yang sudah mengeras berdiri tegak menantang

Karna obat itu membuatku terhanyut oleh permainan sinta hingga aku menyatukan tubuhku dan tubuhnya menikmati bersama air mataku yang terus mengalir memejamkan mata membayangkan wajah cantik istriku Novi

Aku melakukannya hanya sekali selebihnya ku rendam tubuhku dengan air dingin untuk menghilangkan obat laknat itu

Episodes
1 Bab 1 Novitria lestari
2 Bab 2 Kecewa
3 Bab 3 Mengikuti
4 Bab 4 Terluka
5 Bab 5 Orang aneh
6 Bab 6 Bertemu lagi
7 Bab 7 Toni POV
8 Bab 8 Terjebak
9 Bab 9 Menyesal
10 Bab 10 Ancaman
11 Bab 11 Kecurigaan Sasa
12 Bab 12 Menceritakan
13 Bab 13 Menghindar
14 Bab 14 Mengintai
15 Bab 15 Mengintai 2
16 Bab 16 Tak sanggup menerimanya
17 Bab 17 Alat pengintai
18 Bab 18 Berdetak
19 Bab 19 Kenyataan 1
20 Bab 20 Kenyataan 2
21 Bab 21 Makan Malam
22 Bab 22 Menciduk
23 Bab 23 Kejadian Yang Sebenarnya
24 Bab 24 Ucapan Talak Novi
25 Bab 25 Desa Air Terjun
26 Bab 26 Desa Air Terjun 2
27 Bab 27 Desa Air Terjun 3
28 Bab 28 Desa Air Terjun 4
29 Bab 29 Sinta POV
30 Bab 30 Peristiwa Mengerikan
31 Bab 31 Menghilangkan apa yang di sentuhnya
32 Bab 32 Penangkapan Sinta
33 Bab 33 Mengetahui Kebenarannya
34 Bab 34 Kehidupan Wulan
35 Bab 35 Ternyata Semua Laki Laki Sama
36 Bab 36 Kedatangan Orang tua Toni
37 Bab 37 Toni Sakit
38 Bab 38 Permintaan Toni
39 Bab 39 Semoga Kamu Bahagia mas Da
40 Bab 40 Ada apa Dengan Novi
41 Bab 41 Gadis Masa Kecil
42 Bab 42 Toni Trauma
43 Bab 43 Danil pergi
44 Bab 44 Pulang Ke Rumah
45 Bab 45 Toni Ke Showroom Lagi
46 Bab 46 Seminggu Lagi
47 Bab 47 Rekaman Novi
48 Bab 48 Mona Adiaksa
49 Bab 49 Surat Gugatan
50 Bab 50 Kenangan Buruk di SMA
51 Bab 51 Beni Membela Novi
52 Bab 52 Foto Danil dan Mona
53 Bab 53 Kesedihan Danil
54 Bab 54 Novi Kecelakaan
55 Bab 55 Bukti Dari Alex
56 Bab 56 Amarah Danil
57 Bab 57 Amarah Danil 2
58 Bab 58 Di Jodohkan
59 Bab 59 Di Jodohkan 2
60 Bab 60 Usaha Novi menggagalkan Pertunangan
61 Bab 61 Membuka Hati
62 Bab 62 Tunangan
63 Bab 63 Ijab Qabul
64 Bab 64 Ditahan Dulu
65 Bab 65 Pindah Ke Apartemen
66 Bab 66 Kedatangan Mona
67 Bab 67 Janji Temu Dengan Mona
68 Bab 68 Gadis kecil Danil
69 Bab 69 Cerita Danil Dan Novi
70 Bab 70 Cerita Danil Dan Novi 2
71 Bab 71 Seutuhnya
72 Bab 72 Novi Salah Faham
73 Bab 73 Ke Pantai bersama
74 Bab 74 Ke Pantai Bersama 2
75 Bab 75 Keanehan Danil
76 Bab 76 Rasa Bersalah Danil
77 Bab 77 Pesan Kamar Hotel
78 Bab 78 Di Pingit
79 Bab 79 Pesta Lajang
80 Bab 80 Resepsi Pernikahan
81 Bab 81 Resepsi pernikahan 2
82 Bab 82 Rumah Baru
83 Bab 83 Asisten Rumah Tangga
84 Bab 84 Danil Di Jebak
85 Bab 85 Novi Tak Sadarkan Diri
86 Bab 86 Ruang Rahasia Danil
87 Bab 87 Tiga Tahun Kemudian
88 Bab 88 Bertemu Bunda Sarah
89 Bab 89 Bertemu Toni
90 Bab 90 Bertemu Toni 2
91 Bab 91 Kepergian Toni
92 Bab 92 Di Ruang ICU
93 Bab 93 Mimpi Bertemu Noni
94 Bab 94 Positif Hamil
95 Bab 95 Obat Pencegah Kehamilan
96 Bab 96 Surat Dari Novi
97 Bab 97 Danil Ke Rumah Papah Rafa
98 Bab 98 Mencari Novi
99 Bab 99
100 Bab 100 Bertemu Dengan Novi
101 Bab 101 Nasib Orang Tua Angkat Danil
102 Bab 102 Berubah
103 Bab 103 Balasan Cinta Dari Novi
104 Bab 104 Mona yang tidak tau diri
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109 Memeriksa Kandungan
110 Bab 110 Alex
111 Bab 111 Membeli Peralatan Bayi
112 Bab 112 Danil Panik
113 Bab 113 BULAN Dan BINTANG
114 Bab 114 Anton Dan Mona
115 Bab 115 Acara Turun Tanah Bulan dan Bintang
116 Bab 116 Menegangkan
117 Bab 117 Kekhawatiran Danil
118 Bab 118 kehilangan
119 Bab 119 Kesedihan Novi dan Danil
120 Bab 120 Hukuman Mona
121 Bab 121 Jonathan tau perasaan Alex
122 Bab 122 Penyerangan
123 Bab 123 Membuat Rencana
124 Bab 124 Kecemasan Novi
125 Bab 125 Melawan Kelompok Lion
126 Bab 126 Danil koma
127 Bab 127 Melepas Rindu
128 Bab 128 Tamat
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1 Novitria lestari
2
Bab 2 Kecewa
3
Bab 3 Mengikuti
4
Bab 4 Terluka
5
Bab 5 Orang aneh
6
Bab 6 Bertemu lagi
7
Bab 7 Toni POV
8
Bab 8 Terjebak
9
Bab 9 Menyesal
10
Bab 10 Ancaman
11
Bab 11 Kecurigaan Sasa
12
Bab 12 Menceritakan
13
Bab 13 Menghindar
14
Bab 14 Mengintai
15
Bab 15 Mengintai 2
16
Bab 16 Tak sanggup menerimanya
17
Bab 17 Alat pengintai
18
Bab 18 Berdetak
19
Bab 19 Kenyataan 1
20
Bab 20 Kenyataan 2
21
Bab 21 Makan Malam
22
Bab 22 Menciduk
23
Bab 23 Kejadian Yang Sebenarnya
24
Bab 24 Ucapan Talak Novi
25
Bab 25 Desa Air Terjun
26
Bab 26 Desa Air Terjun 2
27
Bab 27 Desa Air Terjun 3
28
Bab 28 Desa Air Terjun 4
29
Bab 29 Sinta POV
30
Bab 30 Peristiwa Mengerikan
31
Bab 31 Menghilangkan apa yang di sentuhnya
32
Bab 32 Penangkapan Sinta
33
Bab 33 Mengetahui Kebenarannya
34
Bab 34 Kehidupan Wulan
35
Bab 35 Ternyata Semua Laki Laki Sama
36
Bab 36 Kedatangan Orang tua Toni
37
Bab 37 Toni Sakit
38
Bab 38 Permintaan Toni
39
Bab 39 Semoga Kamu Bahagia mas Da
40
Bab 40 Ada apa Dengan Novi
41
Bab 41 Gadis Masa Kecil
42
Bab 42 Toni Trauma
43
Bab 43 Danil pergi
44
Bab 44 Pulang Ke Rumah
45
Bab 45 Toni Ke Showroom Lagi
46
Bab 46 Seminggu Lagi
47
Bab 47 Rekaman Novi
48
Bab 48 Mona Adiaksa
49
Bab 49 Surat Gugatan
50
Bab 50 Kenangan Buruk di SMA
51
Bab 51 Beni Membela Novi
52
Bab 52 Foto Danil dan Mona
53
Bab 53 Kesedihan Danil
54
Bab 54 Novi Kecelakaan
55
Bab 55 Bukti Dari Alex
56
Bab 56 Amarah Danil
57
Bab 57 Amarah Danil 2
58
Bab 58 Di Jodohkan
59
Bab 59 Di Jodohkan 2
60
Bab 60 Usaha Novi menggagalkan Pertunangan
61
Bab 61 Membuka Hati
62
Bab 62 Tunangan
63
Bab 63 Ijab Qabul
64
Bab 64 Ditahan Dulu
65
Bab 65 Pindah Ke Apartemen
66
Bab 66 Kedatangan Mona
67
Bab 67 Janji Temu Dengan Mona
68
Bab 68 Gadis kecil Danil
69
Bab 69 Cerita Danil Dan Novi
70
Bab 70 Cerita Danil Dan Novi 2
71
Bab 71 Seutuhnya
72
Bab 72 Novi Salah Faham
73
Bab 73 Ke Pantai bersama
74
Bab 74 Ke Pantai Bersama 2
75
Bab 75 Keanehan Danil
76
Bab 76 Rasa Bersalah Danil
77
Bab 77 Pesan Kamar Hotel
78
Bab 78 Di Pingit
79
Bab 79 Pesta Lajang
80
Bab 80 Resepsi Pernikahan
81
Bab 81 Resepsi pernikahan 2
82
Bab 82 Rumah Baru
83
Bab 83 Asisten Rumah Tangga
84
Bab 84 Danil Di Jebak
85
Bab 85 Novi Tak Sadarkan Diri
86
Bab 86 Ruang Rahasia Danil
87
Bab 87 Tiga Tahun Kemudian
88
Bab 88 Bertemu Bunda Sarah
89
Bab 89 Bertemu Toni
90
Bab 90 Bertemu Toni 2
91
Bab 91 Kepergian Toni
92
Bab 92 Di Ruang ICU
93
Bab 93 Mimpi Bertemu Noni
94
Bab 94 Positif Hamil
95
Bab 95 Obat Pencegah Kehamilan
96
Bab 96 Surat Dari Novi
97
Bab 97 Danil Ke Rumah Papah Rafa
98
Bab 98 Mencari Novi
99
Bab 99
100
Bab 100 Bertemu Dengan Novi
101
Bab 101 Nasib Orang Tua Angkat Danil
102
Bab 102 Berubah
103
Bab 103 Balasan Cinta Dari Novi
104
Bab 104 Mona yang tidak tau diri
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109 Memeriksa Kandungan
110
Bab 110 Alex
111
Bab 111 Membeli Peralatan Bayi
112
Bab 112 Danil Panik
113
Bab 113 BULAN Dan BINTANG
114
Bab 114 Anton Dan Mona
115
Bab 115 Acara Turun Tanah Bulan dan Bintang
116
Bab 116 Menegangkan
117
Bab 117 Kekhawatiran Danil
118
Bab 118 kehilangan
119
Bab 119 Kesedihan Novi dan Danil
120
Bab 120 Hukuman Mona
121
Bab 121 Jonathan tau perasaan Alex
122
Bab 122 Penyerangan
123
Bab 123 Membuat Rencana
124
Bab 124 Kecemasan Novi
125
Bab 125 Melawan Kelompok Lion
126
Bab 126 Danil koma
127
Bab 127 Melepas Rindu
128
Bab 128 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!